FEBI merancang Buku Panduan Tugas Akhir Mahasiswa berdasarkan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka

FEBI News| Sebagai upaya untuk terus merespon berbagai tantangan dan tuntutan perkembangan zaman, juga untuk terus menyesuaikan kegiatan akademik yang ada di kampus dengan regulasi yang ada, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada Jum’at (4/3/2022) menyelenggarakan kegiatan Entry Meeting sebagai tahap awal dalam rangkaian penyusunan buku panduan tugas akhir yang mengakomodir konsep dalam kurikulum merdeka belajar- kampus merdeka (MBKM). Kegiatan entry meeting ini diharapkan menjadi media untuk menyerap berbagai pandangan dan masukan, sehingga diharapkan buku panduan yang nantinya disusun benar-benar applicable dan sejalan dengan tujuan yang ingin direalisasikan, serta dengan tetap mempertimbangkan bobot tugas akhir tersebut secara terukur.

Kegiatan entry meeting diawali dengan sambutan Dekan FEBI, Dr. M. Rahmawan Arifin, SE, MSi sekaligus memberikan arahan dan pandangan awal berkaitan dengan kegiatan penyusunan buku panduan tugas akhir di tahun 2022 ini, yang berlandaskan pada pedoman tugas akhir terbaru dari universitas. Kegiatan entry meeting yang dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan di lingkungan FEBI UIN Surakarta dan beberapa Dosen FEBI yaitu Prof. Drs. H. Sri Walyoto, PhD (Guru besar FEBI dan Senat Universitas), Drs. Azis slamet Wiyono, MM (Dosen MBS), Dr. Hj. Datien E. Utami, MSi (Dosen MBS), Marita Kusuma W, MSi, Ak, CA (Senat Universitas dan dosen AKS), Dr. Waluyo, Lc., MA (Dosen PBS), Ika Yoga, MM (Dosen MBS) dan Arif Nugroho, M.Pd (Jurnal Shirkah dan Dosen AKS). Kegiatan entry meeting yang dilaksanakan menghasilkan beragam masukan dan saran serta hal-hal yang perlu dievaluasi dan dilengkapi dalam penyusunan buku panduan tugas akhir bagi mahasiswa, diantaranya (1) perlu memperhatikan kesesuaian beberapa bentuk tugas akhir dengan kurikulum, (2) memperhatikan Kembali antara tugas akhir skripsi dan tugas akhir jurnal, (3) perlu membreakdown lagi kriteria dan penilaian pada tugas akhir dalam bentuk Jurnal, (4), tugas akhir berupa jurnal juga kiranya bisa dikembangkan misalnya proceeding atau book chapter, (5) perlu pedoman teknis yang lebih jelas dan detail untuk tugas akhir berupa intership/magang, sehingga jelas berbeda dengan kegiatan PPL yang telah ada, (6) perlu mempertimbangkan pula kesiapan dari aspek SDM, dan beberapa masukan-masukan pandangan pandangan lain.

Kegiatan entry meeting kemudian diakhiri dengan closing statemen yang disampaikan oleh Dekan FEBI yang menyampaikan banyak terimakasih atas berbagai masukan dan saran yang disampaikan, Dekan juga menyampaikan bahwa ketersediaan beberapa bentuk tugas akhir pada dasarnya bukan untuk memilih enak atau tidak enak, tetapi untuk memberikan beragam pilihan kepada mahasiswa, dan tentunya ini juga sejalan dengan apa yang telah ada dalam panduan induk yaitu pedoman penulisan tugas akhir di UIN Raden mas Said Surakarta. (Usnan)

Ikuti CDP ke-49, 107 Calon Wisudawan dan Wisudawati FEBI Pelajari Creativepreneur

FEBI NEWS | Sebanyak 107 calon wisudawan dan wisudawati angkatan ke-49 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Mas Said Surakarta mengikuti kegiatan Carrer Development Program (CDP) bertajuk “Creating a Bright Future: How to be a Creativepreneur?” untuk memberikan bekal dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya setelah lulus dari bangku perkuliahan yang dilaksanakan pada Rabu, 2 Maret 2022 bertempat di Graha UIN Raden Mas Said Surakarta.

