Sosialisasikan Panduan Praktis E-learning, FEBI gelar Simulasi untuk Seluruh Dosen

FEBI News| Sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran dalam format pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau kuliah daring, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam melalui Unit Konsorsium Dosen pada tanggal 14 Oktober 2020 melaksanakan kegiatan diskusi rutin bagi dosen di lingkungan FEBI IAIN Surakarta dengan tema “Simulasi Penggunaan e-Learning IAIN Surakarta”, dengan menghadirkan narasumber kepala PTIPD IAIN Surakarta Bapak Ahmad Hafidh, M.Ag. Kegiatan diskusi dilaksanakan secara offline juga dengan memfasilitasi para peserta lain yg hadir secara online melalui aplikasi Zoom.

Kegiatan diskusi diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Dekan FEBI Bapak Dr. M. rahmawan Arifin, SE, M.Si. setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan inti diskusi yaitu paparan materi yang disampaikan oleh narasumber. Materi diskusi diawali dari deskripsi umum berkaitan dengan gambaran singkat tentang model kuliah online yang memiliki dua pendekatan yaitu pndekatan sinkronus dan asinkronus, selanjutnya materi tentang panduan praktis yang lebih sederhana dari yang sudah ada dalam panduan praktis Sikulon, yaitu penjelasan singkat dan simulasi 4 ruang pokok dalam e-Learning Sikulon: (1) ruang beranda, (2) ruang pengguna atau dosen, (3) ruang kuliah, dan (4) ruang tatap muka. Acara semakin interaktif dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari peserta baik peserta yg hadir secara offline maupun online via Zoom.
Kegiatan diakhiri dengan penutupan oleh moderator sekaligus pembawa acara, dan diakhiri dengan sesi foto bersama.

Pembelajaran Pesmadin FEBI IAIN Surakarta Angkatan Dua Sudah dimulai, Rata-rata Mahasantri Sudah Mampu Membaca al-Qur’an


FEBI News| Pembelajaran Pesmadin FEBI IAIN Surakarta untuk angkatan kedua telah dimulai. Sejak Kamis, 8 Oktober 2020 para musrif/ah sudah melakukan pengajaran. Angkatan Pesmadin tahun 2020 diikuti oleh 1138 mahasiswa dalam hal ini mereka telas resmi menjadi mahasantri Pesmadin FEBI IAIN Surakarta. Sebelumnya telah dilakukan placement test untuk menentukan kelas mereka. Setelah pembagian kelas, mahasantri dan musrif/ah membuat grup media sosial (WA) untuk memudahkan komunikasi mereka dan juga menunjang kegiatan pembelajaran.

Pada tahun 2020 ini kelas Pesmadin FEBI IAIN Surakarta mempunyai 5 kelas Bengkel, 10 Kelas Asasi, 9 kelas Qiro’ah dan 7 kelas Ulya. Hal ini didasarkan atas hasil placement test yang dilakukan sebelumnya. Dari situ diketahui bahwa rata-rata mahasiswa baru FEBI IAIN Surakarta tahun 2020 dapat membaca al-qur’an namun masih perlu untuk meningkatkan pengetahuan tajwid dan pengamalannya.

Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, pesmadin tetap berusaha untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal. Hal ini mengingat adanya batasan dalam beraktivitas, maka pembelajaran dilakukan secara fleksibel. Mengingat pada tahun sebelumnya pembelajaran dilakukan di kelas-kelas FEBI IAIN Surakarta. Namun, pada kesempatan dilakukan dengan sedikit perbedaan. Pada angkatan kedua ini pembelajaran dilakukan secara offline dan online.

Pembelajaran dilakukan secara offline jikalau hal itu memungkinkan untuk mahasantri dan musrif/ah berada dalam jangkauan tidak jauh dari kampus IAIN Surakarta. Untuk pembelajaran online dilakukan melalui media whatsapp, zoom, google meet dan media lainnya. Ini dilakukan untuk memudahkan penyampaian materi dan berjalannya kegiatan pembelajaran. Musrif/ah dituntut kreatif dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan kepada mahasantri baru. Untuk itu mereka menggunakan media digital yang mendukung tersampaikannya materi ke mahasantri.

Kegiatan pembelajaran untuk sesi pertama ini di selesai pada Jum’at, 10 Oktober 2020. Adanya pembelajaran di sesi pertama ini diharapkan dapat menunjang pengetahuan mahasantri untuk mengikuti ujian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) al qur’an dan ibadan yang akan diadakan pada awal November 2020. Selain itu, pembelajaran ini dilakukan untuk menambah wawasan mahasiswa baru yang sekaligus menyandang mahasantri dalam hal kemampuan membaca al-qur’an dan mengamalkan ajaran Islam.

