Berikan Inspirasi Karir sebagai Praktisi Keuangan, Prodi PBS FEBI IAIN Surakarta Hadirkan Kacab BRI Syariah Kendari

FEBI News | Isu terkini perbankan syariah sampai pertengahan tahun 2020 cukup menarik. Mulai dari merger bank syariah BUMN, penerapan Qanun Aceh sampai dengan Halal Life Style menjadi kesempatan terbuka bagi kebutuhan SDM di perbankan dan industry keuangan syariah lain. Perkembangan menggembirakan ini, selain akan meningkatkan market share bank syariah, juga akan membuka lebar kebutuhan SDM industry syariah, terutama perbankan syariah. Fenomena ini menjadi kesempatan bagi para mahasiswa jurusan Perbankan Syariah untuk menyiapkan diri menjadi bagian dari industry perbankan syariah.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh calon praktiksi keuangan syariah diantaranya adalah pemahaman analisa keuangan, communication skill dan tentunya pemahaman syariah. Semua keahlian tersebut dapat mulai dipersiapkan sejak dini ketika masih di bangku perkuliahan. Memperbanyak relasi, aktif berorganisasi dan melatih kecakapan komunikasi menjadi hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri menjadi seorang praktisi. Hal ini diungkap secara lengkap oleh bapak Eka Jati R Firmansyah, S.H.I., M.H.I. selaku Kepala Cabang PT. Bank BRI Syariah Cabang Kendari yang menjadi pembicara utama dalam acara Webinar Series #3 bertema ‘Sharia Bank Career Development”. Acara berlangsung pada hari Kamis, 16 Juli 2020 melalui aplikasi Zoom.

Pada kesempatan tersebut, acara diskusi berlangsung sangat dinamis dengan berbagai pertanyaan dari para peserta webinar yang tertarik untuk berkarir di industry perbankan syariah. Acara webinar diikuti oleh sekitar 60 peserta yang merupakan mahasiswa semester 6 Program study Perbankan Syariah kelas peminatan professional. Acara webinar kali ini dipandu langsung oleh bapak Rais Sani Muharrami, S.E.I., M.E.I. selaku sekretaris Program Studi Perbankan Syariah IAIN Surakarta. Dalam closing stattementnya, pembicara menyampaikan bahwa kita semua (para peserta) adalah manusia-manusia hebat, dan karakter itulah yang dibutuhkan oleh industry Perbankan Syariah. Selamat datang para pejuang industry keuangan syariah, pungkas beliau dalam akhir diskusi. (RSM)

Perkuat Komitmen Peningkatan Mutu, FEBI IAIN Surakarta Berhasil laksanakan Audit Mutu Internal

FEBI News | Pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) 2020 untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta dilaksanakan pada 17 Juli 2020 bertempat di Aula Utama. Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan FEBI (Dr. M. Rahmawan Arifin, SE, M.Si) beserta Wakil Dekan 1 (Dr. Awan Kostrad Diharto, SE, M.Ag) dan Wakil Dekan 2 (Dr. Woro Retnaningsih), Para Kaprodi dan Sekprodi MBS, PBS dan AKS (Khairul Imam, SHI, MSI, Zaky Fahma Auliya, SE, MM, Rais Sani Muharrami, SEI, MEI, Anim Rahmayati, SEI, M.Si, dan Fitri Laela Wijayati, SE, M.Si). Kabag TU Nurhidayatingingsih, M.H, para Kasubag (Sukoco Edi, SE dan Joko Purnomo, SE) serta para staf TU.

Dalam sambutannya Dekan FEBI IAIN SUrakarta Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si menyatakan bahwa pentingnya AMI guna menjamin mutu Tridharma Perguruan Tinggi Khususnya di FEBI. dalm hal ini FEBI telah menggunakan digitalisasi semua dokumen yang terkait Fakultas yaitu berupa Program Lemari Digital. Dokumen yang telah disiapkan untuk kegiatan AMI ini antaralain dokumen C.1 (Visi Misi), C.2. (Tata Pamong), C.3. (Mahasiswa dan Alumni), C.4. (Sumber Daya Manusia), C.5. (Pendidikan), C.6. (Pendanaan dan Sarana Prasarana), C.7. (Penelitian), C.8. (Pengabdian Kepada Masyarakat), C.9. (Luaran dan Capaian Tridharma).

