FRESH FEBI IAIN Surakarta Siap Menjadi Pelopor Pemberdayaan Ekonomi Umat berbasis Masjid

FEBI News | Forum Ekonomi Syariah (FRESH) FEBI IAIN Surakarta gelar Kajian Rutin Ekonomi Islam Perdana di Mushola FEBI, kajian ini merupakan salah satu program kerja FRESH FEBI khususnya Departemen Syariah Economics Education (SEE) sebagai wadah diskusi bagi mahasiswa FEBI dan Umum di bidang ekonomi Islam.

Adapun tema kajian yang di angkat hari ini adalah Meningkatkan Peran Masjid Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat. Acara kajian rutin Ekonomi Islam ini dimulai pada pukul 16.00 WIB bertempat di Musholla FEBI IAIN Surakarta. Acara ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Sdr.  Teuku Farhan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Presiden FRESH FEBI, Khairul Rohmad Widodo. Setelah sambutan, mulainya acara inti yaitu materi dari Bapak Sugiman, SE., MM.

Dalam kajian tersebut, pemateri memaparkan materi seputar kegiatan-kegiatan yang dapat membangun serta memberdayakan ekonomi masjid. Salah satu masjid yang sudah maju dalam bidang ekonominya adalah Masjid Jogokariyan, Jogjakarta. Dalam kajian tersebut juga terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan peserta. Salah satunya tentang BUMM atau Badan Usaha Milik Masjid.

Dengan adanya kegiatan ini, selain sebagai wahana tambahan wawasan ekonomi Islam, juga muncul komitmen FRESH FEBI IAIN Surakarta yang siap menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid.  Berupa kerjasama dengan para Pengurus DKM Masjid dan Mahasiswa serta masyarakat sekitar.

Redaktur : Dini Ismi (Komunitas Jurnalis Febi)

Foto : Aji Tri Laksono (Komunitas Jurnalis Febi)

Siapkan Millenial Jago Trading Saham, KSPM FEBI IAIN Surakarta Gelar Sekolah Pasar Modal Syariah

FEBI News| Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam selenggarakan Sekolah Pasar Modal Syariah secara Gratis (Rabu, 11/03/2020), dan terbuka untuk Umum. Pembicara pada acara ini yaitu M. Wira Adibrata (Kepala Bursa Efek Indonesia KP JAWA TENGAH 2) dan Wisnu Radityo Putro (Senior Marketing Officer PT. INDOPREMIER SEKURITAS). Sekolah Pasar Modal Syariah ini di buka dua sesi, yaitu sesi pagi dan siang. Acara ini di hadiri oleh  Ibu Septi Kurnia Prastiwi S.E., M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN SURAKARTA. Serta hadir pula Bapak Helmi Haris selaku Direktur Galeri Investasi Febi IAIN SURAKARTA.

Pembicara yang pertama yaitu Bapak Wira Adibrata memberikan materi tentang berbagai pengalaman dalam jual beli saham. Beliau juga menyampaikan bahwa memiliki saham itu tak hanya dari golongan yang kaya saja atau pejabat saja, namun generasi muda, setingkat mahasiswa juga bisa memiliki saham. Tak hanya itu saja, beliau juga menyampaikan bahwa anak-anak muda jangan hanya cuma sebagai pengguna produk dari beberapa perusahaan saja, tapi harus juga memiliki saham di beberapa perusahaan, tak hanya sebagai konsumen tapi juga bisa mendapatkan keuntungan juga dari produk yang di gunakan. Sebagai generasi milenial jangan sampai terjebak sebagai konsumen tapi milenial juga harus bisa sebagai investor.

Kemudian pembicara kedua yaitu  beliau Bapak Wisnu Radityo Putro memberikan penjelasan terkait teknis menjadi investor saham, yaitu mulai dari pembukaan akun hingga transaksi jual beli saham dalam pasar modal. Beliau menjelaskan beberapa aplikasi yang bisa di gunakan dalam transaksi, bisa dengan media laptop/komputer dan juga bisa dengan aplikasi di genggaman kita (Handphone), beliau juga memandu langsung dalam transaksi jual beli saham dari para calon investor muda ini (Mahasiswa)

Dari seluruh rangkaian acara tersebut antusias Mahasiswa dalam transaksi jual beli di pasar modal sangat luar biasa sekali, hal itu di buktikan dengan Mahasiswa dari KSPM IAIN SURAKARTA mendampingi langsung dengan para peserta Sekolah Pasar Modal Syariah. Hal ini membuktikan bahwa pemikiran yang sejak dulu saham hanya bisa di miliki oleh golongan kaya saja, tapi kini saham bisa di miliki oleh semua kalangan.

Semoga acara ini bermanfaat terutama untuk mahasiswa Febi IAIN SURAKARTA dan  menjadi salah satu jalan sukses untuk mahasiswa FEBI sebagai investor muda di era milenial ini. Tak hanya sebagai konsumen namun juga bisa mendapatkan keuntungan dalam jual beli saham.

Redaktur : Aji Tri Laksono (Komunitas Jurnalis Febi)

[smartslider3 slider=179]

Foto: KJF

Febimart Sebagai Miniatur Retail Modern dan Wahana Laboratorium Kewirausahaan Mahasiswa

FEBI News| Febimart adalah salah satu program kerja Laboratorium FEBI IAIN Surakarta dalam bidang kewirausahaan. Febimart ini juga merupakan suatu inkubasi miniatur retail modern yang membebaskan konsumen dalam menentukan pilihan/konsep swalayan. Di febimart, sudah memiliki struktur organisasi mulai dari store manager hingga store keeper yang semua aktivitas berada di bawah naungan laboratorium FEBI. Di sini mahasiswa diharapkan mampu menangkap esensi mengenai tata kelola usaha retail modern, belajar mengenai kontrak kerja profesional, belajar negosiasi bisnis dengan supplier, belajar menangkap peluang yang ada untuk dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan. Di sisi lain, tak lupa program zakat atas penghasilan juga diprioritaskan untuk membantu sesama terutama di bidang pendidikan.

Febimart dalam menjalankan operasional keseharian dibantu oleh suatu sistem Point of Sales (POS) untuk merecord transaksi harian dan pelaporan secara berkala. Selain itu, sebagai bentuk dukungan sinergi antar program di bawah nanguan laboratorium, febimart juga didampingi oleh Kelompok Studi Akuntansi Syariah (KSAS) dalam hal pelaporan.

Febimart merupakan miniatur dan sekaligus laboratorium untuk mengasah skill mahasiswa dalam bidang bisnis retail, yaitu bukan hanya mahasiswa dapat berbelanja, namun mereka bisa menjadi supplier makanan atau minunan untuk kemudian diperjualbelikan kembali. Kemandirian mahasiswa dan juga daya kreativitas mahasiswa dalam membuat produk adalah cita-cita utama diadakannya laboratorium retail modern ini. Berbelanja dekat, dengan harga hemat sekaligus bermanfaat adalah ciri khas mini retail modern ini.

Dekan FEBI IAIN Surakarta, Dr. Rahmawan Arifin mengatakan: “Jika engkau belum memiliki mimpi yang akan ditertawakan seseorang, maka engkau belum bermimpi besar“. Harapannya dengan adanya Febimart ini yang awalnya merupakan komunitas mahasiswa dan sekarang telah bertransformasi menjadi laboratorium mahasiswa akan dapat menghasilkan para wirausahawan muda untuk kemajuan  Indonesia Raya.
(Wahyu Pramesti & Rizki Fajar S)

Untuk kali pertama, Pelantikan Pengurus SEMA dan DEMA Fakultas dilakukan di Outdoor

FEBI News| Ada yang berbeda dengan prosesi pelantikan SEMA dan DEMA FEBI IAIN Surakarta masa bakti 2020, yaitu pelaksanaan pelantikan dilakukan outdoor di panggung terbuka gedung FEBI. Terlihat raut muka bahagia dari setiap pengurus yang dilantik pagi hari ini, terlihat gagah dengan jas almamater berwarna orange kebanggaan mahasiswa IAIN Surakarta.

Acara pelantikan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an lalu do’a secara khidmat dipimpin oleh Bapak Asep Maulana Rohimat, M.S.I. Selanjutnya prakata pelantikan yang dipimpin langsung oleh Dekan FEBI IAIN Surakarta Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si yang menandadakan bahwa SEMA dan DEMA FEBI IAIN Surakarta telah legal untuk melaksanakan setiap program kerjanya.

Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Dekan 3 bidang kemahasiswaan dan kerjasama ibu Septin Puji Astuti, Ph.D dan Kasubag Umum Bapak Joko Purnomo, SE. dan Seluruh peserta pelantikan dari SEMA 15 orang mahasiswa dan DEMA 46 orang mahasiswa. (AMR)

[smartslider3 slider=178]

Foto: Aang

Pendampingan oleh mahasiswa kepada UMKM Batik Mahkota Laweyan

Bertempat di Batik Mahkota Laweyan, 3 mahasiswi Program Studi AKuntansi Syariah Nurin Majidah, Shania Eviana dan Rufaidah Risna N melakukan pendampingan kepada pengelola UMKM Batik Mahkota Sabtu, 7 Maret 2020 setelah sebelumnya melakukan survey pendahuluan. UMKM Batik Mahkota Laweyan didirikan oleh Bapak Alpha Febela Priyatmono, MT pada tahun 2005.

Hasil identifikasi di lapangan yang diperoleh dari survey pendahuluan,, kami menyimpulkan bahwa untuk penentuan harga jual produk di UMKM Batik Mahkota Laweyan masih belum sesuai. Sehingga tim pengabdian mencoba mengidentifikasi komponen biaya yang digunakan dalam proses produksi tersebut. Setelah mengidentifikasi komponen biaya, kami mencoba menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual untuk produk yang dihasilkan oleh UMKM Batik Mahkota Laweyan. Penentuan harga jual adalah proses yang penting. Harga jual harus dapat mengcover biaya produksi. Bahwa ada kemungkinan barang tidak terjual juga menjadi pertimbangan dalam menentukan harga jual, sehingga pemilik UMKM tetap memperoleh keuntungan

Mantapkan Sinergi, 4 Jurnal FEBI IAIN Surakarta Tanda Tangani Kerjasama dengan IAEI Wilayah Jawa Tengah

FEBI News| Bertempat di ruang rapat pimpinan FEBI IAIN Surakarta, hari ini Jum’at 6 Maret 2020 telah berlangsung penandatanganan kerjasama (MoU) antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta dengan DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah. Acara ini dihadiri oleh Prof. Wisnu Untoro selaku Ketua DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah dan Pengurus Inti DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah serta Para Dekanat FEBI IAIN Surakarta.

Komitmen yang tinggi dilaksanakan oleh pimpinan Dekanat FEBI dalam pengembangan jurnal, dibuktikan setelah submit akreditasi 3 jurnal Program Studi sekaligus pada hari selasa lalu, kini FEBI IAIN Surakarta melakukan kerjasama dengan DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah. MoU ditandatangani langsung oleh Prof. Wisnu Untoro selaku Ketua DPW IAEI Wilayah Jawa Tengah bersama dengan chief editor 4 jurnal FEBI. Pasca penandatanganan MoU ini Semua anggota DPW IAEI Jawa Tengah bisa mempublikasikan hasil penelitiannya di seluruh jurnal FEBI IAIN Surakarta, tentu sesuai dengan prosedur pengelolaan jurnal ilmiah.

Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si selaku Dekan FEBI IAIN Surakarta berharap semoga dengan adanya kerjasama ini bisa meningkatkan sinergi antar lembaga dalam rangka mewujudkan pengembangan ekonomi syariah melalui sinergi publikasi penelitian. (mypw)

 

[smartslider3 slider=177]

Foto: Krist

Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI menjadi Pembicara Kunci pada Diskusi Dosen FEBI IAIN Surakarta

FEBI News| Bertempat di Aula FEBI IAIN Surakarta, 5 Maret 2020, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Surakarta sukses gelar acara Diskusi Dosen dengan mengangkat tema “Update Jaminan Kesehatan Di Indonesia”. Pembicara pada diskusi kali ini adalah Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, MA. Kemudian dihadiri juga oleh Wakil Dekan I yaitu Bpk. Dr. Awan Kostrad Diharto, SE, M. Ag, dan sejumlah Dosen serta Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta.

Acara Diskusi Dosen berlangsung dengan diawali oleh pengantar dari Moderator kemudian dilanjut dengan seremonial sambutan oleh Bpk. Dr. Awan Kostrad Diharto, SE, M. Ag, beliau menyampaikan terkait tugas seorang Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI  yang berkaitan dengan Kesehatan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Namun pada kesempatan kali ini pembicara hanya akan menyinggung terkait tugas beliau dalam hal mengurus akses kesehatan pada masyarakat sesuai dengan tema yang tercantum. Acara selanjutnya pemaparan materi lebih dalam oleh ibu Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh. Dalam kesempatnnya, beliau yang berasal dari Komisi IX atau sering disebut Komisi “Air Mata” menyampaikan bagaimana kisah pilu yang dihadapinya dalam menangani berbagai masalah yang dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya hal tersebut, kini “Komisi Air Mata” sedang menjadi sorotan publik, pasalnya muncul beberapa isu seperti Masalah BPJS, Corona atau bahkan Omnibus Law, dimana semua isu tersebut berada dibawah kewenang DPR-RI.

Menilisik terkait BPJS, maka dapat kita ketahui bahwa dalam pembentukannya BPJS atau Jaminan Kesehatan memiliki Asas dan Prinsip diantaranya yaitu asas kemanusiaan, manfaat dan keadilan sosial. Sedangkan prinsipnya ialah kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, dan masih banyak lagi. BPJS juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini sedang terjadi problem serius di dalamnya.

Menurut penyampaian ibu Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa temuan masalah yang melandasinya seperti Defisit yang terjadi sekitar 38 Triliun atau setara dengan 3%-4% dari dana APBN. Kemudian ketidakakuratan data yang disebabkan oleh berbedanya tolok ukur kemiskinan disetiap daerah. Selanjutnya pengelolaan dan transparansi anggaran yang terlalu rendah dalam menentukan premi anggaran, tidak ada pembatasan penyakit, dan edukasi masyarakat yang belum optimal. Tata kelola manajemen juga menjadi salah satu pemicu BPJS kolaps dan banyak yang menunggak pembayaran. Serta, pelayanan yang kurang optimal dan kenaikan iuran.

Kemudian BPJS Ketenagakerjaan seharusnya memiliki cakupan pada seluruh masyarakat yang bekerja. Namun pada faktanya ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan BPJS Ketenaga kerjaan kurang optimal. Seperti belum semua ketenagakerjaan mendapat aksesnya sehingga uang iurannya tidak sering keluar dan dana yang terkumpul kemudian dapat diinvestasikan, Kemudian kurangnya sosialisasi dan edukasi pada ketenaga kerjaan dan lain sebagainya.

Menyikapi fakta yang terjadi, sebenarnya ibu Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh sudah mengusahakan untuk mengatasi masalah diatas, namun kembali lagi kepada siapa kewenangan diatas yang memegang. Acara diskusi dosen pun ditutup dengan beberapa antusias para dosen yang bertanya terkait harapannya terhadap BPJS kedepan. Seperti dapat mencontoh jaminan kesehatan yang ada di Inggris atau disebut NHS yang memiliki langkah preventif, kemudian beliau menambahkan bahwa akan memperbaiki langkah preventif tersebut pada puskesmas, dan dapat memperbaiki tata kelola manajemen yang ada, agar seperti akses kesehatan teruntuk para santri juga dipedulikan.