MEMBUKA CAKRAWALA BERPIKIR KRITIS MAHASISWA, SEMA FEBI IAIN SURAKARTA GELAR ACARA DUSKUSI BERTAJUK MENAKAR KEBIJAKAN OMNIBUS LAW

FEBI NEWS| Bertempat di Taman FEBI IAIN Surakarta, 08 Oktober 2020. Acara DIKSI (Diskusi Pintar Isu Terkini) telah berhasil diselenggarakan oleh SEMA FEBI IAIN Surakarta, melalui luring yang dihadiri peserta secara langsung dan daring via Zoom meeting. Acara tersebut berlangsung dengan mengangkat tema yaitu “Menakar Kebijakan Omnibus Law”. Selain itu, kegiatan ini turut menghadirkan saudara Said Iqbal yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) serta Muh. Isra Bil Ali, S.H., seorang advokat sebagai pembicara. Dalam DIKSI tersebut, pembicara tentunya didampingi oleh saudara Wawan Triyono, S.E., selaku moderator acara. Tidak sampai disana, acara ini ternyata mampu menyita perhatian dari berbagai kalangan, terbukti dari jumlah peserta yang tercatat yakni lebih dari 100 orang dalam room meeting Zoom dan beberapa orang lainnya menyempatkan hadir secara luring dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Pada kesempatannya, pembicara mengupas tuntas terkait kebijakan Omnibus Law khususnya Undang-Undang Cipta Kerja yang sedang hangat diperbincangkan. Berbagai gejolak hadir seiring dengan hadirnya UU tersebut. Pembicara menegaskan bahwa kebijakan ini memutilasi hak-hak kaum buruh dan tidak ada satupun dari mereka yang tidak menolak adanya UU tersebut. Jika hal ini terus dibiarkan maka tidak hanya akan membunuh satu generasi melainkan tujuh generasi berikutnya.

Melalui pemaparan diatas, banyak sekali ilmu serta pengalaman yang telah dibagikan oleh pembicara. Hingga pada sesi akhir acara, beliau mengajak kita semua sebagai mahasiswa, generasi penerus bangsa, dan tangan kanan rakyat Indonesia untuk berjuang bersama, karena penentu masa depan adalah kita hari ini. Semoga dengan terlaksananya acara tersebut mampu membuka cakrawala dan wawasan kita semua untuk peka terhadap isu dan problematika yang tengah mengguncang negara kita.

Redaktur:Dian/KJF

SEMA FEBI IAIN SURAKARTA BERIKAN WADAH DISKUSI BAGI MAHASISWA KUPAS TUNTAS KEBIJAKAN UU BI

FEBI NEWS| Bertempat di salah satu Gedung FEBI IAIN Surakarta, DIKSI (Diskusi Pintar Isu Terkini) yang bertemakan “Manakar Kebijakan UU BI” berhasil diselenggarakan oleh SEMA FEBI IAIN Surakarta pada 07 Oktober 2020 secara daring melalui Zoom Meeting dan luring yang dihadiri secara langsung dengan tetap memperhatikan berbagai protokol kesehatan. Suksesnya acara tersebut turut didukung oleh hadirnya Dr. Agung Abdullah dan Faizal Adi Surya S.H.M.H. sebagai pembicara, serta didampingi pula oleh Arifin Ependy selaku moderator. Selain itu, acara DIKSI ini sukses mendapat antusiasme dari kurang lebih sejumlah 100 peserta yang terekam mengikuti acara melalui Zoom meeting maupun hadir secara langsung.

Pada kesempatannya, pembicara mengupas tuntas terkait kebijakan Undang-undang Bank Indonesia (UU BI) serta mempertanyakan independensi Bank Indonesia selaku lembaga independen negara. Selain membahas mengenai kebijakan secara formil, pembicara juga memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara kita sebagai mahasiswa dalam melawan segala bentuk kebijakan yang merugikan masyarakat luas. Hal tersebut bisa dilakukan dengan perlawanan melalui peradilan maupun non-peradilan salah satunya yaitu mengajukan permohonan ke Mahkamah Konstitusi agar dilakukan pengujian undang-undang terkait. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang karena setiap warga negara mempunyai hak konstitusi.

Sudah menjadi orientasi bagi SEMA FEBI dalam mengupas isu semacam ini, mengkritisi dan mencari solusi dengan mengadakan diskusi merupakan salah satu cara terbaik. Semoga dengan berlangsungnya acara tersebut, peserta maupun mahasiswa sekalian dapat menjadi agent of change yang kritis, solutif dan peka terhadap problematika yang dirasakan disekitar kita.


Redaktur:Dian/KJF

BERKACA MELALUI JENDELA MODERASI BERAGAMA DI AUSTRALIA DEMA FEBI IAIN SURAKARTA SHARING WAWASAN DALAM SEMINAR MODERASI BERAGAMA PADA MAHASISWA

FEBI NEWS| DEMA FEBI IAIN Surakarta telah mengadakan acara Seminar Moderasi Beragama untuk yang kedua kalinya dengan tema “Menumbuhkan Sikap Moderat Beragama Serta Mengenal Moderasi Beragama di Australia”. Acara tersebut berlangsung secara online maupun offline, yakni melalui aplikasi zoom meeting dan dihadiri secara langsung di Aula FEBI IAIN Surakarta. Dalam seminar tersebut DEMA FEBI mengundang pembicara yang tentunya sudah berpengalaman dibidangnya yaitu Ibu Siti Nur Hidayah, S.Th.I, MA, M.Sc., kemudian didampingi oleh Ali Mukhsin, S. Akun sebagai moderator. Acara yang digelar pada Sabtu, 5 September 2020 dan terbuka untuk umum ini mendapat antusiasme dari sejumlah peserta.

Dalam kesempatannya, Pembicara menyampaikan bahwa moderasi beragama berarti cara beragama, seseorang secara tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya. Prinsip moderasi beragama menyeimbangkan kebaikan yang berhubungan dengan Tuhan dengan kemaslahatan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Selain itu pemateri juga menyampaikan bahwa moderasi beragama merupakan upaya mengembalikan pemahaman dan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, yakni untuk menjaga harkat, martabat, dan peradaban manusia. Pemateri juga sempat membagikan pengalamannya tentang bagaimana moderasi beragama di Australia, sikap orang muslim yang terintimidasi, dan cara umat muslim beradaptasi di Australia.

Usai sudah pemaparan dari pembicara, banyak hal yang dapat kita ambil dan simpulkan, sebagaimana dalam hal beragama tentunya sikap moderasi dirasa penting dan mampu membantu kita untuk beradaptasi menyesuaikan lingkungan dimanapun kita berpijak tanpa mengurangi esensi beragama itu sendiri. Semoga kedepan acara ini dapat menjadi wawasan tambahan serta mampu menumbuhkan sikap moderat bagi peserta terutama mahasiswa FEBI IAIN Surakarta.

Redaktur:Ajeng/KJF

DEMA FEBI IAIN SURAKARTA GELAR ACARA SEMINAR ONLINE BERTAJUK PRESPEKTIF MODERASI BERAGAMA SEBAGAI INSTRUMEN KEUTUHAN BANGSA

FEBI NEWS| Bertempat di Aula FEBI IAIN Surakarta, telah berlangsung acara Seminar Moderasi Beragama yang digelar secara daring melalui Google Meet dan luring dihadiri secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada. Dengan mengangkat tema “Prespektif Moderasi Beragama Sebagai Instrumen Keutuhan Bangsa”, acara yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI IAIN Surakarta ini diadakan tepatnya pada 02 September 2020 lalu. Selain itu, turut dihadirkan pula Raha Bistara, S.Ag yang merupakan alumni dari IAIN Surakarta sebagai pembicara dan Muhammad Nuzulul Huda, S.E. sebagai moderator acara.

Diawali oleh sambutan dari Ibu Septin Puji Astuti, S.Si., M.T., Ph.D. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Surakarta, serangkaian acara Seminar resmi dibuka. Kemudian acara pun berlanjut pada penyampaian materi oleh Raha Bistara, S.Ag, dimana dalam kesempatannya, beliau memaparkan bahwa ”Belajar open minded sangatlah penting. Untuk menerima perbedaan agar tidak membawa kemunduran bagi agama Islam. Semakin seseorang mengenal dunia maka semakin terbuka pula wawasannya. Open minded akan mengarahkan seseorang untuk lebih bersifat toleransi dan ramah”.

Harapannya dengan terselenggaranya seminar nasional dengan tema moderasi beragama ini peserta lebih semangat membuka wawasan untuk saling melengkapi satu sama lain antara Agama dan Negara. Meskipun kegiatan seminar kali ini berbeda dengan seminar-seminar DEMA FEBI sebelumnya, hal ini tidak menyurutkan semangat para peserta untuk memberikan respon dan kesan yang positif yang disuguhkan oleh pemateri yang menarik untuk digali.