Pelaksanaan AMI di FEBI mendapatkan apresiasi dari para assesor, diantaranya adalah apresiasi terhadap penerapan local wisdom di lingkungan Fakultas terlihat dari berbagai ornaments, spot foto, dan hidangan makan siang khas lokal berupa sego berkat.

Wujudkan Ibu Rumah Tangga yang Produktif dan Mandiri Finansial, Pengabdian Dosen FEBI IAIN Surakarta memberikan penyuluhan tentang Entrepreneurship

FEBI News | Tidak bisa dipungkiri pandemi covid-19 ini berdampak luas bagi masyarakat. Tanpa kecuali bagi ibu rumah tangga. Upaya kegiatan pelatihan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi ibu rumah tangga dilakukan guna menjadikan ibu rumah tangga lebih produktif dan dapat membantu ketahanan finansial keluarga.
Dosen FEBI IAIN Surakarta Devi Narulitasari, M.Si. melaksanakan kegiatan pelatihan dalam rangka pengabdian masyarakat yang diselenggarakan pada Rabu, 15 Juli 2020 di Desa Puspan, Colomadu, Karanganyar.

Pada kesempatan tersebut, narasumber Ibu Rohmah Nur Aini, BSc. yang dimoderatori oleh Sdri. Hanif Arinal Haq, S.PdI. menyampaikan tentang pentingnya menjadi pribadi yang mandiri dan bermanfaat dengan berwirausaha. Selain itu disampaikan pula kiat-kiat memulai bisnis rumahan yang sederhana yaitu : (1) Kuatkan niat dan beranikan diri untuk memulai usaha; (2) Kenali potensi diri dan peluang yang ada untuk menentukan produk yang tepat; (3) Kenalkan produk pada orang-orang disekitar kita; (4) Selalu terbuka dengan masukan yang membangun; (5) Perluas usaha melalui media online. (Devina)

Edukasi Industri Kreatif dan Pelatihan Produksi Souvenir Berbasis Seni Lukis, Pengabdian Dosen FEBI IAIN Surakarta Kepada Komunitas Fatayat di Gunung Kidul

FEBI News| Dalam rangka menyambut era persaingan usaha yang semakin kompetitif, memulai usaha dengan modal yang tinggi adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Pada kesempatan pengabdian kepada masyarakat (PKM), Dosen IAIN Surakarta Prof. Musa Asy’arie yang diasisteni oleh Irma Yuliani, M.E mencoba mendorong masyarakat Gunungkidul untuk mengenali potensi diri, yaitu dalam rangka mencari peluang usaha melalui industri kreatif. Usaha berbasis industri kreatif ini sangat relevan karena lebih menekankan pada pemanfaatan Sumber Daya Manusia dalam melakukan inovasi produk.
Acara PKM yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2020 di Kecamatan semanu tersebut menghadirkan narasumber Ibu Rina Hastutiningsih, S.E., beliau adalah pelaku usaha kreatif, saat ini beliau telah mengembangkan usaha kreatif melalui penjualan souvenir-souvenir di kalangan milenial dengan berbagai macam produk, yaitu berupa usaha berbasis seni lukis.

Ibu Irma selaku asisten dalam sambutannya menyebutkan bahwa peran Industi kreatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan tak terbatas adalah alternatif yang sangat tepat, selain mampu menciptakan produk-produk yang kreatif dan inovatif, biaya pengembangan industri kreatif tidak lebih mahal jika dibandingkan dengan industri berbasis Sumber Daya Alam (SDA). Sedangkan Ibu Rina selaku Narasumber juga menggarisbawahi bahwa kunci dalam mengembangkan industri kreatif adalah ATM (amati, tiru, dan modifikasi).

