Senat Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta ikuti MUNAS SEMA FEBI Se-Indonesia dan Jambore Ekonomi Syariah 2019

Untuk mempererat tali silaturahmi antar organisasi Senat mahasiswa tingkat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, FORNASMEBI (Forum Nasional Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam) mengadakan sebuah acara MUNAS (Musyawarah Nasional) SEMA FEBI Se-Indonesia. Acara ini digelar untuk melakukan bahasan organisasi FORNASMEBI kedepan dengan berpedoman pada pengembangan Ekonomi, masyarakat dan kebangsaan. MUNAS ini dilaksanakan dari tanggal 10-13 Oktober 2019 di IAIN Tulungagung. Tidak hanya MUNAS, Acara FORNASMEBI juga selenggarakan, JES (Jambore ekonomi syariah).

JES ini menyelenggarakan beberapa ajang perlombaan bergengsi Tahunan antar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Se-Indonesia yang kali ini diselenggarakan di IAIN Tulung Agung (Jawa Timur)

Hasil dari Musyawarah Nasional ini adalah pembentukan AD-ART, GBHO dan GBHK FORNASMEBI serta pembentukan komisi-komisi organisasi FORNASMEBI dan pembentukan Presidium pusat, Pimpinan pusat, pembahasan RAKERNAS FORNASMEBI.
(Penulis: A. Muizzain Nur Al-Aziz/Humas SEMA FEBI)

306 Mahasiswa Calon Wisudwan FEBI IAIN Surakarta ikuti Career Development Program dengan tajuk Sukses Bekarir dan Berwirausaha

[smartslider3 slider=47]

 

FEBI News| Guna membekali lulusannya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta menyelenggarakan Career Development Program dengan tajuk Sukses Bekarir dan Berwirausaha. Acara ini diselenggarakan pada Jum’at (27/8/2019) yang diikuti secara antusias oleh 306 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang akan diwisuda pada periode 41 dan 42. meskipun pelaksanaan dimulai pukul 7.30 WIB. Pada kesempatan itu, tampil sebagai narasumber yakni Psikolog Vera Imanti, M.Psi. dan Digital Desainer Gilang Bogy, S.E. Kegiatan diawali dengan kegiatan seremonial dengan sambutan Dr. Awan Kostrad mewakili jajaran Dekanat, bahwa calon alumni FEBI harus mampu unggul dan bersaing dalam dunia kerja. Lulus itu hanya awal dari perjuangan yang sesungguhnya.

Lanjut pada materi inti, Vera Imanti, M.Psi. memberi semangat bahwa harus bagaimana mahasiswa setelah wisuda. Kebahagiaan mahasiswa hanya pada saat setelah selesai revisi skripsi hingga pelaksanaan wisuda, setelah itu kegalauan ala generasi milenial akan mewabah kepada alumni. Entah alasan kerja atau akan dirasani tetangga karena menganggur. Maka dari itu, Dosen sekaligus Psikolog tersebut mengimbau agar mahasiswa calon wisudawan bisa memahami diri sendiri guna mendapat karir yang diimpikan. Selain itu, beliau juga memberikan bagaimana trik-trik dalam menghadapi dunia kerja, dari pemilihan kerja hingga menghadapi HRD. Sementara narasumber kedua, memotivasi bahwa berkarir tidak harus duduk manis di meja kerja ala kantoran. Bekerja akan lebih nyaman dan membahagiakan manakala sesuai passion. Meskipun penuh tantangan dan tekanan, jika kita sudah mencinta pekerjaan maka semua akan terasa menyenangkan. Desainer itu berkisah bahwa dirinya adalah seorang sarjana ekonomi, akan tetapi dia lebih menekuni dunia desain grafis yang justru tidak dipelajarinya selama duduk di bangku kuliah. Kecintaanya dalam dunia desain, telah mengantarkannya menjadi desainer dari Indonesia yang dikontrak timnas Jerman dalam gelaran piala dunia beberapa tahun silam. Hasil karyanya dipajang dalam kemasan khusus dan terbatas coca cola di Jerman. Tak berhenti disitu saja, karir gemilangnya juga membuat pemuda lulusan 2016 UNS ini mendapat penghargaan-penghargaan dalam seni WPAP.
Dalam Career Development Program ini, diharapkan mampu memicu mahasiswa calon wisudawan untuk pandai menyikapi masa depan. Kampus hanya jalan atau tawasul menuju kesuksesan. Sukses tidak selalu diindikasikan dengan bergelimang harta, jabatan yang tinggi atau perihal yang melulu menyangkut materi. Tetapi sukses itu ketika mereka bisa berbuat, bermanfaat terhadap sekelilingnya. Acara diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan oleh ketua Panitia, N.H. Al Amin, M.E.Sy. Sekaligus berpesan bahwa Career Development Program ini hanya secuil ikhtiar yang dilakukan demi kejayaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam melalui alumni sebagai corong indikator utama keberhasilan Pendidikan. (efha)

