FEBI IAIN Surakarta Gembleng 158 calon alumni Angkatan 43 dalam kegiatan CArier Development Program 2020

FEBI News| Sebagai bentuk komitmen Fakultas dalam menyiapkan lulusan mahasiswa yang adaptif terhadap perubahan jaman yang sangat cepat, FEBI IAIN Surakarta melaksanakan serangkaian acara Carier Development Program for Graduate pada Senin 13 Juli 2020. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan kepada lulusan baru (fresh graduate) mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Islam IAIN Surakarta. Kegiatan ini Diharapkan dapat menjadikan lulusan FEBI IAIN Surakarta lebih siap dalam menghadapi kenyataan. Sehingga tidak hilang arah, atau bahkan putus asa. Dan diharapkan mahasiswa tau apa yang harus dilakukan setelah lulus kuliah nanti.

Kegiatan webinar CDP ini dilakukan dalam 3 sesi. Dimana, pada sesi pertama, dimulai pagi hari pukul 8.30 sampai dengan pukul 10.00, pada sesi ini narasumber banyak berbicara tentang SDM dengan narasumber Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Surakarta, yaitu Bpk. Dr. H. Syamsul Bakri, dan Ibu Indah Murtiningrum yang merupakan HRD Manager PT Bengawan Inti Kharisma. Dalam webinar CDP sesi ini, WR 3 IAIN Surakarya menyatakan bahwa positive thinking saja tdk cukup, harus dilengkapi dengan positive feeling. Maksudnya, mahasiwa harus memiliki mental orang yang sukses di kemudian hari. Tdk cukup dengan doa, tdk cukup berbaik sangka, tapi harus dibarengi dengan perbuatan yang nyata.

Kemudian, Bu Indah Murti menyampaikan bahwa untuk membangun pribadi yang profesional dalam dunia kerja, dibutuhkan setidaknya 7 sikap utama, yaitu; memiliki rasa tanggung jawab, produktif, memiliki rasa memiliki, loyal,adaptif, ingin berkembang dan terakhir adalah jujur atau dpt dipercaya.

Sesi kedua, dilanjutkan siang pukul 13.30 – 14.30 dimana pada sesi ini diisi dengan tema entrepreneur dengan narasumber ibu Agustin Hasta pemilik oemah anglo. Pada sesi ini Bu Agustin lebih banyak menceritakan pengalamannya. Yang bermula sebagai karyawan dan kemudian memilih beralih menjadi pengusaha. Banyak pesan yang beliau sampaikan. Satu hal, yang yang beliau tekankan. Jangan mau jadi karyawan terus, jadilah wirausahawan.

Sesi Ketiga, pada malam hari seluruh peserta CDP larut dalam suasana kontemplasi khas pemikiran akademis bersama Prof. Musa Asy’ari selaku Guru Besar FEBI IAIN Surakarta. Peserta diajak berpikir tentang realitas dan mimpi mahasiswa pasca lulus. Dalam sesi ini Prof Musa memunculkan jargon “KITA FEBI” yaitu:

Kerja Untuk Membangun Kepribadian
Idealisme Tinggi untuk Mengabdi
Tetapi Realistik dalam Berbuat
Amalkan Integrasi Islam, Ilmu dan Iman
Fokus pada masalah untuk menjadi solusi
Emosi Jauhkan dalam mengambil Keputusan
Biasakan Bekerja Profesional dan Berintegritas
Indonesia akan Maju, Adil dan Makmur

Sesi paling akhir adalah wejangan dari Dekan FEBI IAIN Surakarta Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si terkait motivasi dan pesan untuk calon alumni FEBI. Alumni diharapkan terus menjadi pembelajar, jangan takut untuk berkreasi dan berinovasi. (MIr)

Ubah Limbah Rumah Tangga Menjadi Rupiah, Pengabdian Dosen FEBI IAIN Surakarta Kaji Manfaat Maggot BSF Untuk Urban Farming


FEBI News |“Bisakah limbah rumah tangga menghasilkan rupiah?” pertanyaan tersebut akhirnya terjawab sudah ketika narasumber menyampaikan materi pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerja sama BSFLY (Black Soldier Fly) Klaten dengan Purwono, M.Si selaku Dosen Jurusan Manajemen Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada Ahad 12 Juli 2020,

