Pembelajaran Pesmadin FEBI IAIN Surakarta Angkatan Dua Sudah dimulai, Rata-rata Mahasantri Sudah Mampu Membaca al-Qur’an


FEBI News| Pembelajaran Pesmadin FEBI IAIN Surakarta untuk angkatan kedua telah dimulai. Sejak Kamis, 8 Oktober 2020 para musrif/ah sudah melakukan pengajaran. Angkatan Pesmadin tahun 2020 diikuti oleh 1138 mahasiswa dalam hal ini mereka telas resmi menjadi mahasantri Pesmadin FEBI IAIN Surakarta. Sebelumnya telah dilakukan placement test untuk menentukan kelas mereka. Setelah pembagian kelas, mahasantri dan musrif/ah membuat grup media sosial (WA) untuk memudahkan komunikasi mereka dan juga menunjang kegiatan pembelajaran.

Pada tahun 2020 ini kelas Pesmadin FEBI IAIN Surakarta mempunyai 5 kelas Bengkel, 10 Kelas Asasi, 9 kelas Qiro’ah dan 7 kelas Ulya. Hal ini didasarkan atas hasil placement test yang dilakukan sebelumnya. Dari situ diketahui bahwa rata-rata mahasiswa baru FEBI IAIN Surakarta tahun 2020 dapat membaca al-qur’an namun masih perlu untuk meningkatkan pengetahuan tajwid dan pengamalannya.

Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, pesmadin tetap berusaha untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal. Hal ini mengingat adanya batasan dalam beraktivitas, maka pembelajaran dilakukan secara fleksibel. Mengingat pada tahun sebelumnya pembelajaran dilakukan di kelas-kelas FEBI IAIN Surakarta. Namun, pada kesempatan dilakukan dengan sedikit perbedaan. Pada angkatan kedua ini pembelajaran dilakukan secara offline dan online.

Pembelajaran dilakukan secara offline jikalau hal itu memungkinkan untuk mahasantri dan musrif/ah berada dalam jangkauan tidak jauh dari kampus IAIN Surakarta. Untuk pembelajaran online dilakukan melalui media whatsapp, zoom, google meet dan media lainnya. Ini dilakukan untuk memudahkan penyampaian materi dan berjalannya kegiatan pembelajaran. Musrif/ah dituntut kreatif dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan kepada mahasantri baru. Untuk itu mereka menggunakan media digital yang mendukung tersampaikannya materi ke mahasantri.

Kegiatan pembelajaran untuk sesi pertama ini di selesai pada Jum’at, 10 Oktober 2020. Adanya pembelajaran di sesi pertama ini diharapkan dapat menunjang pengetahuan mahasantri untuk mengikuti ujian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) al qur’an dan ibadan yang akan diadakan pada awal November 2020. Selain itu, pembelajaran ini dilakukan untuk menambah wawasan mahasiswa baru yang sekaligus menyandang mahasantri dalam hal kemampuan membaca al-qur’an dan mengamalkan ajaran Islam.

DEMA FEBI IAIN SURAKARTA GELAR ACARA SEMINAR ONLINE BERTAJUK PRESPEKTIF MODERASI BERAGAMA SEBAGAI INSTRUMEN KEUTUHAN BANGSA

FEBI NEWS| Bertempat di Aula FEBI IAIN Surakarta, telah berlangsung acara Seminar Moderasi Beragama yang digelar secara daring melalui Google Meet dan luring dihadiri secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada. Dengan mengangkat tema “Prespektif Moderasi Beragama Sebagai Instrumen Keutuhan Bangsa”, acara yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI IAIN Surakarta ini diadakan tepatnya pada 02 September 2020 lalu. Selain itu, turut dihadirkan pula Raha Bistara, S.Ag yang merupakan alumni dari IAIN Surakarta sebagai pembicara dan Muhammad Nuzulul Huda, S.E. sebagai moderator acara.

Diawali oleh sambutan dari Ibu Septin Puji Astuti, S.Si., M.T., Ph.D. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Surakarta, serangkaian acara Seminar resmi dibuka. Kemudian acara pun berlanjut pada penyampaian materi oleh Raha Bistara, S.Ag, dimana dalam kesempatannya, beliau memaparkan bahwa ”Belajar open minded sangatlah penting. Untuk menerima perbedaan agar tidak membawa kemunduran bagi agama Islam. Semakin seseorang mengenal dunia maka semakin terbuka pula wawasannya. Open minded akan mengarahkan seseorang untuk lebih bersifat toleransi dan ramah”.

