Selamat dan Sukses Prof. Dr. Erawati Aziz, M.Ag., Guru Besar Perempuan Pertama di IAIN Surakarta

FEBI News | Rabu, 17 Februari 2021 menjadi salah satu hari bahagia bagi civitas akademika IAIN Surakarta. Prof. Dr. Hj. Erawati Aziz, M.Ag. dikukuhkan sebagai Guru Besar pada bidang ilmu Studi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah pada Sidang Senat Terbuka. Hal ini dikarenakan Prof. Erawati merupakan Guru Besar perempuan pertama di IAIN Surakarta. Pada acara pengukuhan tersebut, Prof. Erawati menyampaikan sebuah pidato dengan judul “Metode Integratif Sebuah Solusi Penafsiran Ayat-Ayat yang Tampak Kontradiktif”.

Acara pengukuhan guru besar tersebut turut dihadiri oleh Ketua Senat IAIN Surakarta dan seluruh anggota, Rektor, Wakil Rektor I, II, dan III IAIN Surakarta, para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan IAIN Surakarta, para Guru Besar dan juga Kepala Bagian di lingkungan IAIN Surakarta, keluarga serta para tamu undangan.

Acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Kemudian acara dibuka oleh Ketua Senat IAIN Surakarta Prof. Dr. Nashruddin Baidan. Acara dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan dari Menteri Pendidikan Republik Indonesia tentang pengangkatan Guru Besar. Kemudian acara dilanjutkan dengan pidato pengukuhan oleh Prof. Erawati. Setelah itu menginjak pada acara inti yaitu pengukuhan guru besar oleh Rektor IAIN Surakarta dan Ketua Senat IAIN Surakarta.

Pada acara tersebut, juga diputarkan sebuah video yang menggambarkan bagaimana perjalanan hidup Prof. Erawati mulai dari bangku sekolah dasar hingga meraih gelar profesor pada bidang ilmu Studi Islam. Profesor yang berasal dari Payakumbuh Sumatera Utara ini awalnya tidak diterima pada Sekolah Dasar karena usia yang masih terlampau muda sehingga harus mengikuti kelas percobaan selama 1 caturwulan agar dapat diterima, namun ternyata Erawati kecil justru membuktikan dengan prestasi juara kelas bahwa ia layak bersekolah disana. Perjuangan Prof. Erawati tidak berhenti disitu saja, menjadi pendidik sekaligus ibu yang dilakoni pada saat yang bersamaan membutuhkan komitmen yang kuat, sehingga beliau menyiasatinya dengan mempergunakan waktu 24 jam sebaik mungkin.

Pada pidatonya, Prof. Erawati menyampaikan bahwa metode integratif adalah metode yang tepat untuk mendeskripsikan ayat-ayat Al-Qur’an yang terlihat kontradiktif. Hal ini dikarenakan Al-Qur’an merupakan pedoman yang tepat bagi umat manusia, sehingga yang bertentangan bukan merupakan ayat Al-Qur’an, melainkan pandangan ulama yang membuatnya terlihat kontradiktif. Pada pidatonya tersebut, Prof. Erawati juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak, salah satunya adalah sang suami yang juga merupakan Ketua Senat IAIN Surakarta Prof. Dr. Nashruddin Baidan yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu. “Apabila ada seorang perempuan istri yang sukses dan maju pasti disampingnya ada seorang laki-laki sebagai suami yang bijak dan mengayomi serta menjadi motivator” ujar Prof. Erawati.

Acara pengukuhan tersebut diakhiri dengan sambutan dari Rektor IAIN Surakarta yang menyoroti tentang kesetaraan gender, dimana mengharapkan akan lahir guru besar-guru besar perempuan lainnya di IAIN Surakarta. Red: Adhelia.

Tags: No tags

Add a Comment

You must be logged in to post a comment