FEBI News| Wonogiri, (Jum’at, 9/6/2023) HEBITREN Solo Raya terus mengembangkan program infrastruktur pertanian modern Green House yang didukung penuh oleh Bank Indonesia. Dalam upaya ini, Ketua HEBITREN Solo Raya, KH. Miftahul Huda, didampingi oleh Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si., yang juga menjabat sebagai Dewan Pakar HEBITREN Solo Raya, serta Asep Maulana Rohimat, M.S.I., sebagai Ketua bidang Kominfo HEBITREN Solo Raya, melakukan kunjungan untuk meninjau lokasi Green House di Wonogiri.
Kunjungan tersebut merupakan upaya untuk memantau perkembangan produksi di Green House, yang saat ini fokus pada penanaman melon dan cabe. Lokasi yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Al-Fatah Pukoh Kidul Wonogiri yang mengambangkan Green House cabe, serta Pondok Pesantren Ar-Ruqoyyah Kismantoro Wonogiri dengan pertanian melon.
Ketua HEBITREN Solo Raya, KH. Miftahul Huda, menyampaikan harapannya agar program HEBITREN Solo Raya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Ia mengapresiasi dukungan Bank Indonesia dalam pengembangan program infrastruktur pertanian modern ini, serta kerjasama yang baik dengan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si., memberikan dukungan penuh terhadap upaya HEBITREN Solo Raya dalam mengembangkan program Green House. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan pelaku usaha dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian.
Program Green House HEBITREN Solo Raya merupakan salah satu inisiatif yang mendapat dukungan dari Bank Indonesia melalui program infrastruktur pertanian modern. Dengan menggunakan teknologi canggih dalam budidaya tanaman, program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, serta memberikan peluang ekonomi yang lebih baik bagi petani lokal.
HEBITREN Solo Raya berkomitmen untuk terus mengembangkan program Green House ini dan berperan aktif dalam pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan. Melalui kerjasama dengan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif dalam mencapai tujuan tersebut. (AMR)
FEBI NEWS- Ahad (14/5/2023) Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tahun 2023 sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Dosen-dosen FEBI yang tergabung dalam Kluster UMKM Binaan BMT Mazaya, memberikan Pengenalan Investasi Saham di Pasar Modal bagi 50 Pelaku UMKM Binaan BMT Mazaya.
Bersama Bapak M. Wira Adibrata (Kepala BEI KP Jateng 2),
pelaku UMKM belajar mengenal pentingnya berinvestasi khususnya Investasi Saham
di Pasar Modal.
Investasi adalah penempatan dana di aset produktif dengan
harapan akan memperoleh keuntungan di masa depan. Investasi penting untuk
dilakukan karena nilai mata uang terus turun dari waktu ke waktu akibat adanya
inflasi.
Investasi saham dapat dimulai dengan modal yang kecil yaitu Rp 100 ribu. Setelah membuka akun dan isi saldo, kita bisa membeli saham yang ada di Pasar Modal sesuai dengan modal yang kita miliki. Selain itu, pelaku UMKM juga belajar untuk menghindari investasi bodong, pinjaman online, dan penipuan lainnya yang berkedok investasi.
Pesan Bapak Wira kepada peserta, berinvestasilah sejak saat ini dengan uang menganggur dan jangan tergoda dengan iming-iming investasi yang menawarkan keuntungan tinggi tanpa risiko (investasi bodong).
FEBI NEWS – Kelompok pelaksana Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) FEBI Kluster Keraton Kartasura menggelar kegiatan Sarasehan bertempat di Bangsal Petilasan Keraton Kartasura pada Rabu (31/5/2023) dengan mengusung tema ”Literasi Koperasi: Aspek Keuangan dan Kelembagaan kolaborasi bersama Hebitren Se-Solo Raya”. Kegiatan ini diinisiasi oleh kelompok pelaksana PKM terdiri dari Usnan, M.EI., Mohamad Irsyad, Lc., M.E., Ahmad Syahirul Fauzi, M.Sc dan Sri Haryati, MM. yang bekerja sama dengan HEBITREN Se-Solo Raya.