Hadir sebagai narasumber Bapak Samaji dari Kabupaten Boyolali yang menyampaikan bahwa limbah rumah tangga seperti sisa sayuran, nasi, kulit buah, dan lain-lain digunakan sebagai sumber makanan oleh Maggot BSF (Lalat Tentara Hitam). Maggot BSF mengandung protein sekitar 40-60% dan bermanfaat untuk pakan burung, ikan, dan hewan lainnya. Bekas maggot (casgot) memiliki daya hantar listrik 11.000 µS sehingga sangat baik digunakan untuk pupuk tanaman, urban farming, dan pertanian. Sebagai perbandingan, kompos yang beredar dipasaran memiliki daya hantar listrik 450 µS. Kebutuhan maggot BSF di Jawa Tengah sebesar 10 ton/hari, sedangkan Bapak Samaji baru mampu menghasilkan 5 kwintal/hari. Oleh sebab itu beliau sangat mendukung berdirinya kelompok BSFLY lainnya. Beliau juga menyampaikan bahwa mereka perlu dukungan penuh dari Instutusi Perguruan Tinggi seperti FEBI IAIN Surakarta supaya pemanfaatan limbah rumah tangga dan budidaya manggot BSF dapat sustain.

Menurut narasumber, kegiatan yang dapat dikerjasamakan antara lain:

  1. Sistem pembukuan kegiatan usaha BSFLY Klaten
  2. Manajemen bisnis yang Syariah dan sustain (berkelanjutan)
  3. Pengembangan produk turunam maggot BSF seperti pemanfaatan cangkang, casgot, dan lain-lain supaya terukur dan tersertifikasi
  4. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan budidaya Manggot BSF
  5. Dampak lingkungan akibat kegiatan usaha

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dihadiri pula oleh Bapak Agus Mustawa mewakili Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kab. Klaten. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa DLHK sangat mendukung kegiatan ini dan akan menfollow up kebutuhan setiap usulan dari masyarakat khususnya BSFLY. Penyelenggara menyediakan hand sanitizer, masker, fasilitas cuci tangan dan tempat duduk dengan penerapan phisical distancing. (PWN)

Dedikasikan PENGABDIAN Untuk KETAHANAN EKONOMI Masyarakat, Dosen FEBI IAIN Surakarta Inisiasi Forum Diskusi Petani-Akademisi

FEBI News| Bertempat di gedung serbaguna Badan Usaha Milik Petani di Wonogiri, dosen FEBI IAIN Surakarta Dr. Agung Abdullah, MM., melakukan pengabdian Masyarakat dengan tema “Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Petani di Era Pandemi” dengan bekerjasama Badan Usaha Milik Petani PT. Pengayom Petani Sejagad. Sebagai narasumber dalam acara ini adalah Bapak Hanjar Lukito Djati, direktur utama PT. Pengayom Petani Sejagad. Acara ini dihadiri oleh sekitar 60 peserta yang berasal dari para petani binaan PT. Pengayom Petani Sejagad dan dimoderatori oleh Bpk. Gandi Wibowo, S.PDi guru MAN 1 Wonogiri.

Sebagai narasumber dalam acara ini, Pak Hanjar menekankan pentingnya sinergi antar petani dan dunia usaha pertanian agar dapat menjaga stabilitas harga hasil panen, sehingga tercapai ketahanan ekonomi bagi para petani. Petani sebagai produsen diharapkan menjadi pengendali harga hasil pertanian, bukan para tengkulak ataupun spekulan.

Pembicara juga menyampaikan pentingnya dunia pertanian untuk selalu mengupgrade situasi ekonomi terkini melalui forum-forum yang diselenggarakan bersama para akademisi agar para petani mendapatkan gambaran yang utuh untuk survive dan maju, terutama dalam kondisi pandemi seperti ini.

Perkuat Bisnis Kuliner Masyarakat, Pengabdian Dosen FEBI IAIN Surakarta Hadirkan Juru Masak Handal

FEBI News | Di era new normal, hampir semua bisnis mengalami penurunan secara tajam. Penurunan bisnis ini membuat para pebisnis berputar haluan agar bisnis tetap bisa berjalan. Salah satu bisnis yang memiliki peluang besar pada era ini adalah bisnis kuliner. Secara umum, para owner telah berusaha untuk tetap survive ditengah kondisi yang berat (mereka menyebutnya krismon jilid 2) karena kondisi sekarang ini tidak berbeda jauh dengan kondisi tahun 1997-1998. Kondisi bisnis kuliner sekarang memaksa para pemilik memutar haluan bagaimana cara mereka bisa bertahan, diantaranya dengan melakukan pembaharuan konsep bisnis baru, melakukan cara pemasaran baru, melakukan efisiensi bisnis, yang terakhir adalah terpaksa melakukan pengurangan karyawan karena penurunan omset. Melihat semua bisnis yang terpuruk termasuk pada bisnis kuliner, akhirnya timbul pertanyaan besar “bagaimana dengan pemula” yang belum memiliki pengalaman bisnis, karena yang telah berjalan saja mengalami masalah dengan penurunan omset, pertanyaan muncul adalah bagaimana memulai bisnis bagi pemula/masih baru, apa yang bisa dilakukan?