Sharia Banking Competition (SHABCO) 2019

[smartslider3 slider=46]

 

Pada tanggal 5-20 September 2019 HMJ Perbankan Syariah mengadakan pembukaan pendaftaran untuk serangkaian acara SHABCO (Sharia Banking Competition). Acara tersebut meliputi dua lomba yakni Lomba Poster Nasional dan Lomba Cerdas Cermat Ekonomi (LCCE). Lomba Poster Nasional dengan tema “Optimalisasi Peran Wakaf dan Zakat terhadap Kesejahteraan Masyarakat” yang diikuti oleh khalayak umum secara nasional. Penilaian dilakukan dengan voting dan sah dari panitia SHABCO, dengan perolehan voting dan berbagai pertimbangan tinggi sehingga diperoleh hasil pemenang Lomba Poster Nasional yaitu Sdr. Farid Ilham, mahasiswa STMIK Cipta Darma Surakarta (AMIKOM) yang diumumkan pada tanggal 25 September 2019. Pengumuman pemenang Lomba Poster Nasional bersamaan dengan diadakannya Lomba Cerdas Cermat Ekonomi (LCCE). LCCE diikuti oleh perwakilan kelas program study perbankan syariah yang masing-masing mengirimkan minimal dua peserta. Babak penyisihan dilaksanakan di ruang baca FEBI dimulai pukul 07.30 WIB dengan konsep persesi dimulai dari semester 1, dilanjutkan semester 3, dan terakhir semester 5. Pada babak ini pengerjaan soal dilakukan menggunakan google form yang sudah disediakan panitia, dalam babak ini diambil 3 peserta dengan perolehan nilai 3 teratas persemester. Final semester 1 diwakili oleh Meyra Firdani, Alsa Nurjanah, dan Chandra Ayu. Final semester 2 diwakili oleh Nur Handayani, Roihan Edy, dan Diah Sagita. Final semester 5 diwakili oleh Pentrilian Zuliana, Naufal Ikhlas, dan Mutya Afrida. Babak ini selesai pada jam 13.30 WIB dilanjutkan babak final pada hari Kamis, 26 September 2019. Babak final dimulai oleh MC pada pukul 07.30 dilakukan per sesi dengan juri bapak Rais Sani Muharrani, S.E.I., M.S.I. dan bapak Agus Setyawan, S.E.Sy., ME. Acara terlaksana dengan lancar namun sedikit kendala karena ada peserta yang tidak dapat hadir. Pada babak ini diperoleh hasil pemenang Lomba Cerdas Cermat Ekonomi (LCCE) yaitu Sdri Chandra Ayu Nurfallah dari kelas Perbankan Syariah 1A, Royhan Edy Setiawan dari kelas Perbankan Syariah 3A, dan Pentrilia Zuliani Anggis Sadewi dari kelas 5B. acara ditutup dengan penyerahan simbolis hadiah kepada peserta oleh juri dilanjutkan foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan kepada juri oleh Ketua Umum HMJ Perbankan Syariah Budi Prihastoro kemudian foto bersama dengan pemenang sekaligus juri dan Ketua Umum HMJ Perbankan Syariah 2019.

