INVESTASI SYARIAH DI ERA INDUSTRI 4.0

[smartslider3 slider=31]

 

FEBI News | Dewasa ini, masyarakat Indonesia telah digegerkan dengan trend “Syariah” yang telah menjamur di berbagai sudut negara ini. Mulai dari tren berpakaian sampai ke ekonomi. Bahkan dampak dari tren tersebut sangat besar di kalangan akademisi. Sebagai contoh Investasi syariah yang sekarang dikembangkan di kampus IAIN Surakarta yang mewadahi para mahasiswa agar dapat dengan mudah berinvestasi tanpa mengeluarkan uang jutaan. Galeri Investasi sebagai wadah mahasiswa untuk memperdalam ilmu pasar modal, di dalamnya terdapat kelompok studi pasar modal yang nantinya diharapkan untuk mengajak para mahasiswa berinvestasi sejak dini.

Senin, 02 September 2019 kelompok studi pasar modal mengadakan acara sekolah pasar modal syariah yang dihadiri oleh mahasiswa dan para akademisi. Mereka mengusung tema “Investasi Syariah di Era Industri 4.0”. Acara tersebut wajib dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Negeri Surakarta semester Lima dan dihadiri pula mahasiswa semester Satu jurusan Manajemen Bisnis Islam.

“untuk direktur galeri diharapkan bukan hanya semester lima yang wajib membuka rekening, namun seluruh mahasiswa Fakultas Ekomomi dan Bisnis Islam yang berjumlah 3500 mahasiswa wajib membuka rekening. Diharapkan bagi semester Satu ketika menginjak semester Lima sedah memiliki investasi yang berkembang, sedangkan semester Lima ketika lulus nanti, akan berkembang pula investasinya.” Tutur pak Sri Walyoto selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Dalam acara tersebut dihadiri pula Wira Adibrata selaku pembicara pertama beliau mengatakan bahwa hasil survei, generasi millenial terancam tidak memiliki rumah karena life style yang tidak senang berinvestasi. Apalagi sekarang teknologi cepat berkembang dan mengalami perubahan. Beliau juga menjelaskan tentang mekanisme transaksi dalam pasar modal. Bahwa MUI menilai pasar modal sesuai dengan syariat Islam.

Wisnu R Putro selaku pembicara kedua dalam acara Sekolah Pasar Modal Syariah juga menambahkan, bahwasannya ada 3 komponen terpenting yang terdapat dalam membuka rekening saham yaitu, user name, password, dan pin trading. Kemudian acara tersebut ditutup dengan diadakannya open account untuk peserta yang datang dalam acara tersebut.

“Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang penduduknya paling optimis. Itukah kamu? Orang optimis selalu berfikir positif mengenai masa depannya, keluarganya, negaranya. Itukah kamu? Orang optimis pasti menyiapkan masa depannya dan berinvestasi untuk masa depannya. Itukah kamu?” Nicky Hogan menulisnya dalam buku yang berjudul Simple Stories for a SIMPLE INVESTOR.

Jadi investasi itu sangat penting, apalagi zaman sekarang serba mudah, berinvestasi tidak perlu modal banyak bahkan dengan uang Rp 100.000 pun sudah bisa membeli saham sebuah perusahaan. Sebenarnya masalah pengangguran bisa pula dihadapi dengan cara nabung saham, hanya saja kurangnya edukasi untuk mereka. (Bestian)

 

Kemeriahan Bazar MBS 2019 Kreasi Mahasiswa untuk IAIN Surakarta

[smartslider3 slider=30]

 

FEBI News | Lapangan utama IAIN Surakarta menjadi saksi  meriahnya acara BAZAR MBS 2019. yang merupakan acara tahunan untuk Mahasiswa jurusan Manajemen Bisnis Syariah dan bentuk Praktikum bagi mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah (MBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) sekaligus termasuk dalam mata perkuliahan Komunikasi Bisnis semester VII. terdapat 42 stand penjualan yang berasal dari mahasiswa MBS.

