FEBI NEWS| Program Asistensi Keagamaan dan Kepribadian Islam (PAKKIS) selenggarakan kegiatan rutin Ngaji kitab kuning Ihya’ Ulumuddin karya Hujjatul Islam Al-Ghazali. Acara ini dibuka secara perdana tepat pada hari pertama bulan Ramadhan 1442 (13 April 2021). Dalam kegiatan perdana ini tema yang dibahas adalah “Jadikan Ramadhan Bulan Peningkatan Akhlak dan Kepribadian”. Selain itu, acara yang berlangsung secara online ini merupakan program kolaborasi antara PAKKIS FEBI dengan Lembaga Majelis Ta’lim Al Warkopiyah yang diasuh oleh R. A.M Musta’in Nasoha, M.H., Al-Hafidz.
Pembicara utama R. A. M. Mustain Nasoha, M. H. menjelaskan mengenai perilaku hati dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali. Beliau menerangkan jika hati dipenuhi dengan hal-hal yang positif seperti khusnudzon maka akan menimbulkan sikap atau perilaku yang positif pula. Ketika perilaku positif dalam diri sudah timbul, maka diri akan dapat memotivasi lingkungan sekitar untuk menjadi positif pula. Khusnudzon merupakan salah satu sikap positif. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menerapkan sikap positif pada setiap hal, termasuk pada kejadian-kejadian negatif seperti kemaksiatan. Apabila kita meihat kemaksiatan, dan didalam diri kita sudah tertanam sikap positif maka kita tidak akan menganggapnya buruk, akan tetapi kita berfikir bahwa Allah sedang menunjukkan maksiat yang perlu kita hindari. Barang siapa yang tidak memuliakan orang yang lebih buruk dari kita, maka sesungguhnya dia menjadi lebih buruk dari orang itu di mata Allah. maka dari itu sebagai manusia, kita perlu untuk terus menata hati supaya tidak terjerumus untuk menghinakan orang. Sikap menghinakan orang dan merasa diri lebih baik, merupakan suatu sikap yang amat tercela karena di dalam diri sudah tertanam sifat sombong. Sombong merupakan salah satu dosa dimana dapat menghapus seluruh amal baik yang pernah kita perbuat.
Di akhir acara, Al-Ustadz Mustain Nasoha memberikan pesan kepada seluruh peserta kajian. “kita perlu belajar untuk menjadi orang yang berakhlak terpuji baik dzohir maupun batin” tutur beliau. Salah satu bentuk akhlak terpuji adalah selalu ber-khusnudzon pada setiap hal serta tawadhu’ karena Allah, bukan karena pandangan mata manusia. Semoga dengan berlangsungnya acara tersebut, semakin bertambahnya wawasan mahasiswa dan dapat memotivasi mereka untuk semakin bersemangat memperbarui akhlak dalam diri.
Redaktur: Haura/KJF
Add a Comment
You must be logged in to post a comment