Harapannya dengan terselenggaranya seminar nasional dengan tema moderasi beragama ini peserta lebih semangat membuka wawasan untuk saling melengkapi satu sama lain antara Agama dan Negara. Meskipun kegiatan seminar kali ini berbeda dengan seminar-seminar DEMA FEBI sebelumnya, hal ini tidak menyurutkan semangat para peserta untuk memberikan respon dan kesan yang positif yang disuguhkan oleh pemateri yang menarik untuk digali.

Redaktur:Ajeng/KJF

TALKSHOW FINTECH SYARIAH #2: PERAN MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PERUBAHAN APLIKASI FINANCIAL TECHNOLOGY SYARIAH DI INDONESIA

FEBI NEWS| 10 Oktober 2020, Bertempat di Aula FEBI IAIN Surakarta, FRESH FEBI sukses selenggarakan acara Talkshow Fintech Syariah untuk yang kedua kalinya dengan tema “Fintech Syariah: Peran Mahasiswa Terhadap Perkembangan Fintech Syariah di Indonesia”, yang berlangsung secara luring maupun daring melalui Zoom Meeting. Selain itu, dalam acara ini turut dihadirkan seorang pembicara yaitu Saudari Lulu Syifa Pratama, S.E yang saat ini tengah menempuh studi Pasca Sarjananya di Fakultas Ekonomi Bisnis UGM. Tentunya pembicara yang penuh pengalaman ini turut didampingi pula oleh seorang moderator yakni saudari Suyanti yang merupakan Demisioner Fresh FEBI IAIN Surakarta.

Dengan dihadiri peserta kurang lebih 80 orang termasuk daring maupun luring, acara ini berlangsung dengan penuh antusias. Pada kesempatannya, pembicara yang akrab disapa kak syifa ini, menyampaikan banyak hal. Termasuk tentang perkembangan fintech syariah, macam macam fintech syariah yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peluang dan tantangan yang ada, serta sikap yang seharusnya mahasiswa ambil untuk turut berperan dalam perkembangan fintech syariah itu sendiri.

Diakhiri dengan closing statement dari pembicara, acara ini resmi ditutup. Semoga dengan diadakannya kegiatan semacam ini mampu menumbuhkan wawasan pada peserta termasuk mahasiswa FEBI IAIN Surakarta pada Fintech Syariah itu sendiri. Dan harapannya mahasiswa sekalian dapat menjadi ujung tombak kemajuan fintech syariah di Indonesia. Salam Ekonom Rabbani!

Redaktur: Ajeng/KJF

Talkshow Fintech Syariah Indonesia, FRESH FEBI IAIN Surakarta hadirkan General Secretary of Indonesia Sharia Fintech Association

FEBI NEWS| FRESH FEBI IAIN Surakarta selenggarakan Talk Show Fintech Syariah bertajuk “Fintech Syariah: Peluang dan Tantangan Indonesia” pada 05 Oktober 2020. Acara yang digelar secara virtual via Zoom meeting ini sukses mendapat antusisme dari ratusan peserta yang turut memeriahkan acara. Selain itu, dalam acara ini dihadirkan pula seorang pembicara yang merupakan Head of Yayasan Energi Nusantara dan General Secretary of Indonesia Sharia Fintech Association, yaitu Bapak Irvan Hermala dan turut dimoderatori oleh Wawan Saputra yang merupakan salah seorang anggota FRESH dan BAPERNAS FOSSEI.

Pada kesempatannya, bpk. Irvan Hermala atau akrab disapa pak irvan ini menyampaikan banyak hal tentang topik terkait, termasuk salah satunya ialah memberikan pemahaman terhadap peserta tentang fintech itu sendiri, kemudian sejarah fintech hingga perkembangannya dari tahun ke tahun di Indonesia. Namun ternyata, menurut beliau fintech di Indonesia masing begitu minim kontribusinya, sehingga hal tersebut berdampak pada perkembangan fintech saat ini.

