FEBI Hadirkan Workshop Riset Ilmiah Guna Kupas Tuntas Riset Kuantitatif

FEBI Hadirkan Workshop Riset Ilmiah Guna Kupas Tuntas Riset Kuantitatif

Senin, 02 Juni 2025, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar kegiatan ini kupas tuntas riset kuantitatif. Acara ini mengangkat tema “Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Penggunaan Software Analisis Data.”

Kegiatan dilaksanakan di Pendapi Mangkunegaran, Faculty Meeting Hall, dan diikuti oleh seluruh program studi di lingkungan FEBI. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merancang riset berbasis data yang valid dan objektif.

Sebagai narasumber utama, Muhammad Yusuf Ariyadi, S.E., M.M., memberikan materi yang tentunya akan kupas tuntas riset kuantitatif sistematis dan aplikatif. Ia memaparkan dasar-dasar metodologi penelitian kuantitatif secara runtut. Selain itu, beliau juga mengenalkan cara penggunaan software statistik dalam menganalisis data penelitian.

Dibaca juga : Animator Asal Karanganyar Ini Lulus Munaqosyah di Semester 14

Tidak hanya itu, peserta juga diberi kesempatan praktik langsung dan. Dengan bimbingan narasumber, mereka mencoba menerapkan teori yang dipelajari dalam simulasi riset nyata. Hal ini membantu mereka memahami proses riset secara lebih menyeluruh.

Suasana workshop berjalan aktif dan interaktif. Banyak peserta mengajukan pertanyaan, terutama terkait penerapan metode analisis kuantitatif dalam skripsi mereka. Oleh karena itu, kegiatan ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan akademik mahasiswa.

Dengan demikian, FEBI menunjukkan komitmennya dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan riset yang kuat. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong lahirnya penelitian-penelitian ekonomi Islam yang lebih berkualitas dan berbasis data.

Animator asal Karanganyar, Salma Nur Amalia, berhasil lulus munaqosyah di semester 14 FEBI UIN Raden Mas Said. Meski sibuk freelance sebagai animator sejak semester 8, ia tetap menyelesaikan studi dengan penuh semangat. Baca kisah harunya di sini!

Animator Asal Karanganyar Ini Lulus Munaqosyah di Semester 14

Sukoharjo – Animator asal Karanganyar lulus munaqosyah semester 14—kalimat yang kini layak disematkan kepada Salma Nur Amalia. Mahasiswi Program Studi Perbankan Syariah FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta ini berhasil menuntaskan studi setelah menempuh perjalanan panjang dan penuh liku, hingga menyentuh semester 14.

Berstatus mahasiswa angkatan 2018, Salma memilih jalur tak biasa sejak semester 8: ia menjadi freelance animator. Bekerja dari rumah, Salma menjalani profesi kreatif yang tidak semua orang sanggup tekuni—menggambar, menganimasikan, dan mengirim hasil karya ke klien internasional, dengan penghasilan sekitar 120 dolar per bulan.

Namun, dunia kerja dan kuliah sering kali tidak berjalan seiring.

“Aku sempat ngerasa stuck. Kerjaan datang terus, tapi kuliah malah ketinggalan. Ditambah rasa minder karena teman-teman udah lulus duluan,” ujar Salma saat ditemui usai munaqosyah.

Beban kerja freelance yang menuntut kreativitas tinggi dan tenggat waktu ketat membuat Salma harus pintar membagi waktu. Meski sempat kehilangan semangat dan khawatir tidak bisa menyelesaikan skripsi, ia memilih bertahan. Revisi demi revisi dijalani di tengah malam, dan konsultasi bimbingan dijadwalkan di sela-sela deadline proyek animasi.

“Aku nggak mau nyerah. Orang tua sudah dukung dari awal, masa aku pulang ke Karanganyar tanpa gelar?” tambahnya.

Setelah perjuangan yang menguras tenaga dan pikiran, Salma akhirnya menyampaikan hasil skripsinya di hadapan para dosen penguji. Hari itu, ia resmi lulus munaqosyah. Bukan hanya lulus secara akademik, tapi juga lulus dari ujian kehidupan: antara idealisme berkarya dan tanggung jawab menyelesaikan pendidikan.

Kini, animator lulus munaqosyah semester 14 ini tidak hanya menyandang gelar sarjana, tetapi juga membawa pengalaman kerja nyata yang membanggakan. Dua dunia—profesional dan akademik—berhasil ia taklukkan.


