Sukoharjo – Sragen, Munaqosyah, dan Permodalan Nasional Madani. Tiga kata ini merangkum perjalanan luar biasa seorang mahasiswa FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta yang akhirnya menuntaskan studinya setelah bertahun-tahun perjuangan. Dialah Febrianingrum, mahasiswi Program Studi Manajemen Bisnis Syariah angkatan 2018 yang kini resmi menyandang gelar sarjana — dan bekerja di BUMN Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Sidoarjo.
Perjalanannya bukan tanpa luka. Ketika pandemi Covid-19 melanda, Febri memutuskan bekerja paruh waktu di sebuah resto steak demi bertahan hidup. Namun, pekerjaan itu tak berhenti sampai pandemi usai — justru menjadi rutinitas yang membuat studinya terhambat. Ia tertinggal kuliah, semester demi semester, hingga menyentuh angka yang ditakuti mahasiswa mana pun: Semester 14.
“Saya sempat merasa sudah tidak mungkin lulus. File skripsi hilang, laptop dicuri. Rasanya semua semesta menolak,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca saat selesai menjalani munaqosyah.
Namun, di titik terendah itulah tekad Febri bangkit. Ia mulai mengatur ulang hidupnya. Dosen pembimbing kembali ia hubungi. Skripsi ia tulis ulang dari nol. Waktu ia cicil dari sisa energi bekerja.
Hingga akhirnya, pekan ini, ruang munaqosyah FEBI menjadi saksi bahwa harapan itu benar-benar ada. Tangis haru mewarnai momen kelulusannya — tidak hanya karena Febri berhasil menjadi sarjana, tapi juga karena ia kini telah menjadi bagian dari Permodalan Nasional Madani, BUMN yang fokus memberdayakan perempuan prasejahtera melalui pembiayaan dan pendampingan usaha mikro.
“Saya ingin dedikasikan pengalaman ini untuk masyarakat kecil. PNM membuka jalan itu. Dan FEBI sudah menyiapkan saya dengan fondasi keilmuan yang kokoh,” ujar Febri dengan senyum lega.
Kisah Febrianingrum bukan hanya tentang menyelesaikan kuliah. Ini adalah cerita tentang bertahan, bangkit, dan akhirnya menang. Kemenangan yang tidak datang di semester 8, tapi justru di ujung batas — yang membuktikan, bahwa akhir yang indah tak pernah terlambat datang bagi mereka yang tetap melangkah.
Selamat, Febrianingrum. Jalanmu kini bukan lagi tanjakan. Tapi tangga menuju kontribusi besar untuk negeri.
Baca berita lainnya di FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta