Mahasiswa FEBI Pelajari Alur Pengauditan di KAP Wilayah Surakarta

FEBI News | Dua mahasiswa FEBI IAIN Surakarta tahun 2020/2021 atas nama Dwi Atika Novelenia dan Eko Febriani telah selesai melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Mashun Nurdiono Kukuh dan Rekan yang berlokasi di Surakarta. Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih empat minggu, terhitung mulai tanggal 17 November 2020 hingga 17 Desember 2020 dengan dosen pembimbing adalah Bapak Ronnawan Juniatmoko, M.Si.

Kantor Akuntan Publik Mahsun Nurdiono Kukuh dan Rekan merupakan kantor akuntansi publik yang berfokus pada audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan laporan keuangan, laporan keuangan performa dan review atas laporan keuangan perusahaan. Pada kegiatan audit tentative draft laporan audit, auditor independen juga memegang peranan yang penting terkait penccokkan antara bahasa dan penulisan dengan menggunakan bahasa inggris, sehingga perlu ahli dalam bahasa inggris. Tentative draft laporan auditor dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman sesuai dengan fungsi audit.

Pada kesempatan tersebut, mahasiswa belajar mengenai banyak hal, salah satu diantaranya adalah analisa tentative draft laporan auditor independen. Selain itu, mahasiswa peserta PPL juga mendapatkan pengetahuan langsung terkait analisis, seperti analisis kelayakan, analisis portofolio, dan analisis risiko investasi.

Setelah kegiatan PPL berakhir, para mahasiswa mengucapkan terima kasih dan permintan maaf kepada manajer serta seluruh staf Kantor Akuntan Publik Mahsun Nurdiono Kukuh dan Rekan yang telah menyambut baik kedatangan para mahasiswa. Kedua mahasiswa merasa senang dan beruntung karna mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman didunia kerja khususnya dibidang akuntansi yang sesungguhnya. Red: FEBI News.

MENUJU KAMPUS MANDIRI, FEBI TINDAKLANJUTI PERSIAPAN PENDIRIAN ISLAMIC MICRO BANK

FEBI News| FEBI IAIN Surakarta kembali melakukan koordinasi dengan BMT Amanah Ummah dalam rangka persiapan pendirian Islamic Micro Finance  (23/3/2021). Koordinasi dilakukan di ruang rapat gedung kantor pusat BMT Amanah Ummah yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi 292, Kelurahan Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Topik utama pembahasan kali ini menekankan pada kejelasan aspek legalitas lembaga dan legalitas keuangan, serta coverage area masing-masing pihak.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Dr. Muhammad Rahmawan Arifin, SE, M.Si selaku Dekan FEBI, Dr. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd selaku Wakil Dekan II, Nur Hidayatiningsih, S.Ag, M.H selaku Kepala Bagian Administrasi,  Dr. Amri Syarif Hidayat, M.M, selaku Direktur Entrepreneur Development Center (EDC), dan  Suryati, S.Pd, M.E.K, selaku tim pengelola Bank Mikro Syariah. Rapat kali ini  dipimpin langsung oleh  Faisal Abdul Haris, SE, selaku Ketua Pengurus BMT Amanah Ummah. Beberapa direktur BMT juga terlihat hadir, diantaranya   Bahtiar Rifa’i, S.Pd selaku Direktur IT dan KeHRDan, Dewi Silvia Hanna selaku Direktur Investasi dan Pelayanan, SE, dan  Defi Wulandari, SE, selaku Staf Marketing Funding.

Ketua Pengurus BMT AUM Faisal menyatakan kesiapan yang sepenuhnya atas keterlibatan pihak BMT dalam manajerial Islamic Micro Finance  yang akan didirikan FEBI IAIN Surakarta. Beliau berharap upaya pendirian Islamic Micro Finance  ini dapat memberikan kontribusi atas pengembangan ekonomi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Selain itu,  Dr. Muhammad Rahmawan Arifin, SE, M.Si selaku Dekan FEBI juga mendukung sepenuhnya kerja sama manajerial yang akan dibangun antara FEBI dan BMT Amanah Ummah.