Redaktur:Ajeng/KJF

KUATKAN BRANDING MAHASISWA MELALUI PUBLIC SPEAKING, DEMA FEBI IAIN SURAKARTA GELAR WORKSHOP BERANI BICARA HEBAT #2

FEBI NEWS| Bertempat di Graha IAIN Surakarta, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI IAIN Surakarta telah berhasil menggelar acara “Workshop Berani Bicara Hebat” selama dua hari berturut-turut, tepatnya pada tanggal 02 Oktober 2020 lalu. Acara yang diadakan secara offline dengan mematuhi berbagai protokol kesehatan ini, berhasil menggait peserta sejumlah kurang lebih 172 orang yang terdiri dari peserta delegasi maupun umum. Digelarnya acara semacam ini, bertujuan untuk menumbuhkan kembali potensi pada peserta terkhusus mahasiswa FEBI IAIN Surakarta dalam hal Public Speaking. Guna mendorong suksesnya acara ini, DEMA FEBI telah menghadirkan pembicara Ibu Herni Putrianti yang memandu materi acara pada kegiatan kedua.

Berbeda dengan kegiatan pertama workshop tempo lalu, bersama pembicara yaitu Ibu Herni Putrianti, acara berlangsung dengan konsep dimana pembicara menyampaikan materinya yang disiarkan live melalui room meeting Zoom dengan tema “Saatnya Pemuda Menjual Branding dengan Public Speaking”. Dalam kesempatannya, beliau menyampaikan atas dasar permasalahan yang dihadapi anak muda saat ini, salah satunya ialah ketidak percayaan diri. Kemudian beliau menekankan bagaimana cara agar dapat menambah kepercayaan diri dan hal-hal yang dibutuhkan untuk berani berbicara dengan hebat. Setelah semua materi disampaikan, pemateri meminta peserta workshop untuk membentuk beberapa kelompok guna mendiskusikan kelebihan suatu perusahaan yang nantinya akan dipresentasikan di depan peserta lainnya.

Acara workshop ini berhasil menyita antuasme dari sejumlah mahasiswa, hal tersebut dikarenakan acara ini dirasa sangat bermanfaat bagi peserta untuk menumbuh kembangkan passion yang begitu dibutuhkan dalam dunia kerja nantinya. Kemudian panitia berharap bahwa dengan dilaksanakannya acara ini, peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dengan baik dan percaya diri.

Redaktur: Ajeng/KJF

MENGUPAS POTENSI MAHASISWA DENGAN PUBLIC SPEAKING, DEMA FEBI IAIN SURAKARTA GELAR WORKSHOP BERANI BICARA HEBAT #KEGIATAN 1

FEBI NEWS| Bertempat di Graha IAIN Surakarta, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI IAIN Surakarta telah berhasil menggelar acara “Workshop Berani Bicara Hebat” selama dua hari berturut-turut, tepatnya pada tanggal 01 Oktober 2020 lalu. Acara yang diadakan secara offline dengan mematuhi berbagai protokol kesehatan ini, berhasil menggait peserta sejumlah kurang lebih 172 orang yang terdiri dari peserta delegasi maupun umum. Digelarnya acara semacam ini, bertujuan untuk menumbuhkan kembali potensi pada peserta terkhusus mahasiswa FEBI IAIN Surakarta dalam hal Public Speaking. Guna mendorong suksesnya acara ini, DEMA FEBI telah menghadirkan seorang pembicara yaitu Bpk. M. Rikza Chamami, M.Si., yang akan memandu acara pada kegiatan hari pertama

Berawal dari sambutan yang disampaikan oleh Bpk. Dr. M. Rahmawan Arifin, S.E, M.Si., selaku Dekan FEBI IAIN Surakarta, Acara workshop berani bicara hebat pada hari pertama pun digelar. Dengan mengangkat Tema “Mengupas Potensi Diri dengan Public Speaking”, Bpk. M. Rikza Chamami, M.Si., menyampaikan materinya sedikit tentang keharusan bagi kita untuk berani bicara didepan orang banyak, terutama bagi anak muda sekarang yang kerap malu dan tidak percaya diri ketika melakukannya. Setelah materi disampaikan, dibentuklah FGD (Forum Grup Diskusi) untuk masing – masing peserta, guna mendiskusikan suatu hal yang nantinya akan disampaikan oleh perwakilan kelompok ke depan.

