Mahasiswa Prodi PBS ikuti Asia Global Student Summit Exchange and Virtual Conference

FEBI News| 20 Agustus 2022. Sebelum pelepasan magang di Banten, mahasiswa peserta MBKM FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta mengikuti kegiatan virtual conference yang diadakan oleh Studec Academy. Program ini bertajuk “Asia Global Student Summit Exchange and Virtual Conference”. Tujuan dari konferensi ini adalah untuk mewadahi mahasiswa di seluruh dunia untuk meningkatkan keterampilan secara global dalam kepemimpinan, negosiasi, dan pendidikan yang komprehensif. Selain itu, dalam konferensi ini juga akan menjadi forum berdiskusi, menggali ide kreatif, dan mendapatkan relasi serta pengetahuan baru yang ada di negara lain. Kegiatan ini diikuti oleh 10 mahasiswa peserta MBKM FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta dan 2 diantaranya dari program studi Perbankan Syariah yaitu Niken Septiani dan Aninda Putri Herlianti. Selain itu, konferensi ini juga diikuti oleh mahasiswa dari belahan dunia seperti Afrika, India, Malaysia, Singapura, Korea, dll. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 15-20 Agustus 2022 dengan narasumber yang berasal dari berbagai negara.

Hari pertama konferensi diisi oleh Prof. Roy Darmawan dan Prof. Madya. Dr. Betania Kartika dari Associate Dean Inhart IIUM Malaysia tentang menginspirasi anak muda untuk berfikir kreatif, berinovasi dan menentukan target berbisnis. Hari kedua diisi oleh Dr. (C) Rachmawan, B.CS (HONS), M.CS dari Asia E University Lecturer tentang digital industry. Hari ketiga diisi oleh Miss Ameliana Liang dari Konkuk University (Korea) tentang beasiswa dan pertukaran mahasiswa di Korea. Hari keempat diisi oleh Miss Geraldine Kee dari ERC Institute (Singapura) tentang beasiswa dan pertukaran mahasiswa di Singapura. Hari kelima diisi oleh Miss Masya Masyitah (Malaysia) dan Seoul Oppa (Korea) tentang pertukaran kebudayaan dan bahasa. Hari terakhir adalah sesi presentasi grup peserta konferensi dan diakhiri dengan penutupan program.

Pembekalan Magang Batch 4, Dekan tekankan Inovasi dan Kreatifitas Mahasiswa

Penulis: Zulfanita Dien

FEBI News| Jum’at (19/8/2022), Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta telah melaksanakan Pembekalan Magang Batch 4 bertempat di Aula Gedung A lantai 2, pada Jum’at, 19 Agustus 2022. Acara ini dihadiri oleh Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. M. Rahmawan Arifin, S.E, M.Si, Kepala Laboratorium FEBI, Septi Kurnia Prastiwi, S.E., M.M, Dosen Pamong Pengelola Unit Lab, perwakilan mahasiswa magang batch 3, dan mahasiswa magang batch 4. Dalam sambutannya, Dekan  FEBI berpesan kepada mahasiswa magang untuk meningkatkan skill yang berkaitan dengan kewirausahaan. Selain itu, Dekan juga mengatakan bahwa mahasiswa harus kreatif, inovatif, jangan berfokus kepada hasil melainkan kepada berfokus kepada proses.

Acara pembekalan ini juga sebagai sarana untuk evaluasi magang batch 3 selama 3 bulan pelaksanaan magang. Evaluasi dilakukan oleh masing – masing unit lab dimulai dari Febi One Mart, Jujugan Café, BMT Mazaya, Galeri Investasi Syariah, Laboratorium Gadai Syariah, Warung Digital, CIMB Niaga ,dan BSI oleh perwakilan mahasiswa magang batch 3. Selanjutnya, pembekalan magang disampaikan oleh Kepala Laboratorium FEBI, Septi Kurnia Prastiwi, S.E., M.M, mengenai SOP magang, tata tertib magang, serta penjelasan magang yang dapat diklaim sebagai Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

Mahasiswa Prodi PBS FEBI Eksplorasi Kreativitas dan Inovasi di ASIA Innovation Conference Virtual Program

FEBI News| Surakarta, (18 Agustus 2022) – Prestasi cemerlang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Surakarta, Niken Septiani dan Aninda Putri Herlianti, yang berpartisipasi dalam ASIA Innovation Conference Virtual Program pada 15 Agustus 2022 dengan tema “Skills of Creativity and Innovation from Asia Study Cases.”

