Upgrade Spiritualitas dan Moralitas, HMPS MBS Gelar NGABEHI: Ngaji Bareng Mahasiswa Prodi

FEBI News| Tahun 2020 merupakan tahun yang membawa keberkahan bagi HMPS MBS. Setelah sukses dalam menjalankan serangkaian pemilihan umum ketua Organisasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, pembentukan birokrasi internal dan hubungan eksternal berjalan lancar. Ditangan Arian Agung Prasetiyawan HMPS MBS 2020 Kabinet Reformasi hadir dengan wajah baru yaitu melahirkan divisi keagamaan (Religious) yang dipegang oleh Kepala Divisi saudara M. Fais Amin. Urgensi dibentuknya divisi keagamaan ialah mengingat Konteks Syariah diadopsi setiap program studi yang dikemas dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini supaya sebagai calon manajer lebih memiliki karakter spiritual dan moral dalam menjalankan konsep manajerial. Selaras dengan tersebut divisi keagamaan berfungsi sebagai pelopor yang menyajikan program kerja yang baik, berkualitas, dan berbasis Islam.

Salah satu program kerja yang dijalankan divisi keagamaan adalah “Ngabehi” atau Ngaji bareng HMPS MBS. Program kerja ini merupakan kegiatan membaca Al Qur’an 1 juz secara estafet yang di bawah pengawasan langsung oleh pembimbing. Kegiatan dilaksanakan setiap rabu sore jam 15.30 (bakda ashar) bertempat di Mushola FEBI IAIN satu minggu sekali terbuka untuk umum bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi baik itu dari mahasiswa FEBI sendiri dan fakultas lain. Adanya program kerja Ngabehi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mahasiswa kepada Allah SWT dengan menumbuhkan bibit-bibit cinta Al-Qur’an. selain itu, memberikan bekal pada mahasiswa FEBI supaya dalam membaca ayat-ayat Al-Qur’an lebih tepat dan benar sesuai ilmu tajwid.

Harapannya program kegiatan ini dapat berjalan lancar sampai akhir kepengurusan serta menarik minat mahasiswa untuk belajar dan berkontribusi pada kegiatan yang hanya dilaksanakan setiap satu minggu sekali. Semoga berkah Allah SWT selalu menyertai kita semua. (HPMS MBS)

 

Siapkan Millenial Jago Trading Saham, KSPM FEBI IAIN Surakarta Gelar Sekolah Pasar Modal Syariah

FEBI News| Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam selenggarakan Sekolah Pasar Modal Syariah secara Gratis (Rabu, 11/03/2020), dan terbuka untuk Umum. Pembicara pada acara ini yaitu M. Wira Adibrata (Kepala Bursa Efek Indonesia KP JAWA TENGAH 2) dan Wisnu Radityo Putro (Senior Marketing Officer PT. INDOPREMIER SEKURITAS). Sekolah Pasar Modal Syariah ini di buka dua sesi, yaitu sesi pagi dan siang. Acara ini di hadiri oleh  Ibu Septi Kurnia Prastiwi S.E., M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN SURAKARTA. Serta hadir pula Bapak Helmi Haris selaku Direktur Galeri Investasi Febi IAIN SURAKARTA.

Pembicara yang pertama yaitu Bapak Wira Adibrata memberikan materi tentang berbagai pengalaman dalam jual beli saham. Beliau juga menyampaikan bahwa memiliki saham itu tak hanya dari golongan yang kaya saja atau pejabat saja, namun generasi muda, setingkat mahasiswa juga bisa memiliki saham. Tak hanya itu saja, beliau juga menyampaikan bahwa anak-anak muda jangan hanya cuma sebagai pengguna produk dari beberapa perusahaan saja, tapi harus juga memiliki saham di beberapa perusahaan, tak hanya sebagai konsumen tapi juga bisa mendapatkan keuntungan juga dari produk yang di gunakan. Sebagai generasi milenial jangan sampai terjebak sebagai konsumen tapi milenial juga harus bisa sebagai investor.