Beberapa kesepakatan telah disetujui kedua belah pihak menyangkut wewenang, tanggung jawab, hak dan kewajiban. Manajemen yang akan dijalankan dalam lembaga ini merupakan kombinasi antara sumber daya manusia dari BMT Amanah Ummah berdampingan dengan sumber daya manusia dari pihak FEBI dengan melibatkan mahasiswa. Benang merah yang menjadi point penting dalam pendirian lembaga ini yaitu adanya transfer of knowledge dari adanya sinergisitas antara sektor riil (BMT Amanah Ummah), sektor pendidikan (IAIN Surakarta) dan mahasiswa. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmunya secara nyata dengan dibentuknya Islamic Micro Finance.

Red: Suryati

Dosen FEBI lakukan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema Edukasi Pengelolaan Keuangan Sebagai modal Keluarga Harmonis

FEBI News| Banyak masyarakat saat ini yang mengalami kesulitan dalam pengelolaan keuangan. Kebanyakan pengelola keuangan keluarga (suami / istri) melihat gaya hidup orang lain, kemudian memaksakan gaya hidup tersebut pada kehidupannya. Dimana gaya hidup yang ditiru tersebut belum tentu sesuai dengan keadaan penirunya. Terkadang juga mereka menstandarisasi kehidupan, misal umur sekian harus sudah punya ini itu. Hal ini membuat para pengelola keuangan akan kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga, dan merasa selalu kurang pemasukan. Berdasar hal tersebut, Dosen FEBI IAIN Surakarta Melia Kusuma, MM melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Pengelolaan Keuangan Keluarga.

Kegiatan pengabdian terhadap masyarakat dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Maret 2021 dengan tempat pelaksanaan di gedung KB & TK Islam Al Fath Kartasura, dengan dihadiri 50 orang peserta, yaitu masyarakat yang memiliki permasalahan dalam pengelolaan keuangan keluarga, yang tergabung dalam Komite Al Fath. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat untuk memudahkan masyarakat dalam pengelolaan keuangan keluarga, sehingga terhindar dari hutang konsumtif yang tidak penting.

Kegiatan ini dipandu oleh Fitri Wulandari, S.Pd. sebagai moderator dan  Nur Wicaksono KP, MM sebagai narasumber. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan secara tatap muka langsung dengan mematuhi aturan protokol kesehatan sehingga peserta dibagi menjadi 2 bagian agar tidak melebihi batas kerumunan masa. Setiap kloter terdiri dari 2 sesi, masing-masing bagian dihadiri 25 peserta. Sesi pertama membahas tentang permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dalam pengelolaan keuangan, dan sesi kedua membahas tentang tata Kelola keuangan keluarga yang sesuai dengan masing-masing keluarga. Sesi ketiga berisi seperti sesi pertama, namun peserta dari bagian ke 2, begitu juga sesi keempat berisi sama seperti sesi kedua namun dengan peserta bagian  ke 2.

Pengabdian kepada masyarakat ini juga melibatkan mahasiswa FEBI IAIN Surakarta. Hal ini agar mahasiswa paham dengan praktik penerapan mata kuliah yang telah dipelajari. Dan juga besar harapan, agar suatu saat mahasiswa dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dengan menyebarkan ilmu yang telah dipelajarinya. Akhir dari kegiatan ini ditutup dengan doa. Harapan pelaksanaan kegiatan ini mampu mengajak masyarakat agar bisa mengelola keuangan keluarga dengan baik dan terhindar dari hutang yang tidak diperlukan. (Melia)

Ekonomi Islam dan Nilai-nilai Kearifan Lokal


Ekonomi Islam yang terus tumbuh dan berkembang di seluruh dunia, menjadi harapan baru yang akan mampu menjadi solusi dalam menyelesaikan persoalan yang tidak mampu diselesaikan oleh sistem ekonomi konvensional. Ditengah harapan besar tersebut, ekonomi Islam secara khusus yang berkembang di negara kita Indonesia, memiliki dimensi lain yaitu ekonomi Islam yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal.

