Live Talkshow Cakap Berkarya dan Bermedia di Masa Pandemi, Komunitas Jurnalis FEBI Hadirkan Penulis dan Pegiat Media

FEBI NEWS| Melalui media Live Instagram, Selasa(28/07) Komunitas Jurnalistik FEBI IAIN Surakarta menyelenggarakan Talkshow dengan tema “Peluang Cakap Berkarya dan Bermedia di Masa Pandemi”. Kegiatan ini menghadirkan Ibu Helti Nur Aisyiah, M. Si sebagai Pembicara. Beliau merupakan Dosen FEBI IAIN Surakarta, Kontributor Rubrik Opini di Surat Kabar, Pegiat Media Sosial, dan Penulis. Kegiatan ini diperuntukkan untuk umum dan disambut dengan antusias oleh para peserta.

Dengan didampingi oleh Ajeng Astrid Dwi Kencana selaku Host, Ibu Helti menyampaikan secara jelas pengalaman beliau di bidang kepenulisan. Dimana hal tersebut berawal dari kegemaran menulis dan sikap beliau yang sangat menyukai tantangan.

Sebagai pegiat sosial media beliau juga menyampaikan bahwa bermedia yang baik adalah dengan foto yang bagus, disertai angle yang bagus. Sehingga foto tersebut bisa membuat orang tertarik dengan media sosial. Captionnya tidak perlu panjang, tetapi berirama A A semua, atau An An semua.

Tips-tips untuk menciptakan karya tulis yang menarik dan dapat dimuat menurut Ibu Helti adalah kita harus menyukai hal tersebut terlebih dahulu, spot menulis yang nyaman, memperkaya kosa kata, banyak keluar rumah, jangan buru-buru mengirim tulisan, sering membaca rubrik tujuan, dan topik harus disesuaikan dengan background pendidikan, pekerjaan atau pengalaman.

Para peserta sangat antusias menyimak informasi yang disampaikan oleh pembicara. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan kritis yang muncul. Hal ini tentunya semakin memperdalam ketertarikan para peserta di bidang kepenulisan.

Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi bekal kita agar cakap berkarya dan bermedia sekalipun di tengah pandemi. Selagi masih bisa menulis jangan disia-siakan ya!
Dengan membaca kita memang akan mengenal dunia, namun dengan menulis kita akan dikenal oleh dunia.

Redaktur: Nurul Fauziyah/KJF

Terapkan Konsep Integrasi Interkoneksi, Prof Amin Abdullah Apresiasi Format Kurikulum Kampus Merdeka FEBI IAIN Surakarta

Penulis: Asep Maulana Rohimat

FEBI News | Bertempat di Hotel 101 Yogyakarta, kegiatan Workshop Kurikulum Kampus Merdeka dan penyusunan RPS diselenggarakan oleh FEBI IAIN Surakarta, acara ini berlangsung pada 27-29 Juli 2020. Panitia pelaksana berhasil mendatangkan Prof. Amin Abdullah, MA sebagai pembicara kunci pada workshop tersebut. Seperti diketahui bahwa beliau  merupakan seorang pelopor konsep integrasi-interkoneksi keilmuan.

Prof. Amin Abdullah, MA sebagai guru besar di bidang ilmu filsafat dan Islamic Studies ini memaparkan sejumlah materi tentang bagaimana konsep kampus merdeka dan merdeka belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makariem. Menurutnya kampus merdeka dan merdeka belajar merupakan aplikasi nyata di masa sekarang dari konsep integrasi dan interkoneksi keilmuan yang pernah ia gagas sejak 15 tahun yang lalu. Konsep ini adalah upaya reshaping the boundary of knowledge menuju konsep Multidisiplin-interdisiplin -transdisiplin dalam sains, sosial humaniora dan agama. Kemudian menghasilkan lulusan mahasiswa yang mempunyai keterampilan dan mampu menjawab tantangan kebutuhan dunia modern saat ini, seperti complex problem solving, Critical thinking, Creativity, People management, Coordinating with others, Emotional, Judgment and decision making , Service orientation, Negotiation dan Cognitive flexibility.

