Dorong Skill Digital Marketing Santri, FEBI bersama HEBITREN gelar Pelatihan Foto Produk di Pondok Pesantren Nurul Qur’an Boyolali

Penulis: Asep Maulana Rohimat
Foto: Laila

FEBI News| Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Mas Said Surakarta kembali lakukan kerjasama dengan Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) Solo Raya, kali ini kerjasama berupa pelatihan foto produk bagi Santri. Sebanyak puluhan Santri Pondok Pesantren Nurul Qur’an Simo Boyolali diajarkan tips dan trik membuat foto. Kegiatan dilaksanakan pada Kamis (21/4/2022) dengan dihadiri oleh Wakil Dekan 2 FEBI Dr. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd, Kyai Darmaji, M.Pd selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qur’an, para santri senior dan tim pelatihan FEBI MIC.

Narasumber pada kegiatan kali ini adalah tim dari FEBI MIC (Media and Information Center) yaitu Asep Maulana Rohimat, M.S.I (Narasumber utama) sekaligus Koordinator Lab Digital Kreatif, Lailaturrahmah, SE, Ngesti Widyastuti, A.Md., dan Firin. Serta support produk roti yang diproduksi oleh santri dengan brand roti “D’Baha”.

Sambutan dari Wakil Dekan 2 FEBI Dr. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan kolaboratif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bersama HEBITREN Solo Raya adalah bentuk nyata keberlanjutan program diantara kedua lembaga tersebut, beberapa bulan lalu FEBI juga melakukan kegiatan dalam mensupport sosialisasi HEBITREN ke seluruh wilayah Solo Raya, bersamaan dengan penyampaian materi pengembangan bisnis ritel untuk pondok pesantren. Kegiatan kali ini lebih bersifat teknis lagi, yaitu memberikan pelatihan kepada para santri supaya memiliki skil digital marketing, terutama kemampuan memfoto produk menjadi lebih menarik dan kreatif. “Para santri juga nanti boleh jika ingin latihan langsung di studio yang berada di gedung FEBI” pungkasnya.

Kyai Darmaji, M.Pd selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qur’an berikan apresiasi terhadap program ini, seperti yang telah disampaikan pada program sebelumnya, D’Baha Pondok Pesantren Nurul Qur’an Simo masih melakukan produksi dan marketing konvensional, “semoga dengan hadirnya FEBI kali ini bisa meningkatkan kualitas produknya, terutama berbasis digital, Produk D’Baha bisa dijual melalui media sosial dan internet” ungkap Kyai yang juga alumni UIN Said Surakarta.

Selain memberikan teori digital marketing serta praktek fotografi, tim FEBI MIC memberikan support berupa hibah photo box yang nantinya bisa digunakan untuk praktek santri dalam mengembangkan produk bisnisnya. “Dengan menggunakan photo box ini, foto produk roti de’Baha menjadi lebih “cantik” dan menarik, sangat layak untuk dijadikan sebagai konten digital marketing” ungkap Kang Asep selaku narasumber utama. Di akhir acara, terpilih 2 orang juara berupa karya foto terbaik hasil jepretan para santri.

Mahasiswa FEBI Relawan Pajak sudah membantu 1 dari Seluruh 3 Tahapan Perpajakan di KPP Pratama Klaten

Penulis: Indri
FEBI News| Penarikan relawan pajak yang bertugas di KPP Pratama Klaten dilaksanakan pada Jum’at 22/4/ 2022. Penarikan Relawan pajak dari UIN Raden Mas Said Surakarta dilakukan oleh Kordinator Program Studi Akuntansi Syariah, Fitri Laela Wijayati., S.E., M.Si dan Ketua Tax Center Indriyana Puspitosari., S.E., M.Si., Ak.

Pada acara ini dosen pendamping yang berasal dari UIN Raden Mas Said dan Universitas Widya Dharma Klaten diterima oleh Eep Budi Utomo selaku Ketua Satgas Penerimaan SPT Tahunan, Wahyu dari Kepala Seksi Pelayanan dan Harini yang merupakan Koordinator Relawan Pajak. Dalam sambutannya Eep yang mewakili Kepala KPP Pratama Klaten Budi Priyanto, yang berhalangan hadir menyatakan bahwa, pihak KPP sangat terbantu dengan kehadiran para relwan pajak.

