Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta mengutus 2 orang delegasi terbaik dari jumlah 9 orang delegasi dari IAIN Surakarta dalam Konferensi Internasional “The 4th Borneo Undergraduate Academic Forum” (BUAF). Konferensi Internasional dilaksanakan di Samarinda pada 13-15 Oktober 2019 dengan mengusung tema “Contemporary Islamic Studies and Globalization Challenges in the Millenial Era”. Kegiatan ini tampak meriah dengan menghadirkan 111 pemateri paralel yang telah lolos dalam serangkaian seleksi.
Kegiatan hari pertama (Minggu, 13 Oktober 2019) diawali dengan Opening Ceremony dilanjutkan Seminar. Serangkaian acara dimulai dengan hiburan UKM Musik dan Tarian Dayak, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubhanul Wathon, pembacaan ayat suci Al-Quran, sambutan Rektor IAIN Samarinda, Sambutan bapak Ruchman Basori, M.Ag (Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Kementrian Agama RI) sekaligus membuka acara, dilanjutkan pemaparan seminar terkait urgensi riset Islamic Studies Challenges in Millenial era sebagai wujud gerakan pasca Orientalisme dalam hal ini yang disampaikan oleh Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil. Ph.D sebagai Keynote Speaker. Setelah itu berlangsung penandatanganan MoU antara IAIN Samarinda dengan KBRI Malaysia (Kerjasama PKL/KKN-KKL), Penyerahan Cinderamata untuk Keynote Speaker, Doa lalu penutup.
Hari ke-2 Senin, 14 Oktober 2019 berlanjut menuju acara Pleno yang diisi oleh NyiNyi Kyaw, Ph.D (Myanmar Studies Program-ISEAS-Yusof Ishak Institute-Singapore) dengan tema “The Contructioun of Identities in the Age of Social Media: Budhist-Versus-Muslim Identity Amid Conflict in Myanmar”. Dalam pleno tersebut NyiNyi Kyaw, Ph.D mengupas tuntas terkait konflik yang terjadi di Rohingnya. Setelah pleno dilakukan, kegiatan beranjak presentasi oleh pemateri paralel. Pada kesempatan ini ada 2 pemateri dari delegasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta. Pertama Arian Agung Prasetiyawan mahasiswa prodi Manajemen Bisnis Syariah 2017 dengan judul “Aktivisme Rohis SMA Sederajat di Surakarta”, Kedua Lina Lutfiana mahasiswa prodi Akutansi Syariah 2016 dengan judul “Mengkampanyekan Islam Santun dan Toleran di Era Millennial”.
Paper milik Arian Agung Prasetiyawan berhasil menyabet gelar Best Paper 2nd on sub / theme Politics, democracy, and trans-national religious movement. Arian mengatakan “Terimakasih kami sampaikan kepada Orang tua, pihak Institusi, Fakultas, rekan-rekan berpikir di UKM Lembaga Penelitian Mahasiswa Dinamika, Forum Mahasiswa Bidikmisi IAIN Surakarta, dan para dosen yang sudah membimbing proses penelitian yang kami lakukan ini serta seluruh civitas akademik IAIN Surakarta yang telah memberikan doa serta dukungan. Semoga pencapaian ini dapat merangsang ghairah berliterasi di dalam diri civitas akademik IAIN Surakarta dan menjadi karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian bukan hanya sekadar eksistensi belaka melainkan juga menjunjung tinggi nilai orisinalitas, kredibilitas dan rasa ingin tahu serta kepekaan atas masalah yang ada di sekitar. Maka dari itu jiwa peneliti harus hadir dalam diri civitas akademik dalam sebuah institusi, mahasiswa khususnya. Sebagaimana tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat) idealnya, mahasiswa mendapat kan ilmu, lalu melakukan penelitian dan kemudian dari hasilnya dapat digunakan untuk mengabdi kepada masyarakat, sehingga membawa kebermanfaatan untuk bangsa dan negara”.