Di sesi akhir Workshop, Prof. Amin Abdullah, MA menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para dosen sebagai peserta workshop, dan Dekan FEBI IAIN Surakarta Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si menyerahkan sampel format RPS kepada pembicara untuk diberikan catatan serta review terhadap formatnya. Setelah menelaah format RPS FEBI, Prof. Amin Abdullah, MA  memberikan apresiasi kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang ternyata telah merancang format Kurikulum dan RPS sesuai dengan konsep integrasi-interkoneksi keilmuan yang ia gagas. (amr)

Menjadi Pilot Project, FEBI IAIN Surakarta Selenggarakan Workshop Kurikulum Kampus Merdeka dan Penyusunan RPS

FEBI News| Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta selanggarakan workshop kurikulum kampus merdeka dan penyusunan Rancangan Pembelajaran Semester (RPS). Kegiatan ini dilaksanakan pada 27-29 Juli 2020 di Yogyakarta dengan mengusung tema “Menuju Kurikulum yang Kredibel, Integratif dan Adaptif terhadap Perubahan”.

Dalam pembukaan kegiatan, ketua Panitia kegiatan Yulfan A. Nurrahman, MM menyampaikan ada 110 RPS Mata Kuliah yang harus disusun oleh seluruh Dosen FEBI, dalam tiga hari ini ditargetkan semua RPS tersebut bisa selesai dan sesuai format baku yang ditetapkan kampus.

Hari pertama kegiatan ini diisi oleh pembukaan secara resmi oleh Dekan FEBI IAIN Surakarta Dr. M. Rahmawan Arifi, M.Si, yang dilanjutkan arahan-arahan terkait kegiatan. Diantaranya adalah motivasi kepada seluruh dosen yang menyusun RPS agar tetap semangat dan fokus menggunakan konsep kampus merdeka, moderasi beragama, dan konsep integrasi-interkoneksi trans disiplin ilmu. Kemudian disampaikan juga bahwa dalam waktu dekat FEBI akan launching Program digital febi one touch sebagai pengembangan lemari digital yang berisi dokumen penting untuk seluruh dosen dan karyawan. Di akhir sambutannya Dekan menyampaikan harapan bersama bahwa FEBI akan menjadi pilot project dalam kegiatan workshop kurikulum dan penyusunan RPS ini. Seluruh civitas akademik FEBI tetap berkhidmat kepada umat, berkontribusi kepada masyrakat sebagai perguruan tinggi yang bermanfaat di tengah pandemi covid 19. (amr)

Berawal dari Tabungan Qurban (Mustaq), Hmps pbs febi iain surakarta Siap Salurkan Hewan Kurban ke Daerah Kab Semarang dan Banyumas

FEBI NEWS| Departemen Religius HMPS Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN SURAKARTA menyelenggarakan acara MusTaQ (Musyawarah Tabungan Qurban) yang wajib diikuti oleh seluruh ketua kelas serta perwakilan kelas program studi Perbankan Syariah. Acara ini di laksanakan pada hari Selasa (21/07) dengan sistem daring menggunakan media WhatsApp Group dan di mulai pada pukul 19.30 WIB.

Kegiatan ini bertujuan agar penyaluran tabungan qurban sesuai dengan kesepakatan dari setiap perwakilan kelas. Dengan dipandu oleh moderator Khoirul Ihwana, kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Bapak Budi Sukardi,S.E.I., M.S.I selaku Kepala Program Studi Perbankan Syariah dan didampingi oleh Bapak Raia Sani Muharrami,S.E.I., M,E.I selaku Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah. Dalam sambutannya, Bapak Budi menjelaskan bahwa tabungan qurban ini adalah untuk kepentingan dan kemaslahatan pada Hari Raya Qurban.

Harapannya tabungan qurban ini bisa bermanfaat untuk masyarakat sehingga tabungan qurban ini bisa digunakan untuk membeli hewan qurban yang layak dan baik sesuai dengan syariah islam. Beliau juga mengingatkan bahwa tabungan qurban bukan untuk kesombongan tapi untuk memberikan uswah kebaikan hasil dari tabungan tersebut.

Sesuai dengan kesepakatan, tabungan qurban akan digunakan untuk membeli 1 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Tapi jika dana tersebut masih berlebih makan aku digunakan lagi untuk membeli 1 ekor kambing, jadi totalnya 2 ekor kambing. Sapi dan kambing tersebut akan di salurkan ke lokasi yang berbeda. Qurban ini akan di salurkan ke desa yang benar-benar membutuhkan dan ini di ambil dari 2 opsi dengan suara terbanyak yaitu di Desa Terban RT 02 RW 01 Kecamatan pabelan kabupaten semarang (untuk sapi) dan di Desa Srowot RT 06 RW 03 Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas (untuk kambing).

Semoga kegiatan ini bisa terselanggara dengan baik dan menjadi ladang pahala bagi kita semua.