Relawan pajak sudah membantu 1 dari 3 tahapan yang ada di KPP yaitu tahap pelaporan SPT. Adapun 2 tahapan setelah pelaporan SPT yaitu pengawasan dan Law Enforcement. Eep menyampaikan harapannya yaitu kegiatan relawan pajak dapat memberikan value added berupa keilmuan secara nyata di lapangan sehinggadapat digunakan sebagai bekal baik dikampus maupun di dunia luar. Selama menjadi relawan pajak, pihak KPP juga memberikan pembekalan secara rutin berupa materi terkait perpajakan yaitu pada hari Rabu setiap pekannya.

Pada kesempatan tersebut, kordinator Program Studi Akuntansi Syariah menyampaikan ucapan terima kasih dan juga harapannya yaitu agar para relwan pajak memperoleh hard skill dan soft skill yang dapat digunakan di dunia kerja nantinya.(Indri)

PERINGATI HARI KARTINI NUANSA RELIGI, DEMA FEBI UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA GELAR NGAJI KITAB FAIDHUR ROHMAN

FEBI News| Dalam rangka memperingati hari Kartini pada Kamis (21/04/2022), DEMA FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta sukses gelar kajian kitab bersama Gus A.M. Musta’in Nasoha, S.H., M.H. Kitab yang dikaji pada kesempatan kali ini ialah kitab Faidhur Rohman. Dimana kitab ini merupakan kitab yang diusulkan atau diinisiasi oleh RA. Kartini yang kemudian ditulis oleh KH. Sholeh Darat. Tak hanya itu, kitab Faidhur Rohman juga merupakan kitab berbahasa jawa pertama yang ditulis dengan menggunakan huruf Arab di Asia Tenggara. Meskipun kegiatan berlangsung secara online via google Meet, hal ini tak menyurutkan antusiasme para peserta kegiatan yang hadir.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari Ketua Umum DEMA FEBI 2022 yaitu Saudari Rani Wahyu Tri Utami. Kemudian dilanjutkan dengan inti materi yang disampaikan oleh Gus A.M. Musta’in Nasoha yang akrab disapa Gus Musta’in. Dalam kesempatan kali ini, disampaikan awal mula dari tercetusnya kitab itu. Saat itu R.A. Kartini mendengar KH. Sholeh Darat sedang mengajar dan membacakan tafsir Surah Al-Fatihah yang membuatnya tergugah. Setelahnya R.A. Kartini menemui KH. Sholeh Darat dan mengusulkan agar ada kitab yang berbahasa Jawa agar mudah untuk dipelajari. 

Tak sampai disitu, Gus Musta’in juga turut menyampaikan bagaimana sosok seorang KH. Sholeh Darat  yang amat penyayang.  Salah satu hal yang dapat diteladani dari seorang KH. Sholeh Darat ialah, beliau yang begitu memuliakan leluhurnya. Seperti halnya beliau begitu memuliakan Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Karena beliau meyakini apabila Ia memuliakan leluhurnya maka anak-didiknya akan sukses. Hal itu terbukti dengan banyaknya anak-didik nya yang menjadi Pahlawan seperti RA. Kartini dan KH. Hasyim Asyari. Tafsir Faidhur Rohman banyak menggunakan Bahasa Jawa, hal ini memiliki maksud agar kita tetap menghormati budaya lokal dan tidak melupakannya selagi budaya itu tidak mengandung sesuatu yang haram.

Dalam penyampaian materi, Gus Musta’in turut menyampaikan bahwasannya KH. Sholeh darat selalu menekankan kepada anak-didiknya jangan membaca al-qur’an tanpa membaca atau memahami tafsirnya.  Sebagai generasi muda, kita perlu meneladani akhlak dan adab beliau. KH. Sholeh Darat selalu mengajak orang untuk mengargai perbedaan pendapat. Toleransi beliau sangat luar biasa. Setelah penyampaian materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan penutup. Hikmah yang dapat diambil ialah sebagai generasi muda hendaklah kita tetap mencintai budaya kita dan menghargai perbedaan yang ada.

Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini, para peserta yang hadir dapat selalu menghidupkan dan mengenang eksistensi R.A. Kartini termasuk perjalanan religiusnya seperti halnya saat beliau menginisiasi kitab Faidhur Rahman yang kemudian ditulis oleh KH. Sholeh Darat dalam berbahasa jawa. Sehingga kita juga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui pesan dan pembelajaran dari kitab Faidhur Rahman tersebut.