Kegiatan terakhir pada Selasa, 15 Oktober 2019 berlangsung Closing Ceremony. Serangkaian acara diawali dengan refleksi arah kajian para peserta BUAF 2019 oleh Dr. Hj. Nida (WR 3 UIN Antasari Banjarmasin), Dr. Abdul MuqtiRouf (WR 3 IAIN Pontianak), Dr. H. Sadiani (WR 3 IAIN Palangkaraya), Dr. H. M. Abzar Duraesa (WR 3 IAIN Samarinda). Kemudian dilanjutkan penutupan oleh Amiruddin Kuba, M.A KASI Kemahasiswaan Direktur Jendral Pendidikan Islam Kemenag dan penyerahan sertifikat Best Paper serta pendistribusian Procedings BUAF ke-4 tahun 2019. Untuk merefresh jiwa dan raga panitia mengajak elemen yang terlibat untuk City Tour dengan menyusuri sungai terbesar di Indonesia yaitu sungai Mahakam menggunakan kapal Pesut Mahakam. Sebuah akhir yang tak terlupakan, harapannya silaturahmi tetap terjalin dan kedepan dapat berjumpa lagi di event lainnya. (Arian Agung)
IKA FEBI IAIN Surakarta lakukan Bakti Sosial Penyaluran Air Bersih di Wonogiri
Ikatan keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (IKA FEBI) IAIN Surakarta melaksanakan bakti sosial berupa penyaluran air bersih di daerah kekeringan, Dusun Digal, Sumberagung Pracimantoro Wonogiri pada Ahad, 13 September 2019.
Penyaluran bantuan air bersih tersebut dilakukan dengan menggunakan tangki kapasitas 6000 liter. Pada kesempatan ini, bantuan air bersih yang disalurkan sejumlah 10 tangki. Sehingga jumlah total air bersih yang disalurkan sejumlah 60.000 liter.
“Ini sebagai bentuk kepedulian Alumni FEBI IAIN Surakarta kepada warga yang saat ini mengalami kesulitan air bersih di daerah kekeringan,” kata koordinator kegiatan, Khomarudin Achmad. Minggu siang.
Lebih lanjut Khomarudin mengungkapkan, bahwa akan terus mengupayakan kegiatan yang serupa di daerah lain yang mengalami kekeringan secara langsung. Sehingga warga bisa langsung dapat memanfaatkanya.
Sementara itu Ibu Nuryani mewakili warga Dusun Digal menyampaikan terimakasih atas bantuan pemberian air bersih dari IKA FEBI IAIN Surakarta, karena selama musim kemarau saat ini, di Dusun Digal mengalami kekurangan air bersih, hanya air bersih yang saat ini dibutuhkan warga dan adanya bantuan ini sangat bermanfaat untuk warga kami. (khom)
Tim Video FEBI IAIN Surakarta juara 3 di Ajang Perlombaan Jambore Ekonomi Syariah Nasional 2019
Ajang perlombaan bergengsi Tahunan antar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Se-Indonesia atau yang biasa dikenal dengan nama Jambore Ekonomi Syariah (JES Nasional) kali ini diselenggarakan di IAIN Tulung Agung (Jawa Timur) pada tanggal 10 – 13 Oktober 2019.
Pada tahun 2019 ini JES Nasional diikuti oleh 32 kampus PTKIN dari berbagai penjuru negeri di Indonesia. Dari beberapa cabang lomba yang ada, IAIN Surakarta mengirimkan satu Tim untuk mengikuti perlombaan Video Competition sesuai dengan aturan dan tema yang telah ditetapkan.
Dengan niat yang kuat, Tim lomba FEBI mencoba mempersembahkan yang terbaik, mulai dari pengambilan video dari berbagai sudut yang merupakan ciri khas kota solo, suasana kampus, dan proses kehidupan kampus yang juga digabungkan dengan maraknya fenomena ekonomi digital saat ini. Kenyamanan dan kemudahan yang diberikan melalui ekonomi digital membuat Tim Video FEBI mengangkat tema “Candu” yang berarti kita dimanjakan dan sedikit bergantung atas kemudahan dan efektivitas yang ditawarkan oleh ekonomi digital, sehingga membuat candu positif untuk terus memanfaatkannya.
Lomba yang diawali dengan seleksi pengumpulan video, selanjutnya presentasi dan dinilai langsung oleh juri akhrinya menghasilkan beberapa juara, diantaranya juara satu diraih oleh UIN Sultan Maulana Hasanudi Banten, juara kedua diraih oleh Tuan Rumah yaitu IAIN Tulung Agung dan Juara tiga diraih oleh IAIN Surakarta.
