GIS-2024

Rekor Baru, Mahasiswa FEBI Bukukan Investasi Saham Lebih dari 9 Miliar melalui Galeri Investasi Syariah

Sukoharjo, 8 Januari 2025 – Tahun 2024 menjadi momen gemilang bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta. Melalui Galeri Investasi Syariah (GIS), mahasiswa berhasil mencatatkan nilai investasi saham sebesar Rp 9.600.721.985, dengan 3433 Single Investor Identification (SID) baru yang diterbitkan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Prestasi ini diraih hanya dalam kurun waktu tiga tahun, yakni dari 2021 hingga 2024. Data ini disampaikan oleh M. Wira Adibrata selaku Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah 2 pada  rapat koordinasi akademik FEBI bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT. Indopremier Sekuritas.

Single Investor Identification (SID) merupakan nomor identitas tunggal bagi investor pasar modal Indonesia, yang mengintegrasikan aset investor di berbagai perusahaan efek. Pencapaian ini menunjukkan semakin meningkatnya partisipasi generasi muda dalam investasi saham berbasis syariah.

GIS FEBI juga mencatat sejumlah prestasi luar biasa sepanjang 2024, di antaranya:

  • Dinobatkan sebagai Galeri Investasi Terbaik dalam kategori Best Participant IDX Islamic Dare to Invest 2024, berkat keberhasilannya menambah lebih dari 850 investor syariah selama periode Agustus hingga Oktober 2024.
  • Meraih penghargaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atas kontribusinya dalam menciptakan 1000 santri yang berinvestasi saham syariah di pasar modal Indonesia.
  • Duta Pasar Modal Teraktif 2024, penghargaan yang diberikan oleh BEI sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi GIS dalam edukasi pasar modal syariah.

Selama tahun 2024, GIS FEBI berhasil mengadakan 2.616 kegiatan edukasi, dengan total peserta mencapai 14.477.202 orang. Kegiatan ini tak hanya menyebarluaskan pengetahuan investasi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya literasi keuangan syariah, terutama di kalangan generasi muda.

Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si., Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, turut menerima penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Literasi Inklusi Keuangan Solo Raya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo. Beliau bersama tim FEBI telah membuka lebih dari 1000 rekening saham syariah untuk santri di pondok pesantren Solo Raya, sebagai upaya memperkenalkan investasi syariah kepada generasi muda pesantren.

“Capaian ini adalah bukti nyata bahwa literasi keuangan dan investasi syariah telah menjadi bagian penting dalam pengembangan mahasiswa FEBI. Kami berkomitmen untuk terus mendorong generasi muda memahami pentingnya investasi yang halal dan berdaya guna,” ujar Prof. Rahmawan.

Dengan sederet pencapaian ini, GIS FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta telah memantapkan diri sebagai pelopor dalam edukasi dan literasi keuangan syariah secara nasional, sekaligus membawa mahasiswa dan masyarakat lebih dekat ke dunia investasi berbasis syariah.

Gambar WhatsApp 2025-01-10 pukul 16.49.44_3712960e

Monitoring PPL FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta di BSI KCP Delanggu

Surakarta, 6 Januari 2025 – Dalam rangka memonitor sekaligus memberikan pendampingan kepada mahasiswa yang sedang menjalani program magang Fajar Santoso, SE., MM., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari UIN Raden Mas Said Surakrta mengunjungi Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Delanggu pada Senin, 6 Januari 2025.Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang optimal dan relevan dengan kebutuhan industri perbankan syariah.

Selain itu, DPL juga melakukan diskusi langsung dengan pihak manajemen BSI untuk mendapatkan feedback mengenai performa mahasiswa selama magang.Melalui program magang ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang operasional perbankan syariah tetapi juga memahami nilai-nilai syariah yang diterapkan dalam setiap layanan perbankan.Kunjungan ini diharapkan semakin mempererat sinergi antara kampus dan industri, khususnya dalam mencetak generasi muda yang kompeten dan berintegritas di sektor keuangan syariah.

Gambar WhatsApp 2025-01-10 pukul 15.56.19_0cfa0719

Monitoring PPL di Bank Syariah Indonesia

Surakarta, 6 Januari 2025 – Fajar Santoso, SE., MM., Dosen Pendamping Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta, melakukan kunjungan ke Bank Syariah Indonesia untuk memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang sesuai dengan kurikulum pendidikan mereka.

Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memastikan bahwa mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang telah dipelajari ke dalam praktik nyata di dunia perbankan syariah, mempererat kerja sama antara UIN Raden Mas Said Surakarta dan Bank Syariah Indonesia, serta memberikan umpan balik konstruktif kepada mahasiswa mengenai perkembangan mereka selama magang. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat pengembangan pendidikan dan praktik perbankan syariah di Indonesia.

Tim FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta dan UIN Salatiga berfoto bersama usai sesi benchmarking pembukaan Prodi Bisnis Digital.