Redaktur: Shafina HD/KJF

Kartini Milenial: Bangun Standar Kecantikanmu Sendiri

Penulis : Cindra Permatasari
Prodi : Manajemen Bisnis Syariah, 2021

R.A Kartini adalah salah satu pahlawan wanita Indonesia yang mempelopori perjuangan terhadap emansipasi Wanita. Seorang Wanita cerdas kelahiran 21 April 1879 di Jepara yang meninggalkan rekam jejak nan hebat dan amat berharga bagi kaum wanita. Disaat yang lain hanya hidup berdasarkan standar dan aturan yang telah ditentukan oleh suatu kaum sosial, tetapi berbeda dengan dirinya ia menolak standar tersebut. Dia memperjuangkan hak yang sama terhadap wanita tanpa memandang perbedaan gender. Dahulu ia bertekad supaya wanita setidaknya harus bisa membaca yang kemudian tekad tersebut semakin kuat dengan mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Pendirian sekolah tersebut tidak lain bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama seperti kaum laki-laki dalam menempuh Pendidikan. Perjuangan Kartini memang telah selesai tetapi semangat emansipasi wanitanya tak akan pernah usai. Yang kemudian semangat perjuangan tersebut dilanjutkan oleh kartini-kartini milenial. Meskipun cara dan hal yang diperjuangkan sudah berbeda, namun kobaran semangatnya akan tetap sama.

Perkembangan era saat ini sudah memberikan kesempatan yang sama bagi kaum wanita. Seperti kesempatan untuk bisa menempuh Pendidikan hingga ke perguruan tinggi misalnya. Selain itu, kaum wanita sudah dipercaya dan diberi tanggung jawab menjadi pemimpin dalam suatu Lembaga atau perusahaan. Melihat hal itu, mungkin Kartini sedang menatap hangat sembari tersenyum tatkala perjuangan yang ia lakukan dahulu sudah terbayarkan.

Meskipun begitu, masih terdapat standar tertentu yang menuntut dan mengekang seorang wanita. Statement dimana seorang wanita harus cantik, memiliki kulit mulus dan putih, hingga tinggi, dan memiliki senyuman nan anggun menjadi standar seorang wanita bisa dihargai. Pertanyaannya siapa yang membuat standar tersebut? Mengapa perbedaan tone kulit bisa menjadi masalah besar?

Umpama setoples permen dengan warna yang sama disuatu wadah, bukankah akan jauh lebih menarik ketika toples tersebut diisi dengan bermacam warna dan disebut permen warna-warni?. Begitu juga dengan setiap hal yang ada dalam diri seorang

Wanita, semua orang cantik dengan pesonanya masing-masing. Berbeda bukanlah hal yang buruk tetapi menjadikan individu tersebut unik dengan ciri khasnya. Tetapi stereotip tersebut masih menjadi permasalahan yang dialami oleh kaum wanita di dunia sekalipun. Tuntutan itu memaksa wanita melakukan segala hal untuk bisa sama dengan standar yang telah ditentukan. Sehingga berakibat pada frustasi dan membenci diri mereka sendiri yang membuat sebagian orang memilih melakukan suntik putih hingga operasi supaya bisa sesuai dengan standar tersebut.

Standar kecantikan supaya bisa dihargai memang benar adanya. Salah satu contoh, ketika dilaksanakannya diskusi pendapat seorang wanita yang di beri label cantik akan lebih disimak dan didengar dibanding wanita satunya yang dianggap tidak memenuhi standar tersebut kurang mendapat apresiasi. Statement bahwa cantik adalah segalanya yang akan memberikan mereka kemudahan dalam hidup bersosial termasuk mencari pekerjaan, sama halnya dengan percaya terhadap bakat alami tanpa perlu berusaha maka ia akan terus menguasai hal tersebut. Mindset yang diyakini oleh penganut mindset tetap terkadang menjerumuskan ke dalam jurang kehancuran. Seberbakat apapun kalian tetap memerlukan usaha untuk mencapai hasil maksimal yang diinginkan. Begitupun dengan kaum wanita, kecantikan ibarat bakat alami dan bukan menjadi penentu suksesnya seseorang. Tetapi critical thinking ibarat usaha yang bila dilakukan terus-menerus maka akan mencapai hasil yang diinginkan. Sama halnya ketika R.A Kartini memperjuangkan kesempatan yang sama bagi kaum wanita dalam menempuh Pendidikan, para kartini-kartini milenial juga harus memperjuangkan diri mereka untuk tidak memaksa dan membenci diri sendiri karena tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh kaum sosial tertentu. Kita semua cantik dengan versi masing-masing tidak ada yang berhak menjudge diri kita tidak pantas untuk dihargai. Jika kita dianggap buruk karena berbeda, mari buat standar kecantikan kita sendiri, peluk dirimu dan katakan bahwa kamu berharga. Selamat hari Kartini dan mari lanjutkan perjuangan sebagai kartini milenial yang tidak terbelenggu dengan stereotipe tertentu.