📍 Salma Nur Amalia, NIM 185231181, animator lulus munaqosyah semester 14. Sebuah bukti bahwa berkarya dan menyelesaikan studi bisa berjalan bersama.

Baca berita lainnya di website FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta

Kantin Dhahar Siti Inggil

Kantin Siti Hinggil Hadir di FEBI Tagline Murah, Miroso, dan Penuh Makna

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta kembali menghadirkan inovasi. Kali ini, melalui program baru bertajuk “Kantin Dahar Siti Hinggil”, yang secara resmi diluncurkan dalam grand opening penuh semangat.

Dengan slogan Kantin Dahar Siti Hinggil “Mirah lan Miroso, Cepak lan Cemepak”, program ini hadir sebagai bentuk nyata dukungan fakultas terhadap kewirausahaan mahasiswa. Mirah lan Miroso berarti murah namun tetap bercita rasa. Sementara itu, Cepak lan Cemepak mencerminkan kesiapan dan kesungguhan dalam bekerja.

Selain sebagai tempat makan, Siti Hinggil dirancang menjadi wadah edukatif. Mahasiswa dapat belajar langsung mengenai praktik usaha kuliner, manajemen keuangan, serta pelayanan konsumen. Oleh karena itu, kantin ini menjadi lebih dari sekadar fasilitas konsumsi harian.

Dibaca juga : Purna Bakti Sang Abdi Setia, FEBI Lepas Ibu Siti Mukodimah dengan Doa dan Terima Kasih

Program ini juga menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa. Terutama bagi mereka yang memiliki minat pada bisnis kuliner. Dengan harga terjangkau dan kualitas rasa yang terjaga, kantin ini diharapkan menjadi pilihan utama.

Tidak hanya itu, desain kantin yang bersih dan nyaman menambah daya tariknya. Pihak fakultas berharap, Siti Hinggil dapat menjadi ruang belajar sekaligus ladang praktik ekonomi syariah yang hidup di lingkungan kampus.

Dengan adanya “Kantin Dahar – Siti Hinggil”, FEBI memberi peluang kepada mahasiswa untuk tumbuh secara kreatif dan mandiri. Semoga program ini menjadi langkah awal menuju penguatan jiwa entrepreneur di kalangan generasi muda kampus.

Purna Bakti Sang Abdi Setia: FEBI Lepas Ibu Siti Mukodimah dengan Doa dan Terima Kasih

Purna Bakti Sang Abdi Setia, FEBI Lepas Ibu Siti Mukodimah dengan Doa dan Terima Kasih

Rabu, 28 Mei 2025, Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi saksi momen penuh haru oleh Purna Bakti Sang Abdi Setia. Acara pelepasan purna tugas digelar untuk Ibu Siti Mukodimah, S.H., Kepala Bagian Tata Usaha FEBI, yang resmi memasuki masa pensiun.

Dalam suasana penuh kehangatan, segenap sivitas akademika FEBI hadir memberikan ucapan terima kasih. Ibu Mukodimah lahir pada 31 Mei 1967 di Desa Sangubanyu, Grabag, Purworejo, Jawa Tengah. Beliau telah mengabdi sebagai aparatur sipil negara selama puluhan tahun.

Perjalanan karier beliau dimulai dari staf administrasi Golongan IA. Seiring waktu, beliau dipercaya menjadi bendahara STAIN Surakarta. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan IAIN Surakarta. Akhirnya, beliau menutup masa pengabdiannya sebagai Kepala Bagian Tata Usaha FEBI.

Dibaca juga : ASN PPPK FEBI 2024 Hadir dengan Energi Baru, Enam Staf Terbaik Dikukuhkan

Selain itu, sebelum mengabdi di Surakarta, beliau juga pernah bertugas di MAN 2 Samarinda dan IAIN Walisongo. Hal ini membuktikan komitmen beliau terhadap dunia pendidikan Islam, dari Sabang sampai Purworejo.

Dengan penuh ketulusan, beliau berkata, “Tahun demi tahun kulewati sebagai abdi negara.” Kalimat sederhana itu mencerminkan dedikasi dan cinta yang mendalam terhadap pekerjaannya.

Oleh karena itu, pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Ibu Siti Mukodimah dikenal sebagai sosok pekerja keras, disiplin, dan rendah hati.

Dengan demikian, FEBI mengucapkan selamat memasuki masa purnabakti. Semoga Ibu Siti Mukodimah senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan dalam menjalani fase kehidupan berikutnya.

Program Zero DO Dorong Percepatan Studiemi Lulusan Tepat Waktu

Program Zero DO FEBI Dorong Percepatan Studi Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta menunjukkan komitmennya Program Zero DO Percepatan Studi. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah melalui kebijakan Program Percepatan Masa Kuliah dan Zero DO (Drop Out) yang mulai diimplementasikan secara aktif pada semester ini.

Hari ini, sejumlah ujian dilaksanakan secara serentak sebagai langkah awal dari program ini. Ujian tersebut dikhususkan bagi mahasiswa semester 14 yang sedang menuntaskan studinya. Melalui mekanisme ini, FEBI ingin memastikan bahwa tidak ada mahasiswa yang tertinggal tanpa perhatian, terutama mereka yang berada di ambang batas masa studi.

Lebih dari itu, kebijakan ini juga menjadi bentuk perhatian khusus kepada mahasiswa semester 10 dan semester 12. Mereka yang masih memiliki kendala akademik atau administrasi akan didampingi lebih intensif agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

Dibaca juga : Sinergi Public Lecture Bersama Pakar untuk Riset Ekonomi Unggul

Selain memberikan ruang ujian tambahan, program ini juga dilengkapi dengan bimbingan akademik, konsultasi personal, serta pendekatan administratif yang lebih fleksibel. Dengan kata lain, mahasiswa tidak lagi berjalan sendiri dalam menyelesaikan studinya.

Kebijakan percepatan studi dan Zero DO ini mendapat dukungan penuh dari seluruh pimpinan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta. Menurut pihak fakultas, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas lulusan sekaligus menjaga angka kelulusan tetap optimal.

Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan mahasiswa dapat semakin termotivasi untuk menyelesaikan studi tanpa tekanan berlebihan. FEBI UIN Raden Mas Said terus berkomitmen menjadi rumah akademik yang inklusif, solutif, dan berorientasi pada keberhasilan mahasiswanya.

FEBI Hadirkan Pakar dalam Public Lecture Inspiratif Guna Dorong Riset Ekonomi Berkualitas

Sinergi Public Lecture Bersama Pakar untuk Riset Ekonomi Unggul

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta kembali menyelenggarakan sinergi Public Lecture bersama pakar. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 27 Mei 2025, di Aula Gedung A Lantai 1.

Tema yang diangkat dalam kuliah umum ini adalah “Pemanfaatan Alat Uji Statistik untuk Riset Ekonomi yang Lebih Berkualitas.” Tema ini dipilih sebagai respon atas kebutuhan mahasiswa dalam menguasai metode kuantitatif penelitian.

Acara ini menghadirkan narasumber utama, Yoga Pratama Nugroho, M.Ak., yang dikenal sebagai pakar dalam bidang akuntansi dan statistik. Selain itu, diskusi dipandu oleh Luluk Ayuningtyas, M.Si., yang turut memperkaya dinamika forum.

Dibaca juga : ASN PPPK FEBI 2024 Hadir dengan Energi Baru, Enam Staf Terbaik Dikukuhkan

Materi yang disampaikan mencakup pemanfaatan alat statistik secara tepat dalam riset ekonomi. Dengan contoh-contoh aplikatif, peserta diajak untuk memahami proses analisis data secara komprehensif.

Selain teori, peserta juga mendapat pemahaman praktis melalui simulasi alat uji. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya tahu konsep, tetapi juga mampu menerapkannya dalam penelitian mereka.

Kegiatan ini menjadi ruang belajar yang sangat bermanfaat. Terlebih lagi, di tengah tantangan riset ekonomi yang semakin kompleks, kemampuan statistik menjadi keterampilan yang wajib dimiliki.

Dengan demikian, melalui Public Lecture FEBI ini, diharapkan lahir penelitian-penelitian ekonomi yang lebih valid, relevan, dan berdampak nyata.

Antusiasme peserta sangat tinggi sepanjang kegiatan. FEBI pun berkomitmen akan terus menghadirkan agenda serupa untuk mendukung penguatan kapasitas riset mahasiswa.

ASN PPPK FEBI 2024 Hadir dengan Energi Baru, Enam Staf Terbaik Dikukuhkan

ASN PPPK FEBI 2024 Hadir dengan Energi Baru, Enam Staf Terbaik Dikukuhkan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta patut berbangga dan Hadir dengan Energi Baru. Enam orang staf terbaiknya resmi dilantik sebagai Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Pelantikan ini menjadi penanda penting atas dedikasi dan kerja keras yang telah mereka tunjukkan selama ini. Tidak hanya sekadar pencapaian pribadi, keberhasilan ini juga menjadi kebanggaan kolektif bagi seluruh keluarga besar FEBI.

