IIESC 2024: Menggali Kekayaan Budaya Jawa Lewat Dinner

International Islamic Economic Summer Class 2024 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta mempersembahkan acara Dinner and Cultural Talk bertema “Traditional Culture in Java” yang digelar di Dormitory (Dalem Keputren), Surakarta. Acara yang penuh dengan nuansa kebudayaan ini dihadiri oleh KRMT Sri Kuncoro dari Keraton Kasunanan Surakarta, yang menjadi narasumber utama.

Dalam kesempatan ini, KRMT Sri Kuncoro memberikan perspektif mendalam tentang kekayaan budaya tradisional Jawa, mulai dari adat istiadat hingga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap tradisi. Menurutnya, budaya Jawa tidak hanya sekedar warisan, tetapi juga sumber identitas yang dapat mempererat rasa komunitas di tengah masyarakat yang beragam. “Budaya Jawa adalah refleksi dari harmoni dan kebersamaan, yang sangat relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi saat ini,” ujar KRMT Sri Kuncoro.

Acara ini bukan sekadar jamuan makan malam, tetapi juga menjadi platform untuk berdialog dan mengapresiasi kekayaan budaya Jawa, yang berfungsi sebagai media untuk mempererat hubungan sosial dan lintas budaya. Peserta dari berbagai negara mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tradisi Jawa, mulai dari seni, tata krama, hingga nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

Dinner and Cultural Talk ini menjadi salah satu highlight dalam rangkaian International Islamic Economic Summer Class 2024, di mana mahasiswa internasional tidak hanya belajar tentang ekonomi Islam, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mendalami aspek-aspek kebudayaan lokal. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya Jawa dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga tradisi sebagai identitas bangsa.

Melalui kegiatan ini, FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta menunjukkan komitmennya dalam memadukan pendidikan ekonomi dengan penguatan nilai-nilai budaya, serta memperkaya pengalaman mahasiswa melalui dialog lintas budaya dan pengenalan terhadap tradisi lokal.

Tags: No tags

Add a Comment

You must be logged in to post a comment