Untuk Ibu Kartini

Penulis : Wahyu Puji Lestari
Prodi : Akutansi Syariah, 2021

Kepada ibuku Kartini, ku harapkan engkau senantiasa bahagia di alam sana. Setelah perjuangan yang kau lalui dimasa lampau, demi menyuarakan sebuah kemerdekaan dan berusaha memajukan kaum wanita. Untuk semua perjuanganmu kuucapkan terima kasih, Ibu Kartini.

Ku tuliskan sepucuk surat untukmu Ibu Kartini. Bukan sebuah surat yang mengharapkan sebuah balasan, namun hanya sebuah surat yang berisi curhatan dari seorang perempuan di zaman sekarang.

Ibu Katini ku yang penuh semangat, di zaman sekarang ada banyak wanita yang berani secara tegas dan lantang menyuarakan aspirasinya baik secara langsung maupun tidak langsung, contohnya melalui media sosial yang berkembang saat ini. Mereka secara berani menjelaskan bahwa wanita tidak dapat dianggap rendah daripada pria, wanita juga bisa memberi perubahan bagi suatu bangsa. Lewat pendidikan seorang wanita, generasi generasi yang melek akan teknologi dan demokrasipun bisa tercipta. Walaupun tidak semua wanita berpendidikan tinggi, namun tidak diragukan lagi bahwa sekolah pertama adalah dari tangan seorang ibu.

Kartiniku tauladanku, ada harapan yang ingin aku sampaikan lewat surat ini. Sebuah harapan dari seorang wanita biasa, yang sedang menempuh sebuah pendidikan demi tercapainya sebuah cita-cita yang selama ini diimpikan. Harapanku bisa dikatakan sama dengan harapan wanita-wanita pada umumnya, yaitu mempunyai pengetahuan yang luas sehingga nantinya dapat diturunkan kepada generasi berikutnya dan mempunyai keterampilan yang dapat membantu dalam berkarir.

Oh ibu Kartiniku, aku pernah mendengar seseorang berkata,”wanita tidaklah perlu berpendidikan tinggi jika nantinya hanya berkutat didapur saja” dan “wanita tidak perlu berpendidikan tinggi, karena nantinya tidak akan ada pria yang mendekati”. Bagaimana menurut pendapatmu Ibu? Apakah salah seorang wanita berpendidikan tinggi?

Wanita tidak salah jika ingin berpendidikan tinggi, karena ada orang tua yang harus dibanggakan, remehan yang harus dibuktikan dengan keberhasilan, dan sebuah kesuksesan yang diimpikan sejak dia mengenal apa itu cita-cita. Bukan semata-semata untuk merendahkan kaum pria, dan walaupun pada akhirnya kita hanya menjadi ibu rumah tangga, namun setidaknya ada sebuah kebanggaan karena kita bisa meraih impian dan juga menjadi wanita yang berpendidikan.

Oleh karena itu Ibu, aku ingin menjadi kartini milenial yang tidak hanya berpendidikan namun juga menjunjung kesopanan. Dalam hal pendidikan aku ingin pandai dalam wawasan pengetahuan dan juga memiliki skill yang dapat dijadikan nilai tambahan untuk memperoleh pekerjaan yang layak suatu saat nanti.

Tolong doakan aku dan wanita-wanita milenial saat ini agar lebih berani memberikan perubahan menuju yang lebih baik lagi. Waaupun kita tak pernah bertatap muka, ataupun saling mengenal. Namun, ku jadikan dirimu bukan hanya sebagai seorang pahlawan, namun juga sebagai seorang panutan.

Dan terimakasih Ibu atas jasa-jasamu sehingga kami (kaum wanita) dapat mengenyam pendidikan.

Kartini Milenial yang Moderat

Penulis: Khusnul Khotimah
Prodi : Manejemen Bisnis Syariah, 2020

Mengenal sosok Kartini nampaknya sudah tidak asing terlintas di pikiran kita. Sosok perempuan keturunan bangsawan yang anggun nan ayu, berhati mulia dan cerdas. Beliau bernama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat, lahir di Jepara 21 April 1879. Kilas balik ke masa lalu menengok cerita sejarah yang terukir, namanya sangat harum dikenang Ibu Pertiwi, berkat perjuangan dan tekad yang dimiliki R.A Kartini, cahaya lentera kebebasan belajar untuk kaum Hawa dapat bersinar dengan terang di Tanah Air hingga saat ini.