Berikut ini beberapa nama anggota Tim Video lomba FEBI IAIN Surakarta :
1. Annisa Nurhalisa
2. Dian Aresti
3. Bayu Tri Pamungkas
4. Yoanda Hengki Chaniago
Rizki Fajar, selaku ketua DEMA FEBI dan pendamping peserta lomba mengungkapkan bahwa “Semoga dengan diraihnya juara 3 ini mampu memacu semangat teman-teman mahasiswa lain untuk selalu berperan aktif dan ikut serta dalam memajukan nama besar IAIN Surakarta karena Sejatinya menang dan hadiah uang bukanlah suatu hal utama, namun kontribusi dan semangat berdedikasi untuk membawa sesuatu hal yang dapat mengangkat nama kampus adalah bukti pengabdian yang sebenarnya.”
(Humas DEMA FEBI)
Senat Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta ikuti MUNAS SEMA FEBI Se-Indonesia dan Jambore Ekonomi Syariah 2019
Untuk mempererat tali silaturahmi antar organisasi Senat mahasiswa tingkat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, FORNASMEBI (Forum Nasional Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam) mengadakan sebuah acara MUNAS (Musyawarah Nasional) SEMA FEBI Se-Indonesia. Acara ini digelar untuk melakukan bahasan organisasi FORNASMEBI kedepan dengan berpedoman pada pengembangan Ekonomi, masyarakat dan kebangsaan. MUNAS ini dilaksanakan dari tanggal 10-13 Oktober 2019 di IAIN Tulungagung. Tidak hanya MUNAS, Acara FORNASMEBI juga selenggarakan, JES (Jambore ekonomi syariah).
JES ini menyelenggarakan beberapa ajang perlombaan bergengsi Tahunan antar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Se-Indonesia yang kali ini diselenggarakan di IAIN Tulung Agung (Jawa Timur)
Hasil dari Musyawarah Nasional ini adalah pembentukan AD-ART, GBHO dan GBHK FORNASMEBI serta pembentukan komisi-komisi organisasi FORNASMEBI dan pembentukan Presidium pusat, Pimpinan pusat, pembahasan RAKERNAS FORNASMEBI.
(Penulis: A. Muizzain Nur Al-Aziz/Humas SEMA FEBI)
Dosen Febi mengikuti Consorsium AFEBIS: Sosialisasi 9 kriteria Akreditasi Program Studi
Jumat (11 okt 2019) Yogyakarta. Runtutan acara yang dimulai dengan International Conference on Islamic Finance and Banking pada hari rabu dan kamis (09-10 okt 2019) di Hotel Shapier Premier, ditutup dengan acara Consorsium AFEBIS untuk sosialisasi akreditasi standart 9. Pada acara Consorsium ini narasumber dari BAN PT, Prof Akhmad Fauzy , S.Si., M.Si., P.hD. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mengirimkan delapan delegasi dalam acara ini, yaitu bapak Drs. H.Sri Walyoto, P.hD, ibu Dr Fitri Wulandari MSI, ibu Marita Kusuma Wardani, MSi, ibu Datien Eriska Utami, MSi, bapak Budi Sukardi, MSI, bapak Khairul Imam,MSi dan bapak Zakky Fahma A., MM
Pada consorsium ini, BAN PT memberikan kriteria untuk kebijakan prioritas pengajuan akreditasi sebagai berikut: Usulan akreditasi pertama, Usulan akreditasi program studi yang status akreditasinya sudah kadaluarsa, Usulan akreditasi program studi yang status akreditasinya akan berakhir di tahun 2019. Kebijakan prioritas ini disebabkan adanya overload pada pengajuan berkas akreditasi sebelum maret 2019.
Acara ini sebagai acara sosialisasi 9 kriteria akreditasi program studi dan sekaligus sebagai tempat tanya jawab peserta acara ini terkait dengan perubahan-perubahan dari 7 standart menjadi 9 kriteria, karena masih banyak dari peserta yang masih beradapatasi dengan penilaian 9 kreteria akrediatasi.
ZFA
306 Mahasiswa Calon Wisudwan FEBI IAIN Surakarta ikuti Career Development Program dengan tajuk Sukses Bekarir dan Berwirausaha
FEBI News| Guna membekali lulusannya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta menyelenggarakan Career Development Program dengan tajuk Sukses Bekarir dan Berwirausaha. Acara ini diselenggarakan pada Jum’at (27/8/2019) yang diikuti secara antusias oleh 306 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang akan diwisuda pada periode 41 dan 42. meskipun pelaksanaan dimulai pukul 7.30 WIB. Pada kesempatan itu, tampil sebagai narasumber yakni Psikolog Vera Imanti, M.Psi. dan Digital Desainer Gilang Bogy, S.E. Kegiatan diawali dengan kegiatan seremonial dengan sambutan Dr. Awan Kostrad mewakili jajaran Dekanat, bahwa calon alumni FEBI harus mampu unggul dan bersaing dalam dunia kerja. Lulus itu hanya awal dari perjuangan yang sesungguhnya.
