Sukoharjo 15 April 2025 — Menanggapi isu terkini dalam konteks ekonomi global, UKMI Nurul Ilmi UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan Ngaji Muamalah pada Selasa, 15 April 2025, bertempat di Ruang Utama Masjid Ibadurrahman Kampus UIN Raden Mas Said. Kegiatan ini mengangkat tema “Membaca Geopolitik dan Perang Ekonomi Global dalam Perspektif Syariah”.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Asep Maulana Rohimat, M.S.I, seorang dosen dan ekonom muda dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta. Selain aktif dalam dunia akademik, ia juga dikenal sebagai pegiat ekonomi syariah dan pengurus di Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Surakarta, Sekretaris Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) Solo Raya, serta menjabat sebagai Koordinator Program Studi Manajemen Bisnis Syariah FEBI UIN Raden Mas Said. Acara diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, yang memiliki ketertarikan pada isu-isu ekonomi dan geopolitik dari perspektif Islam.
Dalam pemaparannya, Asep menyoroti dinamika geopolitik dan perang ekonomi global yang terjadi terutama sejak era Presiden US Donald Trump, dengan fokus pada kebijakan tarif impor yang berdampak luas terhadap rantai pasok dunia. Ia mengajak peserta untuk menelaah isu tersebut dengan kacamata muamalah syariah. menurutnya, Negara mayoritas berpenduduk muslim, harus bersatu dalam melakukan muamalah secara global, yaitu lebih meningkatkan kerjasama ekonomi dalam sektor penting. “Sudah saatnya negara muslim tidak lagi ketergantungan kepada USA dan Tiongkok dalam hal ekonomi” ungkapnya. Ia juga mendukung respon Pemerintah Indonesia dengan melakukan negosiasi kepada pemerintah USA, daripada melakukan retaliasi.
“Islam memberikan tawaran sistemik untuk menciptakan ekonomi global yang adil, berkelanjutan, dan bebas dari praktik eksploitatif yang membabi buta. Prinsip keadilan (al-‘adl
), kebaikan (al-ihsan
), dan larangan terhadap riba serta ihtikar adalah dasar kuat untuk merespons dinamika tersebut,” ungkap Asep juga. Ia kemudian menyoroti kondisi dunia saat ini dalam kondisi global trade distruption. merujuk kepada analisis dari Prof. Rhenald Kasali, bahwa kondisi tidak menentu dari ekonomi global ini sangat perlu diperhatikan oleh para ekonom, akademisi, dan peran anak muda.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat literasi ekonomi Islam di kalangan mahasiswa dan generasi muda Muslim agar lebih siap menghadapi tantangan global dengan pendekatan yang komprehensif dalam konteks ekonomi politik.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang menunjukkan antusiasme peserta terhadap tema yang dibahas. UKMI Nurul Ilmi berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin sebagai bagian dari kontribusi mahasiswa dalam membangun wacana ekonomi Islam yang kontekstual dan relevan dengan isu-isu global.