Dalam tradisi lampau wanita tidak diperkenankan mengenyam bangku pendidikan, karena menurut orang pada zaman itu, kewajiban perempuan adalah mengurus segala keperluan rumah dan anak, pendidikan setinggi apapun pada masa itu dianggap tidak berguna karena kodratnya pada saat itu tugas wanita hanya tentang pekerjaan rumah, urusan dapur dan anak. Hanya laki-laki dan sebagian keturunan bangsawan yang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, sebagai keturunan bangsawan dan anak ke 5 sebagai perempuan pertama dari 11 bersaudara, R.A Kartini diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan hingga usia 12 tahun saja di sekolah milik Belanda, karena menurut adat saat itu anak perempuan harus tinggal di rumah dan dipingit. Keharusan yang membuat R.A Kartini tetap dirumah, tak membuatnya berdiam saja, ia tetap aktif bersurat dengan temannya di Belanda dan mulai tertarik dengan pola pikir Perempuan Eropa, beliau sangat menyadari bahwa keadaan wanita pribumi sangat tertinggal jauh, status sosialnya pun saat itu cukup rendah. Ketertarikannya dalam membaca membuat R.A Kartini memiliki pengetahuan yang sangat luas, beliau melihat denga jelas perbandingan antara wanita eropa pada saat itu dengan wanita pribumi. Dari sini beliau memberi perhatian khusus tentang emansipasi wanita terkait dengan kesetaraan wanita dalam status sosial, otonomi dan kesetaraan hukum. Dari karya-karya tulisannya banyak mengungkapkan tentang keluhan dan penderitaan yang dialami wanita pribumi pada masa itu, berkat perjuangan dan tekad yang dimiliki, R.A Kartini akhirnya beliau dapat mendirikan sekolah wanita pertamanya di Rembang, dari sinilah kesetaraan wanita mulai diperjuangkan dan diakui dari masa ke masa. Hingga saat ini, sampailah pada titik dimana wanita memiliki kedudukan dan hak yang sama dengan laki-laki.

Sebagai perempuan yang tumbuh di era saat ini, kesenjangan hak dalam kesempatan pendidikan sudah tak berlaku lagi, perempuan mempunyai kebebasan untuk mengenyam dunia pendidikan dan mengejar cita-cita setinggi mungkin, pendidikan sangat amat penting bagi perempuan, karena keberaanya tak semata mata hanya digunakan sebagai jembatan asa memperbaiki tingkat status sosial dan ekonomi, namun keberadaan wanita yang cerdas akan menentukan bagaimana arah gerak kemajuan bangsa, wanita cerdas akan menjadi pencetak generasi-generasi emas di masa mendatang. Oleh karena itu, hal ini dapat mematahkan stigma masyarakat tentang “Wanita tidak perlu sekolah tinggi, karena ia akan kembali ke dapur dan mengurus rumah”.

Begitupula dalam perspektif agama, dalam islam kedudukan wanita sangat dihormati, bahkan dalam suatu riwayat nabi, ketika ada sahabat yang bertanya siapa yang harus dihormati, dengan tegas nabi menjawab “Ibumu,Ibumu,Ibumu, lalu Ayahmu”. Begitu jelas tentang persamaan hak wanita, keberadaanya dalam agama islam sangat dimuliakan dan dihormati. Dari sini kita memahami bahawa setiap insan manusia memiliki kedudukan dan hak yang sama, dengan adanya emansipasi wanita, kebebasan terbuka begitu luas mendorong kita untuk semakin percaya diri dalam berkarya, dalam berpendapat, dan menyampaikan ide-ide yang dimiliki. Meneladani kisah Kartini yang memiliki pikiran yang luas dengan karya-karya yang luarbiasa. Sebagai perempuan dan sebagai seorang mahasiswi, jadilah seorang kartini milenial, kartini yang mampu menghadapi perkembangan zaman, kartini yang berpikiran cerdas, kartini yang tak takut untuk berkarya, dan bermimpi. Namun seiring perkembangan banyak sekali perempuan – perempuan yang tidak percaya dengan kemampuan diri, dan mimpinya harus terhenti, saat ini kita sering menyebutnya dengan Insecure.