CDP ke-49 ini menghadirkan dua narasumber yang luar biasa dengan background yang unik. Pertama, ada Dessy Rachma Waryanti, M.Sn. yang membawakan materi tentang creativepreneur dilihat dari sisi seni rupa. Kedua, ada Wahyu Tri Atmojo, S.Pd. yang membawakan materi creativepreneur dari sisi usaha mikro, kecil dan menengah. Kedua narasumber membawakan materi yang menarik dengan dipandu moderator yang merupakan alumni FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta Ahmad Pambudi Utomo, S.E.Sy., M.E dan dipandu oleh MC Farah Nilawati Syakirin, M.Pd.

Kegiatan CDP ke-49 dilaksanakan secara offline di Graha UIN Raden Mas Said Surakarta yang dapat menampung sampai dengan 500 orang untuk memastikan acara dapat berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dilakukan dengan pengecekan suhu sebelum peserta masuk ke Graha dan juga menjaga jarak duduk antara satu peserta dengan peserta lain. Kegiatan Pada CDP ke-49 ini juga disiarkan secara langsung melalui aplikasi zoom dan juga streaming pada laman youtube FEBI TV sehingga dapat diikuti oleh calon wisudawan maupun wisudawati yang berhalangan hadir secara langsung di Graha.

Kegiatan CDP ke-49 ini diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan acara CDP ke-49 yang disampaikan oleh Wakil Dekan II FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd. yang dalam hal ini mewakili Wakil Rektor III UIN Raden Mas Said Surakarta dan Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta yang berhalangan hadir. Acara dilanjutkan dengan penyampaian kata-kata pelepasan dan doa bagi calon wisudawan oleh Ketua Jurusan Manajemen dan Akuntansi Syariah, Khairul Imam, S.H.I., M.H.I. Acara selanjutnya adalah penyampaian materi dan tanya jawab oleh narasumber pertama dan narasumber kedua. Selain dihadiri oleh Wakil Dekan II dan Ketua Jurusan Manajemen dan Akuntansi Syariah, CDP ke-49 ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jurusan Manajemen dan Akuntansi Syariah, Anim Rahmayati, M.Si., Koordinator Program Studi, Manajemen Bisnis Syariah, Zakky Fahma Auliya, S.E., M.M, dan Sekretaris Jurusan Ekonomi dan Keuangan Syariah, Usnan, S.E.I., M.E.I., serta Koordinator Program Studi Perbankan Syariah Rais Sani Muharromi, S.E.I., M.E.I. Kegiatan CDP ke-49 ini juga dihadiri tamu undangan yang merupakan perwakilan dari SEMA dan DEMA UIN Raden Mas Said Surakarta, perwakilan HMPS AKS, PBS, dan MBS, serta perwakilan dari IKA FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta.

Pada akhir agenda, dilakukan kegiatan foto bersama CDP ke-49 oleh seluruh calon wisudawan dan wisudawati angkatan ke-49 FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta yang berasal dari tiga program studi yaitu program studi Akuntansi Syariah, program studi Perbankan Syariah, dan program studi Manajemen Bisnis Syariah. Red: FEBI News.

Menjadi Media Partner FEBI, Pengurus KJF Tahun 2022 resmi dilantik

FEBI News| Sejak terbentuk tahun 2019, Komunitas Jurnalis FEBI (KJF) telah menjadi media partner bagi Fakultas, diantaranya adalah meliput kegiatan resmi ORMAWA FEBI dan bersama FEBI MIC (Media and Information Center) menjadi pengelola praktikum Digital Kreatif. Kali ini KJF secara resmi telah selenggarakanPelantikan Pengurus Komunitas Jurnalis FEBI Periode 2022 dengan mengusung tema “Menuju Jurnalis yang Profesional, Kritis, dan Kreatif Demi Menyajikan Informasi yang Faktual serta Informatif”. Acara ini diselenggarakan secara virtual melalui platform google meet pada hari Minggu, (27/2/2022) dengan dihadiri oleh Asep Maulana Rohimat, M.S.I selaku Dewan Pembina Komunitas Jurnalis FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta sekaligus Kepala FEBI MIC dan tentunya seluruh pengurus Komunitas Jurnalis FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta.