Dalam acara yang dihadiri oleh para pemikir, praktisi, dan akademisi inovatif dari berbagai negara di kawasan Asia, Niken dan Aninda berhasil menampilkan dedikasi dan keterampilan mereka dalam menghadapi tantangan kreativitas dan inovasi yang dihadirkan oleh studi kasus dari Asia. Kedua mahasiswa ini berhasil menciptakan suasana diskusi yang dinamis dan produktif, memberikan pandangan berharga serta solusi kreatif untuk meningkatkan keterampilan inovatif di dunia pendidikan dan bisnis.

Dalam sesi presentasi, Niken Septiani membahas implementasi keterampilan kreativitas dan inovasi di bidang ekonomi Islam, sedangkan Aninda Putri Herlianti fokus pada aplikasi teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan inovasi bisnis. Partisipasi mereka memberikan kontribusi positif dalam menyebarkan ide dan pemikiran inovatif, menciptakan jaringan, dan menggali potensi kreatif dari berbagai negara di kawasan Asia.

Korprodi Perbankan Syariah, Rais Sani Muharrami, MEI menyatakan kebanggaan atas pencapaian Niken dan Aninda dalam ASIA Innovation Conference. “Partisipasi mereka tidak hanya mencerminkan kemampuan akademis yang luar biasa, tetapi juga semangat dan antusiasme dalam menghadapi isu-isu kreativitas dan inovasi yang sedang berkembang di Asia. Ini merupakan langkah positif dalam memajukan pemikiran inovatif mahasiswa FEBI UIN Surakarta,” ujar Rais.

Dekan FEBI UIN Surakarta, Dr. Rahmawan Arifin, menekankan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam forum internasional seperti ASIA Innovation Conference. “Acara ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang tren kreativitas dan inovasi di Asia, tetapi juga menjadi platform untuk mahasiswa mengembangkan kemampuan berbicara, berpikir kritis, dan berkolaborasi dalam skala internasional,” tambah Dekan FEBI tersebut.

Partisipasi mahasiswa FEBI UIN Surakarta dalam ASIA Innovation Conference menjadi bagian dari upaya fakultas dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu bersaing dan berinovasi di tingkat global. Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa FEBI memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pembangunan dan perubahan positif di berbagai sektor di masa yang akan datang.

Pengumuman Pengajuan Judul Skripsi Prodi PBS TA. 2022/2023 Tahap I

Pengumuman Pengajuan Judul Skripsi Prodi PBS TA. 2022/2023 Tahap I, silahkan unduh dibawah ini

Untuk mahasiswa yang judulnya belum disetujui pengajuan judulnya mohon untuk mengisi ulang pengajuan judul baru melalui link https://bit.ly/PENGAJUANJUDULSKRIPSIPBS2022.
Pengisian pengajuan judul skripsi maksimal tanggal 18 Agustus 2022..

Diskusi PAKKIS: Mahasiswa Tolak Islamophobia dengan Karya dan Literasi Digital

Penulis: Salsa/PAKKIS

FEBI News| Islamophobia  menjadi fenomena penting untuk  bisa dijawab secara nyata oleh umat Muslim, terutama oleh mahasiswa sebagai generasi muda muslim. Islamophobia yang terjadi di dunia internasional, seperti di India, Rohingya, Uighur, dan juga Palestina harus menjadi perhatian dunia muslim. Mahasiswa menolak segala bentuk diskriminasi, persekusi, dan kekerasan terhadap minoritas, salah satunya yang terjadi bagi minoritas muslim di beberapa negara. Untuk itu, LSO  Program Asistensi Keagamaan dan Kepribadian Islam (PAKKIS) FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar Diskusi Keislaman pada Ahad (31/7/2022). Tema Diskusi Keislaman adalah “Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Kepribadian Islami Rahmatan Lil’alamin: Tolak Islamophobia di Dunia Internasional.” dengan menghadirkan pembicara Asep Maulana Rohimat, M.S.I. selaku Dosen FEBI dan juga Ketua Bidang Kajian Strategis PUSKOHIS UIN Said. Acara ini dihadiri oleh Seluruh Pengurus PAKKIS FEBI, Perwakilan Delegasi Ormawa dan LSO, serta beberapa peserta dari luar kampus UIN Raden Mas Said Surakarta.