Kemudian pembicara kedua yaitu  beliau Bapak Wisnu Radityo Putro memberikan penjelasan terkait teknis menjadi investor saham, yaitu mulai dari pembukaan akun hingga transaksi jual beli saham dalam pasar modal. Beliau menjelaskan beberapa aplikasi yang bisa di gunakan dalam transaksi, bisa dengan media laptop/komputer dan juga bisa dengan aplikasi di genggaman kita (Handphone), beliau juga memandu langsung dalam transaksi jual beli saham dari para calon investor muda ini (Mahasiswa)

Dari seluruh rangkaian acara tersebut antusias Mahasiswa dalam transaksi jual beli di pasar modal sangat luar biasa sekali, hal itu di buktikan dengan Mahasiswa dari KSPM IAIN SURAKARTA mendampingi langsung dengan para peserta Sekolah Pasar Modal Syariah. Hal ini membuktikan bahwa pemikiran yang sejak dulu saham hanya bisa di miliki oleh golongan kaya saja, tapi kini saham bisa di miliki oleh semua kalangan.

Semoga acara ini bermanfaat terutama untuk mahasiswa Febi IAIN SURAKARTA dan  menjadi salah satu jalan sukses untuk mahasiswa FEBI sebagai investor muda di era milenial ini. Tak hanya sebagai konsumen namun juga bisa mendapatkan keuntungan dalam jual beli saham.

Redaktur : Aji Tri Laksono (Komunitas Jurnalis Febi)

[smartslider3 slider=179]

Foto: KJF

Galeri Investasi Syariah IAIN Surakarta ikuti Lunch Meeting Galeri Investasi Solo Raya

FEBI News|  Galeri Investasi Syariah IAIN Surakarta dan Galeri Investasi se-solo raya menghadiri undangan dari Bursa Efek Indonesia Kap. Jateng 2 di Solo’s Bistro dalam acara Lunch Meeting Galeri Investasi Solo Raya. Acara ini dilaksanakan pada Senin 9 Maret 2020 dan diikuti oleh 16 Galeri Investasi bersama para pembina masing-masing.

Selain sebagai ajang gathering pengurus, kegitan ini juga digunakan untuk presentasi penyampaian program kerja setiap Galeri Investasi kepada Kepala Bursa Efek Indonesia Kap. Jawa Tengah 2 dan seluruh peserta yang hadir. Dilanjutkan Sesi kedua sambutan Bapak Wira Adibrata selaku Kepala BEI Kap. Jateng 2 yang mereview sepak terjang maupun kegiatan-kegiatan Galeri Investasi Solo Raya di tahun lalu. Dalam kesempatan ini KSPM IAIN Surakarta menyampaikan pembaharuan program Galeri Investasi yang dimiliki yaitu dengan diadakannya Teras Pasar Modal.

Pada sesi selanjutnya yaitu membahas mengenai acara tahunan dari PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), dan Anggota Bursa, yaitu program Ten Days Challenge periode 2020 dari bulan Maret sampai November.
(Ambar Sela Sari/Public Relation)

Febimart Sebagai Miniatur Retail Modern dan Wahana Laboratorium Kewirausahaan Mahasiswa

FEBI News| Febimart adalah salah satu program kerja Laboratorium FEBI IAIN Surakarta dalam bidang kewirausahaan. Febimart ini juga merupakan suatu inkubasi miniatur retail modern yang membebaskan konsumen dalam menentukan pilihan/konsep swalayan. Di febimart, sudah memiliki struktur organisasi mulai dari store manager hingga store keeper yang semua aktivitas berada di bawah naungan laboratorium FEBI. Di sini mahasiswa diharapkan mampu menangkap esensi mengenai tata kelola usaha retail modern, belajar mengenai kontrak kerja profesional, belajar negosiasi bisnis dengan supplier, belajar menangkap peluang yang ada untuk dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan. Di sisi lain, tak lupa program zakat atas penghasilan juga diprioritaskan untuk membantu sesama terutama di bidang pendidikan.