Tujuan utama dilaksanakannya kegiatan dengan tema ini adalah sebagai salah
satu upaya mendorong potensi ekonomi melalui edukasi tentang koperasi secara
legalitas kelembagaan maupun aspek keuangan dalam rangka mewujudkan Surakarta
khususnya wilayah sekitar Petilasan Keraton Kartasura sebagai destinasi wisata
berbasis budaya dan religi.
Pada sesi pembukaan, pelaksana kegiatan yang diwakili oleh Usnan, MEI
menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian ini merupakan rangkaian konsep yang
digagas oleh Tim PKM Kluster Keraton Kartasura mulai dari penguatan literasi
keuangan, optimalisasi fungsi dan peran media berbasis digital, dan pada
kesempatan kali ini diberikan penguatan kelembagaan usaha melalui edukasi
tentang koperasi, dengan harapan menjadi upaya yang cukup komprehensif dalam
mendukung terwujudnya Petilasan Keraton kartasura sebagai Destinasi wisata.
Orientasi tersebut kemudian dipertegas pula melalui sambutan Dekan FEBI Dr.
M. Rahmawan Arifin, SE, MSi bahwa konsep kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim
PKM FEBI Kluster Petilasan Keraton Kartasura yang secara khusus mengambil lokasi
pelaksanaan di Bangsal Petilasan Keraton Kartasura dan sekitarnya adalah upaya
untuk terus mengenalkan kepada masyarakat dan publik tentang eksistensi Keraton
Kartasura sebagai peninggalan sejarah yang sangat berharga.
Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan pula dalam sambutan ketua
Hebitren Solo Raya Bapak KH. Miftahul Huda, bahwa kegiatan ini tidak hanya
sebagai sarana mendapatkan edukasi dan literasi tentang koperasi baik bagi para
pelaku usaha juga komunitas pesantren yang memiliki unit bisnis, tetapi dengan
kegiatan yang dilaksanakan di Petilasan Keraton Kartasura ini juga menjadikan
peserta yang hadir mengetahui kondisi dan potensi yang ada di Petilasan Keraton
Kartasura.
Melalui kegiatan inti sarasehan tentang literasi koperasi, peserta mendapatkan edukasi dan pengenalan seputar konsep dasar tentang koperasi terutama dilihat dari aspek kelembagaan dan keuangan, diantaranya tentang apa itu koperasi, landasan koperasi, asas-asas dalam koperasi, jenis-jenis koperasi, keanggotaan koperasi, hingga konsultasi dan diskusi tentang bagaimana membuat nama, strategi branding hingga tata kelola baik SDM, bidang usaha maupun aspek keuangan.
FEBI News| Dalam upaya meningkatkan popularitas dan kehadiran Petilasan Keraton Kartasura sebagai destinasi wisata budaya dan religi yang menarik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta bekerja sama dengan Rumah Budaya Kartasura menyelenggarakan Klinik Fotografi Konten Digital Marketing. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 31 Mei 2023, di Bangsal Petilasan Keraton Kartasura.
Klinik Fotografi Konten Digital Marketing ini diikuti oleh milenial pegiat media sosial dari kalangan mahasiswa dan komunitas jurnalis. Dalam acara ini, dosen pelaksana Dr. Woro Retnaningsih, Dr. Amri Syarif, dan Asep Maulana Rohimat, M.S.I. M. Hanif Aditya, S.I.Kom dari relawan Rumah Budaya menjadi narasumber utama. Dalam sambutannya, Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si., menjelaskan pentingnya konten visual dalam proses digital marketing, terutama untuk mempromosikan Petilasan Keraton Kartasura.
“Foto adalah salah satu konten penting dalam proses digital marketing. Melalui foto-foto yang menarik, kita dapat memperkenalkan keindahan dan keunikan Petilasan Keraton Kartasura kepada khalayak luas, terutama generasi milenial. Kita harus mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan berinovasi dalam menciptakan konten yang menarik bagi mereka,” ungkap Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si.
Peserta klinik mendapatkan kesempatan untuk mempelajari teknik fotografi yang baik, pencahayaan yang tepat, dan pengeditan foto yang menarik. Mereka juga diajak berkeliling Petilasan Keraton Kartasura untuk mencari sudut pengambilan foto yang menarik dan menggambarkan keindahan budaya dan religi yang terkandung di dalamnya.