Selain memberikan edukasi mengenai industri kreatif, peserta pengabdian masyarakat juga diberikan pelatihan secara langsung, yaitu berupa kegiatan memodifikasi souvenir totebag dengan seni lukis, setiap peserta diberikan alternatif beberapa sketsa gambar yang menarik, kemudian totebag tersebut dilukis dan dimodifikasi. Hadir juga dalam kegiatan tersebut ketua PC Fatayat NU Gunungkidul dan ketua PAC Fatayat NU Semanu sebagai parter kerja, berkat Kerjasama yang baik acara tersebut dapat berjalan dengan lancar. (IY)

PengBdian Dosen FEBI IAIN Surakarta Kaji Peluang Investasi di pasar modal Syariah Untuk Pekerja Lepas Non-Formal

FEBI News | Pandemi covid-19 memberikan dampak yang cukup besar bagi hampir semua sektor. Mulai dari sektor, ekonomi, pendidikan bahkan ibadah juga terkena dampak dari pendemi ini. Tidak terkecuali para pekerja lepas non formal yang ada di area Yogyakarta. Para pekerja lepas dari sektor wisata, hiburan dan pesta/wedding organizer sangat merasakan dampak tersebut. Jika pada kondisi normal, mereka selalu mengalami over job pada momen-momen tertentu yang sifatnya rutinitas, maka kini mereka tidak memiliki pekerjaan. Kondisi ini memerlukan perhatian dan solusi dari semua pihak untuk dapat menjadi jalan keluar bagi penghidupan mereka.

Solusi yang perlu diupayakan adalah dengan memberikan alternative usaha yang memiliki tingkat risiko yang minimal di masa pademi. Sektor usaha yang secara langsung berpotensi mengumpulkan orang, dan berpotensi terjadinya interaksi antar manusia perlu dihindari. Sebagai salah satu upaya untuk menjadi alternative usaha dimasa pandemic adalah usaha berbasis investasi. Dengan mengambil tema “PELUANG INVESTASI AMAN PASAR MODAL SYARIAH DI ERA NEW NORMAL”, dosen FEBI IAIN Surakarta, Rais Sani Muharrami, S.E.I., M.E.I. mengundang para pekerja lepas di wilayah Gamping Sleman Yogyakarta pada hari Rabu 15 Juli 2020 pukul 13.00 WIB untuk bersama-sama mengenal dan belajar untuk belajar berinvestasi syariah.

Pada kesempatan tersebut, dihadirkan pembicara dari Senior Marketing Officer PT. IndoPremier sekuritas bapak Wisnu Radityo P. Dalam materinya, beliau memaparkan karakteristik investasi saham yang minim risiko, bahkan disaat pandemic seperti sekarang ini. Dengan dukungan akses yang mudah dan cepat, potensi untuk melakukakn interaksi yang mengumpulkan banyak orang menjadi dapat diminimalisir. Saat ini kesempatan untuk menjadi investor lebih mudah, dengan dana minimal 100 ribu, masyarakat dapat menjadi investor dan berkesampatan untuk mendapatkan keuntungan, baik berupa dividen maupun capital gain. (RSM)

Jadi Pengusaha? Siapa Takut! Webinar Kelas Wirausaha Prodi AKS

FEBI NEWS| Melalui media Zoom, Rabu(15/07) Program Studi Akuntansi Syariah FEBI IAIN Surakarta menyelenggarakan WEBINAR dengan tema “Strategy to Start a New Business”. Kegiatan ini di hadiri oleh Bapak Dr. M. Rahmawan Arifin, S.E., M.Si. selaku Dekan FEBI IAIN Surakarta, Ibu Anim Rahmayati, M.Si. selaku Kaprodi Akuntansi Syariah, Ibu Fitri Laela Wijayati, S.E., M.Si., Ak. selaku Sekprodi Akuntansi Syariah, serta para dosen FEBI IAIN Surakarta. Pada kesempatan ini, Ibu Christina Pristisa Citra Puspita dihadirkan sebagai pembicara dimana beliau merupakan owner dari Dapoer Tisa. Kegiatan ini diperuntukkan untuk Mahasiswa Peminatan Kelas Wirausaha Akuntansi syariah semester 7, sebagai bekal informasi dan pengalaman mereka untuk menjajaki dunia kewirausahaan.