Lanjut pada materi inti, Vera Imanti, M.Psi. memberi semangat bahwa harus bagaimana mahasiswa setelah wisuda. Kebahagiaan mahasiswa hanya pada saat setelah selesai revisi skripsi hingga pelaksanaan wisuda, setelah itu kegalauan ala generasi milenial akan mewabah kepada alumni. Entah alasan kerja atau akan dirasani tetangga karena menganggur. Maka dari itu, Dosen sekaligus Psikolog tersebut mengimbau agar mahasiswa calon wisudawan bisa memahami diri sendiri guna mendapat karir yang diimpikan. Selain itu, beliau juga memberikan bagaimana trik-trik dalam menghadapi dunia kerja, dari pemilihan kerja hingga menghadapi HRD. Sementara narasumber kedua, memotivasi bahwa berkarir tidak harus duduk manis di meja kerja ala kantoran. Bekerja akan lebih nyaman dan membahagiakan manakala sesuai passion. Meskipun penuh tantangan dan tekanan, jika kita sudah mencinta pekerjaan maka semua akan terasa menyenangkan. Desainer itu berkisah bahwa dirinya adalah seorang sarjana ekonomi, akan tetapi dia lebih menekuni dunia desain grafis yang justru tidak dipelajarinya selama duduk di bangku kuliah. Kecintaanya dalam dunia desain, telah mengantarkannya menjadi desainer dari Indonesia yang dikontrak timnas Jerman dalam gelaran piala dunia beberapa tahun silam. Hasil karyanya dipajang dalam kemasan khusus dan terbatas coca cola di Jerman. Tak berhenti disitu saja, karir gemilangnya juga membuat pemuda lulusan 2016 UNS ini mendapat penghargaan-penghargaan dalam seni WPAP.
Dalam Career Development Program ini, diharapkan mampu memicu mahasiswa calon wisudawan untuk pandai menyikapi masa depan. Kampus hanya jalan atau tawasul menuju kesuksesan. Sukses tidak selalu diindikasikan dengan bergelimang harta, jabatan yang tinggi atau perihal yang melulu menyangkut materi. Tetapi sukses itu ketika mereka bisa berbuat, bermanfaat terhadap sekelilingnya. Acara diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan oleh ketua Panitia, N.H. Al Amin, M.E.Sy. Sekaligus berpesan bahwa Career Development Program ini hanya secuil ikhtiar yang dilakukan demi kejayaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam melalui alumni sebagai corong indikator utama keberhasilan Pendidikan. (efha)
MoU dan Relaunching Galeri Investasi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
Rabu (25/09/2019) Sukoharjo. Bertempat di hall Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Surakarta, pelaksanaan penandatanganan MoU tiga pihak yaitu FEBI IAIN Surakarta, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indopremier Sekuritas (IPOT). Pada acara tersebut dari pihak FEBI IAIN Surakarta diwakili oleh Bapak Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D selaku Dekan FEBI IAIN Surakarta, dari BEI diwakili oleh Dedy Priyadi selaku Kepala Divisi Pengembangan Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, dan dari pihak Indopremier Sekuritas diwakili oleh Rivan Ishak selaku Head of Marketing & Retail Indopremier Sekuritas.Pelaksanaan MoU ini ditandai dengan pemotongan pita oleh ketiga pihak yang bekerjasama dan pemukulan gong secara Bersama sebagai tanda mulainya kerjasama ketiga pihak.
Penandatanganan MoU ini juga menandai berubahnya galeri investasi yang ada di FEBI IAIN Surakarta. Perubahan tersebut adalah dari galeri investasi konvensional menjadi galeri investasi Syariah. Adanya perubahan tersebut, maka galeri investasi Syariah FEBI IAIN Surakarta fokus pada transaksi yang bersifat Syariah dari sisi produknya (saham Syariah). Sehingga civitas akademika FEBI IAIN Surakarta pada khususnya dan seluruh masyarakat umum, bisa menikmati kemudahan dalam berinvestasi Syariah.
