Sukoharjo, 29 April 2025 – Lebih dari 400 mahasiswa memadati Graha UIN Raden Mas Said Surakarta dalam kegiatan Dialog Publik Moderasi Beragama. Acara ini diselenggarakan oleh Program Asistensi Keagamaan dan Kepribadian Islam (PAKKIS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Mengangkat tema “Moderasi Beragama dan Tantangan Disinformasi serta Ujaran Kebencian di Media Sosial”, kegiatan ini berlangsung interaktif dan penuh antusiasme.
Kegiatan dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Intan, dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Martha. Dalam sambutannya, Wakil Dekan FEBI, Bapak Moh. Rifqi Khairul Umam, S.E., M.M., menekankan pentingnya literasi informasi digital. Menurutnya, hoaks, disinformasi, dan misinformasi adalah ancaman serius di media sosial yang perlu diwaspadai oleh mahasiswa.
Dibaca juga : Grand Opening PIBMA 2025 UIN Raden Mas Said Surakarta Tunjukkan Aksi Nyata Berwirausaha
Koordinator PAKKIS, Ichsanul Ibad Ali, juga menyampaikan refleksi. Ia menggarisbawahi penurunan fokus generasi digital dalam menyerap informasi yang memicu kesalahpahaman. Ketua Panitia, Ihdina Sabila Husna, menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf atas kekurangan selama acara.
Ahmad Zia menegaskan bahwa Islam bersifat utuh dan tidak bisa dikotak-kotakkan secara politik. Sementara Dzaky menjelaskan bahwa nilai moderasi telah melekat dalam ajaran Islam. Ia menegaskan, “Ketidaktoleranan mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap Islam yang kaffah.”
Ust. Ijal Sanmohalil menghadirkan suasana santai lewat analogi karet gelang dalam menjelaskan batas toleransi. Penyampaiannya yang humoris namun tetap bermakna membuat audiens antusias dan terhibur.
Sesi tanya jawab memperkaya diskusi. Mahasiswa bertanya seputar pluralisme ala Gus Dur, tantangan pembangunan rumah ibadah, hingga peran influencer agama di media sosial.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan penyerahan kenang-kenangan untuk para pemateri. Acara ini memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang moderat, kritis, dan bijak menghadapi keragaman di era digital.