Acara ini dimulai dengan sambutan dari sdr. Yoga Adhi Pamungkas selaku ketua panitia, dilanjutkan sambutan dari Ibu Septi Kurnia Prastiwi, SE, MM. selaku Dosen mata perkuliahan Komunikasi Bisnis, kemudian sambutan dari Ibu Indah Piliyanti, S.Ag, M.Si selaku Kepala Laboratorium FEBI, dan terakhir adalah sambutan dari Ibu Datien Eriska Utami SE, M.Si selaku kepala jurusan Manajemen Bisnis Syariah sekaligus membuka acara secara simbolis.

Pada hari selasa (3/9/2019) merupakan hari pertama pelaksanaan Bazar, dengan waktu acara yang dimulai dari pukul 08.00 – 15.30 WIB seluruh peserta dengan gigihnya menawarkan produk mereka masing-masing, dengan permulaan presentasi produk di depan panggung, dekorasi stand penjualan yang kreatif, produk-produk yang menarik, hingga pemberian voucher potongan harga turut dilakukan demi kemeriahan acara ini.

Beraneka ragam produk yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa yang turut meramaikan acara tersebut. Beragam pilihan produk mulai dari bermacam-macam kreasi minuman manis, ice cream, oalahan pisang, camilan pedas, makanan hangat, pakaian syar’i, celana pendek, pakaian stylish, beraneka jasa pelayanan dan sebagainya.

Salah satu peserta menerangkan bahwa dalam satu hari pertama ini transaksi yang bisa dilakukan bisa lebih dari 1,5 Juta Rupiah. Hal ini merupakan peluang tersendiri bagi mereka yang pandai dalam memprediksi calon konsumen dan pandai menyajikan produk yang diminati oleh banyak orang.

Hari ini merupakan hari terakhir acara bazar yang direncanakan akan lebih meriah dan menarik juga menyegarkan dapat mengundang konsumen lebih banyak lagi dan mahasiswa bisa menjadi juara dengan kreasi produk mandirinya.

Rizki Fajar Santoso
(Humas Bazar MBS 2019)

Dosen Akuntansi Syariah Ikuti Pelatihan E-learning

[smartslider3 slider=28]

Segenap dosen Akuntansi Syariah (AKS) mengikuti pelatihan e-learning pada Rabu, 28 Agustus 2019. E-learning atau Electronik learning adalah sebuah istilah untuk menggambarkan pembelajaran yang dipadukan dengan penggunaan perangkat teknologi yang bertujuan untuk memudahkan proses pembelajaran.

Pelatihan yang diadakan di ruang rapat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam berlangsung dari jam 08.00 WIB s/d 11.30 WIB. Pelatihan ini diselenggarakan guna peningkatan dan pengembangan mutu SDM khususnya adalah bagi para Dosen.

Kegiatan ini berjalan sangat interaktif. Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan. Nampak peserta banyak yang bertanya dan meminta untuk ditraining secara lebih intens. Pelatihan semakin menarik sebab Zakky Fahma Auliya, S.E., M.M. selaku Trainer memberikan kuis dengan metode e-learning kepada semua peserta.

Harapan dari diselenggarakan pelatihan ini adalah Dosen AKS dapat menerapkan dan menyajikan proses pembelajaran dengan konsep baru yang lebih modern, inovatif, dan praktis. (pam)

Training Level Internasional bertajuk Islamic Economics Training Camp (IETC) 2019 di IIUM Malaysia diikuti oleh Dua Dosen FEBI IAIN Surakarta

[smartslider3 slider=27]

 

The Centre for Islamic Economics (CIE), Kulliyyah of Economics and Management Sciences (KENMS), dan International Islamic University Malaysia (IIUM) bekerja sama dengan The International Institute of Islamic Thought (IIIT) pada tanggal 19-24 mengadakan sebuah program pelatihan ekonomi Islam intensif, yang dinamakan dengan Islamic Economics Training Camp (IETC 2019), dengan mengambil tajuk tema “Preparing the Next Generation of Islamic Economists”. Program pelatihan ini dirancang untuk para mahasiswa pascasarjana lintas negara yang memiliki minat tinggi dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan penelitian di bidang ekonomi Islam dan bidang terkait, serta memberikan diskusi mendasar dan praktis tentang Islamicisation of Knowledge (IoK), pengembangan ekonomi Islam, serta peran lembaga dan kebijakan ekonomi Islam.