Diskusi Keislaman diawali dengan Pembukaan oleh moderator Rohman Ahmadi, dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Muhammad Ali Iqbal dan dilanjutkan dengan acara inti yaitu Diskusi Keislaman. Pada pemaparan awalnya, Asep Maulana Rohimat, M.S.I selaku pembicara menjelaskan bahwa Islamphobia terjadi di dunia internasional karena faktor internal yaitu kelemahan dan “kebodohan umat Islam serta faktor eksternal adanya “serangan” dari kelompok yang “benci” terhadap Islam. Jika umat Islam seluruh dunia bisa bersatu dan menunjukan karya “rahmatan lil’alamin” maka semua orang akan merasakan Islam itu indah dan bermanfaat. Namun saat ini, oknum umat Islam banyak terpapar oleh paham-paham salah, seperti terorisme, radikalisme, liberalisme, orientalisme, dan paham sesat lainnya. Pembicara juga memberikan banyak contoh Islamophobia yang terjadi di dunia internasional dan juga di negara mayoritas muslim, seperti Indonesia dan Malaysia.

Pada akhir diskusi, Asep Maulana Rohimat, M.S.I. memberikan solusi untuk melawan Islamphobia ini, “kita sebagai umat Muslim harus bisa menciptakan prestasi, berkontribusi, dan berpartisipasi terhadap perkembangan dunia global, serta menjaga nama baik Islam dengan mewujudkan Islam Rahmatan lil’alamin.” ungkapnya. Islam Rahmatan lil’amin berarti juga setiap mahasiswa harus bisa berpartisipasi dengan karya nyata dan literasi yang kuat dalam memahami ajaran Islam, terutama di dunia digital dan media sosial. Bagi mahasiswa FEBI terutama PAKKIS sebagai organisasi mahasiswa yang fokus terhadap keagamaan dan kepribadian harus bisa menjadi contoh teladan bagi mahasiswa lainnya dalam menunjukan Islam Moderat dan Islam Rahmatan lil’alamin.

Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta melepas mahasiswa progam MBKM FEBI tahun ajaran 2022/2023

FEBI News| Sukoharjo, (Jum’at, 29 Juli 2022) bertempat didepan halaman rektorat, FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta mengelar acara pelepasan mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Acara ini dihadiri oleh Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M. Pd, Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Pudji Rudy Hartono, AKS. Beserta jajaran pimpinan FEBI turut hadir dalam acara tersebut yaitu: Wakil Dekan 1,2, dan 3, Kepala Laboratorium, Kajur, Sekjur dan Kaprodi, Kabag TU, Kasub Akademik.

Acara diawali dengan laporan panita yang diwakili oleh Khairul Imam, M.S.I selaku ketua jurusan manajemen dan akuntansi syariah menyampaikan bahwa terdapat 7 mata kuliah yang dikonversi, dan terdapat 13 perusahaan yang bekerjasama dengan FEBI. “Mahasiswa akan belajar langsung di lokasi yang sudah kami siapkan, besar harapan agar mahasiswa periode pertama ini yang mengikuti program MBKM bisa menjadi contoh dan mendapatkan ilmu baru” ungkapnya.

Acara dengan nuansa yang berbeda dan penuh semangat, pada kesempatan ini Rektor dalam sambutannya mengarahkan mahasiswa agar dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya, mempersiapkan sekiranya yang diperlukan ditempat belajar, karena berbeda dengan kondisi PPL dan Magang. Pesan beliau mulailah berkolaborasi dengan tempat mahasiswa belajar, lakukan Komunikasi yang bagus, jika belum paham maka bertanya, selanjutnya perlu ada Inovasi dimanapun tempat belajarnya. “Selamat belajar dan sukses untuk mahasiswa pilihan yang akan melaksanakan program MBKM FEBI, bawa nama baik kampus, dengan melafadzkan Bismillah bersama-sama, saya resmi melepaskan 36 mahasiswa yang telah lolos seleksi, dari prodi MBS, AKS dan PBS”. Ungkap Prof. Mudofir

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengalungan ID Card bagi mahasiswa yang mengikuti program MBKM dan Diakhir acara kami berfoto bersama dengan seluruh mahasiswa.