Bangsa kita sejak dahulu dikenal sebagai bangsa yang berbudaya dan menjunjung tinggi tata dan etika dalam kehidupan baik kehidupan antar sesama manusia maupun antar manusia dengan alam semesta atau lingkungan. Hal tersebut diantaranya dapat kita lihat dalam beberapa cirik has dan nilai-nilai kearifan local diantaranya budaya tolong menolong, gotong royong, tepo seliro atau tenggang rasa, dan beberapa tradisi atau budaya yang berhubungan dengan alam. Lalu dimana kita dapat menemukan konsep ekonomi Islam yang sejalan dengan nilai-nilai budaya dan kearifan local tersebut? Beberapa aspek tentunya dapat kita bahas dalam tulisan singkat ini.

Pertama, larangan riba dalam praktek keuangan dan ekonomi islam sesungguhnya adalah wujud dari Islam yang sangat sejalan dengan nilai-nilai kearifan lokal yaitu budaya saling tolong menolong dan saling membantu. Riba yang dikecam oleh Allah dan RasulNya sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Quran dan Al-Hadis, dimana substansi dan muatan dari praktek riba adalah hilangnya semangat tolong menolong antar sesama manusia.

Praktek riba mempertunjukkan bahwa orang yang memiliki kelebihan dana (harta) tidak mau rugi saat memberikan pinjaman uang kepada sesamanya, sehingga akan selalu meminta tambahan atas pinjaman yang diberikan sebagai kompensasi atas penurunan nilai uang (konsep time value of money) juga sebagai imbalan atas kesempatan mendapatkan keuntungan lain. Padahal sesunguhnya, Islam memberikan motivasi yang lebih tinggi bahwa ketika kita memberikan pinjaman (utang) kepada sesama, maka Allah SWT akan lipat gandakan harta itu dengan lipat ganda yang jauh lebih baik dan lebih banyak dibandingkan dengan hitungan manusia dan hitungan secara material. Oleh karenanya, larangan riba sesungguhnya tidak hanya merupakan ajaran Islam yang mulia, tetapi juga sejalan dengan budaya bangsa yang memiliki semangat tolong menolong.

Kedua, konsep kerjasama (syirkah) dalam aktivitas muamalah atau bisnis merupakan alternatif untuk saling memberi dan mendapatkan manfaat. Kerjasama melalui upaya produktif yang dilakukan antara pihak-pihak yang saling melengkapi kekurangan, kemudian saling berbagi untung dan rugi merupakan konsep yang diajarkan oleh Islam, dan ini sangat sejalan dengan budaya bangsa Indonesia yang memiliki semangat gotong-royong dalam kehidupan. Begitulah yang menjadi slogan dalam semangat gotong royong pada masyarakat kita “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” adalah satu pesan moral yang dapat kita temukan imlementasinya dalam konsep kerjasama yang diajarkan dalam ekonomi Islam, dimana yang bekerjasama akan selalu berbagi hasil, baik hasil positif (untung) maupun hasil negatif (rugi).

Ketiga, Ekonomi Islam juga mengajarkan kita tentang kesederhanaan diantaranya kesederhanaan dalam melakukan kegiatan ekonomi misalnya perilaku konsumsi. Hal ini selain mengandung pesan ajaran Islam yang bersifat mutlak untuk kita lakukan, juga memiliki makna sosial yaitu sikap tepo seliro atau tenggang rasa dengan sesama yang merupakan salah satu karakter dan budaya bangsa kita. Dalam kehidupan masyarakat, bisa jadi ada sebagian orang yang belebih dari sisi kemampuan ekonomi, tetapi mungkin juga masih banyak yang kekurangan atau belum berkecukupan dalam aspek ekonomi, sehingga islam mengajarkan nilai kesederhanaan dalam hidup (termasuk dalam perilaku konosumsi) sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Keempat, ajaran islam dalam ekonomi untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan. Dalam Ekonomi Islam, kita dilarang melakukan kegiatan ekonomi atau bisnis yang menyebabkan kerusakan bagi alam dan lingkungan. Pemanfaatan semua potensi dan sumber daya alam harus dilakukan dengan cara yang tidak berlebihan dan tidak menyebabkan kerusakan alam dan lingkungan yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi manusia saat ini maupun bagi generasi yang akan datang.