Banyak dari kita pernah mengalami fase Insecure, dari fase ini ada dua sikap yang timbul, ada yang bangkit dan menepis keraguan dan layu tergerus oleh arus. Maka dari itu pergaulan sangat penting bagi kita untuk membangun perspektif dan sudut pandang. Kepercayaan diri dapat dibangun dan dipulihkan melalui proses yang bertahap, Kita dapat mengikuti sebuah komunitas, mengikuti seminar maupun diskusi tentang perempuan yang mendukung perempuan, sehingga secara otomatis seiring perkembangan waktu mindset dan kepercayaan diri akan timbul dan tumbuh, semangat berkarya juga akan terbangun.

Kesempatan untuk berkarya terbuka dengan luas, oleh karena itu jangan biarkan prosesmu terhenti begitu saja di tengah jalan akibat kerikil kecil yang menggelincir, kenali potensi mu berpikirlah terbuka dan semangat belajar hal baru. Cintailah prosesmu, walaupun lambat dan sulit jika kamu terus berjalan kamu akan menemukan pintu keluar dari kebuntuan yang ada, karena juga perempuan bisa dan perempuan juga hebat. Selamat Memperingati Hari Kartini bagi seluruh kartini tanah air 21 April 2022

Roadshow Pelatihan Digital Marketing ke Boyolali, FEBI dan MES Surakarta komitmen dampingi Perhimpunan BMT Solo Raya

Penulis: Asep Maulana Rohimat
Foto: Laila

FEBI News| Boyolali, (20/4/2022) Roadshow Program Kolaboratif Industrial kali ini dilaksanakan di kantor Pusat BMT/KSPS Nurul Barokah Boyolali, kegiatan ini adalah serangkaian kerjasama FEBI-MES Surakarta dan Perhimpunan BMT Indonesia pada program pelatihan Digital Marekting bagi pegawai BMT se Solo Raya. Hadir dalama acara tersebut, Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si selaku Dekan FEBI UIN Raden Mas Said, Dr. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd selaku Wakil Dekan 2 FEBI,
Catur Sugiarto, SE. MM. Ph.D selaku Narasumber dan Pengurus MES Surakarta Nur Isnaini, SE selaku Ketua Perhimpunan BMT MPD Boyolali, M N. Ashari, S.Kom selaku Sekretaris Eksekutif Perhimpunan BMT MPD Boyolali, serta puluhan peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh BMT di Boyolali.

Dekan FEBI UIN Raden Mas Said, Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si. berikan sambutan pembuka dalam kegiatan ini, menurutnya kegiatan kolaboratif ini hadir sebagai rasa syukur FEBI atas usianya ke 22 tahun, FEBI ingin lebih dekat dengan Masyarakat terutama para pegiat ekonomi Syariah. Dekan juga bercerita bahwa sejarahnya ia adalah seorang yang berkembang dari BMT Beringharjo, jadi sangat paham terkait kebutuhan marketing sekarang yang membutuhkan digitalisasi. Terlebih Ketergantungan manusia terhadap Dunia Digital adalah sebuah keniscayaan, BMT harus hadir juga dalam digital supaya bisa bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. FEBI siap melakukan PPL di setiap BMT satu mahasiswa yang fokus membuat konten digital untuk medsos, era kompetisi akan tergerus dengan konsep kolaborasi.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh M.N. Ashari yang mewakili ketua PBMT Boyolali dengan mengucapkan apresiasi dan terimakasih atas acara yang diselenggarakan, PBMT menyambut baik kegiatan terbsebut karena akan menghasilkan pegawai BMT yang memiliki komptensi digital marketing. ia berharap kolaborasi tidak berhenti sampai sini, dan akan terus berkolaborasi pada kegiatan-kegiatan yang akan datang, termasuk pada agenda Pekan Olah Raga (POR) yang akan dilaksanakan di bulan Juli 2022 bertempat di kampus FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta.

Sesi inti acara disampaikan oleh Catur Sugiarto, SE. M.SM, Ph.D seorang pakar Digital Marketing dan pegiat Masyarakta EKonomi Syaria’ah dan dimoderatori oleh Asep Maulana Rohimat, M.S.I kepala FEBI MIC. Menurut Catur, Digital Marketing tidak bisa dilakukan secara instant, namun bertahap, diawali dengan pembuatan konten, deskripsi konten, lalu mempublikasikan ke media sosial, bahkan disiapkan biaya untuk iklan dan pemasaran serta branding melalui website untuk mengenalkan produk bisnis lebih luas. “Hal ini adalah proses untuk menguatkan brand image yang menumbuhkan brand equity, lalu anda bisa mendapatkan penjualan yang maksimal berbasis digital” pungkasnya.