Perkuat Persiapan Prodi Baru, FEBI UIN Surakarta Benchmarking ke Prodi Bisnis Digital UIN Salatiga

Salatiga, 18 Oktober 2024 — Dalam rangka mempersiapkan pembukaan Program Studi S1 Bisnis Digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta melaksanakan kunjungan benchmarking ke Program Studi Bisnis Digital UIN Salatiga.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman terkait kurikulum, pengelolaan program studi, serta praktik pembelajaran berbasis teknologi digital yang telah diterapkan di UIN Salatiga.

Pelaksanaan benchmarking dipimpin langsung oleh Ketua Jurusan Manajemen dan Akuntansi Syariah FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Rina Hastuti, SE, MM, Ph.D., beserta jajaran dosen.

Tim disambut hangat oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Prof. Dr. Agus Waluyo, M.Ag., serta tim pengelola prodi dan dosen pengampu. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Agus Waluyo, M.Ag. menyampaikan bahwa benchmarking ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk menyusun kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan industri 4.0 dan 5.0, sekaligus relevan dengan konteks keislaman dan kearifan lokal.

“Kami ingin memastikan bahwa program studi yang kami rancang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter khas keislaman, kebangsaan, dan relevan terhadap dinamika digitalisasi bisnis global dan lokal,” ujarnya.

Selama kegiatan, tim benchmarking memperoleh paparan terkait struktur kurikulum, profil lulusan, sistem pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), kemitraan dengan industri digital, hingga pengelolaan laboratorium bisnis digital.

Diskusi intensif juga terjadi terkait strategi pengembangan SDM, rekognisi dosen, serta penyelarasan mata kuliah dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Ketua Prodi Bisnis Digital UIN Salatiga menyambut baik kegiatan ini dan berharap dapat terjalin kerja sama yang lebih erat antar dua institusi.

“Kami senang dapat berbagi pengalaman dan praktik baik yang kami miliki. Harapannya, kerja sama ini bisa terus berlanjut, baik dalam pengembangan kurikulum, kolaborasi riset, hingga pertukaran dosen dan mahasiswa,” ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen untuk menjalin kerja sama dalam pengembangan program studi berbasis teknologi digital dan keislaman ke depan.

Dosen FEBI IAIN Surakarta lakukan Pengabdian Masyarakat berupa Edukasi Pedagang Sayuran di Era New Normal

FEBI News| Dosen FEBI IAIN Surakarta Drs. Sri Walyoto, Ph.D melakasanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema “Penyuluhan Menjual dan Membeli sayuran pada masa new normal”. Kegiatan ini berlokasi di Bolon Colomadu Karanganyar pada tanggal 5 Juli 2020. Narasumber Ibu Dra. Hj. Uninghadiati, MM dan Moderator Bapak Achmad Jati Prakoso, M. Esy., AKA CA CPA. Sebagai peserta kegiatan ini adalah penjual sayuran dan ibu/bapak pembeli sayuran di perumahan Indraindah Bolon Colomadu Karanganyar.

Dengan adanya pandemi covid-19 ini membuat banyak masyarakat menjadi panik dan bingung harus bagaimana bertindak. Dalam hal ini perlu adanya edukasi masyarakat bagaimana berstrategi mensiasati hidup dengan cara baru ini berupa berdampingan dengan corona, yaitu ikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, terus berdoa dan lakukan aktivitas dengan aman dan sehat. (SW)

Bursa Siang: Ekspektasi Pemulihan Ekonomi Angkat Pasar Regional, IHSG Melandai

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) bergerak mendatar pada sesi I perdagangan hari Kamis (6/2). IHSG stagnan ke level 5.977.

Indeks LQ45 -0,22% ke 974. Indeks IDX30 -0,27% ke level 533. Indeks IDX80 -0,12% ke 136. Indeks JII -0,65% ke posisi 643. Indeks Kompas100 -0,09% ke 1.221. Indeks Sri Kehati -0,14 persen ke 389. Indeks SMInfra18 -0,26 persen ke level 298.

Saham-saham teraktif: PURA, TLKM, NIKL, BBNI, EAST, JPFA, LMAS.

Saham-saham top gainers LQ45: ERAA, LPPF, BBTN, INKP, ACES, PGAS, CTRA.

Saham-saham top losers LQ45: BBRI, TLKM, BBCA, BBNI, SCMA, ADRO, TBIG.

Nilai transaksi mencapai Rp3,24 triliun. Volume trading sebanyak 31,34 juta lot saham. Investor asing membukukan beli bersih -Rp79,06 miliar.
Nilai tukar rupiah menguat +0,585 persen ke level Rp13.590 terhadap USD (12.00 PM).

Bursa Asia
Pasar saham Asia berada di jalur penguatan pada perdagangan di sesi pagi hari Kamis (6/2). Market Asia terdorong oleh penutupan perdagangan bursa Wall Street yang kembali menorehkan rekor tertinggi. Meskipun demikian para investor terus mencermati perkembangan wabah virus corona di China.