Redaktur: Nurul Fauziyah/KJF

Edukasi Pengelolaan Keuangan Masjid, Dosen FEBI Ajarkan Sistem Akuntansi Kepada Pengurus Takmir dan Masyarakat

FEBI News | Acara pengabdian kepada masyarakat yang bertajuk “Akuntansi Pengelolaan Keuangan Masjid” bagi takmir Majid Besar Nurul Jami, Klaten ini diselenggarakan pada hari Minggu, 26 Juli 2020. Acara ini diinisiasi oleh dosen FEBI IAIN Surakarta, yaitu Aryani Intan Endah Rahmawati, M.Sc. Dosen akuntansi. Sekaligus takmir masjid di Sukoharjo, yaitu Drs. Suyatmin Waskito Adi, M.Si dihadirkan sebagai narasumber. Acara ini diselenggarakan untuk menambah pengetahuan takmir masjid mengenai bagaimana mengelola keuangan masjid yang baik sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban kepada jamaah.

Acara ini dibuka dengan pemaparan mengenai peran masjid yang tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga bisa sebagai pusat pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan hukum. Narasumber mendorong agar para pengurus masjid bisa memaksimalkan peran masjid sebagai pusat kegiatan seperti pada zaman Rasulullah. Narasumber juga menjelaskan mengenai berbagai bentuk kegiatan dan pendanaan yang dapat dilakukan pengurus masjid.

Sesi kedua diisi materi mengenai pentingnya akuntansi untuk pengelolaan keuangan masjid. Akuntansi sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi keuangan masjid yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Narasumber juga memperkenalkan standar akuntansi yang terdiri dari pengakuan hingga pengungkapan laporan keuangan. Alur proses akuntansi masjid juga dijelaskan secara rinci oleh narasumber, dari pencatatan jurnal hingga pelaporan keuangan. Para peserta juga diberikan soal sederhana sebagai contoh pencatatan keuangan akuntansi masjid.
Sesi terakhir diisi dengan pemaparan laporan keuangan dan akun-akun apa saja yang ada dalam laporan tersebut. Para peserta diperlihatkan bentuk laporan keuangan yang setidaknya ada dalam pengelolaan keuangan masjid. Laporan keuangan ini penting sebagai transparansi anggaran kepada jamaah maupun pihak eksternal yang membutuhkan. Pembuatan laporan keuangan menunjukkan bahwa pengurus masjid bertanggungjawab atas dana jamaah yang diamanahkan kepadanya.

Perkuat Manajemen dan Tata Kelola Masjid, Dosen FEBI IAIN Surakarta Kolaborasi dengan Takmir Penerima Hibah Bantuan Timur Tengah

FEBI News| Bertempat di Gedung Dakwah Wedi Klaten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta Frank Aligarh, M.Sc melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang bertajuk “Pendampingan Manajemen dan Tata Kelola Masjid” Pada Hari Minggu 26 Mei 2020. Kegiatan ini dinisiasi sebagai bentuk keprihatinan masih banyak masjid yang belum dikelola secara akuntabel dan transparan. Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber yaitu Drs. H. Muchtar Anshori, M.Pd.I. beliau merupakan Koordinator Pusat Ikatan Masjid Ahluh Sunnah (IMAS) atau organisasi yang menaungi masjid-masjid yang menerima hibah bantuan pembangunan dari Timur-Tengah. Selain sebagai koordinator IMAS beliau juga merupakan salah satu Ketua Takmir Masjid Agung Al-Aqhsa Kab Klaten.

Acara tersebut dihadiri oleh para takmir di wilayah Kabupaten Klaten dengan jumlah 55 orang, dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan yayasan penyalur hibah dari Negara Arab Saudi yaitu Ustadz Ibnu S. MH. Beliau menyampaikan apresiasi kepada FEBI IAIN Surakarta yang telah membantu dalam usaha memakmurkan masjid dengan memberikan pengetahuan terutama perihal keuangan masjid dan beliau menyampaiakan bahwa “kami memliki 1537 Masjid yang siap dijadikan lahan untuk FEBI IAIN Surakarta melakukan pengabdian masyarakat” tegasnya di sela-sela sambutan. Acara dilanjutkan dengan sesi inti yaitu Penyampaian materi oleh Drs. H. Muchtar Anshori, M.Pd.I dalam penyampaian sesi pertama beliau menyampaikan betapa pentingnya tetap menjaga dan memakmurkan masjid di tengah pandemi covid seperti ini. Masjid harus tetap mengumandangkan adzan dan tetap menjaga dengan hati-hati jamaah sesuai dengan protokol kesehatan Pemerintah ungkapnya dalam sesi pertama.