Konsep ekonomi Islam berkaitan dengan aspek lingkungan ini pun sangat sejalan dengan nilai-nilai kearifan lokal yang telah dibangun dan dipelihara oleh para pendahulu kita yang sangat menghargai keberadaan alam sekitar. Banyak kearifan lokal dari berbagai daerah di negeri kita yang secara sekilas nampak seolah-olah merupakan mitos, akan tetapi sebetulnya bentuk kearifan lokal tersebut mengandung pesan agar kita senantiasa selalu menjaga dan melestarikan alam.

Berdasarkan deskripsi singkat diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa mendakwahkan, mengembangkan dan memasyarakatkan ekonomi Islam secara khusus di negara kita, mengandung dua fungsi yaitu pelaksanaan tugas kita sebagai umat Islam dalam menerapkan Islam secara kaaffah, dan fungsi yang kedua yaitu sebagai upaya kita untuk terus menjaga dan melestarikan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai kekayaan bangsa.

Penulis: Usnan, M.E.I (Dosen FEBI IAIN Surakarta)

Lakukan PPL Partisipatif, Mahasiswa PBS FEBI Ikut Terjun bagikan bantuan Sosial dari Lazis Jateng Surakarta

FEBI News | Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa FEBI IAIN Surakarta. Tiga orang mahasiswa PBS FEBI IAIN Surakarta yang beranggotakan Dian Kusumawati, Fitri Wulandari, dan Adelia Viani Kusuma Pradewi telah selesai melaksanakan kegiatan PPL pada Lazis Jawa Tengah Cabang Surakarta. Kegiatan PPL ini telah dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan yang dimulai pada Jum’at, 15 Januari 2021.

Lemabaga Amil Zakat Al-Ihsani Jawa Tengah (Lazis Jateng) merupakan salah satu lembaga amil zakat pada tingkat provinsi untuk mengelola dana zakat, infaq, dan sedekah yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal penyaluran dan pemberdayaan, Lazis Jateng memperhatikan delapan kelompok penerima zakat diantaranya yang ada pada kota Surakarta yaitu program Beasiswa Terpadu, Ambulance Gratis, LKSA (Panti Yatim), Jum’at Berbagi, Yatim Corner dan Sedekah Subuh.

Melalui kegiatan PPL tersebut, mahasiswa banyak beajar terkait program-program Lazis Jateng terkait pengelolaan dan penyaluran zakat kepada para penerima yang seharusnya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mahasiswa disambut dengna baik oleh Ketua Divisi Pemberdayaan Lazis Jateng Surakarta yaitu Bapak Joko Triyono yang menyampaikan ucapan terimakasih dan harapan kedepannya bagi kesuksesan mahasiswa peserta PPL di Lazis Jateng Surakarta. Red: FEBI News.

HMPS MBS GELAR TALKSHOW BERTAJUK BERANI CIPTAKAN IDE BISNIS Sejak DINI

FEBI News| HMPS Manajemen Bisnis Syariah, Divisi Entrepreneurship telah melaksanakan program kerjanya berupa Talkshow Jagongan Bisnis bertajuk “Set Up Your Mind, Berani Ciptakan Ide Bisnis Sejak Dini”. Kemudian untuk mendukung kelancaran acara tersebut, HMPS MBS mengundang Arian Agung Prasetiyawan sebagai moderator dan Bapak Andrias Danang Suseno Sebagai pematerinya. Selain itu, acara yang dilakukan secara luring dan daring via zoom meeting ini sukses mengundang antusias peserta kurang lebih sejumlah 63 peserta yang terdiri dari Mahasiswa Fakultas Ekonomi baik yang berasal dari IAIN Surakarta maupun umum. Kegiatan ini dilakukan secara Luring dan Daring, secara Luring untuk pengurus HMPS MBS dan secara Daring untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Masyarakat umum, melalui Zoom meeting.

