Surakarta, 2 Juni 2025 — Sebanyak 200 mahasiswa dari Program Studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) dan Ekonomi Syariah (ES) FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta mengikuti penutupan kelas mata kuliah Akhlak Tasawuf dengan khidmat. Kegiatan digelar di ruang utama Masjid Ibadurrahman, diisi dengan serangkaian agenda spiritual yang berlangsung pada Senin (2/6), mulai dari tilawah Al-Qur’an, sholat Dhuha, sholat Taubat, dan sholat Hajat, hingga presentasi karya buku kumpulan tulisan mahasiswa.
Mata kuliah Akhlak Tasawuf ini diampu oleh Dr. KH. Heru Utomo, M.Pd., yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Muhammad Al-Fatih Kartasura. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya akhlak bagi mahasiswa, khususnya dalam menjaga perilaku dan adab dalam kehidupan sehari-hari. Beliau bahkan mengingatkan secara tegas agar mahasiswa menjauhi budaya pacaran, sebagai bagian dari upaya menghindari perbuatan mendekati zina.
Kegiatan diawali dengan tilawah Al-Qur’an secara berjamaah, di mana masing-masing mahasiswa membaca satu juz sehingga genap mengkhatamkan Al-Qur’an. Usai tilawah, Dr. KH. Heru Utomo memberikan kuliah penutup yang sarat dengan nilai-nilai tasawuf dan pembentukan karakter spiritual mahasiswa.
Dilanjutkan dengan pengarahan dari Koordinator Prodi Manajemen Bisnis Syariah, Asep Maulana Rohimat, M.S.I., yang menegaskan bahwa nilai-nilai tasawuf dapat diimplementasikan secara modern dan sederhana. “Cinta kepada ibadah sunnah seperti sholat Dhuha, Taubat, dan Hajat merupakan bentuk nyata implementasi tasawuf modern dalam kehidupan mahasiswa,” ujar Asep yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Suryalaya. Ia menekankan bahwa akhlak dan etika merupakan fondasi penting dalam membentuk pribadi ekonom syariah yang menjunjung tinggi prinsip bisnis yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
Sebagai penutup rangkaian acara, para mahasiswa mempresentasikan karya buku yang berisi kumpulan tulisan mereka tentang pengalaman dan refleksi selama mengikuti mata kuliah Akhlak Tasawuf.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memahami tasawuf dalam konteks teori, tetapi juga mampu menginternalisasikan nilai-nilainya dalam kehidupan spiritual, sosial, dan profesional mereka sebagai calon ekonom dan pebisnis syariah masa depan.