Pengajian Rutin HMJ PBS “Menjadi Generasi Penerus Dakwah Rasulullah SAW”

 

HMJ Perbankan Syariah telah mengadakan kegiatan Pengajian Rutin HMJ Perbankan Syariah yang bertempat di Masjid Imam Bukhari IAIN Surakarta (23/09/2019). Tema yang di angkat dalam pengajian kali ini yaitu “Menjadi Generasi Penerus Dakwah Rasulullah SAW”. Sebagai pembicara Gus Ahmad Muhammad Musta’in Nasoha Al Hafidz. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menambah ilmu dan juga meningkatkan spiritualitas mahasiswa IAIN Surakarta.
Acara dimulai pada pukul 16.00 WIB dan berjalan dengan lancar. Materi yang di sampaikan oleh pembicara ada 4 poin penting, yaitu: pentingnya ilmu pengetahuan, Sunnah Rosulullah, Meneladani Hati seperti Rosul, dan Mencintai tanah air.

Seminar Nasional Kebangsaan “Milenial Bicara Ekonomi Indonesia”

[smartslider3 slider=43]

Bertempat di Graha Kampus IAIN Surakarta (24/9/2019) DEMA FEBI IAIN Surakarta telah menyelenggarakan Acara Seminar Nasional Kebangsaan dengan tema “Milenial Bicara Ekonomi Indonesia”, dengan menghadirkan pembicara muda nasional Sherly Annavita dan Faldo Maldini dengan moderator kepala departemen kastrat DEMA FEBI (Said Satria).

Acara diawali dengan salam pembuka, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa, kemudian sambutan-sambutan dari ketua panitia (Wichang Arif) dan ketua umum DEMA FEBI (Rizki Fajar) baru dilanjut dengan sambutan dari jajaran Fakultas yang diwakili oleh Hj. Datien Eriska Utami, S.E., M.S.i sekaligus membuka acara secara resmi.

Sebelum acara dimulai panitia menampilkan pertunjukan silat yang dipadukan dengan penampilan tari mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan kelima pesilat merupakan peraih medali di ajang perlombaan internasional. Hiburan ini juga tergabung dalam UKM Sentra Tari dan UKM Beladiri IAIN Surakarta. Pembukaan acara tersebut berlangsung dengan hikmat dan meriah, bahkan Sherly Annavita selaku pembicara yang telah hadir saat itu pun antusias menyaksikan hiburan tari yang dikolaborasikan dengan pencak silat.

Pembicara pertama Sherly Annavita mengawali materinya dengan sebuah kutipan kata-kata mutiara dari Ali Bin Abi Thalib: “Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang”. Selanjutnya Sherly menyampaikan materi terkait sebagaimana seharusnya milenial bertindak, setidaknya untuk 15 tahun kedepan, akan menjadi seperti apakah kita kelak ungkapnya. Sherly juga menekankan kepada para milenial untuk menjadi pemuda yang terbaik di bidangnya, sebab pasti akan ada seleksi alam dan hanya yang terbaiklah yang akan lolos. Peserta nampak antusias sampai berebut untuk bertanya terkait materi yang sampaikan. Hal tersebut mampu mencairkan suasana dan membuat forum lebih hidup. Beberapa motivasi juga beliau sampaikan kepada millenial untuk terbuka pikirannya dan mampu menjadi agent of social control serta agen of change.

Kalau hanya ada 1000 pemuda yang menjadi bagian dari perubahan, maka jadilah 10 diantaranya. Kalau ada 1000 alasan untuk menunda, maka buatlah 1001 alasan untuk memulainya hari ini” kata Sherly dengan penuh semangat.

Acara ini kemudian dilanjutkan dengan penampilan musikalisasi puisi dari salah satu pengurus DEMA FEBI IAIN Surakarta (Kartikawati) dengan puisi karyanya sendiri. Selanjutnya acara sempat diselipkan Galang Dana bersama dengan lembaga kemanusiaan ACT (Aksi Cepat Tanggap) yang sedikit mensosialisasikan terkait beberapa bencana yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Diantaranya, kebakaran yang terjadi di beberapa daerah, seperti kebakaran di Riau dan Kalimantan, serta kekeringan yang terjadi di Solo Raya, yaitu Sragen, Klaten maupun sekitarnya.