Seminar Nasional Kebangsaan “Milenial Bicara Ekonomi Indonesia”
Bertempat di Graha Kampus IAIN Surakarta (24/9/2019) DEMA FEBI IAIN Surakarta telah menyelenggarakan Acara Seminar Nasional Kebangsaan dengan tema “Milenial Bicara Ekonomi Indonesia”, dengan menghadirkan pembicara muda nasional Sherly Annavita dan Faldo Maldini dengan moderator kepala departemen kastrat DEMA FEBI (Said Satria).
Acara diawali dengan salam pembuka, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa, kemudian sambutan-sambutan dari ketua panitia (Wichang Arif) dan ketua umum DEMA FEBI (Rizki Fajar) baru dilanjut dengan sambutan dari jajaran Fakultas yang diwakili oleh Hj. Datien Eriska Utami, S.E., M.S.i sekaligus membuka acara secara resmi.
Sebelum acara dimulai panitia menampilkan pertunjukan silat yang dipadukan dengan penampilan tari mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan kelima pesilat merupakan peraih medali di ajang perlombaan internasional. Hiburan ini juga tergabung dalam UKM Sentra Tari dan UKM Beladiri IAIN Surakarta. Pembukaan acara tersebut berlangsung dengan hikmat dan meriah, bahkan Sherly Annavita selaku pembicara yang telah hadir saat itu pun antusias menyaksikan hiburan tari yang dikolaborasikan dengan pencak silat.
Pembicara pertama Sherly Annavita mengawali materinya dengan sebuah kutipan kata-kata mutiara dari Ali Bin Abi Thalib: “Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang”. Selanjutnya Sherly menyampaikan materi terkait sebagaimana seharusnya milenial bertindak, setidaknya untuk 15 tahun kedepan, akan menjadi seperti apakah kita kelak ungkapnya. Sherly juga menekankan kepada para milenial untuk menjadi pemuda yang terbaik di bidangnya, sebab pasti akan ada seleksi alam dan hanya yang terbaiklah yang akan lolos. Peserta nampak antusias sampai berebut untuk bertanya terkait materi yang sampaikan. Hal tersebut mampu mencairkan suasana dan membuat forum lebih hidup. Beberapa motivasi juga beliau sampaikan kepada millenial untuk terbuka pikirannya dan mampu menjadi agent of social control serta agen of change.
“Kalau hanya ada 1000 pemuda yang menjadi bagian dari perubahan, maka jadilah 10 diantaranya. Kalau ada 1000 alasan untuk menunda, maka buatlah 1001 alasan untuk memulainya hari ini” kata Sherly dengan penuh semangat.
Acara ini kemudian dilanjutkan dengan penampilan musikalisasi puisi dari salah satu pengurus DEMA FEBI IAIN Surakarta (Kartikawati) dengan puisi karyanya sendiri. Selanjutnya acara sempat diselipkan Galang Dana bersama dengan lembaga kemanusiaan ACT (Aksi Cepat Tanggap) yang sedikit mensosialisasikan terkait beberapa bencana yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Diantaranya, kebakaran yang terjadi di beberapa daerah, seperti kebakaran di Riau dan Kalimantan, serta kekeringan yang terjadi di Solo Raya, yaitu Sragen, Klaten maupun sekitarnya.
Selanjutnya materi kedua disampaikan Faldo Maldini yang menyampaikan tema “Pandangan negara yang harus dibuat seperti apa”.
Menurut Faldo bahwa perekonomian Indonesia saat ini banyak disokong oleh sektor informal secara signifikan, seperti beberapa start up yang memiliki tingkat valuasi tinggi di Indonesia. Tidak hanya terkait perekonomian di Indonesia, pembicara kedua ini juga menyampaikan bagaimana seharusnya millenial bertindak, yaitu millenial harus punya project atau visi untuk dirinya masing-masing maupun untuk negara kedepannya, millenial harus memperkuat akademiknya sebagaimana skill yang dimilikinya, dan millenial harus melek akan kondisi bangsa. Kemudian satu persatu peserta mulai menyangkal dan mempertanyakan terkait yang disampaikan oleh pembicara. Terakhir, pembicara menutup dialognya dengan pesan penuh semangat.
“Kalau kita sama-sama bergerak, pasti akan bertemu lagi kelak. Tetapi kalau tidak bertemu lagi, pasti ada salah satu dari kita yang berhenti bergerak. Sedang, kita tidak tahu dimasa yang akan datang, bisa jadi saya yang akan duduk di kursi dan mendengarkan teman-teman berdialog.” ungkap Faldo Maldini.
