FEBI News| Salah satu Dosen muda dari FEBI IAIN Surakarta yakni Fuad Hasyim, M.E.K. yang berkolaborasi dengan Centre Halal Research (CHR) IAIN Surakarta yakni Nurwulan Purnasari , M.Si. berhasil mempresentasikan hasil penelitian yang berjudul “Antecedent of Halal Purchasing Decision” pada gelaran Annual International Conference on Islamic Economics and Bussiness” dengan tema “Halalan Thayyiban as a New Wave in Global Industry and Society 5.0”. Gelaran yang yang sedianya akan digelar tahunan tersebut, mempresentasikan 36 artikel terbaik setelah melalui proses penyaringan dan review yang cukup ketat.
Penelitian ini berawal dari gagasan determinasi perilaku konsumen (consumer behavior) terkait produk halal yang sedang naik daun dalam ranah global dan local. Penelitian ini mengkaji keputusan pembelian dengan pendekatan Theory of Planned Behavior. Penelitian ini memaparkan pengaruh sikap (attitude), norma subyektif (subjective norms) dan control perilaku (perceived behavior control) terhadap niat (intention) dan keputusan pembelian (purchasing decision).
Hasilnya menungkapkan bahwa efek dari perilaku (attitude) individu bersifat positif berarti semakin tinggi pengaruh dalam diri sendiri dalam membentuk pengalaman individu untuk menggunakan produk halal (dalam hal ini adalah makanan halal) maka semakin mudah sesorang memutuskan untuk membeli produk makanan halal ini. Temuan lain adalah bahwa makanan halal merupakan bentuk diet (yakni tidak mengkonsumsi makanan tertentu) sama seperti istilah kosher pada agama yahudi dan istilah pantangan dalam kristen. Setidaknya dalam islam sendiri, pola sikap (attitude) merepresentasikan keimanan sesorang sehingga secara natural, individu tanpa memikirkan bagaimana pembentukan niat (intention) akan tetap melakukan keputusan pembelian makanan halal. Diluar konteks islam (dalam pandangan non islam misalnya), istilah halal memiliki nilai tambah (value added) seperti jaminan keamanan, kesehatan, kualitas dan aspek kelebihan lain. Sehingga tampak bahwa Islam dalam konteks halal telah memberikan gambaran “rahmatan lil ‘alamin”.
Temuan lain adalah norma subyektif (subjective norm) berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap keputusan pembelian purchasing decision). Norma subyektif adalah norma yang berlaku untuk masyarakat, yang mempengaruhi niat pembelian individu. Pengalaman diluar individu, seperti keluarga, teman bahkan media seperti iklan dll mampu memberikan pengaruh individu untuk membentuk niat yang kemudian membentuk pola keputusan membeli (purchasing decision). Sebuah study di Malaysia misalnya, orang-orang disekeliling individu memiliki dampak kuat dalam membentuk pola konsumsi individu. Rekomendasi yang dapat diambil dari temuan ini adalah, perlunya promosi halal yang massif. Promosi halal tidak hanya menjelaskan produk (goods) saja, tetapi juga mempromosikan pemrosesan makanan bahkan sampai pada proses sertifikasi halal oleh lembaga terkait (MUI dan BPJPH).
Kontrol perilaku (perceived behavior control) adalah persepsi individu dari perilaku yang diinginkan. Melihat skenario pembelian produk halal, individu akan mempertimbangkan beberapa faktor yang relevan yang akan dijadikan kontrol untuk melakukan keputusan beli. Salah satunya adalah adanya logo halal. Logo halal menjadi pertimbangan tersendiri bagi individu dalam melakukan tindakan keputusan beli. Dalam penelitian ini mengungkapkan, khusus yang beragama muslim menyebutkan bahwa mereka rela untuk membeli lebih mahal atau bahkan rela untuk membeli dengan jarak lebih jauh untuk untuk mendapatkan produk makanan halal. Atau ada beberepa responden yang justru mengalihkan konsumsi dari daging ke makanan non-daging. (Fh)