Perkuat Inovasi Pemasaran, Puluhan Pegawai BMT se Karanganyar mendapatkan Pelatihan Digital Marketing

Penulis: Asep Maulana Rohimat

FEBI News| Karanganyar, (Selasa, 19/April/2022) Puluhan pegawai BMT se Karanganyar mengikuti pelatihan Digital Marketing di Kantor Pusat BMT Bina Insan Mandiri (BIM) Karanganyar. Mereka adalah utusan dari 16 BMT yang tergabung dalam Perhimpunan BMT Indonesia MPD Karanganyar.  Kegiatan ini adalah serangkaian roadshow Program Kolaboratif Industrial yang dilaksanakan oleh FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta berkolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Surakarta. Sehari sebelumya acara pelatihan digelar di Kabupaten Sukoharjo.

Menjadi narasumber utama adalah Catur Sugiarto, Ph.D selaku Pengurus MES Surakarta dan pakar digital marketing. Materi yang disampaikan diikuti secara antusias oleh seluruh peserta, terutama pada sesi tanya jawab terkait trik digital marketing bagi masyarakat di daerah. Hadir pula Dekan FEBI Dr. M. Rahmawan Arifin,  M.Si, Wakil Dekan 2 Dr. Hj. Woro Retnaningsih,  M.Pd, serta ketua Perhimpunan BMT MPD Karanganyar M. Indarto, S.Ag.

Sambutan pertama disampaikan oleh Dekan FEBI, Dr. M. Rahmawan Arifin,  M.Si menyampaikan pentingnya acara ini agar para pegawai BMT memiliki skill dan kompetensi marketing kuat berbasis digital. Ia mencontohkan Runtuhnya bisnis  HP Nokia salah satu penyebabnya adalah tidak mampu berinovasi. Padahal, Inovasi hal yang sangat penting bagi semua orang, terutama inovasi kreatif di media digital. Selain itu, Era kompetisi saat ini akan mulai tergerus dengan kolaborasi. “Kompetisi boleh, dengan cara yang sehat, namun lebih bagus lagi jika melakukan kolaborasi,  dengan kolaborasi akan bersama-sama menutupi kekurangan dan membagi keuntungan.”ungkapnya.

Perhimpunan BMT adalah salah satu bentuk kolaborasi yang baik antar seluruh pegiat ekonomi syariah, lembaga keuangan mikro syariah. Pada kesempatan ini juga, Dekan mendeklarasikan FEBI akan mengembangkan prodi Islamic banking and financial technology, sebagai respon atas perkembangan digital yang sangat cepat. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh M. Indarto, S.Ag selaku ketua Perhimpunan BMT Karanganyar. Ia menyambut baik kegiatan kolaboratif ini karena  pentingnya kolaborasi adalah seperti berjamaah, saling bekerjasama untuk kebaikan, saling mendoakan, sehingga  setiap orang harus bersungguh-sungguh  beraktifitas dalam segala hal. Ia menambahkan bahwa Karyawan BMT yang milenial harus mampu menyesuaikan dengan pengembangan teknologi saat ini, yaitu dengan memiliki kompetensi digital marketing yang kuat.

Acara inti disampaikan secara komprehensif dengan berbasis data dan fakta terkini terkait tren digital marketing,  juga praktek membuat google business dan optimalisasi media sosial serta website.


Kolaborasi FEBI dan MES latih Digital Marketing untuk Pendamping UMKM dari Perhimpunan BMT MPD Sukoharjo

FEBI News|  Sukoharjo (19/04/2022) UMKM binaan Perhimpunan BMT Sukoharjo diharapkan untuk bisa naik kelas dalam mengembangkan bisnisnya. Digital Marketing adalah salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh pelaku UMKM untuk meningkatkan model pemasaran secara digital yang bisa menyasar konsumen global. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Said Surakarta berkolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah Surakarta gelar pelatihan Digital Marketing bagi para pendamping UMKM dari Unsur BMT se Solo Raya. Puluhan pendamping ini diharapkan akan mampu memberikan motivasi dan inovasi kepada para pelaku UMKM, diawali dengan hasil produk yang berkualitas, lalu dikemas dengan unik, dibuat foto dan video yang kreatif lalu dipasarkan secara digital.

Hadir dalam kegiatan ini Dr. Hj. Woro Retnaningsih,  M.Pd selaku Wakil Dekan 2 FEBI,  H. Wisnu Dewantoro, M.E.Sy. Ketua Perhimpunan BMT MPD Sukoharjo. Serta peserta dari perwakilan BMT se Sukoharjo . Narasumber yang dihadirkan kali ini adalah akademisi sekaligus praktisi Digital Marketing Catur Sugiarto, SE, M.S.M, Ph.D. Doktor Alumni dari AIX Marseille Prancis tersebut menjelaskan dengan terstruktur materi Digital Marketing yang ditujukan kepada para pegawai BMT yang memiliki UMKM binaan. Menurutnya hal yang terpenting dalam digital marketing adalah kreatifitas, inovasi dan konsistensi.