Acara workshop ini berhasil menyita antuasme dari sejumlah mahasiswa, hal tersebut dikarenakan acara ini dirasa sangat bermanfaat bagi peserta untuk menumbuh kembangkan passion yang begitu dibutuhkan dalam dunia kerja nantinya. Kemudian panitia berharap bahwa dengan dilaksanakannya acara ini, peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dengan baik dan percaya diri.

Redaktur: Ajeng/KJF

TALKSHOW FINTECH SYARIAH #2: PERAN MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PERUBAHAN APLIKASI FINANCIAL TECHNOLOGY SYARIAH DI INDONESIA

FEBI NEWS| 10 Oktober 2020, Bertempat di Aula FEBI IAIN Surakarta, FRESH FEBI sukses selenggarakan acara Talkshow Fintech Syariah untuk yang kedua kalinya dengan tema “Fintech Syariah: Peran Mahasiswa Terhadap Perkembangan Fintech Syariah di Indonesia”, yang berlangsung secara luring maupun daring melalui Zoom Meeting. Selain itu, dalam acara ini turut dihadirkan seorang pembicara yaitu Saudari Lulu Syifa Pratama, S.E yang saat ini tengah menempuh studi Pasca Sarjananya di Fakultas Ekonomi Bisnis UGM. Tentunya pembicara yang penuh pengalaman ini turut didampingi pula oleh seorang moderator yakni saudari Suyanti yang merupakan Demisioner Fresh FEBI IAIN Surakarta.

Dengan dihadiri peserta kurang lebih 80 orang termasuk daring maupun luring, acara ini berlangsung dengan penuh antusias. Pada kesempatannya, pembicara yang akrab disapa kak syifa ini, menyampaikan banyak hal. Termasuk tentang perkembangan fintech syariah, macam macam fintech syariah yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peluang dan tantangan yang ada, serta sikap yang seharusnya mahasiswa ambil untuk turut berperan dalam perkembangan fintech syariah itu sendiri.

Diakhiri dengan closing statement dari pembicara, acara ini resmi ditutup. Semoga dengan diadakannya kegiatan semacam ini mampu menumbuhkan wawasan pada peserta termasuk mahasiswa FEBI IAIN Surakarta pada Fintech Syariah itu sendiri. Dan harapannya mahasiswa sekalian dapat menjadi ujung tombak kemajuan fintech syariah di Indonesia. Salam Ekonom Rabbani!

Redaktur: Ajeng/KJF

Talkshow Fintech Syariah Indonesia, FRESH FEBI IAIN Surakarta hadirkan General Secretary of Indonesia Sharia Fintech Association

FEBI NEWS| FRESH FEBI IAIN Surakarta selenggarakan Talk Show Fintech Syariah bertajuk “Fintech Syariah: Peluang dan Tantangan Indonesia” pada 05 Oktober 2020. Acara yang digelar secara virtual via Zoom meeting ini sukses mendapat antusisme dari ratusan peserta yang turut memeriahkan acara. Selain itu, dalam acara ini dihadirkan pula seorang pembicara yang merupakan Head of Yayasan Energi Nusantara dan General Secretary of Indonesia Sharia Fintech Association, yaitu Bapak Irvan Hermala dan turut dimoderatori oleh Wawan Saputra yang merupakan salah seorang anggota FRESH dan BAPERNAS FOSSEI.

Pada kesempatannya, bpk. Irvan Hermala atau akrab disapa pak irvan ini menyampaikan banyak hal tentang topik terkait, termasuk salah satunya ialah memberikan pemahaman terhadap peserta tentang fintech itu sendiri, kemudian sejarah fintech hingga perkembangannya dari tahun ke tahun di Indonesia. Namun ternyata, menurut beliau fintech di Indonesia masing begitu minim kontribusinya, sehingga hal tersebut berdampak pada perkembangan fintech saat ini.

Meskipun dihadapkan oleh pandemi yang tengah mewabah, tidak mengurangi sedikit pun esensi dari dilaksanakannya acara ini. Pentingnya edukasi terkait fintech syariah melatarbelakangi digelarnya acara talk show yang tak lain ialah guna menumbuhkan wawasan dan sikap kritis sekaligus menunjukkan over view fintech Syariah saat ini kepada peserta ataupun mahasiswa. Sehingga peserta pun memahami bagaimana peluang dan tantangan fintech Syariah itu sendiri yang menjadi PR bagi kita bersama.

Redaktur: (Ajeng/KJF)