Tiba pada inti acara, pengucapan ikrar pelantikan dibimbing oleh Asep Maulana Rohimat, M.S.I selaku perwakilan Dewan Pembina Komunitas Jurnalis FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta sekaligus memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Kang Asep berharap bahwa KJF dapat lebih baik dari kepengurusan sebelumnya, meneruskan dan mengembangkan program-program yang telah direalisasikan dari tahun sebelumnya. Kang Asep yang juga sebagai Kepala FEBI MIC juga menyampaikan bahwa program unggulan penulisan karya buku dapat terus dilanjutkan, karena itu menjadi salah satu prestasi yang membanggakan. Selain itu, ia menyampaikan KJF perlu berkolaborasi dengan ormawa dan LSO ditingkat fakultas, UKM, lembaga pers di tingkat kampus, bahkan diluar kampus pula.

Memasuki penghujung acara, dilanjutkan dengan sambutan oleh Pimpinan Umum Komunitas Jurnalis FEBI Periode 2022 yakni saudari Ersiana Rindiana. Ia berharap bahwa Komunitas Jurnalis FEBI periode 2022 dapat lebih aktif, lebih kreatif dalam segala bidang dan menjadi jurnalis profesional. Selain itu, ia menyampaikan bahwa komunikasi antar anggota harus terjalin dengan baik karena komunikasi merupakan kunci dari keberlangsungan suatu organisasi. Semoga setelah pelantikan ini, mampu menambah motivasi dan semangat bagi Komunitas Jurnalis FEBI terus berproses dan berprogres.

Redaktur: Oktavia Nurindah W/KJF
Desain: Diana Fatikah/KJF

Juara 1 GI IPOT Awards 2022, Galeri Investasi Syariah FEBI Kembali raih penambahan Open Account Tertinggi

FEBI News|  Galeri Investasi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Mas Said Surakarta kembali berhasil mendapatkan Juara 1 sebagai Galeri Investasi dengan penambahan Open Account Tertinggi pada 2021. Prestasi tersebut dilaksanakan pada kegiatan Galeri lnvestasi Gathering IPOT (IPOT GIG 2022) yang dilaksanakan oleh Indopremier Sekuritas.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai rangkaian acara selama 2 hari dimulai dari tanggal 25-26 Februari 2022 yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan materi mengenai pasar modal melalui sesi Training of Trainers (TOT) pada hari pertama. Dilanjutkan dengan webinar mengenai personal branding pada hari kedua. Terakhir sebagai bentuk apresiasi Indopremier sekuritas terhadap galeri investasi berprestasidi periode 2021, diadakan Gl Awards sebagai puncak acara yang turut dimeriahkan oleh penampilan virtual live music dan games berhadiah. Pada sesi GI Awards terdapat beberapa nominasi seperti, Galeri lnvestasi Penambahan OA Tertinggi, Galeri lnvestasi Nilai Transaksi Terbanyak, Galeri lnvestasi Pendatang Baru Terbaik, Galeri Investasi of The Year, dan PIC Galeri lnvestasi Terbaik.

GIS Febi UIN Raden Mas Said Surakarta beserta penggurus Galeri dalam hal ini Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) UIN Raden Mas Said Surakarta berharap agar prestasi yang didapatkan kali ini menjadi pemacu semangat berinvestasi masyarkat UIN Raden Mas Said Surakarta, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Redaktur : Andre Armanto/KSPM UIN Raden Mas Said Surakarta

Ekonomi Islam di Era Digital: Relevansi dan Implikasi

Penulis: Usnan, M.E.I
Sekretaris Jurusan Ekonomi dan Keuangan Syariah FEBI UIN Raden Mas Said