Dengan didampingi oleh Nurul Fauziyah selaku Moderator, Pembicara menyampaikan informasi secara jelas dan terperinci mengenai strategi memulai sebuah usaha. Dimana hal yang harus disiapkan menurut beliau adalah mental, fokus pada satu bidang usaha, dukungan sosial, strategi sales&marketing, serta pencatatan. Hal ini adalah poin penting yang harus dipegang oleh pebisnis. Beliau menyampaikan bahwa untuk memulai sebuah usaha kita tidak boleh takut rugi dan tidak boleh berhenti ketika mencapai titik rugi tersebut, karena dengan itu kita harus memacu diri untuk kembali bangkit dan belajar dari kesalahan yang lalu.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 16.15 WIB, dimana setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi atau sharing session. Sembari menjawab pertanyaan dari para peserta, Ibu Christina juga berbagi pengalaman usaha beliau yang tak bisa dihindari dari jatuh bangun. Hal ini tentunya sangat penting untuk mempersiapkan mental mahasiswa yang akan atau sedang merintis usahanya. Acara diakhiri pada pukul 17.30 WIB dengan closing statement oleh pemateri dan Ibu Fitri Laela Wijayati selaku Sekprodi Akuntansi Syariah. Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi bekal Mahasiswa untuk meraih kesuksesan di dunia bisnis kedepannya. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Christina bahwa Bisnis yang sukses suatu hari nanti, dimulai dengan fokus di satu bidang hari ini.
Ayo calon Pebisnis muda, kalo tidak dimulai sekarang kapan lagi?

Redaktur: Nurul Fauziyah

Menjawab Tantangan Masa Depan, FEBI IAIN Surakarta Siapkan Kurikulum Berbasis Kampus Merdeka

FEBI News | Rabu 15/07/2020 FEBI IAIN Surakarta menggelar Workshop Pengembangan Kurikulum Berbasis Kampus Merdeka. Kegiatan ini dilakukan secara webinar menggunakan aplikasi zoom yang dipandu oleh moderator Alvin Yahya, MH dan diikuti oleh para dosen dan staf akademik.

Workshop ini dalam rangka menjawab tantangan masa depan dengan mengacu pada penyusunan kurikulum berbasis KKNI, revolusi industri 4.0, kampus merdeka, core value IAIN Surakarta, dan moderasi beragama. Dalam sambutannya Dr. M. Rahmawan Arifin, MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memberikan arahan supaya materi kuliah yang disampaikan para dosen lebih kreatif dan subtantif sesuai bidang keilmuan masing-masing dengan konsep kampus merdeka.

Kegiatan workshop ini menghadirkan tiga narasumber yang kompeten dibidangnya, terdiri dari narasumber pertama Dr. Imam Makruf, M.Pd. selaku Wakil Rektor I IAIN Surakarta, narasumber kedua Dr. Ratna Wardani, M.T dari Universitas Negeri Yogyakarta, dan Dr. Ibnu Qizam, S.E., M.Si., Akt dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Adapun materi yang disampaikan oleh narasumber pertama membahas tentang rancang bangun kurikulum dan standar penyusunan RPS di IAIN Surakarta dalam konteks kurikulum berbasis kampus merdeka, KKNI, moderasi beragama, revolusi industri 4.0, dan core values IAIN Surakarta. pemateri kedua, menyampaikan tentang konsep kurikulum berbasis kampus merdeka dan implementasinya pada kurikulum, sedangkan pemateri terakhir menyampaikan tentang pengembangan tugas akhir alternatif bagi mahasiswa ekonomi islam berbasis kampus merdeka. (YAN)

Gelar Webinar Publikasi Riset, FEBI IAIN Surakarta Akan Lejitkan Karya Ilmiah Berkualitas dan Berkelas

FEBI News | Setelah pekan sebelumnya Unit Konsorsium melaksanakan kegiatan diskusi dosen (lecturer discussion) versi offline, hari selasa 14 Juli 2020 pukul 19.30 Unit Korsorsium kembali melaksanakan kegiatan diskusi versi online (FEBI Webinar Series) yang diselenggarakan via aplikasi zoom meeting sekaligus live di chanel Youtube FEBI Tv.