Selanjutnya materi kedua disampaikan Faldo Maldini yang menyampaikan tema “Pandangan negara yang harus dibuat seperti apa”.

Menurut Faldo bahwa perekonomian Indonesia saat ini banyak disokong oleh sektor informal secara signifikan, seperti beberapa start up yang memiliki tingkat valuasi tinggi di Indonesia. Tidak hanya terkait perekonomian di Indonesia, pembicara kedua ini juga menyampaikan bagaimana seharusnya millenial bertindak, yaitu millenial harus punya project atau visi untuk dirinya masing-masing maupun untuk negara kedepannya, millenial harus memperkuat akademiknya sebagaimana skill yang dimilikinya, dan millenial harus melek akan kondisi bangsa. Kemudian satu persatu peserta mulai menyangkal dan mempertanyakan terkait yang disampaikan oleh pembicara. Terakhir, pembicara menutup dialognya dengan pesan penuh semangat.

Kalau kita sama-sama bergerak, pasti akan bertemu lagi kelak. Tetapi kalau tidak bertemu lagi, pasti ada salah satu dari kita yang berhenti bergerak. Sedang, kita tidak tahu dimasa yang akan datang, bisa jadi saya yang akan duduk di kursi dan mendengarkan teman-teman berdialog.” ungkap Faldo Maldini.

Kami sebagai panitia berharap dengan diadakannya acara seminar seperti ini mampu menambah wawasan mahasiswa terhadap perekonomian yang ada di Indonesia saat ini, serta mampu membuka mindset para millennial agar dapat bertindak sebagaimana mestinya. Sebab kita adalah seperti apa yang kita pikirkan dimasa yang akan datang.

Oleh: Ajeng Astrid Dwi Kencana ( Kastrat DEMA FEBI)

5 Orang Dosen Pengelola Badan Wakaf FEBI IAIN Surakarta menjadi Peserta Seminar Nasional “Filantropi Islam menuju Sustainable Economic Development di Era 4.0”

[smartslider3 slider=42]

FEBI News| Sebagai bagian dari program untuk menyiapkan pengelolaan lembaga yg profesional, Badan Wakaf FEBI IAIN Surakarta mendelegasikan 5 orang dosen pengelola Badan Wakaf untuk mengikuti kegiatan Seminar Nasional dengan tema: “Filantropi Islam (Zakat dan Wakaf) menuju Sustainable Economic Development di Era 4.0”. Acara seminar ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang, dan dihadiri oleh peserta baik dosen maupun mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia.

Kegiatan Seminar yang berlangsung hari ini (25/9/2019)  dimulai pukul 8.00  ini diawali dengan  sambutan sekaligus pembukaan yg disampaikan oleh Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Imam Taufik, M.Ag. yang dilanjutkan dengan penampilan hiburan dan acara inti seminar.

Narasumber pada acara seminar ini diantaranya adalah Dr. M. Nur Sahidi Jauhari dari Malaysia, Dr. Ahmad Furqon dari UIN Walisongo dan Dr. KH. Ahmad Daroji dari BAZNAS Jawa Tengah. Dalam paparannya, narasumber pertama Dr. M. Nur Sahidi Jauhari mendeskripsikan  tentang pengelolaan zakat dari yg berbasis manual ke digital, Data-data pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan zakat, Keunggulan pengunaan sistem keuangan sosial berbasis teknologi, pengelolaan zakat berbasis teknologi untuk menjamin tercapainya maslahah dan menolak mafsadat.