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peradaban manusia pun semakin terus berkembang. Jika pada beberapa tahun yang lalu hampir seluruh aktivitas kehidupan manusia baik dalam aktivitas sosial, ekonomi, keagamaan dan lain-lain semuanya dilakukan dan berlangsung secara fisik, namun saat ini, sebagian besar atau hampir semua aktivitas kehidupan tersebut tidak lepas dari unsur teknologi, dimana proses dan aktivitas kehidupan tersebut berlangsung melalui dunia maya (online). perkembangan ini yang kemudian kita kenal dengan istilah kehidupan di era digital. Bahkan dengan terjadinya wabah virus covid-19 sejak awal tahun 2020 yang kemudian memunculkan istilah-istilah baru dalam kehidupan masyarakat misalnya istilah work form home, pray from home, seolah menjadi sinyal dan pemacu agar setiap aktivitas dalam kehidupan ini terus berubah semakin cepat bertransformasi kedunia digital.

Satu hal yang menarik dari perkembangan dan realitas yang terjadi saat ini dikaitkan dengan ekonomi Islam adalah bahwa perubahan pola dan bentuk aktivitas kehidupan yang saat ini berlangsung dengan serba digital, semakin banyak memberikan bukti bahwa ekonomi Islam atau ekonomi syariah dengan konsepnya yang bersumber pada ajaran suci semakin menunjukkan kebenaran dan relevansinya dengan perkembangan tersebut.
Pertanyaannya adalah apa relevansi konsep yang ada dalam ekonomi islam dengan perkembangan itu? Tulisan ini sedikit memberikan ulasan berkaitan dengan apa yang ditulis oleh Muslich (2004) yang mengupas tentang bagian dari ekonomi Islam yaitu berkaitan dengan aspek manusia pada aktivitas ekonomi. Dalam paparannya disebutkan bahwa Islam telah memberikan pandangan umum sebagai dasar dalam setiap aktivitas kehidupan termasuk didalamnya ekonomi, tentang apa yang harus selalu jadi prinsip dalam memperlakukan manusia atau mengelola sumber daya manusia dalam suatu kegiatan ekonomi yaitu adanya prinsip “saling membutuhkan”.

Prinsip saling membutuhkan sebagai salah satu konsep dasar dalam ekonomi Islam ini berangkat dari pandangan tentang kodrat manusia sebagai makhluk sosial, dimana manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendirian, kehadiran kita akan selalu membutuhkan orang lain dan sebaliknya kehadiran kitapun dibutuhkan orang lain, mulai dari hal-hal yang besar bahkan hingga hal yang kecil sekalipun, hampir semuanya tidak bisa kita lakukan sendiri, selalu ada peran dan kontribusi orang lain.

Kodrat manusia sebagai makhluk sosial tersebut sebagaimana digambarkan secara eksplisit oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an tentang penciptaan manusia yang telah Allah SWT jadikan berbeda-beda atau dilebihkan antara satu dengan lainnya yang tiada lain agar tercipta hubungan untuk saling memberi manfaat. Selain dalam Ayat Al-Qur’an, konsep tentang kodrat manusia sebagai makhluk sosial pun secara implisit banyak disebutkan dalam Hadits Rasulullah SAW yang secara substansi memberikan gambaran tentang manusia (khususnya umat islam) sebagai makhluk sosial, misalnya tentang gambaran manusia (sesama mukmin) yang diibaratkan seperti bangunan, dimana jika kita mengamati struktur bangunan, kita akan menemukan hubungan yang saling mengisi, melengkapi dan memperkuat antara satu unsur dengan unsur lainnya.

Adapun pinsip saling membutuhkan dalam fenomena ekonomi di era digital dapat kita ambil salah satu contohnya adalah pada kegiatan perdagangan atau jual beli yang dilakukan secara online. Hubungan saling membutuhkan dalam jual beli secara online dapat kita analisis diantaranya; Pertama dari sisi konsumen atau masyarakat, kebutuhan mereka adalah tersedianya barang yang tidak hanya memiliki kualitas baik, tetapi juga mudah didapatkan dan bisa diperoleh dengan efisiensi waktu, tenaga serta biaya. Oleh sebab itu, keberadaan barang yang dapat dibeli secara online merupakan kebutuhan bagi konsumen atau masyarakat. Analisis kedua yaitu dari sisi Penjual atau pedagang, dimana kebutuhan mereka adalah bisa menjual produknya kepada masyarakat secara lebih mudah dan lebih murah, sehingga mereka berupaya untuk dapat menjual produknya melalui media online yang mudah diakses oleh masyarakat dan memiliki jangkauan calon konsumen yang juga lebih luas. Namun untuk mendapatkan konsumen yang banyak dan terus meningkat, penjual juga membutuhkan satu hal penting yaitu “penilaian” dari konsumen atau pelanggan yang pernah membeli produknya, karena dengan penilaian tersebut, akan semakin membangun kepercayaan para calon pembeli sehingga mampu meningkatkan penjualannya dimasa yang akan datang.