Dalam sesi kedua alumnus Pondok Modern Darusalam Gontor tersebut juga menyampaikan perihal menata keuangan masjid. Beliau menyampaiakan kita harus mencontoh Masjid Jogokariyan, karena masjid tersebut merupakan role model bagaimana sebuah masjid yang tidak pernah kehabisan uang dalam usaha memakmurkan masyarakat dan jamaahnya tegas Pak Muchtar yang juga merupakan ketua Takmir Masjid Agung Al-Aqsha Klaten. Acara diakhiri dengan Sholat Dhuhur secara berjamaah Di Masjid yang juga merupakan hasil hibah bantuan Arab Saudi. Setelah sholat peserta melanjutkan makan siang dan diakhiri dengan pembagian doorprize dari para donatur dan sponsor.

INISIASI BANK INFAQ DI PESANTREN, DOSEN FEBI KEMBANGKAN LEMBAGA TRANSFORMASI SOSIAL MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID19

FEBI News| Kalangan UMKM harus diprioritaskan setelah masa pandemi covid-19 ini atau saat penerapan normal baru (new normal), perihal ini untuk mendesak pemerintah memprioritaskan pemulihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu caranya dengan dengan memberikan kemudahan permodalan. Faktor utama penghambat UMKM tumbuh berkembang adalah masih sulitnya akses pada permodalan, masalah lainnya yang muncul dan kerap dikeluhkan selama 20 tahun pada sektor UMKM adalah sulitnya mencari kredit modal kerja ataupun kredit investasi.

Sekitar 60 persen ekonomi Indonesia yang menciptakan 97 persen lapangan kerja terkendala inklusif keuangan, masalah tersebut bisa teratasi dengan adanya teknologi FinTech karena dinilai bisa menjadi solusi pembiayaan dan permodalan. Keberadaan teknologi bisa dihadirkan FinTech atau jasa keuangan berbasis teknologi, mulai dari peer to peer lending hingga produk-produk lain yang bisa menghadirkan solusi permodalan.

Salah satu platform digital yang bergerak di bidang keuangan dengan pendekatan Islamic social finance yang dinamakan Bank Infaq. Misi dari Bank Infaq ini adalah mengelola infaq secara profesional, dan hasilnya digunakan untuk membantu masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya dan mencegah dari pinjaman abal-abal dan tidak fair, dalam pengembangan industri keuangan secara digital harus dilakukan dengan hati-hati, harus didukung governance yang kuat dan tata kelola yang kuat.

Karena itu dengan pendekatan digital, financial conclusion akan meningkat terlebih di masa pandemic Covid-19 ini. Sudah banyak teladan suksesnya, seperti Jogokaryan dan grameen Bank. Bank Infaq membantu pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha mereka tanpa khawatir terjerat cekikan bunga rentenir. Bank Infaq juga membantu mereka terhindar dari rentenir digital yang kini marak. Gerakan Bank Infaq ini berbasis komunitas di perumahan, masjid-Masjid, kelompok masyarakat dan majelis-majelis taklim. Gerakan ini mengelola infaq dengan memanfaatkan teknologi digital.

Di era modern, infaq makin diterima. Apalagi, banyak financial technology (fintech) yang memiliki platform urun dana (crowdfunding) yang pasarnya bisa mencapai Rp 75 triliun. Gerakan Bank Infaq dapat menjadi solusi di tengah sulitnya akses masyarakat, terutama UMKM, ke permodalan. Bank Infaq insya Allah menumbuhkan manfaat nyata serta menciptakan perubahan.

Perihal inilah yang disampaikan Saudara Muh. Alan Nur, S.E., sebagai narasumber dalam pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Pondok Takmirul Islam khususnya kepada para jamaah di Ma’had ‘Aly Takmirul Islam Surakarta sesuai protokol kesehatan. Acara diselenggarakan oleh Budi Sukardi, M.S.I selaku Dosen FEBI IAIN Surakarta serta dihadiri oleh para pimpinan dan tenaga pendidik serta memberikan kontribusi untuk mendirikan Bank Infaq di Ma’had ‘Aly Pesantren Takmirul Islam Laweyan Surakarta sebagai terobosan dalam memberikan kemaslahatan ummat secara umum, dan menjadikan masyarakat sekitar lebih berdaya dalam menghadapi kendala modal dan pembiayaan di masa era new normal pasca pandemi Covid19.

