Kegiatan Terkini

Lecturrer Discussion: Dosen FEBI siap kembangkan Ekosistem Halal Berbasis Digital

FEBI News| Senin (06/06/22). Penyelenggaraan Diskusi Dosen pada kesempatan kali ini menghadirkan dua Narasumber yang berkompeten di bidang ekonomi digital, yaitu Krishna Adityangga, M.Si (Owner & Founder Oorth, Pengurus MES Pusat), Agus Setiawan, M.E (Dosen FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta) dengan Ahmad Pambudi, M.E. selaku Moderator. Tema yang diangkat dalam Lecturer Discussion kali ini ialah “Membangun Ekosistem Halal Berbasis Digital”.

Agus Setiawan, M.E, selaku Pemateri pertama memaparkan hal terkait latar belakang perlunya membangun ekosistem halal berbasis digital. Ia menekankan bahwa dewasa ini, UMKM berlomba-lomba membangun digitalisasi untuk mengembangkan usahanya. Saat ini Indonesia tengah memasuki periode bonus demografi. Di mana jumlah kelompok usia produktif lebih besar dari jumlah kelompok usia non-produktif. Bahkan, puncak bonus demografi diperkirakan akan terjadi di tahun 2030. Jumlah populasi SDM produktif akan meningkatkan kesadaran digital yang tinggi, penjualan UMKM melalui platform daring meningkat, serta potensi penggunaan internet mengalami kemajuan pesat. Pembicara pertama ini juga menyampaikan bahwa Pesatnya perkembangan digitalisasi di kalangan generasi muda belum diimbangi oleh kalangan generasi tua. Hanya 19% dari tenaga kerja di Indonesia yang memiliki dan mengaplikasikan kemampuan digital dalam pekerjaannya pada 2020. Proporsi itu jauh tertinggal dari Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Jepang yang masing-masing di kisaran 60%. “Indonesia perlu fokus melakukan peningkatan digitalisasi, terutama dalam ekosistem halal.” Pungkasnya.

Diskusi dilanjutkan dengan paparan dari Pemateri kedua, Krishna Adityangga, M.Si, yang merupakan Owner & Founder Oorth. Oorth merupakan sebuah aplikasi multifungsi yang memberi kemudahan bagi seluruh pengguna. Memiliki fitur utama Chat, Komunitas, Jual-Beli. Aplikasi Oorth dapat mengintegrasikan Financial Technology (Fintech) serta lembaga-lembaga keuangan halal lainnya dan dibuat sebagai platform digital halal untuk dapat diakses secara meluas oleh seluruh kalangan masyarakat. Krishna yang juga merupakan alumni kampus UIN Said Surakarta ini menyampaikan data-data terkait beberapa syarat untuk membentuk ekosistem digital, antara lain terdapat pemahaman secara definitif dengan baik, mampu memahamkan pemanfaatan nya dengan baik, mengetahui clue tiap sektor usaha yang saling terhubumg satu dengan yg lain (supply chain). Selain itu, embangun digital ekosistem dari hulu ke hilir merupakan harapan tetapi faktanya tidak semua dapat dilakukan di tiap sektornya, sehingga ekosistem halal digital mengharuskan ada inovasi untuk membuat bisnis halal dapat memberikan manfaat dan impact yg baik. Hal yang menjadi poin penting dalam implementasi halal ekosistem ialah dalam pelaksanaannya tidak serta merta harus diislamisasi semua hal, semuanya dapat dimulai secara bertahap. Pada akhir sesi, closing statement dari Krishna Adityangga, M.Si, prinsip pengembangan ekosistem halal berbasis digital tidak dapat dilakukan dengan ego, tapi kebermanfaatan dan mental inovasi. Pengusaha diharapkan dapat mengeluarkan produk yang menjadi symbol ekosistem halal dengan kolaborasi secara inklusif yang merupakan salah satu tujuan pendirian Oorth, yang diinisiasi sebagai aplikasi untuk membentuk komunitas halal dan mendukung ekonomi syariah secara inklusif. (Rizky)

FEBI News

Tim Official Berita FEBI IAIN Surakarta @2020

Leave Your Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Alamat

Jl. Pandawa No.14, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo

Layanan Akademik

Senin – Jumat
08:00  – 15 :00 WIB

If you have any question, feel free to contact us

Newsletter

Join our newsletter for latest Updates
[mc4wp_form id="625"]