Dengan ketua pengabdian masyarakat Dr. Fitri Wulandari, pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada Minggu, tanggal 12 Juli 2020 menghadirkan pembicara Ibu Arni Susilowati, SE (Mantan Pegawai BPR Rembang, dengan 15 tahun pengalaman bekerja). Berbekal hobby memasak ibu Arni mencoba berbagi dengan para ibu-ibu Dawis di Gowanan, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo, dengan moderator (Hanifah El Sandy). Pengalaman menekuni bisnis kuliner, pembicara dimulai dari melakukan pelatihan-pelatihan yang di adakan oleh pabrik Bogasari yang selama ini memiliki kepedulian dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan belajar dari para chef/juru masak handal membuat berbagai olahan makanan basah baik tradisonal maupun modern semakin dapat diterima oleh masyarakat dengan Slogan Solo “Enak, Murah dan Besar”. Dengan jenis masakan yang beragam mulai dari tradisional makanan seperti nasi tumpeng, arem-arem, kue srabi, kue lapis, sosis basah, sosis solo dan sebagainya sampai dengan makanan modern seperti Flossroll, berbagai kue basah (pisang coklat, pisang keju), aneka donat, Pizza.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara memasarkan pada bisnis kuliner yang sekarang bermunculan di era new normal (dengan pertanyaan jika semua berjualan kemudian siapa yang akan beli)?. Pertanyaan ini sangat menarik untuk di jawab. Dengan era new normal banyak masyarakat yang kemudian menekuni bisnis kuliner, saling menawarkan di group menjadi salah satu solusi seperti dengan bermunculannya WA group, maka sebenarnya juga menjadi peluang untuk memudahkan para pemula mulai menawarkan produknya. Bahkan disampaikan bahwa terdapat group WA yang hampir 30% anggotanya berjualan, kemudian banyak dilakukan barter barang/produk dan slogan yang disampaikan sangat sederhana “semua jualan saling membeli barang yang dijual”, dodol kabeh dan saling membantu. Misalnya di sebuah kampung bisa saling mensuplai kebutuhan misalnya ada yang jualan bothok, ikan, ayam potong dengan saling mensuplai apa yang dibutuhkan tetangga, teman, saudara, dan lingkungan sekitar yang lebih jauh.

Pengalaman yang disampaikan pembicara menjelaskan bahwa selain menjual dengan tetangga sekitar, teman, relasi, dan kerabat, maka produk yang dijual juga di tawarkan secara online melalui Instagram, facebook, dan melalui WA Group.
Tips yang disampaikan pembicara;
• Menjual harus melihat pangsa pasar kita siapa?
• Jika komposisi sudah bagus (rasa enak) jangan dikurangi karena mutu produk adalah utama.
• Buatlah kemasan yang menarik, walaupun rasa enak namun jika kemasan kurang bagus akan mengurangi tampilan produk.
• Lakukan promosi dengan membuat desain layout produk dengan tehnik pengambilan gambar yang bagus sehingga ketika ditawarkan akan menarik pelanggan.
• Jangan mudah menyerah, lakukan bisnis dengan tekad yang kuat
• Terus belajar karena ada banyak tempat untuk terus belajar, salah satunya dengan Sariboga tepung yang menawarkan pelatihan murah berkualitas.

Mengkaji Alternatif Investasi di Masa Pandemi, Dosen FEBI IAIN Surakarta Melaksanakan Pengabdian bagi Masyarakat Milenial

FEBI News | Masa pandemic berdampak cukup signifikan terhadap perekonomian masayarakat yang menyasar hampir seluruh sektor ekonomi baik sektor usaha maupun juga kondisi keuangan pribadi. Penurunan omzet di dunia usaha serta pendapatan masayarakat yang berkurang merupakan dampak dari kondisi pandemic yang dialami saat ini. Dengan kondisi seperti ini keberadaan dana darurat menjadi penting untuk menghadapai situasi yang penuh tidak pasti ini.