Ketua Rumah Budaya Kartasura, Marsudi Widodo menyampaikan harapan kepada para peserta untuk menambah wawasan tentang strategi pemasaran digital dan penggunaan media sosial sebagai alat promosi yang efektif. Mereka didorong untuk memanfaatkan kekuatan media sosial dalam menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya generasi milenial, terutama dalam mensosialisasikan cagar budaya petilasan keraton kartasura.
Asep Maulana Rohimat, M.S.I, salah satu dosen pelaksana, menyatakan, “Kami berharap melalui Klinik Fotografi Konten Digital Marketing ini, peserta dapat belajar dan mempraktikkan cara-cara baru dalam menciptakan konten visual yang menarik. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan, kami berharap Petilasan Keraton Kartasura dapat menjadi destinasi wisata yang semakin populer dan dikenal oleh masyarakat luas.”
Klinik Fotografi Konten Digital Marketing ini merupakan salah satu upaya kolaboratif antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Mas Said Surakarta dan Rumah Budaya Kartasura dalam mempromosikan potensi wisata budaya dan religi di kawasan Kartasura. Diharapkan kegiatan ini dapat menghasilkan konten-konten visual yang menarik dan menginspirasi generasi milenial untuk mengunjungi dan mengenal lebih dekat Petilasan Keraton Kartasura.
FEBI News| Senin, 29 Mei 2023, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Surakarta menggelar kegiatan Diseminasi Hasil PKM dari Kelompok 9 PKM yang terdiri dari Rais Sani Muharrami, SEI, MEI; Drs. Azis Slamet Wiyono, MM; Dr. Arif Muanas, M.Sc. Kegiatan diseminasi hasil PKM ini diselenggarakan di ruang Aula FEBI UIN Surakarta. Adapun tema PKM yang telah dilaksanakan oleh kelompok 9 ini yaitu ”Optimalisasi Keterampilan Digital Berbasis Media Sosial bagi Remaja Masjid IPNU Kecamatan Delanggu” .
Kegiatan Diseminasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan wujud komitmen dari tim PKM dan juga FEBI UIN Surakarta untuk menghasilkan dan menghadirkan dampak positif bagi masyarakat sekitar khususnya generai muda untuk membuka berbagai peluang ekonomi dengan memiliki bekal yang kuat pada aspek digital dan media sosial.
Kegiatan Diseminasi ini dihadiri oleh pimpinan FEBI dan seluruh dosen di lingkungan FEBI UIN Surakarta. Adapun rangkaian kegaitan diseminasi ini dimulai dengan sambutan, inti kegiatan dan penutup. Pada sesi sambutan, Dekan FEBI menyampaikan apresiasi sekaligus harapan kepada tim pelaksana PKM bahwa PKM yang telah terlaksana, diharapkan menjadi bagian dari upaya untuk menghadirkan FEBI di masyarakat khususnya di berbagai komunitas di Soloraya.
Pada acara inti, tim PKM FEBI yang diketuai oleh bapak Rais Sani Muharrami, disampaikan beberapa hal yang telah dilaksanakan dalam program PKM kelompok 9, yaitu pertama, memberikan penguatan pemahaman tentang media sosial dan digital kepada para pemuda dan remaja NU. Untuk memberikan bekal yang lebih praktis, tim PKM memberikan pendampingan teknis untuk mampu memanfaatkan dan menggunakan media sosial.
FEBI News | Rabu (24/05/2023) Forum Ekonomi Syariah (FRESH) FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta sukses menggelar acara Seminar Nasional Ekonomi Islam dengan mengangkat tema “Penguatan Ekosistem Digital dan Halal Value Chain Demi Mewujudkan Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Islam Dunia.” Animo peserta yang mengikuti acara ini sangatlah tinggi. Terbukti dari hadirnya kurang lebih 200 peserta yang terdiri dari delegasi KSEI se-Solo Raya, delegasi Ormawa dan LSO FEBI, serta mahasiswa umum lainnya.
Seminar dibuka dengan sambutan Bapak Rais Sani Muharrami,
S.E.I., M.E.I. selaku pembina FRESH. Kemudian, acara dilanjut dengan
penyampaian materi oleh seorang Influencer Ekonom Rabbani, yakni Mas Irsyad Al
Ghifari, S.E., M.Ikom. Beliau mengupas tuntas mengenai halal value chain yang
sebenarnya lebih banyak dikaji oleh para mahasiswa pasca sarjana.