Pemenuhan prinisip saling membutuhkan khususnya pada gambaran contoh diatas, pada akhirnya dapat mewujudkan hubungan saling memberi manfaat, merealisasikan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi semua pihak, dan terbangun hubungan harmonis antar pelaku ekonomi khususnya penjual dan pembeli.
Sekilas ilustrasi dari contoh tersebut dan tentunya masih banyak lagi contoh-contoh lain dalam perkembangan dunia yang serba digital, setidaknya dapat menjadi salah satu diantara sekian bukti yang menunjukkan bahwa ekonomi islam yang digali dari ajaran suci agama Islam akan selalu relevan dengan berbagai perubahan dan tantangan zaman. Relevansi tersebut diantaranya disebabkan oleh kesempurnaan ajaran Islam itu sendiri yang isi ajaran-ajarannya selalu mencakup segala aspek secara seimbang, proporsional dan menyeluruh, sehingga tidak ada satupun kepentingan atau unsur yang telewatkan apalagi yang dirugikan. Islam selalu menjaga semua kepentingan, menjaga hak, dan memberikan perlindungan kepada semua unsur yang terlibat dan hadir dalam setiap aktivitas ekonomi.

Berdasarkan deskripsi diatas yaitu ekonomi Islam dengan salah satu pandangan dasarnya pada prinsip bahwa seluruh aktivitas termasuk ekonomi harus selalu didasarkan pada prinsip “saling membutuhkan”, maka implikasi dari konsep tersebut adalah dalam praktik ekonomi hendaknya selalu mengedepankan pula prinsip kerjasama dan solidaritas.
Kerjasama merupakan salah satu implikasi dari adanya prinsip saling membutuhkan, dimana untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera maka diperlukan kerjasama dari semua komponen masyarakat sehingga tujuan tersebut dapat terwujud. Berkaitan dengan kerjasama ini, Santosa (2017) bahkan pernah memberikan sebuah ilustrasi bahwa hendaknya bagi seorang muslim ketika misalnya ia menjadi pengusaha atau pelaku bisnis yang sukses, maka kesuksesan tersebut hendaknya pula bisa mengantarkan orang lain kepada kesuksesan atau paling tidak bisa berbagi kesukesan pula dengan orang lain.

Implikasi kedua dari prinsip saling membutuhkan adalah semakin tumbuhnya jiwa solidaritas dalam kehidupan. Istilah solidaritas disamping mengandung makna persaudaraan dan saling menolong, juga merupakan sikap untuk senantiasa toleran terhadap sesama, atau secara praktis dalam praktik ekonomi dapat diwujudkan dengan memberikan kelonggaran atau kelapangan kepada sesama. Kelonggaran tersebut diantaranya yaitu kelonggaran dalam menuntut apa yang menjadi haknya, kelonggaran dalam hal pemenuhan janji dan kelonggaran atau kelapangan hati atas kekeliruan yang mungkin dilakukan oleh orang lain terhadap kita.

Dari analisis singkat ini, kita tentu berharap bahwa dengan terus berkembanganya kehidupan ke arah digitalisasi, ekonomi Islam pun dapat semakin terus maju, karena keunggulan yang dimiliki oleh ekonomi islam itu sendiri yaitu relevansi (keselarasan) dengan karakter dan kebutuhan dalam dunia yang serba digital.