Dana daurat perlu disiapkan untuk mengatasi perlambatan pereknonomian. Alternative investasi menjadi salah satu upaya untuk menyiapkan dana darurat ini. mengingat peluang investasi masih terbuka lebar dengan peralihan menuju new normal dapat merubah gaya hidup masayarakat. Beberapa alternative investasi dapat dipilih oleh masyarakat, tentunya dengan memilih investasi yang aman bagi masyarakat.

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan pengabdian masyarakat pada hari sabtu 11 Juli 2020 adalah Ibu Ika Wijayanti SE yang memberikan pemaparan mengenai bagaimana memilih investasi aman di masa pandemic ini untuk mempersiapkan dana cadangan bagi masyarakat dimoderatori oleh Ibu Dwi Ratna Wardhani, SE membahas seputar peluang investasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Di akhir paparannya narasumber memeparkan tips dalam memilih inevstasi yang aman dan menguntungkan bagi masyarakat. (FLW)

Ajarkan Tips dan Trik Bisnis Bagi Milenial Pemula, Pengabdian Dosen FEBI IAIN Surakarta Hadirkan Pegiat Medsos

FEBI News| Masa pandemic Covid-19 memberikan keterbatasan ruang gerak bagi semua aktivitas masyarakat termasuk kegiatan bisnis, pekerjaan maupun aktivitas sekolah. Media sosial seperti WA, FB, IG menjadi salah satu alat yang banyak dibutuhkan pada saat pandemi ini sebagai media komunikasi. Media sosial juga dapat digunakan sebagai media promosi. Alasan generasi milenial yang menjadi sasaran dari kegiatan pengabdian ini dikarenakan generasi milenial merupakan generasi yang aktif menggunakan media sosial dalam kehidupannya sehari-hari.

Dengan mengandeng pelaku usaha milenial yang menggunakan media sosial sebagai salah satu media promosi kegiatan bisnisnya yaitu Maratus S , pengabdian masyarakat dosen FEBI IAIN yang dilaksanakan oleh Ika Yoga, SE. MM pada tanggal 12 Juli 2020 di Karangnongko Kabupaten Klaten Jawa Tengah mencoba mengungkap peran media sosial untuk membangun bisnis bagi pemula terutama untuk generasi milenial.

Diharapkan dengan kegiatan ini akan menggugah semangat generasi milenial untuk terus berkarya dan berjuang menjadi wirausaha milenial yang mampu memanfaatkan media sosial yang mereka miliki sehingga penggunaan media sosial akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan mereka . (IY)

Antisipasi Investasi Bodong di Pasar Modal, Pengabdian Masyarakat Dosen FEBI IAIN Surkarta Hadirkan Pimpinan IDX Solo

FEBI News | Program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Dosen FEBI IAIN Surakarta memberikan literasi tentang bahaya investasi bodong. Dimana investasi bodong saat ini semakin marak dan membuat masyarakat menderita kerugian. Menariknya iming-iming dari investasi bodong ditambah kurangnya literasi masyarakat tentang investasi, memberikan kesempatan bagi investasi bodong untuk melakukan aksinya. Kasus terakhir yang mencuat di klaten adalah kasus investasi bodong obat herbal klaten yang merugikan milyaran rupiah dari masyarakat.

Literasi tentang investasi juga dibutuhkan oleh pemuda-pemudi. Literasi yang baik tentang investasi oleh pemuda, akan memberikan efek kepada semakin hati-hatinya pemuda pada investasi yang berkembang dimasyarakat dan menjadi tameng keluarga dalam menghadapi investasi bodong. Sebagai dampaknya adalah bahwa semakin baik pemuda memberikan informasi tentang investasi khususnya kepada keluarga.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Zakky Fahma Auliya, MM selaku Dosen FEBI IAIN Surakarta pada (Ahad, 12/07/2020) di wilayah Klaten, dengan pemateri bapak M Wira Adibrata (Pimpinan IDX KP 2 Jawa Tengah, Surakarta). Pak Wira sebagai pemateri memberikan gambaran bagaimana mudahnya investasi di pasar modal. Dimana hanya butuh KTP dan nomer rekening bank untuk bisa menjadi nasabah pada perusahaan sekuritas, dimana ada beberapa sekuritas yang proses daftarnya full online atau tidak perlu datang menyerahkan berkas. Selain itu Bursa Efek Indonesia mendorong jumlah investor local dengan cara memberikan kesempatan untuk mulai berinvestasi di pasar modal cukup dengan uang Rp. 100.000. (ZFA)