Gagas Rekontruksi Zakat Pertanian dan Upaya Meningkatkan Trust Masyarakat terhadap Lembaga Filantropi Islam

Penulis : Usnan, S.E.I, M.E.I dan Rizky Nur Ayuningtyas Putri, S.E., M.E.

Forum Diskusi Dosen Kembali diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 2022 di Aula FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta dengan menghadirkan Narasumber Arif Nurhayadi, S.P selaku Expertis LAZIS Jateng dab Asesor Kompetensi Amil Zakat LSP Keuangan Syariah Jakarta dan Dr. Waluyo, Lc, M.A selaku Dosen FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta. Acara diskusi kali ini secara langsung dihadiri oleh dekan FEBI; Dr. M. Rahmawan Arifin, MSi, dan juga jajaran pimpinan baik Jurusan maupun Program Studi di lingkungan FEBI, dimulai dengan rangkaian acara pembukaan dan kemudian dilanjutkan pada inti diskusi yang dipandu oleh moderator yang juga merupakan alumni FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, M. Azwan Anas, S.Akun.

Paparan pertama disampaikan oleh Dr. Waluyo, Lc, M.A dengan tema “Rekonstruksi Zakat Pertanian” yang juga merupakan diseminasi dari judul DIsertasi “Zakat pertanian perspektif Maqashid Syariah”. Selama ini ekonomi islam masih berkutat di bidang Lembaga keuangan syariah, bidang filantropi masih belum banyak tersentuh dan dikembangkan untuk kemaslahatan umat.

Menurutnya bahwa konsep zakat pertanian dalam kitab-kitab turast tidak terlepas dari perdebatan dan perselisihan para ulama baik terkait ruang lingkup zakat pertanian, perhitungan zakat pertanian, penentuan nisab dan besaran zakat pertanian, serta posisi zakat pertanaian. Adapun untuk mengkaji zakat pertanian perspektif maqashid syariah, narasumber melakukan Langkah awal mendudukkan zakat sebagai domain “muamalah” bukan domain “ibadah” dengan didasarkan pada beberapa dalil yang menjadi pijakan. Dengan mendudukkan pada domain muamalah, maka zakat kemudian dapat direkontruksi sesuai dengan tujuan syariah (maqashid syariah). Apabila dilihat dari perspektif maqāṣid dalam zakat pertanian, maka dasar yang menjadi pegangan adalah apa yang menjadi orientasi zakat yaitu terwujudnya pemerataan kekayaan dan terhindarnya penumpakan harta di tangan orang kaya. Dengan dasar tersebut maka rekontruksi dalam riset ini berkaitan dengan dua poin yaitu objek zakat pertanian dan ketentuan nishob dan besarnya zakat yang mestinya didasarkan pada ketentuan dalam zakat emas yaitu nishob sebesar 85 gram dan besarnya zakat sebesar 2,5%. Dengan gagasan rekonstruksi ini maka diharapkan ketentuan dan kewajiban pelaksanaan  zakat pertanian akan menghindarkan dari pemungutan zakat yang tidak tepat sasaran karena para petani yang memiliki hasil pertanian netto lima wasaq realitanya masih banyak yang tergolong miskin.

Paparan kedua disampaikan oleh Arif Nurhayadi, S.P terkait bagaimana operasional Lembaga Amil Zakat (LAZ). Dalam ujian sertifikasi ahli amil terdapat standar kompetensi yang harus dipenuhi dari LAZ. Salah satu yang utama ialah Renstra Lembaga yang berlaku. Masing-masing LAZ memiliki renstra yang berbeda, tetapi memiliki ciri khas yaitu muzakki dan mustahiknya berada dalam lingkup internal Lembaga. Dalam  biaya operasional LAZ, terdapat aturan KMA Ri nomor 606/2020 dengan sumber dana zakat maksimal 12,5% dan sumber dana infaq maksimal 20%. Diharapkan Ada unit LAZ yang mengedukasi zakat kepada masyarakat agar penyalurannya tepat sasaran. Dalam konsep fundraising, apabila mustahik memiliki hubungan erat dengan muzakki akan lebih baik karena tidak hanya ada transfer dana, tapi juga ada interaksi dan transfer do’a di antara kedua belah pihak sehingga dapat membangun trust para Muzakki. Selain itu perlunya customer journey untuk memangun trust para Muzakki. Dengan penguatan tersebut LAZ akan terus berkembang dan semakin menjaga kepercayaan public terhadap Lembaga zakat.