Febimart dalam menjalankan operasional keseharian dibantu oleh suatu sistem Point of Sales (POS) untuk merecord transaksi harian dan pelaporan secara berkala. Selain itu, sebagai bentuk dukungan sinergi antar program di bawah nanguan laboratorium, febimart juga didampingi oleh Kelompok Studi Akuntansi Syariah (KSAS) dalam hal pelaporan.

Febimart merupakan miniatur dan sekaligus laboratorium untuk mengasah skill mahasiswa dalam bidang bisnis retail, yaitu bukan hanya mahasiswa dapat berbelanja, namun mereka bisa menjadi supplier makanan atau minunan untuk kemudian diperjualbelikan kembali. Kemandirian mahasiswa dan juga daya kreativitas mahasiswa dalam membuat produk adalah cita-cita utama diadakannya laboratorium retail modern ini. Berbelanja dekat, dengan harga hemat sekaligus bermanfaat adalah ciri khas mini retail modern ini.

Dekan FEBI IAIN Surakarta, Dr. Rahmawan Arifin mengatakan: “Jika engkau belum memiliki mimpi yang akan ditertawakan seseorang, maka engkau belum bermimpi besar“. Harapannya dengan adanya Febimart ini yang awalnya merupakan komunitas mahasiswa dan sekarang telah bertransformasi menjadi laboratorium mahasiswa akan dapat menghasilkan para wirausahawan muda untuk kemajuan  Indonesia Raya.
(Wahyu Pramesti & Rizki Fajar S)

Untuk kali pertama, Pelantikan Pengurus SEMA dan DEMA Fakultas dilakukan di Outdoor

FEBI News| Ada yang berbeda dengan prosesi pelantikan SEMA dan DEMA FEBI IAIN Surakarta masa bakti 2020, yaitu pelaksanaan pelantikan dilakukan outdoor di panggung terbuka gedung FEBI. Terlihat raut muka bahagia dari setiap pengurus yang dilantik pagi hari ini, terlihat gagah dengan jas almamater berwarna orange kebanggaan mahasiswa IAIN Surakarta.

Acara pelantikan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an lalu do’a secara khidmat dipimpin oleh Bapak Asep Maulana Rohimat, M.S.I. Selanjutnya prakata pelantikan yang dipimpin langsung oleh Dekan FEBI IAIN Surakarta Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si yang menandadakan bahwa SEMA dan DEMA FEBI IAIN Surakarta telah legal untuk melaksanakan setiap program kerjanya.

Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Dekan 3 bidang kemahasiswaan dan kerjasama ibu Septin Puji Astuti, Ph.D dan Kasubag Umum Bapak Joko Purnomo, SE. dan Seluruh peserta pelantikan dari SEMA 15 orang mahasiswa dan DEMA 46 orang mahasiswa. (AMR)

[smartslider3 slider=178]

Foto: Aang

Siapkan Peserta Olimpiade Akuntansi, HMPS AKS Laksanakan Grand Opening Accounting Competition Team

FEBI News| HMPS Akuntansi Syariah menyelenggarakan Grand Opening Accounting Competition Team (ACT)  pada Jum’at, 28 Februari 2020. atau Accounting Competition Team merupakan salah satu program kerja HMPS AKS khususnya divisi Accounting Education  sebagai wadah pengembangan minat dan potensi mahasiswa di bidang Olimpiade Akuntansi dan LKTI. Para peserta ACT adalah 3 tim terpilih Olimpiade dan 3 tim terpilih LKTI dimana masing-masing tim terdiri dari 3 orang yang sebelumnya sudah mengikuti seleksi.