“Digitalisasi halal value chain dapat melalui upaya
percepatan sertifikasi halal, distribusi, dan promosi. Propaganda ekonomi Islam
itu dapat melalui MEMC Model yang terdiri dari Movie, Music, Culture,
Environment.” Jelasnya.
Penjelasan tersebut tidak hanya berupa pemaparan materi saja
tapi juga disertai penayangan video yang sesuai dengan topik materi sehingga lebih
menarik dan mudah dipahami. Kemudian acara dilanjut dengan sesi tanya jawab
dengan peserta secara interaktif sehingga menambah banyak insight baru mengenai
kiprah mahasiswa dalam memperkuat Halal Value Chain pada lingkungan sekitar.
Dengan dilaksanakannya seminar ini, diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai ekonomi Islam, terutama mengenai literasi Halal Chain di Indonesia. Selain itu juga dapat menjadi salah satu upaya dalam mendakwahkan ekonomi Islam sesuai dengan salah satu dari tiga tagline FoSSEI (red: nama organisasi pergerakan Ekonomi Islam dalam kalangan mahasiswa) yaitu Ukhuwah, Dakwah, dan Ilmiah.
FEBI NEWS –Selasa (23/05/2023) Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah (HMPS PBS) 2023 UIN Raden Mas Said Surakarta sukses menyelenggarakan puncak acara Islamic Banking Competition (IBC) 2023 bertajuk Seminar Nasional dengan tema “Peran elemen-elemen Islam Dalam Membangun Literasi Melalui Ekosistem Perbankan Guna Meningkatkan Perekonomian Syariah”. Dengan menghadirkan Dr. Muhammad Syukron Habiby,S.Hi.,M.M.,M.E., dari Bank Syariah Indonesia sebagai Narasumber dan dipandu oleh Junika Nur Hakiki S.E., sebagai moderator
Seminar diawali Tarian Lenggang Nyai oleh dua orang Mahasiswa PBS. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia dan Ketua HMPS serta Koprodi PBS, Rais Sani Muharrami, S.E.I., M.E.I. Kemudian sambutan dari Keynote Speaker yang diwakili oleh bapak H. Khairul Imam, S.H.I, M.S.I selaku Ketua Jurusan Manajemen Dan Akuntansi Syariah.
Dr. Muhammad Syukron Habiby menjelaskan secara garis besar membahas mengenai peran kita selaku pelaku ekonomi dalam perkembangan perekonomian melalui literasi. Literasi ini dapat dengan mudah didapat melalui internet. Dan tentang bagaimana pengembangan yang dilakukan Bank Syariah Indonesia dalam menghadapi perkembangan ekonomi dan perbankan saat ini.
Seusai penyampaian materi, terdapat sesi tanya jawab bagi peserta seminar kepada narasumber. Dilanjut dengan foto bersama dan penyerahan kenang-kenan gan. Pada kesempatan ini juga, dilaksaanakan penyerahan hadiah dari serangkaian lomba IBC 2023 yakni, lomba cerdas cermat, lomba esai, dan turnamen futsal.
Diharapkan dengan digelarnya rangkaian kegiatan IBC 2023, Mahasiswa FEBI UIN Raden Mas Said dapat memahami dengan baik peran elemen-elemen Islam dalam membangun literasi melalui ekosistem perbankan guna meningkatkan perekonomian syariah .
FEBI News| Peran sentral pesantren dalam memberikan pendidikan bagi para santri akan berdampak besar bagi kehidupan dimasa mendatang. Kehidupan bermasyarakat yang perlu ditunjang oleh aktivitas perekonomian bisa menjadi modal besar bagi para santri untuk mengetahui cara melakukan pengembangan perekonomian. Hal ini menjadikan pendidikan agama harus didukung oleh pengetahuan para santri dalam mengelola lingkungan dan memahami perekonomian dalam bermasyarakat. Hingga kelak, secara mandiri para santri dapat menjalankan kehidupan yang jauh lebih baik ketika memiliki kemapanan ekonomi. Harapan ini menjadi bentuk perwujudan tanpa meninggalkan ciri khas pesantren yaitu kehidupan mandiri dan sederhana bagi santri.