Sesi ketiga diskusi dan tanya jawab yang diawali dari Usnan, M.E.I terkait perlunya rekonstruksi zakat dan belum optimalnya implementasi zakat pertanian di masyarakat serta evaluasi pelaksanaan strategi fundrising yang mampu menjaga kepercayaan publik. Pertanyaan kedua oleh Drs. Zaini, M.Sc terkait bagaimana mengetahui berapa zakat utama dari pendapatan dan zakat penerimaan dari mustahik. Akhir sesi diskusi dosen ditutup dengan closing statement dari Narasumber tentang penguatan peran dan strategi filantropi Islam dan adanya role model zakat pertanian dan wakaf produktif.

The Third ICIES FEBI 2022 sukses lahirkan Indonesian Islamic Economics Journal Forum (IIEJF)

FEBI News| Serangkaian agenda International Conference on Islamic Economics Studies (ICIES) ke 3 dilaksanakan serentak di Kampus FEBI UIN Raden Mas Said dengan menggelar 3 presentasi plenary session yang dimoderatori oleh Putu Widi Iswari, MM dan menghadirkan pembicara internasional yaitu Prof. Prof. M. Kabir Hassan, Ph.D., dari University of New Orleans, Prof. Dr. Muhammad Ridhwan Ab. Aziz dari University Sains Islam Malaysia serta Prof. Dian Masyita, Ph.D. dari University of Padjadjaran Bandung. Juga terlakasana 16 paralel group presentation dengan total 34 presenter. Tema yang didiskusikan diantaranya adalah Islamic Finance, Banking, and Accounting, Islamic Economics and Poverty Alleviation, Islamic Financial Development and Breakthrough Innovations, Islamic Entrepreneurship, MSMEs, and Startups in Smart Economy, Islamic Business Management (Human Resource,
Marketing, Halal Supply Chain, and Enterprise System), Islamic Economics Law, Islamic Philantrophy (Zakat, Infaq, Shodaqoh, and Waqf), Islamic Economics Thoughts, Halal Industries (Food, Tourism, Lifestyle), Islamic Marketing
Green Economy and Digital Technology, Islamic Financial Technology, Ethics of Islamic Economics, Islamic Economics and Digital Transformation.

Bersamaan dengan paralel session ini, telah digelar juga musyawarah pembentukan forum pengelola jurnal di lingkungan AFEBIS, musyawarah ini sukses melahirkan forum baru yaitu Indonesian Islamic Economics Journal Forum (IIEJF) di kampus FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, dengan ketua pertama terpilih yaitu Dr. Kuat Ismanto, M.Ag. selaku pengelola jurnal International Journal of Islamic Business and Economics UIN Abdurahman Wahid Pekalongan, dan Sekretaris Jenderal Supriyanto, M.Ud pengelola jurnal Shirkah: Journal of Economics and Business UIN Raden Mas Said Surakarta. Dalam sambutannya Dr. Kuat Ismanto mengajak seluruh pimpinan Dekan AFEBIS untuk mendukung penuh Forum ini dalam rangka memperkuat kolaborasi antar jurnal di lingkungan AFEBIS. “Target pertama adalah mengantarkan jurnal yang sudah terindeks Sinta 2 menjadi Indeks Scopus, dan Jurnal yang belum terindeks Sinta segera terindeks Sinta” ungkapnya.

Sesi selanjutnya adalah penutupan yang dilakukan secara seremonial di Graha UIN Raden Mas Said, secara simbolik Wakil Rektor 1 Prof. Dr. Imam Makruf, M.Pd menutup serangkaian ICIES ini dengan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh panitia ICIES FEBI yang telah sukses menggelar konfrensi bertaraf internasional bertempat di kampus UIN Raden Mas Said. “kedepan kita harus memperbanyak konferensi internasional sebagai bentuk internasionalisasi kampus UIN, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat global”. pungkasnya.

Dekan FEBI Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si menyampaikan kegembiraannya karena telah sukses menggelar ICIES ke 3, terutama FEBI UIN Said telah melahirkan Forum baru yaitu Indonesian Islamic Economics Journal Forum (IIEJF) yang kedepan akan menggelar kegiatan-kegiatan kolaboratif yang bermanfaat untuk peningkatan kualitas jurnal di lingkungan AFEBIS. begitu juga Dr. Amri Syarif selaku ketua panitia menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh jajaran panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan dengan penuh dedikasi, “masih ada kekurangan namun, semuanya berjalan lancar dan sukses” ungkapnya.