Pengusaha “Emping” berikan Edukasi Pengelolaan Keuangan Keluarga Di Era New Normal pada Pengabdian Masyarakat Dosen FEBI IAIN Surakarta

FEBI News| Keuangan keluarga pasti akan dihadapi dengan berbagai hambatan baik kecil maupun besar. Bisa jadi hambatan ini mengakibatkan krisis keuangan dan hal ini juga bisa dihadapi oleh semua keluarga di masa pandemi Covid-19 atau di era new normal. Memasuki era new normal menuntut setiap orang untuk mulai mengubah kebiasaan sebelumnya. Bukan hanya perilaku menjaga kesehatan, tetapi juga kebiasaan dalam mengatur keuangan. Tentu akan ada perubahan dalam porsi pengelolaan keuangan. Ada pos-pos pengeluaran yang akan lebih dihemat karena di era baru ini tidak akan sama dengan masa sebelumnya.

Permasalahan tersebut, mendorong perlu adanya edukasi atau penyuluhan tentang pengelolaan keuangan keluarga khususnya di era new normal. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan pengarahan cara mengelola serta menggunakan keuangan keluarga yang efisien dan efektif di era new normal. Hal tersebut yang mendasari dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pengelolaan Keuangan Keluarga Di Era New Normal”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Marita Kusuma Wardani, M.Si.,Ak selaku dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta dengan menggandeng warga masyarakat di sekitar desa Wirorejan Ngadirejo Kartasura Sukoharjo.

Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada hari Minggu, tanggal 12 Juli 2020 dengan mengundang pemateri yaitu: Enggar Pramudita, M.Pd (salah satu pemilik usaha emping mlinjo “ARIMBI” di Kartasura). Kesimpulan dari materi yang disampaikan ada tiga hal, yaitu: 1) Semua keluarga perlu melakukan perencanaan keuangan dengan sebaik-baiknya terutama memprioritaskan untuk kebutuhan pokok dan yang memang penting untuk dikeluarkan di era new normal, 2) Hemat /tidak boros, dan 3) Berinvestasi secara bijak contohnya dalam bentuk: tabungan atau deposito serta emas. (MKW)

EDUKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN DAYA TAHAN EKONOMI RUMAH TANGGA, DOSEN FEBI IAIN SURAKARTA MELAKSANAKAN PENGABDIAN MASYARAKAT DI WILAYAH BOYOLALI

FEBI News| Di era New Normal, masyarakat dituntut untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan baik secara fisik, biologis, maupun sosial. Perubahan yang terjadi secara signifikan tidak dipungkiri telah memberikan dampak terhadap ketahanan ekonomi yang dimiliki oleh individu, keluarga, maupun masyarakat. Ketahanan ekonomi masyarakat yang melemah akibat pandemi Covid-19 memerlukan perhatian dari pemerintah hingga akademisi. Berangkat dari latar belakang tersebut, Dosen FEBI IAIN Surakarta, Annida Unnatiq Ulya, M.Sc melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa edukasi dan pendampingan jarak jauh mengenai pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan untuk meningkatkan daya tahan ekonomi berbasis rumah tangga di Era New Normal.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Juli 2020 di wilayah Boyolali bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Boyolali. Kegiatan dipandu oleh Eha Sulistyowati, S.Pd sebagai moderator dan Iva Yenis Septariva, S.T., M.T, dosen ahli teknik lingkungan sebagai narasumber. Kegiatan terlaksana dalam bentuk web seminar (webinar) menggunakan aplikasi Google Meet yang dapat diakses secara gratis oleh seluruh peserta.