Pemateri kedua Dr. Ahmad Furqon memaparkan tentang praktek zakat dan wakaf di Indonesia, 11 masalah yg menjadi fokus dlm SDGs bisa diselesaikan dengan zakat dan wakaf, Peran wakaf untuk merealisasikan 5 maqashid Syariah. Rencana pengembangan wakaf di Indonesia pada era Revolusi industri dengan; meningkat kesadaran zakat (dan wakaf), Mengkampanyekan wakaf uang, memanfaatkan teknologi digital berbasis web, pendanaan berbasis digital, Peningkatan profesionalisme Nazir, serta menekankan prinsip dasar pengelolaan wakaf adalah secara produktif (kegiatan Investasi).

Narasumber ketiga yaitu Dr. KH. Ahmad Daroji, memaparkan tentang dua masalah besar yg dihadapi yaitu kemiskinan dan SDM. Beliau melanjutkan paparannya tentang bagaimana strategi yang dilakukan BAZNAS Jateng untuk pengentasan kemiskinan melalui 4 strategi yaitu menetapkan asnaf prioritas, pemberian keterampilan,  bantuan modal, dan kerjasama dg pimpinan daerah mulai dari Gubernur hingga Bupati/Walikota.

Semoga seminar nasional ini menjadi inspirasi dan motivasi untuk pengelola Badan Wakaf FEBI IAIN Surakarta untuk pengembangan di lingkungan civitas akademika IAIN Surakarta dan masyarakat umum. (Usnan)

Foto: Amin

Antusiasme Dosen FEBI IAIN Surakarta mengikuti Klinik Disertasi

[smartslider3 slider=41]
FEBI News| Klinik Disertasi yang diselenggarakan oleh FEBI IAIN Surakarta bertujuan agar setiap dosen mendapatkan inspirasi dan motivasi untuk meningkatkan kapasitas akademiknya, terutama  dalam hal kualitas penulisan disertasi. Hadir dalam acara ini Dekan FEBI IAIN Surakarta, Drs. H. Sri Walyoto, MM, Ph.D. beserta pra dosen yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Acara diselenggarakan di ruang baca FEBI IAIN Surakarta pada Senin (23/9/2019) dipandu oleh Dr. Jasanta Peranginangin selaku dosen FEBI IAIN Surakarta dan pembicara Dr. Robiyanto, S.E., M.M Dosen UKSW. Pembicara merupakan Reviewer Jurnal Internasional IEEE‐Access – SCOPUS Q1, International Journal of Finance and Economics (Wiley) – SCOPUS Q2 dan Jurnal bereputasi lainnya.
Foto: Amir

Guna Meningkatkan Kualitas Riset Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta Selenggarakan FGD Penulisan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa

[smartslider3 slider=78]

 

FEBI News| Bertempat di Graha IAIN Surakarta, sebanyak ratusan mahasiswa mengikuti FGD Penulisan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa pada Senin 23 September 2019, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Riset Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta. Sebagai bentuk keseriusan FEBI dalam acara ini dihadirkan pembicara Dr. Robiyanto, S.E., M.M. selaku Dosen Tetap FEB UKSW sekaligus Dosen Luar Biasa pada program MM UNDIP, International Undergraduate Program FEB UNDIP, dan MAKSI UNIKA Soegijapranata Semarang, acara ini juga dipandu oleh Dr. H. Jasanta Peranginangin sebagai moderator sekaligus  Dosen IAIN Surakarta. (AMR)

Foto: Amir

Empat Dosen FEBI IAIN Surakarta menjadi Presenter Paper di International Conference of Project Management (ICPM) 2019 Manado

[smartslider3 slider=39]

FEBI News| Bertempat Di Hotel Aryaduta Manado, ajang International Conference of Project Management (ICPM) 2019 diselenggarakan pada 21-22 September 2019. Acara international conference ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh Association of International Bussines and Profesional Management (AIBPM) yang diselenggarakan dibeberapa lokasi di Indonesia. Pada kesempatan seminar kali ini, topic yang diangkat adalah “Tourism, Economic and Applied Technology in Economy 4.0”. Sebagai keynote Speaker, dihadirkan 3 akademisi dan praktisi dari 3 negara, Prof. Majdi Anwar Quttainah, Ph.D dari Kuwait University, Dr. Eve Chan dari THEI Hongkong, dan Dr. Ranjith PV CMS Business School India.