Pemateri sempat menyampaikan banyak hal terkait mengubah pola pikir atau mindset diri sebagai calon pebisnis serta memperkuat alasan mengapa seseorang memutuskan untuk menjadi seorang pembisnis. Dibanding mempertanyakan bagaimana cara sukses, pemateri menjelaskan untuk mengubah pertanyaan tersebut menjadi bagaimana menghadapi suatu kegagalan dalam bisnis. Pemateri juga memberi rancangan saran perubahan pola pikir dimana menjauhi beberapa kata yang bermakna negatif seperti: mungkin,kan,serta kok. Agar setelahnya pola pikir yang negatif juga dapat dihilangkan. Setelahnya segala hal ide yang terlintas dapat ditindak lanjuti dengan konsisten. Dan jika gagal maka bisa mencoba lagi dengan cara yang lain. Kuncinya adalah sistem, jika sistemnya berjalan maka bisnis juga akan bergerak. Melalui acara dan pemateri yang luar biasa, semoga setelah berakhirnya acara ini dapat merubah pola pikir mahasiswa bahkan masyarakat umum tentunya untuk berani dalam menciptakan bisnis sedari dini hingga harapannya dapat terus sukses mempertahankan bisnis tersebut nantinya.

Redaktur: Ajeng/KJF

Bekali Mahasiswa Skill Investasi Saham, FEBI gelar Grand Opening Laboratorium Pasar Modal

FEBI NEWS| Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta sukses menyelenggarakan Grand Opening Praktikum Pasar Modal pada Selasa, 16 Maret 2021 lalu. Acara ini menghadirkan dua pembicara yaitu M. Wira Adibrata selaku Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia, Kantor Perwakilan Jateng II dan Wisnu Radityo Putro, Branch Manager PT. Indopremier Sekuritas Kantor Cabang Solo. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Laboratorium FEBI, Ibu Septi Kurnia Prastiwi, M.M, asisten praktikum, dan lebih dari 300 peserta praktikum pasar modal yang terekam melalui media Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube FEBI TV.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. M. Rahmawan Arifin, M. Si. menyampaikan keynote speech-nya secara langsung. Dekan menuturkan bahwa FEBI saat ini berusaha membekali mahasiswa dengan skill dan teknik-teknik dalam membeli serta memilih saham melalui Praktikum Pasar Modal ini. Kemudian dilanjut dengan penyampaian materi pertama yang dipaparkan oleh pembicara yakni Wisnu Radityo Putro. Beliau menjelaskan bagaimana cara bertransaksi secara online melalui platform sekuritas Indopremier (IPOT). Aplikasi IPOT memberikan berbagai kemudahan pengguna untuk melakukan berbagai transaksi. Selain itu, beliau juga memberikan tips bagaimana memilih dan membeli saham melalui aplikasi tersebut.

Materi kedua disampaikan oleh M. Wira Adibrata. Pembicara memberikan materi tentang Sekolah Pasar Modal dan bagaimana pentingnya terjun langsung menjadi investor di Pasar Modal Indonesia. Pembicara menyampaikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari tahun 2010 hingga 2021, dalam jangka waktu satu dasawarsa tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tahun 2010 IHSG hanya berkisar Rp 2.000-an dan di tahun 2021 IHSG mencapai angka Rp 6.000-an. Antusiasme peserta terlihat melalui banyaknya penanya pada sesi tanya jawab. Diharapkan melalui acara ini peserta dapat memahami materi yang disampaikan serta melahirkan investor-investor domestik baru guna membangun perekonomian Indonesia.

Redaktur: Hanifah/KJF

Sidang Senat Terbuka IAIN Surakarta kukuhkan Prof. Dr. H. Sri Walyoto, MM. Ph.D Sebagai Guru Besar bidang Ilmu Ekonomi

FEBI News| Sidang Senat terbuka IAIN Surakarta resmi mengukuhkan Prof. Dr. H. Sri Walyoto, MM. Ph.D sebagai guru besar dalam bidang ilmu ekonomi, pada hari ini rabu (17/03/2021). Bertempat di Gedung utama Graha IAIN Surakarta tepat pukul 8.30 acara resmi dibuka dan seluruh anggota Senat IAIN Surakarta memasuki gedung graha. Diiringi tarian adat topeng ireng sebagai pertanda kearifan lokal masyarakat yang penuh semangat dan kegigihan berjuang. Ketua Senat IAIN Surakarta. Prof. Dr. H. Nashrudin Baidan memimpin dan membuka sidang yang dilanjutkan dengan pembacaan Petikan Surat Keputusan Mendikbud tentang Pengangkatan Guru Besar oleh Dr. Imam Makruf, S.Ag., M.Pd., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga.

