IIESC 2024: Membuka Peluang di Dunia Digital Lewat Microstock

Surakarta, 1 Oktober 2024 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan seminar yang berfokus pada potensi industri microstock dalam rangkaian acara International Islamic Economic Summer Class 2024 yang bertempat di Bangsal Mangkunegaran. Seminar ini menghadirkan Muhammad Hanif Aditya, S.I.Kom, seorang praktisi di bidang komunikasi dan media digital, yang memberikan pandangan mendalam tentang tren microstock di era digital.

Dalam sesi seminar ini, Hanif menjelaskan peluang besar yang ditawarkan oleh platform microstock, khususnya Shutterstock, kepada para kontributor konten digital. Dengan mengusung tema “Menyelami Dunia Microstock: Peluang dan Tantangan di Era Digital,” ia memberikan pemahaman kepada peserta tentang bagaimana dunia microstock bekerja dan langkah-langkah untuk memulai perjalanan sebagai kontributor Shutterstock. Menurut Hanif, “Microstock adalah peluang besar bagi fotografer dan kreator konten untuk menghasilkan pendapatan pasif melalui karya-karya mereka, terutama di platform seperti Shutterstock.”

Salah satu output yang diharapkan dari seminar ini adalah kemampuan peserta untuk membuka akun Shutterstock Contributor dan mulai menjual foto digital mereka secara global. Hanif juga menekankan pentingnya kreativitas dan kepekaan terhadap tren pasar dalam menciptakan konten visual yang relevan. “Memahami apa yang sedang dibutuhkan oleh pasar digital adalah kunci sukses dalam bisnis microstock,” ujarnya.

Selain memberikan panduan teknis mengenai cara mengunggah dan menjual konten di platform microstock, seminar ini juga membuka wawasan peserta tentang potensi ekonomi kreatif di era digital, terutama bagi mahasiswa yang ingin memanfaatkan keterampilan fotografi dan desain untuk memperoleh pendapatan tambahan.

Dengan seminar ini, diharapkan para peserta dapat memanfaatkan platform digital sebagai sarana untuk menghasilkan karya yang produktif dan komersial. Acara ini turut memperkaya rangkaian International Islamic Economic Summer Class 2024 yang tidak hanya berfokus pada ekonomi Islam, tetapi juga membuka wawasan tentang tren digital masa kini.

IIESC 2024: Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman

Surakarta, 1 Oktober 2024 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta kembali memperkuat komitmennya dalam pengembangan ekonomi Islam global melalui penyelenggaraan International Islamic Economic Summer Class 2024. Acara ini diadakan di Bangsal Mangkunegaran pada Selasa, 1 Oktober 2024, dengan mengangkat tema Unity in Diversity yang berfokus pada ekonomi Islam, dialog lintas budaya, serta isu persatuan dalam keberagaman di dunia Islam.

Kegiatan yang dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, dan pakar ekonomi Islam dari berbagai negara ini menghadirkan narasumber utama, Dr. Mahmudul Hasan, MA, seorang pakar ekonomi Islam asal Bangladesh. Dalam sesi Focused Group Discussion (FGD), Dr. Mahmudul Hasan memberikan pandangan mendalam tentang Unity in Diversity dan menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman di tengah kompleksitas dunia Islam saat ini.

Selain membahas isu persatuan, diskusi juga menyoroti praktik terbaik dalam penerapan ekonomi Islam di berbagai negara, termasuk di Bangladesh, serta langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan sistem Syariah secara kolaboratif. Menurut Dr. Hasan, “Penting untuk memahami bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan yang harus dimanfaatkan untuk mencapai keadilan sosial dan pembangunan ekonomi yang inklusif.”

Acara ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk memperluas pemahaman tentang ekonomi Islam melalui dialog lintas budaya yang intensif. Para peserta turut mengidentifikasi praktik-praktik ekonomi Islam terbaik yang dapat diadaptasi dan diimplementasikan di negara masing-masing. Selain itu, jaringan internasional antar-akademisi dan praktisi ekonomi Islam turut dibangun untuk memperkuat kolaborasi global dalam mewujudkan keadilan sosial.

International Islamic Economic Summer Class 2024 ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat jejaring internasional dan mengembangkan ekonomi Islam yang lebih inklusif dan berkeadilan.