Redaktur: Oktavia N W/KJF
KJF News| Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam gelar Seminar Nasional Wawasan Kebangsaan dengan mengangkat tema “Manifestasi Pemuda dalam Upaya Filtrasi Budaya Kontemporer melalui Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan” yang dilaksanakan di Graha UIN Raden Mas Said Surakarta pada Rabu (25/5/2022). Acara ini merupakan acara besar pertama yang berhasil dilaksanakan oleh DEMA FEBI tahun ini.
Acara ini turut dihadiri oleh Ibu Septin Puji Astuti, S.Si., M.T., Ph.D selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Beliau memberikan sambutan hangat kepada para peserta dan tamu undangan sekaligus membuka acara Seminar Kebangsaan ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kita harus menguatkan rasa kebanggaan terhadap bangsa Indonesia. Sebab, sebagai masyarakat Indonesia, jika kita tidak memiliki rasa kebanggaan tersebut, seolah-olah menganggap bahwa Indonesia adalah negara yang kecil dan sepele. Bangsa Indonesia menjadi besar seperti ini tak lepas dari perjuangan orang-orang yang dahulu berjuang demi kemerdekaan negara. Dari hal itu perlu adanya kesadaran untuk bersama menyatukan visi dan misi demi mewujudkan Indonesia dan melahirkan generasi bangsa yang lebih baik.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Keynote Speaker oleh Dr. M. Rustam Ibrahim, M.S.I. selaku Ketua Pusat Studi Pancasila dan Kebangsaan. Ia menyampaikan bahwa Bela Negara merupakan kewajiban bagi para pemuda Indonesia, karena merupakan anjuran Rasulullah untuk mempertahankan negara. Keutuhan Negara tergantung dari para pemudanya, sebab dengan persatuan dan kesatuan serta rasa Cinta Tanah Air mampu memberi pengaruh yang besar dalam mendorong kebangkitan negara.
Acara ini menghadirkan 2 pemateri yang sangat luar biasa yaitu Muh. Afit Khamsani, S.Ag. selaku Network for Indonesian Democratic Society dan Arian Agung Prasetiyawan S.E. selaku Peserta KKN Nusantara Kemenag RI 2021 Zona Kupang, NTT yang didampingi oleh moderator dalam memandu jalannya acara tersebut. Acara ini disambut antusias oleh mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta dibuktikan dengan hadirnya 165 mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. Acara tersebut tak hanya dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam saja, tetapi dari fakultas lain juga turut andil dalam mensukseskan acara Seminar Nasional tersebut.
Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Muh. Afit Khamsani, S.Ag. dengan mengangkat topik “Pemuda dan Globalisasi. Peluang dan Tantangan”. Beliau menyampaikan bahwasanya hasil kemerdekaan saat ini tak bisa terlepas dari sejarah di masa lalu. Perjuangan-perjuangan para pahlawan harus terus dijadikan pembelajaran untuk para pemuda di generasi sekarang. Pemuda dituntut dalam 3 hal, yaitu : Menjaga kekuatan moral, Mengontrol kehidupan sosial dan Menjadi agen perubahan. Namun seringkali pemuda kurang konsisten dalam menjalani sebuah hal serta sering terjebak dalam zona nyamannya sendiri. Hal itu juga yang harus terus diperbaiki dan dilawan dari diri mereka sendiri.
Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Arian Agung Prasetiyawan, S.E. dengan mengangkat Topik “Pemuda, Wawasan Kebangsaan, Tantangan Keberagaman dan Budaya Kontemporer”. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan bahwa tantangan budaya Kontemporer tak bisa terlepas dari adanya Globalisasi. Dari globalisasi yang kemudian akan menimbulkan persaingan ketat sehingga menimbulkan kejahatan-kejahatan. Media Sosial merupakan bagian dari tantangan budaya kontemporer dan keberagaman. Hal tersebut menjadi tugas generasi saat ini untuk menghilangkan kejahatan-kejahatan akibat globalisasi atau setidaknya meminimalisirnya. Salah satau cara yang dapat dilakukan yakni dengan mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD NKRI Alenia ke-empat.
Setelah pemaparan materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta yang hadir. Begitu besar antusias peserta dalam sesi ini. Tak hanya itu, bagi peserta yang beruntung mendapatkan doorprize menarik yang telah disediakan. Disesi akhir acara, dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada pembicara serta moderator dan diakhiri dengan foto bersama.