IETC 2019 telah menyaring 106 pendaftar, dan menerima 37 peserta, yang terdiri dari 24 institusi, baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya: International Islamic University Malaysia (IIUM), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Malaya (UM), Universiti Sultan Zainal Abidin (UNISZA), International Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF), Universiti Teknologi Petronas (UTP), University of Amsterdam, Prince of Songkla University, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, UIN Syarif Hidayatullah, UIN Sunan Kalijaga, Institut Pertanian Bogor, UIN Antasari, University of Darussalam, UIN Sultan Syarif Kasim, Universitas Sultan Agung, Islamic University of Sultan Sharif Ali, Universitas Syiah Kuala University, IAIN Palangka Raya, UIN Ar-Raniry, dan Universitas Islam Indonesia. Adapun diantara peserta IETC 2019 tersebut, terdapat dua staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta, yakni Agung Abdullah (staf pengajar Program Studi Perbankan Syariah), yang saat ini tengah menempuh studi doktoralnya di Universitas Gadjah Mada, dan Moh Rifqi Khairul Umam (staf pengajar Program Studi Manajemen Bisnis Syariah), yang saat ini menempuh studi doktoralnya di UIN Sunan Kalijaga.

Dengan diliputi atmosfer internasional, serta menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama dalam setiap sesi, para peserta mendapatkan beberapa topik diskusi yang sangat urgen untuk mengembangkan ekonomi Islam, baik teoritis maupun praktis, diantaranya: Economics and the Future (Prof. Dr. Ziauddin Sardar), Islamicisation of Knowledge (Prof. Dr. Abdelaziz Berghout), Islamicisation of Economics (Prof. Dr. Mohamed Aslam Mohamed Haneef), Economic Systems: Philosophy, Goals, and Features (Assoc. Prof. Dr. Mohd Mahyudi Mohd Yusop), Economic Systems: The Role of Public and Private Sector (Assoc. Prof. Dr. Mustafa Omar Mohammed), Economic Systems: The Third Sector – Theories, Institutions, and Applications (Assoc. Prof. Dr. Mohd Nahar Mohd Arshad), Behavioural Economics (Assoc. Prof. Dr. Gairuzazmi Mat Ghani), Islamic Social Finance: The Concept and Recent Developments (Prof. Dr. Norma Md Saad dan Dr. Maya Puspa Rahman), dan Maqasid-Based Sustainable Development (Assoc. Prof. Dr. Haniza Khalid dan Dr. Muhammad Irwan Ariffin). Pada hari ketiga IETC, yakni pada 21 Agustus 2019, para peserta juga diajak untuk melakukan lawatan ke Ministry of Economic Affairs Malaysia dan Yayasan Hijrah Selangor, guna menyimak pemaparan secara langsung mengenai kebijakan dan strategi aplikasi ekonomi Islam di Malaysia, baik dalam level negara maupun swasta. Selain itu, di sela-sela setiap sesi diskusi, para peserta juga mendapatkan materi pengembangan akademik, seperti Basic Presentation Skills, Developing Research Proposal, dan Research Presentation, yang diakhiri dengan presentasi proposal penelitian yang dibawakan oleh setiap kelompok kecil (yang terdiri dari empat peserta) di hadapan para akademisi dan stakeholders KENMS, IIUM, dan IIIT.

Dengan sangat antusias, para peserta mengikuti acara, berdiskusi, dan saling bertukar insight dalam IETC 2019, yang dihelat selama sepekan di kampus KENMS, IIUM, Gombak, dari awal sesi hingga hari terakhir. Dan akhirnya, pada sesi penutupan, Prof. Dr. Omar Kasule, selaku Secretary General dari IIIT, memberikan wejangan terakhirnya pada para peserta, agar terus mengembangkan keilmuannya di bidang ekonomi Islam, sebagai bentuk kontribusinya pada umat manusia.