Meskipun dihadapkan oleh pandemi yang tengah mewabah, tidak mengurangi sedikit pun esensi dari dilaksanakannya acara ini. Pentingnya edukasi terkait fintech syariah melatarbelakangi digelarnya acara talk show yang tak lain ialah guna menumbuhkan wawasan dan sikap kritis sekaligus menunjukkan over view fintech Syariah saat ini kepada peserta ataupun mahasiswa. Sehingga peserta pun memahami bagaimana peluang dan tantangan fintech Syariah itu sendiri yang menjadi PR bagi kita bersama.

Redaktur: (Ajeng/KJF)

Mencetak Sejarah, Pesmadin FEBI IAIN Surakarta Mewisuda Mahasantri Angkatan Pertama

FEBI News| Genap setahun program Pesantren Diniyah (PESMADIN) dilaksanakan oleh FEBI IAIN Surakarta. Salah satu program unggulan ini diahiri dengan prosesi wisuda mahasantri. Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, 06 Oktober 2020 di Aula FEBI IAIN Surakarta. Acara diawali dengan pembacaan surat-surat pendek lalu dilanjutkan pembukaan. Setelah pembukaan lalu dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Ustad Nur Hidayah Al-Amin, Lc., M.E.Sy selaku pengasuh PESMADIN.
Dalam sambutannya Pengasuh PESMADIN menyampaikan bahwa setiap manusia wajib menuntut ilmu dan setelahnya wajib menyampaikannya. Sebaik-baik kamu belajar Al-Qur’an lalu mengajarkannya. Hari ini juga akan launching pembagian kelas untuk PESMADIN Angkatan 2020. Pak Amin juga menyampaikan pesan : bergeraklah, kalian mempunyai ilmu maka sampaikanlah/ajarkanlah. InsyaAllah dengan bergerak kita akan mendapat faedahnya.

Selanjutnya sambutan disampaikan oleh Ustad Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si selaku Dekan FEBI dan juga penanggung jawab PESMADIN. Dekan FEBI menyampaikan bahwa hari ini adalah hari yang sangat bersejarah, karena FEBI mewisuda mahasantri PESMADIN Angkatan 2019. Beliau juga menyampaikan tidak ada yang namanya mantan santri, yang ada hanya “saya pernah belajar di pesantren”. Jadi tanamkan dalam diri kita bahwa saya adalah santri selamanya. Kita harus menjadi orang-orang yang senang belajar. Kita semua harus mempunyai integritas. PESMADIN siapapun pemimpinnya, kapan pun, dan dimana pun harus tetap ada. PESMADIN : ibadahmu, tilawahmu, dan akhlakmu.

Dari Santri untuk Indonesia, Tabligh Akbar bersama Ribuan Mahasantri PESMADIN FEBI IAIN Surakarta

FEBI News| Pesantren Mahasiswa Diniyyah (PESMADIN) FEBI IAIN SURAKARTA menyelenggarakan TABLIGH AKBAR bagi mahasantri angkatan 1/TA 2019, dilaksanakan pada senin, 05 Oktober 2020, jam 19.00 WIB-selesai melalui aplikasi Zoom pro dan Live di FEBI Tv.

Sambutan yang pertama disampaikan oleh pengasuh PESMADIN IAIN SURAKARTA ustadz Nurhidayah AL-amin,Lc.M.E.SY. menyampaikan “terimakasih kepada Dekan FEBI IAIN Surakarta yang telah mensuport pesmadin dan permohonan maaf jika pelaksanaan pesmadin belum berjalan maksimal.” Pesmadin melaksanakan tabligh akbar sebagai media belajar mahasantri tentang ilmu-ilmu agama dari para ustad terkemuka.

Sambutan yang kedua disampaikan oleh Dekan FEBI IAIN SURAKARTA Dr. Mohammad Rahmawan Arifin,S.E.,M.Si. menyampaikan “ingat di jidatmu, di hatimu, di tanganmu bukan hanya terlihat sebagai mahasiswa tapi juga seorang santri, jangan sampai mengeklaim mantan santri, namun santri selamanya ada di hati.”