Kegiatan webinar terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama adalah pemaparan awal mengenai kondisi lingkungan hidup saat ini beserta potensi-potensinya untuk mendukung upaya adaptasi masyarakat. Upaya adaptasi yang dilakukan skala kecil dengan wanita sebagai penggerak utama diharapkan mampu meningkatkan daya tahan ekonomi rumah tangga di era New Normal. Sesi kedua adalah diskusi lanjutan antara narasumber dan peserta yang dipandu oleh moderator yang befokus pada pendampingan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan karakteristik rumah tangga di wilayah Boyolali. Dalam hal ini, mengenal karakteristik rumah tangga dan lingkungan menjadi penting sehingga manfaat ekonomi yang diperoleh dari pengelolaan lingkungan dapat dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan ditutup dengan penyampaian kesan dan pesan harapan peserta untuk dapat terus memperoleh ilmu dari kalangan akademisi baik di bidang lingkungan maupun ekonomi berbasis rumah tangga. (AUlya)

Desain Inovasi Pemberdayaan Ekonomi Milenial, Dosen FEBI IAIN Surakarta Edukasi Entrepreneurship Remaja Masjid Klaten

FEBI News| Sabtu (11/07/20) Dosen FEBI IAIN Surakarta Fuad Hasyim, M.E.K., sukses menyelenggarakan kegiatan pengabdian yang bertemakan “Strategi Inovasi Pemberdayaan Ekonomi pada Masa Pandemi”. Kegiatan pengabdian tersebut diselenggarakan berkat kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta, Remaja Islam Masjid Lailatul Qadar (RISMALA), Pemuda Desa Kadilajo dan PP. Al-Munawwir. Kegiatan Pengabdian yang bertempat di Aula Hidayatul Mubtadi’en, Desa Kadilajo, Karangnongko, Klaten tersebut menghadirkan Narasumber seorang pakar marketing, Anwar Khalid, S.H., M.H. dengan dipandu Ustadz Ahmad Farikhul Makhasin, S.E.Sy. sebagai moderator.

Narasumber yang juga Hafidz Qur’an tersebut memberikan edukasi berupa bagaimana membangun ketahanan ekonomi pada masa pandemi, terutama untuk generasi milenial. Dengan pembawaan yang kocak, juragan bubur yang memiliki 8 armada tersebut bercerita bagaimana asal muasal ia bisa kuliah dari sarjana hingga magister dari berjualan, baik secara secara offline maupun online. Mulai dari menjadi penjaga kantin, loper koran, berdagang sandal gunung, tasbih digital, madu, fashion, makelar mobil hingga bisnis bubur ayam ia lakoni hingga mampu menghantarkannya menjadi seorang magister dibidang hukum sekaligus Hafidz Qur’an. Salah satu kunci suksesnya adalah berdoa, berusaha dan yakin.

Bermodal keyakninan bahwa telah jelas dalam al-Qur’an bahwa dibalik adanya kesukararan/kesulitan pasti ada kemudahan. Maka menurut Narasumber, ditengah kondisi lesunya perkekonomian karena pandemi, pasti ada celah bisnis “halal” yang bisa dilakukan. Mengapa harus halal, karena mencari keuntungan tidak harus dengan memanfaatkan keadaan dalam bentuk negatif, seperti penimbunan dan monopoli. Narasumber mencontohkan 2 hal yang bisa menjadi alternatif bisnis selama pandemi, yakni bisnis Frozen Food dan Budidamber (Budidaya Ikan dalam Ember). Alasannya sederhana, ketika masa pandemi, masyarakat mengalami pergeseran behavior. Kebiasaan yang dahulunya memasak, maka untuk kepraktisan dipilih makanan siap saji, karena faktor antisipasi dari penyebaran covid19. Ditambah perilaku transaksi online yang semakin menggeliat, maka tak ayal bisnis ini menjadi prospek menguntungkan. Selain itu, untuk mengatasi kejenuhan selama Work From Home (WFH), Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau bahkan masyarakat terdampak PHK, maka Budidamber bisa menjadi solusi untuk mengisi kegiatan sehari-hari yang bernilai ekonomis. Bahkan side effect Budidamber adalah tanaman hidroponik, sehingga bak sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Menurutnya, selama bisnis dijalankan dengan menjaga kualitas, melakukan pemasaran yang masif dan efektif, maka bisa jadi bisnis ini akan bertahan untuk beberapa tahun kedepan.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan, dimana baik peserta dan narasumber diwajibkan mencuci tangan sebelum acara dimulai, memakai masker dan mematuhi aturan physical distancing. Kegiatan pengabdian tersebut disambut peserta dengan sangat antusias dan berharap akan diadakan kegiatan serupa ditahun-tahun mendatang. Salah satu testimoni peserta menyebutkan bahwa materi yang disampaikan sangat mudah dipahami dan bersifat reasonable dan applicable. Kegiatan pengabdian diakhiri dengan membaca sholawat barzanji sebagai bentuk tawassul, untuk mengetuk pintu langit dan membuka perantara rizki. (FH)