Sebagai salah satu ikhtiar untuk mendorong ecogreen dan
keterampilan santri tersebut, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang
diselenggarakan oleh Tim PKM Kluster Pesantren khususnya kelompok yang terdiri
dari tiga dosen FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta yakni Rahmawati Khoiriyah, Yulfan
Arif Nurrohman dan Fuad Hasyim mendesain kegiatan yang bertujuan untuk membekali
keterampilan para santri dalam mengolah media tanam yang bisa menghasilkan dari
segi ekonomi melalui kegiatan dalam bentuk Sarasehan dan Pendampingan Teknis.
Kegiatan Sarasehan bertema “Pengembangan Ekonomi Pesantren Melalui Budidaya
Hidroponik” ini diselenggarakan di Yayasan
Ponpes Al Manshur, tepatnya di Madrasah Tsanawiyah Al Manshur Popongan pada Jum’at
(19/5). Hadir sebagai peserta adalah sekitar 50 santri pondok putra dan putri
baik komplek Tengah maupun Timur.
“Edukasi dan pendampingan ini diharapkan bisa menambah
skill santri untuk bisa melakukan penghijauan di pesantren. Kemudian, jika
skill penanaman melalui hidroponik dapat dikembangkan maka akan mendatangkan
penghasilan tambahan, selain itu hasil panen dari sayuran hidroponik juga
diharapkan bisa memberi suplai bahan pangan sehingga terwujud ketahanan pangan
pesantren”, ungkap Rahma sebagai ketua pelaksana kegiatan.
“Pemilihan peserta yang mayoritas dari madrasah di pondok pesantren ini ditujukan agar para santri generasi muda bisa menjadi moda penggerak ekonomi kreatif pesantren. Selain sebagai bekal di masa depan, santri penggerak ini juga diharapkan bisa menjadi agent of change untuk bisa memaksimalkan sumber daya alam dan lahan yang tersedia”, imbuh Susanto sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah Al Manshur.
Pengembangan hidroponik menjadi salah satu alternatif
agar penghijauan di area pesantren dapat dikembangkan dengan baik di area
pesantren yang dipaving, salah satunya menggunakan Dutch Bucket System. Penggunaan system ini karena tidak membutuhkan
ruang yang luas untuk instalasinya, serta bisa disesuaikan dengan lahan yang
tersedia. Selain itu, bahan bucket yang digunakan dalam instalasi ini juga
mudah didapatkan, baik baru maupun bekas pakai sehingga pendampingan ini juga
berkontribusi untuk mengurangi timbulan sampah lingkungan.
Metode hidropik Dutch
Bucket System tidak memerlukan tempat yang berlebihan yang tentunya juga
dengan rangkaian penanaman yang rapi dan indah. Hidroponik dutch bucket
merupakam system hidroponik yang menggunakan tetesan air nutrisi yang menetes
secara terus menerus ke dalam bucket tanaman dan sisa air nutrisi dialirkan
kembali melalui selang atau pipa menuju ke penampungan air nutrisi yang
nantinya akan digunakan kembali. Hidroponik dengan menggunakan sistem dutch
bucket membutuhkan beberapan peralatan pembantu, antara lain: ember atau wadah
(bucket), Papan, dan netpot.
Dalam kegiatan ini para santri dikenalkan dengan berbagai
macam alat dan bahan penanaman hidroponik oleh pemateri, yaitu Intan. Intan
juga menjelaskan cara memilih biji tanaman yang baik, sehingga biji tersebut
dapat tumbuh dengan maksimal. Kegiatan ini dibagi dengan dua sesi, yaitu sesi
materi dan sesi praktrek. Setelah sesi materi selesai lalu peserta dibagi
menjadi 10 kelompok dengan 5 santri tiap kelompoknya.
Tiap kelompok diberikan alat dan bahan yang diperlukan
untuk melakukan penanaman melalui media hidroponik. Langkah pertama setiap
kelompok harus menyiapkan rockwool sebagai media pembibitan. Proses pembibitan
dimulai dengan pemilihan bibit unggul dan penyemaian di media rockwool. Setelah
itu rockwool di pootong dengan ukuran 2×2 cm, dan dipindahkan di netpot.