Tausiyah yang pertama disampaikan oleh Ustadz H. Syahrul Afrizal Sitorus, Lc.MH. menyampaikan, MOTO ANAK PEMUDA “jangan kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”(QR. Ali Imran: 139). Terdapat dalil Berwirausaha diantaranya dalah “apabila telah ditunaikan shalat, maka betebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS. Al-jumu’ah: 10). Area wirausaha dalam islam, berwirausaha atau berbisnis dalam ekonomi bahkan semua ilmu di dalamnya. Terdapat dua area oprasional berpijak yaitu: Prinsip-prinsip dasar yang diteteapkan oleh Al-Qur’an dan sunnah dan Pengembangan positif masyarakat dan Ilmu pengetahuan dan teknologi ketentuan sukses dalam berwirausaha secara umum dapat dikatakan bahwa ketentuan yang ditetapkan Al-Qur’an dan Hadist dalam berbisnis, dapat digolongkan menjadi 3 yaitu: Hati dan kepercayaan, Moral pembisnis dan Pengembangan Harta Selain itu juga terdapat empat sifat dasar kewirausahaan adalah jujur, amanah, tpleransi dan memenuhi akad dan perjanjian. Terdapat manfaat belajar kewirausahaan bagi mahasiswa diantaranya: Pendidikan saja tidak cukup untuk menjadi bekal untuk masa depan, Kewirausahaan bisa diterapkan di semua bidang pekerjaan dan kehidupan, Ketika lulus bermanfaat di semua bidang pekerjaan, Memajukan perekonomian dan Membudayakan sikap unggul, prilaku positif dan kreatif.

Tausiyah yang disampaikan oleh KH. Umar Alfandi S.Thi, menyampaikan pesan-pesan untuk mahasantri yang pertama, karakter, khlakul kharimah dan nilai-nilai agama jangan sampai dilepas karena itu milik kita, pesan yang kedua adalah jiwa kepemimpinan, mempin itu didepan harus memberikan tauladan dan uswah-uswah yang baik dalam prilaku, tanampan nilai-nilai agama. Santri Entrepreneur artinya santri juga berwirausaha, didalam jiwa santri memiliki jiwa kemandirian. Terdapat kendala-kendala dalam kehidupan bagaimana kita dapat mengahadapi kendala-kendala tersebut. Ketiga yaitu jiwa kemandirian, yaitu dapat berdiri sendiri, yang dapat memberikan inofasi, kreatifitas, toleransi dan berkehidupan sosial dalam kehidupan di masyarakat nanti peran santri dalam kehidupan di masyarakat harus memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Kaji Potensi Ekonomi Islam, Dua Guru Besar Berikan Motivasi Kepada Mahasiswa Baru Dalam Kuliah Umum

FEBI News |  Sebagai tahap awal dalam memasuki proses kuliah semester gasal tahun 2020, FEBI IAIN Surakarta selenggarakan Studium General dengan tema Potensi dan Peluang Ekonomi Islam di Indonesia di Era New Normal. Pembicara yang hadir adalah guru besar dalam bidang ekonomi Islam. Pembicara pertama Prof. Bambang Setiaji, M.Si Guru Besar Ekonomi Islam.  Pembicara kedua Prof. Musa Asy’ari Guru Besar Filsafat Ekonomi Islam FEBI IAIN Surakarta.

Di Awal acara Dekan FEBI IAIN Surakarta Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si sebagai Opening Speaker memberikan motivasi kepada mahasiswa baru dengan konsep “IHSAN” yaitu akronim dari konsep Ikhlas, Humanity, Spiritualitas, Adaptif, dan Nasionalisme serta konsep Islam rahmatan lil’alamin. Setiap mahasiswa diharapkan bisa melaksanakan konsep tersebut selama kuliah di kampus dan pasca lulus kedepannya.

Pembicara pertama Prof. Bambang Setiaji, M.Si menyampaikan tentang potensi dan peran umat Islam dalam mengembangkan Ekonomi Islam baik secara nasional di Indonesia maupun mampu berperan besar secara global di dunia internasional. Peran Mahasiswa FEBI sangat dibutuhkan sebagai agen perubahan.

Pembicara kedua Prof. Musa Asy’ari berikan pemaparan terkait filafat ekonomi Islam yang sangat penting menjadikan pondasi keilmuan ekonomi Islam bagi mahasiswa FEBI. selanjutnya pembicara menyampaikan fenomena perkembangan ekonomi Indonesia di masa new normal covid 19 yang menuju jurang resesi, Prof. Musa  menyoroti fenomena ini dengan bentuk motivasi kepada peserta supaya tetap semangat menjaga imunitas pribadi, dan penguatan UKM berupa kreatifitas produk dan digitalisasi pemasaran.  Peran mahasiswa FEBI sebagai insan akademis yang membuat perubahan nyata bagi masyarakat, berupa kemakmuran dan rahmatan lil’alamin. Acara ini dipandu oleh moderator Irma Yuliani, SE., MM Dosen FEBI IAIN Surakarta.