Pidato Pengukuhan Guru Besar disampaikan langsung oleh Prof. Dr. H. Sri Walyoto, MM. Ph.D dengan tema: “Implementasi Ekonomi Syariah guna mencapai Kesejahteraan dan Keadilan”. Menurutnya Ekonomi Syariah saat ini haruslah menjadi unsur utama dalam pengembangan ekonomi bangsa Indonesia. Mengutip Umer Chapra (1997) yang menjelaskan bahwa sistem ekonomi syariah mengutamakan keadilan sosial serta keseimbangan kebutuhan materi dan spiritual. Ini juga konsisten dengan arah pembangunan nasional, dasar negara Pancasila, serta strategi pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Prof. Dr. H. Sri Walyoto, MM. Ph.D menyimpulkan pidatonya dengan sebuah saran kepada pemerintah agar mengupayakan setiap kebutuhan dasar masyarakat dapat tercukupi, yaitu dengan cara meningkatkan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi secara konvensional terbukti banyak kritik dan ketidakpuasan masyarakat. Hasil pembangunan ekonomi dapat tumbuh, namun pertumbuhan yang dihasilkan hanya bersifat material saja karena pengukuran keberhasilan hanya didasarkan pada peningkatan volume (fisik) saja. Oleh itu distribusi hasil pembangunan juga perlu diperhatikan sehingga tujuan pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat lahir batin benar-benar terwujud. Sebagaimana masterplan ekonomi syariah Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang BALDATUN TOYYIBATUN WAROBBUN GHOFUR, Pungkas beliau.

Prof. Dr. H. Mudofir selaku Rektor IAIN Surakarta, selanjutnya memberikan sambutan sekaligus harapan untuk lahir guru besar dalam bidang ilmu lain di kampus IAIN Surakarta, yang akan memperkuat persiapan menjadi UIN Raden Mas Said. Rektor menegaskan bahwa Saat ini perlu banyak sarjana dengan berbagai keahlian bidang ilmu, untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Tantangan kedepan bisa dilalui dengan kolaborasi keilmuan terutama artikel jurnal bertemakan ekonomi syariah. Pentingnya kolaborasi semua pihak sebagai bentuk bangsa yang maju dan kuat untuk terus melakukan inovasi, selalu memberikan kontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara. InsyaAllah akan selalu lahir guru besar lainnya di kampus ini. Sehingga kemajuan IAIN Surakarta saat ini merupakan keberhasilan semua pihak.

Selanjutnya acara diakhiri dengan Pembacaan Do’a yang dipimpin oleh Prof. Dr. Usman Abu Bakar, MA, dan ditutup secara resmi oleh Ketua Senat IAIN Surakarta Prof. Dr. H. Nashrudin Baidan. Seluruh Anggota Senat, keluarga dan tamu undangan selanjutnya memberikan ucapan selamat kepada Prof. Dr. H. Sri Walyoto, MM. Ph.D. Acara Sidang Senat terbuka ini juga diliput secara live event melalui FEBI Tv yang dipandu host M. Irsyad, Lc., ME dan Helty Nur Aisyah, M.Si.

Red: AMR
Foto: Seroja

Grand Opening Laboratorium Digital Kreatif, FEBI cetak softskill Digital Mahasiswa

FEBI NEWS| Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta selenggarakan Grand Opening Praktikum Digital Kreatif dengan tema The Way to be Creative Youthpreneur. Acara yang dilaksanakan pada Senin, 15 Maret 2021 ini menghadirkan pembicara Rosa Akhirunnisa, CEO Acuan Kreatif sekaligus Creative Director dari Shiny Sunday. Acara ini dihadiri oleh Kepala Lab FEBI Septi Kurnia Prastiwi, MM, seluruh dosen pengajar praktikum, asisten praktikum, dan lebih dari 700 mahasiswa-mahasiswi semester 2 yang terekam dari Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube FEBI Tv.