Diskusi dosen FEBI Webinar series kali pertama ini sangat spesial karena dilaksanakan pada malam hari dengan konsep yang lebih santai. Webinar series sesi pertama ini menghadirkan narasumber Bapak Dr. Wahyudin Darmalaksana, MA (Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung), dengan tema diskusi “From Proposal to Publication” dan dimoderatori oleh Usnan, MEI. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen di lingkungan FEBI IAIN Surakarta, juga ada beberapa peserta dari luar  IAIN Surakarta.

Acara diskusi diawali dengan pembukaan dan sambutan yang disampaikan oleh Dekan FEBI; Bapak Dr. M. Rahmawan Arifin, SE, MSi. Dalam sambutannya, beliau berharap dari kegiatan diskusi ini, dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi para dosen di lingkungan FEBI untuk meningkatakan skill dan semangat dalam hal menulis dan publikasi. Acara dilanjutkan dengan inti diskusi yang dipandu oleh moderator.

Kegiatan inti diskusi diawali dengan paparan materi dari narasumber yang diantara poin-poin isinya yaitu tentang inisiasi kerjasama antara FEBI IAIN Surakarta dengan UIN Bandung, realitas dan bagaimana mengoptimalkan tugas akhir mahasiswa (skripsi) untuk meningkatkan publikasi, beberapa hal yang telah dilakukan di UIN bandung untuk mendorong publikasi baik bagi dosen maupun mahasiswa. Acara selanjutnya  yaitu sesi tanya jawab. Peserta sangat antusias memberikan pertanyaan kepada narasumber sehingga kegiatan diskusi berlangsung begitu meriah dan hangat. Kegiatan ditutup dengan cloosing statemen dari bapak Dekan FEBI tentang harapan beliau agar kedepan FEBI IAIN Surakarta bisa merealisasikan inspirasi tentang konsep klinik menulis baik bagi dosen dan mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mendorong karya-karya publikasi dosen di lingkungan FEBI IAIN Surakarta. (Usnan)

Sharing knowledge about auditors experience, Kelas Profesional Prodi AKS FEBI IAIN surakarta

FEBI News| Hari ini Rabu 15 Juli 2020, Program Studi Akuntansi Syariah menyelenggarakan kegaiatan kelas peminatan profesional dengan tema Sharing knowledge about auditors experience melalui sistem daring. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa semester 6. Dalam kesempatan ini menghadirkan pakar dari luar dalam rangka memberikan pengetahuan praktis kepada mahasiswa dalam rangka pembentukan softskill mahasiswa khususnya mengenai auditing.

Acara ini dipandu oleh moderator Ahmad Musodik yang merupakan Duta Akuntansi Syariah. Adapun narasumber dalam acara ini adalah Bapak Muhrom Ali Roza’i, SE, M.E.Sy., M.Si., CRMO yang merupakan auditor pada Inspektorat Kabupaten Boyolali. Pembicara menyampaikan mengenai pengalaman selama menjadi auditor dan pengetahuan teknis tentang audit. Seorang auditor harus memahami etika audit yang meliputi integritas, objektivitas, kerahasiaan, kompetensi, akuntabel dan perilaku profesionalitas. Kejujuran merupakan mahkotanya audit. Terdapat auditor internal dan auditor eksternal dalam pemerintahan daerah di Indonesia. Auditor eksternal pemerintah adalah BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yang bertanggungjawab kepada DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), sedangkan auditor internal pemerintah adalah BPKP dan Inspektorat dengan tujuan memberikan reomendasi atau perbaikan. Jenis audit yang dilakukan oleh Inspektorat adalah audit keuangan, operasional (kinerja) dan dengan tujuan tertentu (investigasi). Audit keuangan yang dilakukan oleh Inspektorat bukan untuk memberikan opini tetapi mengaudit prosesnya, menilai rentang waktu dan penggunaan dana. Audit kinerja dilakukan untuk menilai program atau aktivitas apakah sudah ekonomis, efisien dan efektif (input, output dan outcome). Audit investigasi dilakukan untuk menilai kerugian, bisa bersumber dari audit sebelumnya.