Foto & Kontributor: Moh. Rifqi

FEBI IAIN Surakarta Hadiri Acara Penyegaran Kepengurusan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surakarta

[smartslider3 slider=26]
 
 
FEBI News | Pertemuan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) diselenggarakan di Bank Indonesia Surakarta pada Senin 26 Agustus 2019 dalam rangka penyegaran kepengurusan ISEI Surakarta. Hadir dalam agenda ini  Destri Damayanti selaku Deputi Senior Bank Indonesia, Prof. Dr. Bambang Setiaji dan Kepala Bank Indonesia cabang Solo Bambang Pramono dan juga Ketua KADIN Solo Gareng Haryanto. Selain itu agenda ini dihadiri oleh akademisi dari Perguruan Tinggi se Surakarta, praktisi  Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank. FEBI IAIN Surakarta turut serta hadir dalam agenda ini yang diwakili oleh Dr. Fitri Wulandari, SE., M.Si selaku Wakil Dekan bidang 2 dan Dr. Awan Kostrad Diharto, SE., M.Si. selaku Wakil Dekan bidang 3.
 
Foto: FW

5 Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta Juarai Kejuaraan Internasional Pencak Silat Pakubumi Open ke VII

FEBI News | Prestasi gemilang dalam bidang olahraga kembali ditorehkan oleh para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta. Sebanyak 5 orang mahasiswa dari berbagai prodi FEBI menyabet 5 medali dalam Kejuaraan Internasional Pencak Silat Pakubumi Open ke VII. Kejuaraan Pencak Silat ini diselenggarakan pada 23–25 Agustus 2019 di GOR Futsal ITB Jatinangor. Kejuaraan ini diikuti juga oleh atlet pencak silat dari Eropa dan Asia. Setelah berjuang dalam berbagai kategori kejuaraan, akhirnya 5 atlet pencak silat mahasiswa FEBI berhasil meraih medali.

Berikut nama-nama Mahasiswa FEBI yang berhasil menjadi juara dalam kejuaraan ini:
1. Liana Sandi Ulandari meraih medali emas dari prodi MBS
2. Aris Setiawan meraih medali perak  dari prodi AKS
3. Septi Wahyu Lestari meraih medali perunggu dari prodi AKS
4. Alfian Dafi meraih medali perunggu dari prodi MBS
5. Faizal Hamdan Maheri  meraih medali perunggu dari prodi Prodi PBS

Selamat bagi para Juara..

 

Sumber: https://pencaksilatpakubumi.com/

Selamat Atas Terpilihnya Ibu Sri Mulyani Indrawati, SE., M.S, Ph.D Sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) periode 2019-2023

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta selaku Komisariat IAEI Surakarta mengucapkan selamat atas terpilihnya Ibu Sri Mulyani Indrawati, SE., M.S, Ph.D Sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) periode 2019-2023.

Berikut Laporan langsung Dosen FEBI IAIN Surakarta bapak Waluyo, Lc., MA. yang juga menghadiri langsung Muktamar ke IV IAEI di Jakarta.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati ditetapkan sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) periode 2019-2023. Ia menggantikan posisi yang selama ini diemban oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Soemantri Brodjonegoro.

Dalam pidatonya usai tepilih menjadi Ketua umum IAEI, Sri Mulyani menekankan pentingnya ekonomi berbasis keadilan, kasih sayang dan cinta. Ekonomi yang tidak menghadirkan keadilan, kasih sayang dan cinta tidak layak menyandang ekonomi Islam yang berbasis tauhid. Prinsip seperti ini telah lama dicetuskan Oleh Ibnu Qayyim dalam kitab i’lamul muwaqi’in. Pemikiran seperti semakin kokoh apabila diimplementasikan dengan tetap pada jalur maqashid syariah, tutur Sri Mulyani. Maqashid Syariah merupakan produk pemikiran imam Syatibi Dan Imam Ghozali yang tercermin dalam Lima variabel yaitu: menjaga Agama, akal, keturunan, harta, Dan menjaga jiwa.

Untuk mewujudkan pimikiran yang mulia tersebut, perlu disusun langkah langkah operasional yang lebih membumi. Untuk itu perlu dibentuk komunitas komunitas ekonomi Islam di tengah masyarakat didukung oleh SDM yang Matang dan perlu bersinergi dengan masterplan ekonomi yang telah dibentuk Oleh pemerintah.