Foto: duniafintech.com

Prof. Raditya Sukmana dorong Dosen FEBI untuk Produktif dalam Riset Ekonomi Syariah yang bermanfaat bagi Masyarakat Luas

Penulis: Fauzi dan Pambudi

FEBI News|  Pendidikan Dasar Ekonomi Islam (PDEI) Lanjutan sesi kedua dilaksanakan pada hari Rabu (16/2/2022). Setetelah pada sesi pertama mendatangkan Prof. Mahfud Sholihin (Guru Besar FEB UGM), PDEI lanjutan sesi kedua menghadirkan pembicara Prof. Dr. Raditya Sukmana, SE., MA. selaku Guru Besar FEB Universitas Airlangga. Kegiatan PDEI Lanjutan sesi kedua dilaksanakan secara hybrid. Sebagian peserta hadir di Aula FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, sedangkan pembicara beserta peserta lain hadir melalui platform Zoom. Peserta PDEI Lanjutan sesi kedua ini terdiri dosen, karyawan dan mahasiswa FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta serta dipandu oleh Moderator Ahmad Pambudi, SE. M.E.Sy selaku Dosen dan pengurus IKA FEBI.

PDEI sesi kedua kali ini mengusung tema Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Pada kesempatan tersebut, Prof. Raditya Sukmana menyampaikan materi secara komprehensif, mulai dari ruang lingkup penelitian hingga topik riset terkini dalam ekonomi islam. “Dalam melakukan riset, peneliti perlu memiliki orientasi yang kuat,  agar hasil dari penelitiannya memberikan dampak dan manfaat yang besar bagi masyarakat”, ungkap Prof. Raditya Sukmana selaku narasumber PDEI Lanjutan sesi kedua. Guru Besar dalam bidang Ekonomi Islam tersebut juga menyatakan bahwa tema riset yang menarik adalah tema yang sekarang menjadi concern pengembangan ekonomi islam di Indonesia, tidak hanya sektor keuangan islam, namun juga meliputi pariwisata halal, kuliner halal hingga fesyen islami.

Peserta mengikuti PDEI Lanjutan sesi kedua dengan antusias, hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa pertanyaan yang diajukan kepada pemateri pada sesi diskusi interaktif. “Acaranya menarik, materi yang disampaikan banyak memberikan isu-isu ekonomi islam terkini untuk dikaji lebih lanjut dalam kajian-kajian empiris”, ujar Suryati, S.Pd., M.E.K. salah satu dosen FEBI UIN Raden Mas Said yang menjadi peserta PDEI Lanjutan.

Prof. Mahfud Sholihin: FEBI UIN Raden Mas Said Bisa Menjadi Trendsetter Ilmu Ekonomi Islam Nasional

Penulis: Ahmad Syahrul Fauzi

FEBI News| FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Dasar Ekonomi Islam (PDEI) Lanjutan pada tanggal 15 dan 16 Februari 2022, kegiatan PDEI Lanjutan merupakan kelanjutan dari PDEI Basic yang telah dilaksanakan pada semester sebelumnya. PDEI lanjutan merupakan program yang dilaksanakan oleh FEBI dalam rangka meningkatkan pemahaman dan wordview ekonomi Islam bagi dosen, karyawan dan mahasiswa. Kegiatan PDEI lanjutan dilaksanakan secara hybrid, sebagian peserta mengikuti kegiatan melalui platform Zoom, sedangkan sebagaian peserta hadir secara langsung di Aula FEBI UIN Raden Mas Said dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan PDEI Lanjutan kali ini mendatangkan Prof. Mahfud Sholihin (Guru Besar FEB Universitas Gadjah Mada) dan Prof. Raditya Sukmana (Guru Besar FEB Universitas Airlangga) sebagai pembicara.

Kegiatan PDEI Lanjutan diawali dan dibuka secara resmi oleh Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Dr. M. Rahmawan Arifin. Dalam sambutannya, Dekan FEBI menyatakan bahwa dosen di lingkungan FEBI UIN Raden Mas Said harus memiliki pemahaman tentang ekonomi islam meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi islam. Hal tersebut dibutuhkan agar FEBI mampu menciptakan generasi muda ekonomi islam yang unggul, berakhlak karimah, memiliki kemandirian dan daya saing tinggi dalam bidang ekonomi dan bisnis islam. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan pendidikan ekonomi islam bagi dosen dan karyawan secara berkala akan terus dilaksanakan demi terwujudnya fakultas yang unggul dalam riset dan aplikasi ilmu ekonomi dan bisnis islam.