Setelah bibit ditumbuhkan di netpot, santri diarahkan untuk menyediakan media
air beserta nutrisinya untuk penumbuhan tanaman. Rangkaian hidroponik yang sudah
jadi lalu ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari agar
memaksimalkan tumbuh kembang tumbuhan.
Setelah kegiatan Sarasehan dan Pendampingan selesai, para
santri mengaku terkesan dan senang dengan diadakannya kegiatan ini. “Untuk kedepannya
kami berharap para santri di pondok pesantren Al Manshur bisa terus
mempraktekkan skill yang diterima, sehingga apa yang menjadi tujuan
pendampingan ini dapat terwujud, dan diharapkan dari pengembangan ecogreen ini
dapat membuat lingkungan pesantren menjadi lebih hijau serta menghasilkan
pendapatan lebih dari penjualan sayur organik tersebut,” ungkap Hanif salah
seorang santri Al Manshur.
FEBI NEWS – Rabu (10/05/2023) FEBI menggelar Seminar Nasional Pasar Modal di Gedung Graha UIN Raden Mas Said. Seminar ini diigelar dalam rangka peringatan Milad Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) ke 8 sekaligus menandai 8 tahun usia GIS sebagai kepanjangan tangan dari FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan IPOT dalam memberikan Edukasi Investasi di Pasar Modal.
Dibuka oleh Bapak Khairul Imam, Kepala Jurusan Manajemen dan Akuntansi Syariah dengan bacaan basmallah dan dilanjutkan dengan keynote speech dari Bapak Wira Adibrata, Kepala BEI KP Jateng 2. Beliau menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 8 tahun sepak terjang KSPM dalam mensupport kegiatan edukasi investasi di pasar modal sudah banyak menorehkan prestasi setiap tahunnya. Namun, perjalanan literasi masih panjang, sehingga semoga ke depan KSPM selalu jaya sukses dan semangat memberikan edukasi investasi di pasar modal.
Selanjutnya dilakukan penandatangan MoU antara Indonesia
SIPF dengan GIS FEBI untuk penerimaan dana Hibah sebesar Rp 5 juta yg bersumber
dari Dana Corporate Social Sustainability (CSS) 2023 . Kemudian dilanjutkan
dengan penyerahan Mock Up Dana Hibah dari Indonesia SIPF sebesar Rp 5 juta dan
BEI sebesar Rp 6 juta. Seluruh dana digunakan untuk mendanai kegiatan Seminar
Nasional Pasar Modal tersebut.
Memasuki acara inti, pemaparan materi dimulai dari Bapak Wisnu selaku Branch Manager PT Indo Premier Cabang Solo, Bapak Narotama Aryanto selalu Direktur Utama Indonesia SIPF, dan Kak Frisca Devi selaku Founder Ngerti Saham.
FEBI NEWS|Pada Rabu (10/5/2023) telah terselenggara Seminar Nasional Pasar Modal dengan tajuk “Modal Kecil Jadi Penghalang Investasi? Yuk Kupas Tuntas Strateginya”. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa serta dalam rangka memperingati Milad Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta baik mahasiswa FEBI maupun Fakultas lain di UIN Raden Mas Said Surakarta.
Meskipun jumlah peserta kurang dari target, namun KSPM sukses menghadirkan pemateri yang expert di bidang Pasar modal seperti M. Wira Adibrata (Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah II), Wisnu R. Putro (Branch Manager IPOT Solo), dan Frisca Devi ( Co Founder @ngertisaham ). Seminar ini membahas 3 materi utama yakni pengenalan investasi, psikologi investasi, dan strategi investasi dengan modal kecil).
Harapan dari teman-teman KSPM dengan diadakannya Seminar Nasional Pasar Modal yaitu untuk meningkatkan bekal mahasiswa FEBI terkait pasar modal setelah mengikuti praktikum pasar modal. Selain itu, bagi mahasiswa di luar FEBI bisa memperdalam khazanah pengetahuannya terkait ilmu pasar modal. Semoga kegiatan yang bermanfaat ini bisa terus dilaksanakan secara rutin oleh KSPM untuk menambah pengetahuan mahasiswa mengenai investasi di pasar modal dikarenakan Pasar modal dapat menambah ketersediaan lapangan kerja dan pemerataan peluang usaha.