Keynote speech disampaikan langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si. Dalam penjelasannya, Dekan menuturkan bahwa pada masa sekarang, terdapat tiga hal yang dibutuhkan dalam menghadapi perkembangan zaman. Pertama adalah attitude/karakter. Kedua adalah skill yang berkaitan dengan kemampuan terhadap sesuatu. Ketiga adalah knowledge/kemampuan. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini FEBI berusaha membekali mahasiswa dengan ilmu agama, profesi, dan kreasi. Salah satu bentuknya adalah praktek laboratorium Digital Kreatif.

Acara kemudian dilanjutkan dengan materi utama yaitu membahas konsep dan praktek branding dengan Pemateri Rosa Akhirunnisa dan moderator Ajeng Astrid Dwi Kencana. Pembicara menjelaskan bahwa branding bukan hanya soal logo, corporate identity, marketing, dan advertising, tetapi sesuatu yang unik dan tak ternilai. Branding membuat logo menjadi dipercaya dan memiliki nilai tersendiri, berbeda, berkarakter, serta membangun kepercayaan kepada khalayak ramai. Branding berisi kejelasan, konsisten, dan konstan sehingga dalam membuat suatu brand harus jelas dulu di awal mengenai brand tersebut. Dalam closing statement-nya, pembicara mengajak mahasiswa untuk tidak takut apabila ingin membuat brand karena setiap langkah kecil nantinya bisa melangkah lebih besar.

Pada acara tersebut juga diberikan penjelasan mengenai petunjuk dan mekanisme praktikum digital kreatif oleh ibu Helti Nur Aisyiah, M. Si. selaku dosen pengajar praktikum. Serta perkenalan Dosen Pengajar yaitu Asep Maulana Rohimat, M.S.I dan M. Irsyad, M.E.Diharapkan melalui acara ini para peserta dapat manfaat dari materi yang diberikan serta menjadi pemuda yang kreatif dan inovatif.

Redaktur: Hanifah/KJF

Kolaborasi dengan DT Peduli Surakarta, FEBI lakukan Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Tangguh Kab. Sragen

FEBI News| Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Dosen FEBI kali ini dilaksanakan secara Kolaboratif. Menggunakan metode Activity Based Community Development, PKM bertujuan mendampingi masyarakat untuk meningkatkan tingkat ekonomi di tengah pandemi covid 19. Tema yang diusung adalah Peningkatan Kualitas SDM, Literasi Keuangan dan Digitalisasi Marketing produk-produk pertanian Desa Tangguh.

PKM dilaksanakan oleh tim dosen FEBI yang dipimpin oleh Prof. Sri Walyoto, MM. Ph.D. melakukan program PKM di Desa Purworejo Kec. Gemolong Kab. Sragen. Bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional DT Peduli Surakarta sebagai lembaga filantropi yang sudah melakukan pendampingan intensif di Desa Tangguh.
Desa Tangguh merupakan salah satu wilayah binaan DT Peduli Surakarta, berlokasi di suasana pertanian yang subur, Desa Tangguh menghasilkan produk beras merah pulen dan beras putih super. Produk lainnya adalah Sambal Teri yang mempunyai cita rasa unik khas Gemolong. Kedua produk inilah yang menjadi objek kajian dalam PKM kolaboratif kali ini.

Dendi Prasojo, SE. Selaku Kepala kantor pelaksana program DT Peduli solo menegaskan bahwa dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat, harus bersinergi antara 5 unsur, yaitu Masyarakat, Kampus (Perguruan Tinggi), Media Massa, Filantropi, dan Pemerintah. Selaku mitra pemberdayaan masyarakat, DT Peduli Surakarta mengucapkan terimakasih kepada FEBI IAIN Surakarta sebagai unsur kampus yang telah bersama-sama hadir di Desa Tangguh ini, semoga kolaborasi ini bisa berkelanjutan, tuturnya.

Dalam kegiatan ini DT Peduli Solo turut hadir Ardhianto Murcahya, S.Psi selaku Kabag Pelaksana Program, Windari Kurnia Handayani, S.Si. selaku satgas pemberdayaan, dan beberapa staf serta relawan.