TINGKATKAN NALAR KRITIS MAHASISWA DALAM MENGHADAPI SEMESTER GASAL, HMPS PERBANKAN SYARIAH FEBI HADIRKAN DEKAN FEBI IAIN SURAKARTA

FEBI NEWS| Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah IAIN Surakarta telah menyelenggarakan acara Diskusi Mahasiswa Perbankan Syariah (KUMAN’S)  yang merupakan salah satu program kerja dari divisi Human Resources. Adapun tema diskusi yang diangkat yaitu “Kiat Mengemban Ilmu di Semester Gasal Dalam Menghadapi Era New Normal”. Acara yang dimoderatori oleh Hamid Anjar ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Juli 2020 menggunakan aplikasi Zoom.

Pembicara dalam diskusi mahasiswa tersebut adalah Bapak Dr. Rahmawan Arifin, M. Si selaku Dekan FEBI dan Bapak Budi Sakardi, S. Si., M. Si selaku Kepala Program Studi Perbankan Syariah IAIN Surakarta. Pada kesempatan tersebut, Pak M. Rahmawan Arifin sebagai pembicara pertama  menyampaikan bahwa kuliah adalah masanya untuk menggali ilmu sedalam-dalamnya, terutama ilmu kehidupan (Sains of Life), karena kontribusi ilmu yang diberikan kampus kepada mahasiswa tidak lebih dari 40℅. Maka dari itu diperlukan semangat, tekad,  fisik dan mental yang tangguh untuk menjadi mahasiswa yang mandiri, kreatif, dan inovatif.

Sedangkan pembicara kedua, Bapak Budi Sukardi menyampaikan bahwa mahasiswa harus senantiasa update informasi kampus dari web atau siakad, karena akan selalu ada informasi terkait perkuliahan yang akan diumumkan secara online. Lalu, meskipun pembelajaran semester Gasal dilaksanakan secara daring, mahasiswa harus tetap semangat belajar, terutama mahasiswa semester 7 yang sudah harus mendapat bimbingan skripsi. Pihak kampus pun akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk para mahasiswanya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan  dapat meningkatkan semangat belajar mahasiswa di era pandemi, serta sebagai ajang komunikasi terbuka antara mahasiswa dan birokrat kampus.

Redaktur: Dini (KJF)

PELAJARI TIPS DAN TRIK MENULIS KARYA ILMIAH, KELAS PEMINATAN AKADEMISI FEBI UNDANG PRAKTISI PENGELOLA JURNAL

FEBI NEWS| Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Surakarta telah berhasil selenggarakan acara Webinar kelas peminatan akademik yang wajib diikuti oleh  seluruh mahasiswa kelas akademik semester 7 Program Studi Perbankan Syariah, Akuntansi Syariah dan Manajemen Bisnis Syariah. Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa  21/7/2020 dengan sistem daring melalui media zoom.

Acara yang mengangkat tema “Trik Kepenulisan Karya Ilmiah” ini mendatangkan seorang pembicara yaitu Bapak Mohammad Rofiuddin M, SI. Pada kesempatannya, beliau menjelaskan bagaimana definisi dan trik dalam menulis karya ilmah. “Karya ilmiah merupakan naskah yang menyajikan karya penelitian dan cara untuk berbagi dengan ilmuwan lain, serta untuk meninjau penelitian yang dilakukan oleh orang lain. Karya tulis ilmiah meliputi karangan ilmiah, karangan semi ilmiah dan karangan non ilmiah”, tutur pak rofiuddin.

Bapak Rofiuddin juga menambahkan macam-macam tipikal audience ada dua yaitu sebagai wasit atau reviewer dan sebagai pembaca jurnal itu sendiri. Karya tulis ilmiah agar diterima audien harus meyakinkan bahwa penelitian yang dihasilkan itu penting, valid dan relevan dengan peneliti lain di bidang yang sama, artinya sangat perlu menyatakan bukti yang cukup dalam menetapkan hasil penelitian. Beliau juga menjelaskan bagaimana sistematika dalam menulis karya ilmiah, prinsip prinsip umum karya ilmiah itu sepertia apa , ciri-ciri karya ilmiah serta hal hal yang perlu di pertimbagkan dalam menulis karya ilmah. Oleh karena itu sebagai mahasiswa akademisi kita wajib terus belajar dan mencoba untuk menulis karya ilmiah.