“Virus corona terus menyebar jadi pelaku pasar tetap berhati-hati. Tetapi pasar saat ini tampak berpikir bahwa akan ada pemulihan ekonomi secara cepat setelah dalam jangka pendek melemah,” kata Analis Sumitomo Mitsui DS Asset Management, Masahiro Ichikawa seperti dikutip Reuters.

Market saham Jepang menjadi motor penggerak penguatan pasar saham Asia seiring kenaikan signifikan Indeks Nikkei 225 saat sesi siang masih berlangsung. Indeks Topix naik 2,17 persen.
Bursa saham Korsel juga melaju kencang. Penguatan Indeks Kospi di bursa Korsel mendapat sokongan kenaikan harga saham Hyundai Motor yang mencapai 5 persen.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong parkir di zona hijau. Demikian juga dengan pasar saham Tiongkok menuju ke zona positif. Indeks Shenzhen Composite naik 2,094 epersen dan Indeks Shenzhen Component menguat 1,94 persen.
Adapun Indeks S&P/ASX200 juga ke level positif. Data yang dirilis Badan Statistik Australia menunjukkan penjualan ritel turun 0,5 persen di periode Desember.

Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk bursa saham Jepang) naik 1,28 persen.
Indeks dolar AS menguat ke level 98,3 dibanding sesi sebelumnya pada posisi 97,9. Sementara dolar Australia menguat di posisi $0,6757 dibanding level sebelumnya sebesar $0,6741. Kurs yen melemah di level 109,93 terhadap USD dibanding level sebelumnya pada posisi 109,5.

Sumber : https://indopremier.com/newsDetail.php?jdl=Bursa_Siang__Ekspektasi_Pemulihan_Ekonomi_Angkat_Pasar_Regional__IHSG_Melandai&news_id=115487&group_news=IPOTNEWS&taging_subtype=IPSNEWS&name=&section=

Blackout yang melumpuhkan

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik, slogan Perusahaan Listrik Negara (PLN) kini tengah menghadapi ujian penting. Ujian tersebut datang pekan lalu, blackout di hari Minggu yang nyaris melumpuhkan aktivitas warga.
 
Lebih dari 24 jam, PLN belum mampu membuktikan 100% layanannya mampu berjalan normal. Masyarakat masih terancam hidup dalam dalam gelap gulita. Janji perusahaan negara yang melayani urusan sentrum ini memperbaiki kerusakan transmisi masih belum teruji.
 
PLN mengaku harus menanggung kerugian selama 10 jam blackout sebesar Rp 90 miliar lantaran tak bisa menjual aliran setrumnya. Tengu kerugian akan bertambah lantaran lebih dari sehari, listrik belum benar-benar terang semua.
 
Sah dan boleh saja, PLN menyebut kerugian yang harus BUMN ini. Hanya tak elok jika PLN doang yang menghitung kerugian. Kerugian akibat listrik mati yang harus ditanggung rakyat lebih dari yang harus disebut oleh perusahaan negara yang bertugas melayani publik dalam urusan sentrum itu.
Kerugian yang dialami mulai dari rumah tangga sampai urusan bisnis. Bendahara rumah tangga alias ibu-ibu harus berjibaku menekan kerugian akibat isi kulkasnya basi. Tak terhitung berapa besar bahan bakar minyak yang terbuang akibat tak berfungsinya lalu lintas jalanan. Macet membakar uang BBM ke udara.
 
Transaksi keuangan juga harus menanggung kerugian akibat tak ada aktivitas transaksi, pusat perbelanjaan harus menambah pengeluaran untuk menyalakan bisnisnya, transaksi e-commerce juga tersendat lantaran operator off line, operator telekomunikasi juga harus merelakan layanan data dan suaranya merugi. Kalkulator terus mengetuk angka kerugian.
 
Mati listrik menjadi pelajaran PLN untuk membaiki diri, dengan berani menetapkan batas toleransi. Ukuran ini penting untuk memacu lebih baik lagi dalam melayani publik. Zaman now, mati listrik adalah kemunduran, apalagi di tengah upaya membuka diri investasi kendaraan listrik dengan aneka insentif. Tak terbayang jika motor, mobil listrik, kehabisan daya akibat blackout.
 
Jaminan kepastian penting bagi investor yang akan membenamkan duitnya di kendaraan listrik. Klaim kelebihan pasokan listrik PLN harus dibarengi dengan keandalan jaringan. Blackout 24 jam lebih bukti kalau perbaikan PLN belum nyetrum sampai akarnya. Upaya membuat listrik untuk kehidupan lebih baik masih keteteran, alih-alih bisa PLN buktikan ke publik.
sumber: https://analisis.kontan.co.id/news/blackout-yang-melumpuhkan