Kuatkan Iklim Pesantren di Fakultas, FEBI Gelar Grand Launching PESMADIN Angkatan ke-2/2020

FEBI News|PESMADIN FEBI IAIN Surakarta menyelenggarakan Grand Opening Pesmadin FEBI IAIN Surakarta Tahun 2020. Acara ini dilaksanakan pada Sabtu 03/10/2020 yang ditujukan untuk mahasiswa baru FEBI IAIN Surakarta angkatan 2020. Acara diadakan secara daring sebagai tanda dimulainya kegiatan Pesmadin FEBI IAIN Surakarta Angkatan kedua. Turut hadir Dekan FEBI IAIN Surakarta dan Pengasuh Pesmadin FEBI IAIN Surakarta untuk memberikan sambutan.

Sambutan yang pertama disampaikan oleh pengasuh Pesmadin FEBI IAIN Surakarta, Nur Hidayah al Amin, Lc., M. E. Sy. Beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada Dekan FEBI IAIN Surakarta yang sudah mendukung keberadaan Pesmadin di FEBI IAIN Surakarta. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan Pesmadin tahun ini adalah untuk angkatan kedua. Pesmadin dapat berjalan juga karena didampingi oleh musrif/musrifah yang membina mahasiswa baru dalam membaca al-qur’an maupun ibadah. Agenda Pesmadin tahun ini berbeda, dimana pada tahun ini menggunakan media digital. Dimana untuk daerah sekitaran kampus dapat datang langsung ke kampus, sedangkan yang jauh melalui media digital. Dikesempatan ini pula, melaporkan kepada Dekan bahwa placement test sudah dilaksanakan dan dalam tahapan rekapitulasi. Selain itu, beliau juga menginformasikan bahwa pada malam Selasa akan ada pengajian akbar dalam rangka wisuda Pesmadin angkatan satu.

Dalam sambutannya pengasuh Pengasuh Pesmadin IAIN Surakarta juga mengajak mahasiswa baru untuk bersemangat. “Barang siapa keluar mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali lagi”. Beliau mengajak mahasantri untuk mengikuti arahan pembina baik dari absensi maupun kegiatan, karena pada awal November akan ada ujian SKL. Dengan begitu, selain dapat ilmu juga akan mempermudah dalam ujian SKL.
Sambutan kedua diberikan dari Dekan FEBI IAIN Surakarta, Dr. M. Rahmawan Arifin, S. E., M. Si. Beliau mengungkapkan untuk menjadi pribadi yang bersyukur. Dalam hal ini, syukur berarti melakukan kegiatan yang ada di FEBI IAIN Surakarta secara totalitas. Beliau juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pengasuh, dosen, dan musrif/ah.
Dengan adanya Pesmadin, mahasiswa FEBI IAIN Surakarta otomatis menjadi santri. Selain itu, beliau juga mengungkapkan, tidak ada istilah mantan santri. Mahasiswa baru yang masuk FEBI IAIN Surakarta bukan hanya predikat mahasiswa saja, tetapi juga santri. Walaupun tempat sarana prasarana belum optimal, FEBI IAIN Surakarta berikhtiar bagaimana FEBI IAIN Surakarta bisa menjadi santri dan memiliki iklim pesantren dan tidak harus tinggal di asrama.