 

[smartslider3 slider=175]

Redaktur: Ajeng/Hanifah/KJF

Foto: Krist

Dekan FEBI IAIN Surakarta menjadi Pembicara Utama pada Workshop Multifinance Syariah di Kantor OJK Solo

FEBI News| Bertempat di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Kamis 5 Maret 2020 telah berlangsung Roadshow Workshop Asuransi Syariah dengan tema “Bedah Akad dan Praktik Pembiayaan Multifinance Syariah”. Acara di buka oleh Bapak Eko selaku Ketua Otoritas Jasa Keuangan Solo.

Acara ini merupakan inisiasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang bekerjasama dengan OJK dan industri keuangan syariah. Sinergi ketiga elemen keuangan syariah ini kemudian sepakat melaksanakan roadshow ke daerah-daerah untuk memberikan pemahaman secara inklusif dan komprehensif mengenai ekonomi dan keuangan syariah. MES saat ini telah tersebar di 27 Provinsi, 82 Kabupaten/Kota dan 5 Perwakilan Luar Negeri. Pada kesempatan kali ini Kota Solo terpilih sebagai Tuan Rumah.

Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si. selaku Dekan FEBI IAIN Surakarta menjadi pemateri bersama pihak KOJK Solo dan Adira Finane Syariah. Dekan FEBI memaparkan materi mengenai Landasan Hukum Syariah mengenai Pembiayaan Umrah. Workshop ini diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat dan mahasiswa Se-Solo Raya. Adapun peserta terlibat aktif dalam diskusi dan acara berlangsung lancar.

Beliau berharap dengan berlangsungnya acara ini dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan Syariah dengan memberikan pemahaman secara komprehensif mengenai produk & keunggulan multifinance syariah kepada masyarakat serta dapat mendorong peningkatan market share multifinance syariah di Indonesia. (MYPW)

 

[smartslider3 slider=174]

Foto: MYWP

Optimis Raih Sinta 2, Dekan FEBI IAIN Surakarta Lakukan Click Submission 3 Jurnal Sekaligus

FEBI News| Sebagai output dari kegiatan workshop Tata Kelola Jurnal bereputasi yang dilaksanakan pada tanggal 2-3 Maret 2020, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. M. Rahmawan Arifin, S.E, M.Si., melakukan submission click akreditasi Jurnal Ilmiah ke portal Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna). Ketiga jurnal tersebut merupakan representasi dari setiap program studi yang ada di FEBI IAIN Surakarta, yaitu Jurnal Relevance: Journal of Management and Business, Journal of Islamic Finance and Accounting (JIFA), dan Journal of Finance and Islamic Banking (JFIB). Dibawah bimbingan dan arahan dari Akhmad Anwar Dani, S.Sos.I, M.Sos.I selaku ketua Omah Jurnal IAIN Surakarta ketiga jurnal ilmiah tersebut telah tersubmit ke portal akreditasi nasional ARJUNA.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Dekan bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Awan Kostrad Diharto, M.Ag sekaligus mengapresiasi dan mendukung proses pengajuan akreditasi oleh ketiga jurnal ilmiah di lingkungan FEBI IAIN Surakarta. Dr. Awan menambahkan bahwa Jurnal Ilmiah merupakan ruh dari sebuah lembaga pendidikan tinggi karena sejalan dengan visi dan misi lembaga dalam mengimplementasikan Tridharma perguruan tinggi, khususnya sebagai wadah diseminasi hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maupun akademisi baik dosen dan mahasiswa.

Acara yang juga dihadiri oleh seluruh ketua program studi di lingkungan FEBI (Khairul Imam, M.S.I, Budi Sukardi, M.S.I dan Anim Rahmayati, M.Si ) tersebut bertujuan untuk menguatkan kapasitas pengelolaan jurnal  sekaligus untuk melakukan submit akreditasi ke portal ARJUNA. Sehingga dalam beberapa waktu kedepan Jurnal Ilmiah di fEBI iain surakarta diharapkan dapat meningkatkan kualitasnya dengan terakreditasi nasional. (AR)

 

[smartslider3 slider=171]