Grand Opening ACT dimulai pada pukul 09.00 WIB bertempat di Aula PPG IAIN Surakarta. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yaitu surah Ad-Dhuha, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Wahyu Andika selaku Ketua Panitia BERAKSI 2.0 dan sambutan serta arahan Ibu Anim Rahmayati,S.E.I, M.Si selaku Kaprodi Akuntansi Syariah. Acara ini dihadiri oleh 18 peserta. Pada pertengahan acara Satria Dwi Nugroho selaku kadiv Accounting Education menjelaskan kepada para peserta mengenai apa dan bagaimana mekanisme ACT. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu mengembangkan minat mahasiswa Akuntansi Syariah dibidang Olimpiade Akuntansi dan LKTI. Karena nantinya para peserta akan dibimbing semaksimal mungkin dibidangnya masing-masing. Semoga ACT 2020 ini juga bisa menjadi wadah terciptanya akuntan muda yang berkualitas dan berakhlak mulia. Mohon do’a dan dukungannya selalu demi Akuntansi Syariah yang lebih baik.

 

 

Redaktur: Nurul Fauziyah/KJF

Pendampingan oleh mahasiswa kepada UMKM Batik Mahkota Laweyan

Bertempat di Batik Mahkota Laweyan, 3 mahasiswi Program Studi AKuntansi Syariah Nurin Majidah, Shania Eviana dan Rufaidah Risna N melakukan pendampingan kepada pengelola UMKM Batik Mahkota Sabtu, 7 Maret 2020 setelah sebelumnya melakukan survey pendahuluan. UMKM Batik Mahkota Laweyan didirikan oleh Bapak Alpha Febela Priyatmono, MT pada tahun 2005.

Hasil identifikasi di lapangan yang diperoleh dari survey pendahuluan,, kami menyimpulkan bahwa untuk penentuan harga jual produk di UMKM Batik Mahkota Laweyan masih belum sesuai. Sehingga tim pengabdian mencoba mengidentifikasi komponen biaya yang digunakan dalam proses produksi tersebut. Setelah mengidentifikasi komponen biaya, kami mencoba menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual untuk produk yang dihasilkan oleh UMKM Batik Mahkota Laweyan. Penentuan harga jual adalah proses yang penting. Harga jual harus dapat mengcover biaya produksi. Bahwa ada kemungkinan barang tidak terjual juga menjadi pertimbangan dalam menentukan harga jual, sehingga pemilik UMKM tetap memperoleh keuntungan

Mantapkan Sinergi, 4 Jurnal FEBI IAIN Surakarta Tanda Tangani Kerjasama dengan IAEI Wilayah Jawa Tengah

FEBI News| Bertempat di ruang rapat pimpinan FEBI IAIN Surakarta, hari ini Jum’at 6 Maret 2020 telah berlangsung penandatanganan kerjasama (MoU) antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta dengan DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah. Acara ini dihadiri oleh Prof. Wisnu Untoro selaku Ketua DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah dan Pengurus Inti DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah serta Para Dekanat FEBI IAIN Surakarta.

Komitmen yang tinggi dilaksanakan oleh pimpinan Dekanat FEBI dalam pengembangan jurnal, dibuktikan setelah submit akreditasi 3 jurnal Program Studi sekaligus pada hari selasa lalu, kini FEBI IAIN Surakarta melakukan kerjasama dengan DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah. MoU ditandatangani langsung oleh Prof. Wisnu Untoro selaku Ketua DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah bersama dengan chief editor 4 jurnal FEBI. Pasca penandatanganan MoU ini Semua anggota DPW IAEI Jawa Tengah bisa mempublikasikan hasil penelitiannya di seluruh jurnal FEBI IAIN Surakarta, tentu sesuai dengan prosedur pengelolaan jurnal ilmiah.

Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si selaku Dekan FEBI IAIN Surakarta berharap semoga dengan adanya kerjasama ini bisa meningkatkan sinergi antar lembaga dalam rangka mewujudkan pengembangan ekonomi syariah melalui sinergi publikasi penelitian. (mypw)

 

[smartslider3 slider=177]

Foto: Krist

Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI menjadi Pembicara Kunci pada Diskusi Dosen FEBI IAIN Surakarta

FEBI News| Bertempat di Aula FEBI IAIN Surakarta, 5 Maret 2020, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Surakarta sukses gelar acara Diskusi Dosen dengan mengangkat tema “Update Jaminan Kesehatan Di Indonesia”. Pembicara pada diskusi kali ini adalah Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, MA. Kemudian dihadiri juga oleh Wakil Dekan I yaitu Bpk. Dr. Awan Kostrad Diharto, SE, M. Ag, dan sejumlah Dosen serta Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta.

