FEBI News| Surakarta, 1 April 2024 – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, bersama dengan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Surakarta, Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si, melakukan panen Melon Green House di Pondok Pesantren (PP.) Takmirul Islam, Solo. Acara panen melon ini juga dihadiri oleh Ketua HEBITREN Solo Raya KH. Miftahul Huda, Kepala Kantor Kemenag Surakarta Dr. H. Hidayat Maskur, Pengasuh PP. Takmirul Islam Surakarta, Gus Adhim, serta para Kyai pengurus HEBITREN Solo Raya.
Dalam sambutannya, Dwiyanto Cahyo Sumirat menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam program Green House Melon, khususnya di PP. Takmirul Islam dan lokasi lainnya. Ia juga menyatakan harapannya agar program ini semakin berkembang dan meningkatkan produksi, dengan target peningkatan produksi untuk tahun ini.
KH. Miftahul Huda, Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis dan Transformasi (HEBITREN) Solo Raya, turut menyampaikan permohonan dukungan dari BI untuk program Green House, tidak hanya untuk melon, tetapi juga untuk tanaman lain seperti cabe dan peternakan lele.
Pengasuh PP. Takmirul Islam Surakarta, Gus Adhim, yang juga sebagai pengelola Green House Melon, menyatakan bahwa saat ini terdapat 560 pohon melon dalam Green House, yang merupakan panen ketiga. Meskipun perlakuan yang diberikan sama, namun hasilnya merupakan rahmat dan karunia Allah yang berbeda. Ia berharap agar hasil panen kali ini memberikan berkah, terutama karena bertepatan dengan 10 hari terakhir Ramadan.
Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si, Dekan FEBI UIN Raden Mas Surakarta, juga sebagai Dewan Pembina HEBITREN Solo Raya, memberikan dukungan penuh terhadap program Green House Melon di PP. Takmirul Islam Surakarta. FEBI siap untuk menyiapkan dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian potensi dan pengembangan ekonomi bisnis pesantren.
Program Green House Melon di PP. Takmirul Islam Surakarta menjadi salah satu contoh kolaborasi yang baik antara lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan komunitas pesantren dalam upaya pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Foto: Joko P/BI Solo