Dalam Opening Ceremony, Sekjen Kemenag RI dukung ICIES ke 3 melahirkan Rekomendasi Penguatan Ekonomi Sektor Riil

Penulis: Asep Maulana Rohimat

FEBI News| Sukoharjo (27/7/2022), Agenda utama International Conference of Islamic Economics Studies (ICIES) ke 3 tahun 2022 digelar di Graha UIN Raden Mas Said Surakarta. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Nizar Ali membuka agenda ICIES ini didampingi oleh Rektor dan Dekan FEBI UIN Said. Hadir pula Wakil Rektor 3 Prof. Samsul Bakri, Para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan kampus UIN Said, Para Dekan Asosiasi Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (AFEBIS), pengelola jurnal, presenter, dosen, mahasiswa dan para tamu undangan.

Dekan FEBI Dr. M. Rahmawan Arifin, memberikan sambutan pertama pada opening ceremony yang digelar di Graha UIN Said. Menurutnya  ICIES ke 3 kali ini mengusung tema: Islamic Economy in adapting Global Changes: Developing Business Resilience and Digital Ecosystem. Alasan tema ini diusung karena dunia Ekonomi Islam  akan selalu beradaptasi sesuai perkembangan zaman, terutama sistem digital. Tercatat dalam Konferensi bertaraf internasional ini masuk 290 abstrak paper, 120 full paper, dan  51 accepted paper.  Author dan atau co author kali ini berasal dari Malayasia, Maroko, Turki, dan Indonesia. Terdapat 9 paper dari mahasiswa yang dipresentasikan juga dan perlu diapresiasi untuk level ini. “ICIES kali ini dilaksanakan di kampus FEBI yang berusia 22 tahun, karena kebanggaan kepada para presenter internasional supaya lebih kenal dengan FEBI” pungkasnya.

Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Mudofir memberikan apresiasi kepada FEBI atas terselenggaranya ICIES ke 3, ia mendorong para penulis dan peneliti dalam mendiskusikan ekonomi islam untuk beradaptasi sesuai perubahan dunia global, hal ini sejalan dengan dengan agenda kegiatan dies natalis UIN Said ke 30. Menurut Rektor, setiap peneliti dan akademisi wajib mendukung peranan ekonomi islam, ikut terlibat dalam pengembangan masyarakat, menjadi open society, dan mampu menerima perubahan. “Forum ICIES Ini harus mempertanyakan kembali fenomena ekonomi Islam di perubahan Global, dengan meneliti berbagai macam perubahan sosial dan memberikan solusinya” pungkas Rektor.

Sekjen Kemenag menyambut baik acara ini dengan mengapresiasi ICIES ke 3 dan memberikan pesan supaya menghasilkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam sektor riil, seperti dukungan terhadap industri halal seperti Halal food, fashion, media entertainment, wisata, farmasi, kosmetik dan dukungan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Langkah nyata yang dilakukan Kementerian Agama diantaranya adalah pembentukan Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH).  

masih menurut Sekjen Kemenag, bahwa diperlukan Empat hal dalam pengembangan kawasan industri halal secara nasional, yaitu pertama, Pilar & infrastruktur, diantaranya kawasan ekonomi syariah di daerah. Kedua  kebutuhan SDM Industri halal, seperti auditor halal,penyelia halal, dan  juru sembelih halal. Ketiga Layanan jasa keuangan perbankan syariah, dan keempat Edukasi serta promosi halal, dengan mewujudkan mengubah masyarakat muslim Indonesia dari konsumen ke produsen.

Prof. Nizar menutup pemaparannya dengan mendorong forum konferensi ICIES ke 3 mampu melahirkan berbagai rekomendasi yang konkret untuk penguatan ekonomi syariah sektor riil, terutama kontribusi kepada masyarakat pasca pandemi.

Kegiatan selanjutnya adalah Plenarry Session yang dimoderatori oleh Putu Widi Iswari, MM dan menghadirkan pembicara internasional yaitu Prof. Prof. M. Kabir Hassan, Ph.D., dari University of New Orleans, Prof. Dr. Muhammad Ridhwan Ab. Aziz dari University Sains Islam Malaysia serta Prof. Dian Masyita, Ph.D. dari University of Padjadjaran Bandung.