Kami sebagai panitia berharap dengan diadakannya acara seminar seperti ini mampu menambah wawasan mahasiswa terhadap perekonomian yang ada di Indonesia saat ini, serta mampu membuka mindset para millennial agar dapat bertindak sebagaimana mestinya. Sebab kita adalah seperti apa yang kita pikirkan dimasa yang akan datang.
Oleh: Ajeng Astrid Dwi Kencana ( Kastrat DEMA FEBI)
5 Orang Dosen Pengelola Badan Wakaf FEBI IAIN Surakarta menjadi Peserta Seminar Nasional “Filantropi Islam menuju Sustainable Economic Development di Era 4.0”
[smartslider3 slider=42]
FEBI News| Sebagai bagian dari program untuk menyiapkan pengelolaan lembaga yg profesional, Badan Wakaf FEBI IAIN Surakarta mendelegasikan 5 orang dosen pengelola Badan Wakaf untuk mengikuti kegiatan Seminar Nasional dengan tema: “Filantropi Islam (Zakat dan Wakaf) menuju Sustainable Economic Development di Era 4.0”. Acara seminar ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang, dan dihadiri oleh peserta baik dosen maupun mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia.
Kegiatan Seminar yang berlangsung hari ini (25/9/2019) dimulai pukul 8.00 ini diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan yg disampaikan oleh Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Imam Taufik, M.Ag. yang dilanjutkan dengan penampilan hiburan dan acara inti seminar.
Narasumber pada acara seminar ini diantaranya adalah Dr. M. Nur Sahidi Jauhari dari Malaysia, Dr. Ahmad Furqon dari UIN Walisongo dan Dr. KH. Ahmad Daroji dari BAZNAS Jawa Tengah. Dalam paparannya, narasumber pertama Dr. M. Nur Sahidi Jauhari mendeskripsikan tentang pengelolaan zakat dari yg berbasis manual ke digital, Data-data pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan zakat, Keunggulan pengunaan sistem keuangan sosial berbasis teknologi, pengelolaan zakat berbasis teknologi untuk menjamin tercapainya maslahah dan menolak mafsadat.
Pemateri kedua Dr. Ahmad Furqon memaparkan tentang praktek zakat dan wakaf di Indonesia, 11 masalah yg menjadi fokus dlm SDGs bisa diselesaikan dengan zakat dan wakaf, Peran wakaf untuk merealisasikan 5 maqashid Syariah. Rencana pengembangan wakaf di Indonesia pada era Revolusi industri dengan; meningkat kesadaran zakat (dan wakaf), Mengkampanyekan wakaf uang, memanfaatkan teknologi digital berbasis web, pendanaan berbasis digital, Peningkatan profesionalisme Nazir, serta menekankan prinsip dasar pengelolaan wakaf adalah secara produktif (kegiatan Investasi).
Narasumber ketiga yaitu Dr. KH. Ahmad Daroji, memaparkan tentang dua masalah besar yg dihadapi yaitu kemiskinan dan SDM. Beliau melanjutkan paparannya tentang bagaimana strategi yang dilakukan BAZNAS Jateng untuk pengentasan kemiskinan melalui 4 strategi yaitu menetapkan asnaf prioritas, pemberian keterampilan, bantuan modal, dan kerjasama dg pimpinan daerah mulai dari Gubernur hingga Bupati/Walikota.
Semoga seminar nasional ini menjadi inspirasi dan motivasi untuk pengelola Badan Wakaf FEBI IAIN Surakarta untuk pengembangan di lingkungan civitas akademika IAIN Surakarta dan masyarakat umum. (Usnan)
Foto: Amin
Antusiasme Dosen FEBI IAIN Surakarta mengikuti Klinik Disertasi
Acara diselenggarakan di ruang baca FEBI IAIN Surakarta pada Senin (23/9/2019) dipandu oleh Dr. Jasanta Peranginangin selaku dosen FEBI IAIN Surakarta dan pembicara Dr. Robiyanto, S.E., M.M Dosen UKSW. Pembicara merupakan Reviewer Jurnal Internasional IEEE‐Access – SCOPUS Q1, International Journal of Finance and Economics (Wiley) – SCOPUS Q2 dan Jurnal bereputasi lainnya.