Mereka yang dilantik adalah Moh. Amir Kholid, S.Pd.I; Muh. Fathur Rohman, S.Sy; Muhammad Zainudin; Fushilat Isnaini, S.E.Sy; Nur Aripin, S.Pd.I; dan Ngesti Wihastuti, A.MF. Selama ini, keenam staf tersebut dikenal sebagai pribadi yang berdedikasi tinggi dan konsisten dalam menjalankan tugas. Oleh karena itu, pelantikan mereka sebagai ASN PPPK merupakan hasil nyata dari pengabdian yang tidak pernah lelah.

Dibaca juga : JALIN STUDI BANDING GUNA BANGUN MASA DEPAN ORGANISASI HMPS MBS

Selain menjadi momen membanggakan, capaian ini juga memberi semangat baru bagi seluruh sivitas akademika FEBI. Ia menjadi bukti bahwa kesetiaan pada tugas dan komitmen terhadap pelayanan akan selalu menemukan jalannya untuk diakui. Sebagai hasilnya, pelantikan ini diharapkan membawa semangat baru dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas, berintegritas, dan berorientasi pada kepentingan umat.

FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta menyampaikan selamat dan doa terbaik kepada para ASN PPPK yang baru dilantik. Semoga mereka senantiasa amanah dalam mengemban tugas, terus menjunjung profesionalisme, serta menjadi inspirasi bagi rekan-rekan lainnya. Lebih dari itu, semoga capaian ini menjadi awal dari langkah-langkah besar lainnya dalam mendukung kemajuan institusi dan pelayanan keumatan yang berkelanjutan.

WhatsApp Image 2025-05-26 at 16.22.05 (1)

JALIN STUDI BANDING GUNA BANGUN MASA DEPAN ORGANISASI HMPS MBS

Sukoharjo, 26 Mei 2025 — Aula Gedung A FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta guna bangun masa depan organisasi dua himpunan mahasiswa dalam kegiatan studi banding. HMPS Manajemen Bisnis Syariah (MBS) dari UIN Raden Mas Said menyambut hangat kedatangan HMPS MBS UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh MC. Setelah itu, suasana menjadi khidmat saat lantunan ayat suci Al-Qur’an dibacakan. Lagu Indonesia Raya dan mars dari masing-masing universitas turut dikumandangkan, menciptakan semangat nasional dan kebanggaan institusional. Sebagai pembuka yang memukau, delegasi tuan rumah menampilkan pertunjukan tari tradisional.

Selanjutnya, Koordinator Program Studi dari kedua kampus menyampaikan sambutan. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi lintas kampus dalam meningkatkan kualitas organisasi mahasiswa. Hal ini menjadi penguat bahwa sinergi bukan hanya slogan, tetapi juga tindakan nyata.

Dibaca juga : Dari Ujung Tanduk ke BUMN: Mahasiswi FEBI Semester 14 Ini Akhirnya Lulus dan Berkarier di PNM!

Pada sesi berikutnya, masing-masing HMPS menayangkan company profile. Melalui pemaparan tersebut, peserta dapat memahami karakter dan struktur organisasi satu sama lain. Tak berhenti di situ, Ketua Umum dari kedua himpunan mempresentasikan program kerja masing-masing.

Pemaparan itu menunjukkan keseriusan mereka dalam membangun jaringan kolaboratif jangka panjang. Selain sebagai ajang silaturahmi, studi banding ini menjadi ruang bertukar ide, memperluas wawasan, dan menyemai inspirasi bersama. Oleh karena itu, kegiatan ini bukan hanya sebuah pertemuan, tetapi juga awal dari gerakan sinergi antar mahasiswa FEBI di tingkat nasional.

Kesejahteraan Indonesia menurut Studi Harvard menempati peringkat tertinggi dunia. Simak ulasan FEBI UIN Said dari sudut pandang Ekonomi Islam.

Kesejahteraan Indonesia Menurut Studi Harvard: Perspektif Ekonomi Islam

Ditulis oleh: Muhammad Hanif Aditya, S.I.Kom., M.E.

FEBI NewsroomIndonesia menduduki peringkat pertama dalam daftar negara paling sejahtera di dunia menurut Studi Harvard. Temuan ini tak hanya membuat dunia tercengang, tetapi juga menjadi cerminan penting bagi kita semua: apakah kesejahteraan sejati hanya ditentukan oleh kekayaan dan pertumbuhan ekonomi?