Skill menulis karya ilmiah memang sangatlah penting bagi setiap mahasiswa tak terkecuali mahasiswa kelas peminatan akademisi. Semoga dengan diadakannya webinar semacam ini mahasiswa semakin merasa termudahkan serta termotivasi untuk membaiki skill menulisnya dan menambah wawasannya.

Redaktur: Ajeng (KJF)

Edukasi Trading Saham, Pengabdian Dosen FEBI gandeng Perusahaan Sekuritas

Pandemi virus Corona bukan hanya sekedar bencana kesehatan, virus yang dikenal sebagai Covid-19 ini telah menimbulkan kekacauan di sektor ekonomi. Ekonomi yang lesu karena terdampak pandemi virus corona (Covid-19) bukan berarti tidak berinvestasi. Justru momen ini harus dimanfaatkan untuk memilih intrumen yang tepat agar mendapatkan penghasilan tambahan. Pandemi Covid-19 membuat industri maupun sektor usaha lain cukup terpukul sehingga tidak bisa bekerja secara normal. Hal itu berdampak pada berkurangnya pendapatan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Investasi dapat menjadi penghasilan tambahan untuk mengatasi kesulitan ekonomi di masa pandemi.

Di tengah situasi yang tidak menentu akibat Covid-19 ini, ternyata ada secercah harapan untuk menuai cuan bagi yang jeli akan kesempatan, kesempatan tersebut ada di pasar modal, dikarenakan pasar modal yang sedang lesu, ada kesempatan untuk memiliki saham dengan harga “diskon”, tentu harus didahului dengan analisis fundamental serta analisis dampak Covid-19 terhadap perusahaan. Oleh karena itu, perlu kiranya memberikan strategi dan pemahaman kepada masyarakat yang tertarik berinvestasi pada saham, untuk dapat mengoptimalkan investasinya.

Melalui Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Sayekti Endah Retno Meilani dengan menghadirkan Pembicara Bapak Wisnu Radityo P selaku Senior Marketing Officer PT. IndoPremier Sekuritas, dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat (khususnya masyarakat di wilayah Colomadu Karanganyar) maupun calon investor untuk memilih produk investasi yang aman dan cuan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 Juli 2020.

Pada kesempatan tersebut, pembicara menyampaikan bahwa investasi harus dimulai sejak dini. Setidaknya, 20 persen pendapatan harus disalurkan dalam bentuk investasi. Kunci utama dalam investasi di tengah pandemi Covid-19 adalah valuasi. Menurut beliau, berinvestasi di saham patut dipertimbangkan. Alasannya, Covid-19 membuat harga saham itu mengalami diskon. Saat ini banyak investor asing keluar dari pasar modal karena membutuhkan likuiditas. Alhasil, saham perusahaan yang ditinggal yang umumnya bagus mendapat diskon harga. Valuasi perusahaan pun tidak boleh luput dari perhatian, meskipun harga sahamnya didiskon cukup besar saat pandemi Covid-19. Meski banyak pilihan, investor tetap harus cermat dalam memilih sektor apa saja yang akan dituju. Beliau mencontohkan farmasi, telekomunikasi, dan logistik memiliki prospek yang baik dibandingkan dengan sektor lainnya. Jika tidak ingin ribet, lanjutnya, beberapa saham blue chip yang ada di Bisnis-27, BUMN, dan farmasi serta telekomunikasi yang memperoleh benefit dari Covid-19 bisa menjadi pilihan.

Pada kesempatan tersebut juga beliau menyampaikan mengenai bagaimana cara untuk beli saham? Anda bisa mulai mencari-cari informasi mengenai perusahaan sekuritas, perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang akan menghubungkan transaksi Anda dengan bursa efek untuk membeli saham. Ada berbagai perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia yang bisa Anda cari tahu, salah satunya adalah PT. Indopremier. Yang jelas perhatikan biaya jual atau beli sahamnya, karena berbeda perusahaan sekuritas akan berbeda fee jual belinya. Selain itu, perhatikan juga aplikasinya, apakah Anda nyaman dengan aplikasinya. Setelah Anda merasa yakin dengan perusahaan sekuritas pilihan anda, selanjutnya Anda bisa ikuti prosedur yang sudah ditetapkan untuk mendaftar. Apabila Anda sudah mendaftar di perusahaan sekuritas Anda juga otomatis akan memiliki Rekening Dana Investasi (RDI). RDI berguna untuk menampung uang Anda sebelum membeli atau setelah menjual saham. (SERM)