Acara Diskusi Dosen berlangsung dengan diawali oleh pengantar dari Moderator kemudian dilanjut dengan seremonial sambutan oleh Bpk. Dr. Awan Kostrad Diharto, SE, M. Ag, beliau menyampaikan terkait tugas seorang Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI  yang berkaitan dengan Kesehatan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Namun pada kesempatan kali ini pembicara hanya akan menyinggung terkait tugas beliau dalam hal mengurus akses kesehatan pada masyarakat sesuai dengan tema yang tercantum. Acara selanjutnya pemaparan materi lebih dalam oleh ibu Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh. Dalam kesempatnnya, beliau yang berasal dari Komisi IX atau sering disebut Komisi “Air Mata” menyampaikan bagaimana kisah pilu yang dihadapinya dalam menangani berbagai masalah yang dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya hal tersebut, kini “Komisi Air Mata” sedang menjadi sorotan publik, pasalnya muncul beberapa isu seperti Masalah BPJS, Corona atau bahkan Omnibus Law, dimana semua isu tersebut berada dibawah kewenang DPR-RI.

Menilisik terkait BPJS, maka dapat kita ketahui bahwa dalam pembentukannya BPJS atau Jaminan Kesehatan memiliki Asas dan Prinsip diantaranya yaitu asas kemanusiaan, manfaat dan keadilan sosial. Sedangkan prinsipnya ialah kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, dan masih banyak lagi. BPJS juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini sedang terjadi problem serius di dalamnya.

Menurut penyampaian ibu Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa temuan masalah yang melandasinya seperti Defisit yang terjadi sekitar 38 Triliun atau setara dengan 3%-4% dari dana APBN. Kemudian ketidakakuratan data yang disebabkan oleh berbedanya tolok ukur kemiskinan disetiap daerah. Selanjutnya pengelolaan dan transparansi anggaran yang terlalu rendah dalam menentukan premi anggaran, tidak ada pembatasan penyakit, dan edukasi masyarakat yang belum optimal. Tata kelola manajemen juga menjadi salah satu pemicu BPJS kolaps dan banyak yang menunggak pembayaran. Serta, pelayanan yang kurang optimal dan kenaikan iuran.

Kemudian BPJS Ketenagakerjaan seharusnya memiliki cakupan pada seluruh masyarakat yang bekerja. Namun pada faktanya ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan BPJS Ketenaga kerjaan kurang optimal. Seperti belum semua ketenagakerjaan mendapat aksesnya sehingga uang iurannya tidak sering keluar dan dana yang terkumpul kemudian dapat diinvestasikan, Kemudian kurangnya sosialisasi dan edukasi pada ketenaga kerjaan dan lain sebagainya.

Menyikapi fakta yang terjadi, sebenarnya ibu Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh sudah mengusahakan untuk mengatasi masalah diatas, namun kembali lagi kepada siapa kewenangan diatas yang memegang. Acara diskusi dosen pun ditutup dengan beberapa antusias para dosen yang bertanya terkait harapannya terhadap BPJS kedepan. Seperti dapat mencontoh jaminan kesehatan yang ada di Inggris atau disebut NHS yang memiliki langkah preventif, kemudian beliau menambahkan bahwa akan memperbaiki langkah preventif tersebut pada puskesmas, dan dapat memperbaiki tata kelola manajemen yang ada, agar seperti akses kesehatan teruntuk para santri juga dipedulikan.

 

[smartslider3 slider=175]

Redaktur: Ajeng/Hanifah/KJF

Foto: Krist