Di FEBI IAIN Surakarta bukan hanya sebagai tempat transfer ilmu saja, tetapi juga syiar agama, di dalamnya ada orang mengaji. Hal ini sebagai bentuk ikhtiar untuk membentuk mahasiswa plus. Dekan FEBI IAIN Surakarta menyampaikan tiga hal yang harus dibekali untuk kehidupan mendatang yaitu harus dengan ilmu syar’i, ilmu profesi, ilmu kreasi. Hari ini harus lelah-lelah dahulu daripada lelah setelah lulus. Beliau juga berpesan untuk menguatkan ibadah, tilawah, dan akhlak. Dan diakhiri dengan membuka Pesmadin FEBI IAIN Surakarta Tahun 2020 yaitu untuk angkatan kedua.
Acara dilanjut dengan pengenalan Pesmadin FEBI IAIN Surakarta oleh Daru Anggrahadi dan Siti Mutmainah, selaku perwakilan dari musrif/musrifah Pesmadin.ia mengungkapkan bahwa ijazah Pesmadin sebagai syarat untuk munaqosyah. Maka dari itu hal ini adalah wajib. Dalam kesempatan ini juga dijelaskan mengenai perbedaan Pesmadin dan SKL, dimana SKL diharuskan dari kampus, sedangkan Pesmadin diwajibkan dari FABI IAIN Surakarta. Dalam pembelajaran, nantinya akan dibagi kelas-kelas, yaitu bengkel, asasi, qiroah, ulya. Selanjutnya akan ada UTS UAS. Dalam kegiatan Pesmadin terdapat mabit dengan bermalam di kampus. Pada khir tahun pembelajaran akan ada wisuda bagi yang lulus dari pesmadin dan diberikan ijazah. Dalam acara ini peserta begitu antusias dilihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Acara diakhiri dengan penutup dan sesi foto bersama.

Sambut 1138 MAHASISWA BARU, DEMA FEBI IAIN SURAKARTA GELAR ACARA WOKSHOP “BERANI BICARA HEBAT”

FEBI NEWS| Bertempat di Graha IAIN Surakarta, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI IAIN Surakarta telah berhasil menggelar acara “Workshop Berani Bicara Hebat” selama dua hari berturut-turut, tepatnya pada tanggal 01 – 02 Oktober 2020 lalu. Acara yang diadakan secara offline dengan mematuhi berbagai protokol kesehatan ini, berhasil menggait peserta sejumlah kurang lebih 172 orang yang terdiri dari peserta delegasi maupun umum. Digelarnya acara semacam ini, bertujuan untuk menumbuhkan kembali potensi pada peserta terkhusus mahasiswa FEBI IAIN Surakarta dalam hal Public Speaking. Guna mendorong suksesnya acara ini, DEMA FEBI telah menghadirkan dua orang pembicara yaitu Bpk. M. Rikza Chamami, M.Si., dan Ibu Herni Putrianti yang masing – masing akan memandu acara pada hari pertama dan kedua.
Berawal dari sambutan yang disampaikan oleh Bpk. Dr. M. Rahmawan Arifin, S.E, M.Si., selaku Dekan FEBI IAIN Surakarta, Acara workshop berani bicara hebat pada hari pertama pun digelar. Dengan mengangkat Tema “Mengupas Potensi Diri dengan Public Speaking”, Bpk. M. Rikza Chamami, M.Si., menyampaikan materinya sedikit tentang keharusan bagi kita untuk berani bicara didepan orang banyak, terutama bagi anak muda sekarang yang kerap malu dan tidak percaya diri ketika melakukannya. Setelah materi disampaikan, dibentuklah FGD (Forum Grup Diskusi) untuk masing – masing peserta, guna mendiskusikan suatu hal yang nantinya akan disampaikan oleh perwakilan kelompok ke depan.

Sedangkan pada hari kedua, bersama pembicara yaitu Ibu Herni Putrianti, acara berlangsung dengan konsep yang sedikit berbeda, dimana pembicara menyampaikan materinya yang disiarkan live melalui room meeting Zoom dengan tema “Saatnya Pemuda Menjual Branding dengan Public Speaking”. Dalam kesempatannya, beliau menyampaikan atas dasar permasalahan yang dihadapi anak muda saat ini, salah satunya ialah ketidak percayaan diri. Kemudian beliau menekankan bagaimana cara agar dapat menambah kepercayaan diri dan hal-hal yang dibutuhkan untuk berani berbicara dengan hebat. Setelah semua materi disampaikan, pemateri meminta peserta workshop untuk membentuk beberapa kelompok guna mendiskusikan kelebihan suatu perusahaan yang nantinya akan dipresentasikan di depan peserta lainnya.

Acara workshop ini berhasil menyita antuasme dari sejumlah mahasiswa, hal tersebut dikarenakan acara ini dirasa sangat bermanfaat bagi peserta untuk menumbuh kembangkan passion yang begitu dibutuhkan dalam dunia kerja nantinya. Kemudian panitia berharap bahwa dengan dilaksanakannya acara ini, peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dengan baik dan percaya diri.

Redaktur : Ajeng (KJF)