Sebelum acara dimulai, Dr. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd. selaku Wakil Dekan 2 FEBI berikan sambutan sekaligus membuka acara, ia berpesan bahwa FEBI sangat mendukung terjadinya perkembangan BMT berbasis digital, salah satunya menghadirkan pelatihan Digital Marketing hari ini. Sambutan selanjutnya disampaikan H. Wisnu Dewantoro, S.Sos, M.E.Sy yang menyampaikan terimakasih kepada FEBI dan narasumber yang telah berikan ilmu kepada para peserta perwakilan dari seluruh BMT di Sukoharjo, H. Wisnu yang juga merupakan alumni Magister Ekonomi Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menyatakan akan selalu berkolaborasi dengan Kampus UIN terutama pada acara Pekan olah Raga (POR) PBMT Solo Raya yang akan digelar pada Bulan Juli tahun ini yang bertempat di Kampus FEBI.

SEMARAKKAN RAMADHAN DALAM SEHARI PENUH, PAKKIS FEBI UIN RADEN MAS SAID GELAR GEBYAR RAMADAN 2022

FEBI NEWS| Program Asistensi Keagamaan dan Kepribadian Islam (PAKKIS) FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta sukses gelar acara puncak Gebyar Ramadan 2022 yang terbagi menjadi dua sesi dalam satu hari penuh yakni pagi dan sore. Dengan mengusung tema “Apply The Reading Qur’an As A Good Habit in Ramadhan” dan “Mutiara Bulan Ramadhan dalam Kemuliaan Malam Lailatul Qadr” acara ini mendapat antusias dari 100 mahasiswa.

Dimulai di sesi pagi, Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. M. Rahmawan Arifin, S.E. M.Si berkesempatan memberikan sambutannya yang berisi mengenai pentingnya berpikir sehat dengan ‘dekati’ Al-Qur’an. Usai sambutan, dilanjutkan acara inti yang dimoderatori oleh Wawan Triyono, S.E. (sebagai Ketua DEMA FEBI IAIN Surakarta tahun 2017-2018) dan materi yang dibawakan oleh Ustadz Muhammad Vickry (sebagai Da’i muda Nasional dan Qur’an Reciter). Ustadz Vickry memaparkan mengenai keutamaan malam Lailatul Qadar dengan ‘membersamai’ Al-Qur’an. Beliau menjelaskan juga mengenai bagaimana Al-Qur’an turun dimuka bumi dengan dua metode yakni langsung dan berangsung-angsur.

Kemudian acara berlanjut di sesi sore hari yang dimoderatori Fajar Rizqi Nur Said, S.Sos. (sebagai author, trainer, Regional Leader Komunitas Akutahu Wilayah Jawa Madura) dan diisi pemateri oleh Ustadz Fitrah Maulana Nugraha, S.H. (sebagai Tim Yukngaji Solo dan Podcaster Kalam Hakiki). Di sesi sore ini pemateri menyampaikan tentang penjabaran rukun Islam dan pentingnya mahasiswa meneladani sikap Nabi Muhammad SAW. Di sesi ini, acara berlanjut dengan doa dan disusul dengan buka bersama untuk mempererat tali persaudaraan dan ukhuwah antar peserta.

Di kedua sesi acara berlangsung sangat interaktif dengan partisipan yang aktif bertanya dengan kedua pemateri. Banyak harapan yang terdapat dalam acara ini, diantaranya PAKKIS dapat menjadi media perantara keseimbangan antara agama dengan duniawi dalam hal ini kuliah. Pipin Aulya selaku Ketua Umum PAKKIS tahun 2022 menyampaikan rasa terima kasih dan berbagai macam harapannya kedepan. “Saya berharap dengan adanya acara ini semoga bisa memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan kepada teman-teman peserta yang udah daftar. Dan juga, saya berharap dengan adanya acara ini semoga bisa memajukan PAKKIS lebih baik lagi kedepannya.” Tuturnya di sore hari selepas acara selesai.

Reporter Lapangan: Ersi, Salsa, Beni, Oktavia, Diana, Mila, Hendy/KJF
Redaktur/Editor: Haura SP, Shafina/KJF