Apa Itu Studi Harvard tentang Kesejahteraan?

Studi ini berjudul Global Flourishing Study dan dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, bekerja sama dengan Gallup dan Human Flourishing Program. Diluncurkan tahun 2021, studi ini melibatkan 203.000 responden dari 22 negara dan satu wilayah (Hong Kong), yang mewakili lebih dari 64% populasi dunia.

Mereka diminta menilai kesejahteraan hidup berdasarkan tujuh indikator:

Kesejahteraan spiritual

  1. Kesehatan
  2. Kebahagiaan
  3. Makna hidup
  4. Karakter
  5. Hubungan sosial
  6. Keamanan finansial
  7. Kesejahteraan spiritual

Indonesia, Negara Paling Sejahtera

Dalam daftar 5 besar negara dengan skor kesejahteraan tertinggi, hasilnya mengejutkan:

  1. Indonesia – 8,10
  2. Israel – 7,87
  3. Filipina – 7,71
  4. Meksiko – 7,64
  5. Polandia – 7,55

Bahkan, negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat berada jauh di bawah Indonesia. AS menempati posisi ke-15, sementara Jepang ada di posisi paling bawah. Apa yang membuat Indonesia unggul?

Faktor Sosial dan Spiritualitas Jadi Kunci

Menurut Harvard, skor tinggi Indonesia tidak lepas dari kuatnya hubungan sosial, karakter pro-sosial, dan kesejahteraan spiritual. Sifat gotong royong, kepedulian terhadap sesama, dan nilai-nilai keagamaan menjadi penyokong utama.

Dalam Ekonomi Islam, ini dikenal sebagai konsep falāh—kesuksesan dan kebahagiaan dunia akhirat. Artinya, kesejahteraan tidak hanya dinilai dari aspek materi, tapi juga dari nilai-nilai ruhani, etika, dan sosial.

Apa Relevansinya untuk Ekonomi Islam?

Ekonomi Islam tidak hanya berbicara tentang pertumbuhan dan efisiensi, tapi juga tentang keadilan distributif, ukhuwah sosial, dan maqāṣid al-syarī‘ah (tujuan-tujuan syariah) seperti terjaminnya agama, akal, jiwa, keturunan, dan harta. Dalam konteks ini, temuan Harvard menunjukkan bahwa:

Kesejahteraan sejati tidak semata-mata diukur dari angka GDP atau tingkat konsumsi, tetapi dari seberapa bermaknanya hidup seseorang dalam bingkai nilai, spiritualitas, dan hubungan sosial.

Fakta bahwa Indonesia unggul dalam aspek hubungan sosial dan karakter pro-sosial menunjukkan bahwa nilai-nilai seperti gotong-royong, saling tolong-menolong, dan kesalehan sosial masih menjadi kekuatan bangsa—nilai yang juga menjadi ruh dari ekonomi Islam.

Komentar Peneliti

Tyler VanderWeele, profesor epidemiologi di Harvard, mengatakan bahwa “kondisi keuangan semata tidak menjamin kemakmuran.” Sementara itu, Brendan Case dari Human Flourishing Program mengungkapkan bahwa negara seperti Jepang meskipun maju secara ekonomi, justru mengalami penurunan dalam aspek hubungan sosial dan kebahagiaan.

“Kami tidak mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak penting. Tapi studi ini menantang kita untuk berpikir ulang tentang makna development dan kesejahteraan secara lebih holistik,” katanya.

Mahasiswa FEBI, Apa yang Bisa Kita Ambil?

Sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, ada pelajaran penting yang bisa kita petik:

  • Kesejahteraan yang berkelanjutan perlu memperhatikan nilai-nilai moral dan spiritual, bukan hanya angka.
  • Pembangunan ekonomi berbasis Islam harus mengintegrasikan aspek sosial dan keadilan, bukan mengejar profit semata.
  • Etika dalam bisnis dan keuangan syariah tidak hanya soal halal-haram, tapi juga tentang dampaknya terhadap kehidupan dan kebahagiaan manusia.

Jadi, mari kita tanamkan kembali semangat ekonomi berkeadilan dan bermakna, karena ternyata… dunia mulai sadar: spiritualitas dan kemanusiaan adalah kunci kemajuan yang hakiki.

Artikel ini disusun oleh Tim Redaksi FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Nature Mental Health (2025).