Langkah kongkrit tersebut diantaranya Pertama: sinergi dengan pemerintah, kedua: peningkatan SDM berbasis Syariah. ketiga: membangun jaringan international dengan mengirim SDM Indonesia di level international. Keempat: terus melakukan pengkajian Dan Penelitian. Kelima: IAEI harus mewarnai regulasi negara dengan nuansa islami. Dalam penutupan pidatonya Sri Mulyani, berharap ekonomi Islam dapat terus hadir menjadi rahmatan lil’alamin.

Dosen FEBI menjadi Peserta Muktamar Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) ke IV di Jakarta

[smartslider3 slider=25]
 
 

FEBI News | Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) sebagai salah satu organisasi masyarakat yang berkenaan dengan dunia akademisi bidang ekonomi Islam sedang melangsungkan kegiatan Muktamar ke IV. Acara ini berlangsung pada 23-25 Agustus 2019 bertempat di The Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, muktamar ini digelar dalam agenda utama pertanggungjawaban kepengurusan periode tahun 2015-2019, dan membentuk kepengurusan baru untuk periode 2019-2023.

Dalam perkembangannya, organisasi IAEI, sesuai dengan amanat Muktamar diharapkan akan memberikan kontribusi kepada pemerintah dan semua elemen masyarakat dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu untuk membuktikan keberhasilan amanat tersebut, perlu kiranya dilakukan evaluasi dalam bentuk Muktamar IAEI dengan harapan setiap kemenangan dan pengokohan organisasi IAEI dapat terevaluasi dengan baik, dan akan semakin mengokohkan penilaian IAEI dalam pembangunan di Indonesia.

Komisariat IAEI IAIN surakarta ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan mendelegasikan dua dosennya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Indah Piliyanti, MSI dan Waluyo, Lc., M.A.

Adapun Rangkaian Kegiatan adalah Seminar Nasional Ekonomi Islam, Pelantikan Pengurus Wilayah, dan Komisariat IAEI secara Nasional, Muktamar IAEI, Pemilihan Ketua Umum DPP IAEI periode 2019 – 2023, Penyusunan struktur Dewan Pengurus Pusat IAEI periode 2019 – 2023 dan juga Bazzar/ Expo. (Wal)

Foto: Istimewa

FRESH Menjadi Peserta Diskusi Ekonomi Syariah Bersama Komite Nasional Keuangan Syariah

[smartslider3 slider=24]
 
 
FEBI News | 13 mahasiswa yang merupakan anggota dan pengurus harian Forum Ekonomi Syariah FRESH Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta menghadiri acara diskusi yang di adakan oleh Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) di hotel Azizah Horison Surakarta (23/08/2019).
Acara ini dihadiri lebih dari 50 tamu undangan dari berbagai stakeholder yang terkait dengan ekonomi syariah mulai dari BAPPEDA Kota Surakarta serta kabupaten se-Solo Raya, Ketua Hipmi, beberapa Dekan Fakultas Ekonomi dari kampus yang ada di Surakarta, direktur bank syariah, direktur hotel syariah, dan organisasi mahasiswa yang memfokuskan studi ekonomi Islam.
Diskusi ini membahas tentang rencana pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Dengan meghadirkan Narasumber Muhammad Cholifihani dari BAPPENAS dan Dr. Taufik Hidayat selaku direktur hubungan hukum, promosi, dan eksternal KNKS. Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi tentang ekonomi syariah sampai pada tingkat paling bawah, selain itu diskusi ini juga membahas tentang master plan ekonomi syariah selama lima tahun kedepan. BAPPENAS selaku lembaga pemerintahan yang berwenang untuk melakukan perencanaan tentang pembangunan nasional mensosialisasikan rencana pembangunan nasional selama lima tahun kedepan. Selain itu diskusi ini juga mendengarkan komentar para pengambil kebijakan pada tataran kabupaten dan kota. Harapannya dengan diskusi ini dapat memperbaiki rencana pembangunan yang telah disusun.
FRESH IAIN Surakarta sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang berfokus pada kajian ekonomi Islam turut serta dalam diskusi ini untuk memberikan masukan dan pandangan tentang master plan ekonomi syariah yang akan di terapkan selama lima tahun kedepan oleh pemerintah. (Humas FRESH)