Hari pertama PDEI Lanjutan (15/2) diisi oleh Prof. Mahfud Sholihin dengan membahas tema tentang Ekonomi Islam pada Masa Kontemporer. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Mahfud Sholihin yang juga merupakan Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) DIY menyampaikan bahwa berdasarkan Global Islamic Economic Indicator (GIEI), Indonesia menduduki peringkat empat dalam hal implementasi ekonomi Islam di dunia pada tahun 2020. Guru Besar dalam bidang Akuntansi tersebut juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia memiliki peluang untuk menjadi pusat ekonomi Islam di dunia, hal tersebut didukung dengan sektor ekonomi Islam yang semakin berkembang dan tidak hanya terbatas pada sektor keuangan, melainkan juga kuliner, fashion hingga pariwisata.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Mahfud Sholihin juga menyampaikan tentang pentingnya Tri Dharma Pendidikan Perguruan Tinggi, hal tersebut dapat dilakukan oleh civitas akademika FEBI dengan senantiasa berperan dalam mengembangkan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengembangan ekonomi islam. Selain itu, Prof. Mahfud Sholihin juga menghimbau agar seluruh dosen FEBI UIN Raden Mas Said produktif menghasilkan tulisan dan karya ilmiah, ia berpesan bahwa FEBI UIN Raden Mas Said harus selalu dapat mengambil peran dalam pengembangan ilmu ekonomi Islam dan menjadi Trendsetter Ekonomi Islam di Indonesia.

Dorong Akselerasi Studi Bagi Mahasiswa Semester Akhir, Jurusan Ekonomi & Keuangan Syariah Fasilitasi “Curhat Skripsi”

Penulis: Usnan

FEBI News| Jurusan Ekonomi & Keuangan Syariah (Program Studi Perbankan Syariah) FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar kegiatan “Sosialisasi dan Sharing” bagi seluruh mahasiswa aktif angkatan 2015, 2016 & 2017 yang diselenggarakan secara online melalui aplikasi zoom meeting, pada hari selasa 15 Februari 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua & Sekretaris Jurusan Ekonomi & Keuangan Syariah juga Koordinator Program Studi Perbankan Syariah. Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah dalam rangka mendorong percepatan studi bagi seluruh mahasiswa semester akhir.

Mengawali kegiatan sosialisasi dan sharing, Ketua Jurusan ( Budi Sukardi, SEI, MEI) memberikan arahan dan motivasi kepada mahasiswa angkatan 2015, 2016 & 2017 untuk segera menyelesaikan studi, khususnya bagi angkatan 2015 sehingga semuanya bisa tuntas menyelesaikan studi. Beliau juga membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para mahasiswa untuk menyampaikan curhatan kendala-kendala yang dihadapi dalam penyelesaian studi (tugas akhir). Pada kesempatan tersebut, Koordinator Program Studi Perbankan Syariah ( Rais Sani Muharrami, SEI, MEI) juga turut memberikan motivasi dan mendorong mahasiswa untuk segera menyelesaikan tugas akhirnya.

Pada sesi sharing, seluruh mahasiswa angkatan 2015 diminta menyampaikan progress skripsi serta kendala-kendala apa saja yang dialami. Selain itu, beberapa mahasiswa dari Angkatan 2016 dan 2017 pun menyampaikan perkembangan dan kendala yang juga dialami dalam pengerjaan dan penyelesaian skripsi. Setiap progress dan kendala yang disampaikan oleh mahasiswa kemudian diberikan penjelasan dan tanggapan dari Bapak Kajur dan juga dari Koordinator Program Studi. Kegiatan sosialisasi dan sharing ini selanjutnya ditutup dengan closing statemen dan penutupan oleh pembawa acara. (Usnan)