Surakarta, 4 Juni 2025 – Program Studi Manajemen Bisnis Syariah FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar International Guest Lecture bertema “The Political Economy of Halal Business: How Law and Policy Shape the Islamic Economy in Indonesia and Thailand.” Acara ini menghadirkan dua narasumber internasional yang kompeten di bidangnya: Asst. Prof. Mahammadare Waeno, Wakil Dekan Faculty of Social and Liberal Arts Fatoni University, Thailand. dan Asep Maulana Rohimat, M.S.I, CCC, ekonom muda sekaligus Koordinator Prodi Manajemen Bisnis Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 4 Juni 2025, ini diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, akademisi, serta pelaku industri halal, baik dari dalam maupun luar negeri.
Thailand: Strategi Politik Ekonomi Halal Berbasis Ekspor dan Teknologi
Dalam pemaparannya, Asst. Prof. Mahammadare Waeno menjelaskan bahwa Thailand menerapkan strategi politik ekonomi dalam bisnis halal yang sangat terstruktur, meski bukan negara mayoritas Muslim. Ia menyoroti empat strategi utama:
- Fokus pada Halal untuk Ekspor, menjadikan produk halal sebagai komoditas unggulan untuk pasar global.
- Program Thailand: The Kitchen of the World, yang menempatkan Thailand sebagai pusat produksi makanan halal berkualitas.
- Menjadi Hub Halal Asia Tenggara, melalui peran aktif dalam rantai pasok halal global.
- Pendekatan Ilmiah dalam Sertifikasi Halal, dengan mengedepankan halal science and technology untuk memastikan kualitas dan kepercayaan pasar.
Indonesia: Dukungan Regulatif dan Kekuatan Trias Politica
Sementara itu, Asep Maulana Rohimat, M.S.I, CCC, menegaskan bahwa politik ekonomi Indonesia dalam mendukung ekonomi syariah sudah berada pada jalur yang tepat.
“Indonesia memiliki payung hukum yang kuat, mulai dari UU Jaminan Produk Halal, kehadiran BPJPH, MUI, KNEKS, hingga komitmen dari Kementerian Agama dan Bank Indonesia dalam memperkuat ekonomi syariah nasional,” ujarnya.
Dalam konteks lokal, Asep mencontohkan kasus Ayam Goreng Widuran di Solo, di mana Wali Kota dan civil society turut mengambil peran dalam menegakkan prinsip halal. Ia menekankan bahwa trias politica (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) harus diimbangi oleh peran netizen dan masyarakat sipil yang memiliki halal awareness tinggi.
Kolaborasi Global dan Literasi Politik Ekonomi Halal
Kuliah umum ini tidak hanya memperkuat wawasan lintas negara, tapi juga mendorong kolaborasi antara UIN Raden Mas Said Surakarta dan Fatoni University Thailand dalam bidang pengembangan kurikulum, riset halal, dan penguatan jejaring akademik internasional. Acara berlangsung dengan interaksi aktif dan antusiasme tinggi dari peserta, yang menunjukkan bahwa isu halal bukan hanya soal agama, tetapi telah menjadi bagian dari strategi politik ekonomi global.