Pendekatan auditor internal sekarang ini adalah auditor sekarang lebih memberi solusi, pencegahan terjadinya fraud melalui asistensi atau pendampingan dan penyelesaian yang konstruktif. Acara ini juga diikuti oleh beberapa dosen Program Studi Akuntansi Syariah dan aktif dalam diskusi bersama narasumber.  Mahasiswa yang mengikuti acara ini juga aktif dalam melaksanakan diskusi dalam bentuk tanya jawab dengan narasumber. Acara ini diakhiri dengan ucapan terimakasih dari pengelola Program Studi Akuntansi Syariah kepada Narasumber dan semua peserta yang mengikuti kelas peminatan hari ini.

Mencapai Puluhan Domba, Pengabdian Masyarakat Dosen FEBI IAIN Surakarta Lakukan Program Wakaf Ternak di Temanggung


FEBI News| Dalam studi-studi tentang perubahan sosial dikenal istilah “pemberdayaan” (empowerment), yang merupakan antitesa dari konsep “pembangunan” (development). Konsep pembangunan   lebih mencerminkan hadirnya model perencanaan dan implementasi kebijakan yang top down, elitis, sedangkan “pemberdayaan” lebih bersifat bottom up, berbasis kepentingan kongkret masyarakat.

Hadirnya konsep “pemberdayaan” memberikan sesuatu perubahan yang mendasar bagi masyarakat. Titah pemberdayaan ini sebenarnya telah lama diamanatkan oleh Allah kepada Muhammad, bahkan jauh sebelum melakukan Hijrah ke Madinah dan tugas itu dikenal dengan istilah al ‘aqabah (pendakian yang berat) yang diabadikan oleh Allah dalam surat Al Balad.  Al ‘Aqabah meliputi tugas memerdekakan budak, memberi bantuan di saat kelaparan, meberdayakan anak yatim, serta  memberdayakan orang – orang miskin.

Terpanggil dengan titah Ilahi dalam surat al Balad di atas, maka dosen FEBI IAIN Surakarta Waluyo, Lc., M.A. selalu mewajibkan dirinya untuk wakaf Domba disetiap kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dengan nadzirnya remaja masjid setempat. Dari wakaf yang dia gulirkan kini sudah berkembang menjadi puluhan domba dan sedikit demi sedikit mulai dapat memberdayakan beberapa kepala keluarga miskin.

Syirkah (bagi hasil) adalah pola yang disepakati antara masyarakat pemelihara dengan nadzir. Dan Tema Syirkah itulah yang dikupas dalam pengabdian pada tanggal 15 Juli 2020 di dusun Kandangan, Kel. Tempuran, kec. Kaloran, Kab. Temanggung dengan pemateri Muhammad Risdi, SE dan moderator Rusiyanto al Mughni.

Target dari wajib wakaf adalah terciptanya kampung ternak berbasis wakaf dan menjadi kampung percontohan dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat bersebab tiga tahun yang akan datang, domba yang ada saat ini ditargetkan sudah bisa berkembang biak hampir 100 ekor.

Dengan 100 ekor domba, maka sudah memnugkinkan untuk dibuat kandang sendiri, sehingga pola pengelolaannya dapat bergeser dari syirkah menjadi ijarah, yang otomatis bisa memberdayakan banyak tenaga kerja dan dari hasil wakaf dapat dipergunakan untuk kegiatan sosial lainnya. (Wly)