Untuk Ibu Kartini

Penulis : Wahyu Puji Lestari
Prodi : Akutansi Syariah, 2021

Kepada ibuku Kartini, ku harapkan engkau senantiasa bahagia di alam sana. Setelah perjuangan yang kau lalui dimasa lampau, demi menyuarakan sebuah kemerdekaan dan berusaha memajukan kaum wanita. Untuk semua perjuanganmu kuucapkan terima kasih, Ibu Kartini.

Ku tuliskan sepucuk surat untukmu Ibu Kartini. Bukan sebuah surat yang mengharapkan sebuah balasan, namun hanya sebuah surat yang berisi curhatan dari seorang perempuan di zaman sekarang.

Ibu Katini ku yang penuh semangat, di zaman sekarang ada banyak wanita yang berani secara tegas dan lantang menyuarakan aspirasinya baik secara langsung maupun tidak langsung, contohnya melalui media sosial yang berkembang saat ini. Mereka secara berani menjelaskan bahwa wanita tidak dapat dianggap rendah daripada pria, wanita juga bisa memberi perubahan bagi suatu bangsa. Lewat pendidikan seorang wanita, generasi generasi yang melek akan teknologi dan demokrasipun bisa tercipta. Walaupun tidak semua wanita berpendidikan tinggi, namun tidak diragukan lagi bahwa sekolah pertama adalah dari tangan seorang ibu.

Kartiniku tauladanku, ada harapan yang ingin aku sampaikan lewat surat ini. Sebuah harapan dari seorang wanita biasa, yang sedang menempuh sebuah pendidikan demi tercapainya sebuah cita-cita yang selama ini diimpikan. Harapanku bisa dikatakan sama dengan harapan wanita-wanita pada umumnya, yaitu mempunyai pengetahuan yang luas sehingga nantinya dapat diturunkan kepada generasi berikutnya dan mempunyai keterampilan yang dapat membantu dalam berkarir.

Oh ibu Kartiniku, aku pernah mendengar seseorang berkata,”wanita tidaklah perlu berpendidikan tinggi jika nantinya hanya berkutat didapur saja” dan “wanita tidak perlu berpendidikan tinggi, karena nantinya tidak akan ada pria yang mendekati”. Bagaimana menurut pendapatmu Ibu? Apakah salah seorang wanita berpendidikan tinggi?

Wanita tidak salah jika ingin berpendidikan tinggi, karena ada orang tua yang harus dibanggakan, remehan yang harus dibuktikan dengan keberhasilan, dan sebuah kesuksesan yang diimpikan sejak dia mengenal apa itu cita-cita. Bukan semata-semata untuk merendahkan kaum pria, dan walaupun pada akhirnya kita hanya menjadi ibu rumah tangga, namun setidaknya ada sebuah kebanggaan karena kita bisa meraih impian dan juga menjadi wanita yang berpendidikan.

Oleh karena itu Ibu, aku ingin menjadi kartini milenial yang tidak hanya berpendidikan namun juga menjunjung kesopanan. Dalam hal pendidikan aku ingin pandai dalam wawasan pengetahuan dan juga memiliki skill yang dapat dijadikan nilai tambahan untuk memperoleh pekerjaan yang layak suatu saat nanti.

Tolong doakan aku dan wanita-wanita milenial saat ini agar lebih berani memberikan perubahan menuju yang lebih baik lagi. Waaupun kita tak pernah bertatap muka, ataupun saling mengenal. Namun, ku jadikan dirimu bukan hanya sebagai seorang pahlawan, namun juga sebagai seorang panutan.

Dan terimakasih Ibu atas jasa-jasamu sehingga kami (kaum wanita) dapat mengenyam pendidikan.

FEBI News

Tim Official Berita FEBI IAIN Surakarta @2020

Leave Your Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Alamat

Jl. Pandawa No.14, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo

Layanan Akademik

Senin – Jumat
08:00  – 15 :00 WIB

If you have any question, feel free to contact us

Newsletter

Join our newsletter for latest Updates
[mc4wp_form id="625"]