Selain agenda seminar internasional, juga diadakan Annual Conference. Pada perhelatan International Conference kali ini 4 Dosen FEBI lolos dan menjadi presenter yang diberikan kesempatan untuk mempresentasikan Jurnalnya. Keempat Dosen FEBI yang mengikuti acara tersebut adalah Marita Kusuma Wardani, SE., MSi., Ak. dan Anim Rahmawati, MSi dari Prodi Akuntansi Syariah, Ika Yoga, MM dari Prodi Manajemen Bisnis Syariah dan Rais Sani Muharrami, MEI dari Prodi Perbankan Syariah. Keempat dosen FEBI tersebut mempresentasikan hasil risetnya bersama dengan para akademisi dan peneliti dari berbagai wilayah di Indonesia dan beberapa Negara.

Badan Wakaf FEBI, Perkenalkan Wakaf bagi Generasi Millenial

[smartslider3 slider=38]

Fakultas ekonomi dan bisnis Islam melalui badan wakaf FEBI Menyelenggarakan kegiatan Seminar (kuliah umum) bagi mahasiswa FEBI dengan tema ” Wakaf Milenial di era Revolusi Industri 4.0″. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai tonggak awal badan wakaf FEBI memulai rangkaian gerakan yg akan dilaksanakan untuk menangkap dan mengoptimlkan peluang dan potensi wakaf serta instrumen keuangan Islam lainnya. Melalui kegiatan seminar ini, diharapkan semakin memperkuat cita2 badan wakaf FEBI untuk mewujudkan gerakan sosial Dan wakaf melalui peran mahasiswa sebagai generasi milenial untuk menjadi da’i- da’i wakaf.

Acara diawali dengan sambutan yg disampaikan oleh ketua badan wakaf FEBI bpk. Waluyo, Lc., MA. Dalam sambutannya, beliau berpesan khususnya kepada mahasiswa untuk menjadi agen philantrophy di era Revolusi Industri. Untuk menjadi agen perubahan, diperlukan ilmu dan inovasi serta kreativitas yang harus terus dipupuk sejak dini. Salah satunya adalah dengan memahami instrumen filantrophy Islam yang kini sedang banyak digalakkan, yakni wakaf.

Acara selanjutnya yaitu inti kegiatan seminar yg dipandu oleh moderator ibu indriyana Puspitosari, MSi.
Pada sesi inti, narasumber Ibu Dian Masyita Ph.D memulai pemaparan materi diawali dengan mendeskripsikan mengenai integrasi antara sistem keuangan dengan moral ekonomi Islam, dilanjutkan tentang isu isu berkaitan dg pengelolaan Wakaf. Wakaf yang dilakukan sejak zaman nabi, para sahabat hingga wakaf masa kini. Beliau memaparkan potensi wakaf yang masih sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Wakaf konvensional yang didominasi oleh wakaf asset sudah banyak dilakukan oleh masyarakat. Kini saatnya potensi wakaf asset yang sudah begitu besar harus dikembangkan potensinya salah satunya dengan panfaatan wakaf uang. Beliau mencontohkan betapa wakaf sangat fleksibel digunakan untuk mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat, bahkan negara. Sesi inti ditutup dengan diskusi dengan beberapa pertanyaan yg disampaikan dari peserta seminar.

Rangkaian kegiatan seminar diakhiri dengan acara simbolik launching program sedekah akademik oleh Badan Wakaf FEBI. Acara launching ditandai dengan penyerahan dana dari pengelola kegiatan sedekah akademik kepada ketua Badan Wakaf FEBI. Gerakan Sedekah Seribu (SERBU) menjadi gerakan yang diperkenalkan pada kesempatan kali ini. Program sedekah akademik ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh civitas akademika FEBI IAIN Surakarta untuk dapat berbagi kepada sesama. Dalam Kesempatan tersebut juga disampaikan penyaluran dana yang sudah dilakukan melalui sedekah akademik, seperti untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial dalam pembayaran kuliah dan bantuan bagi dosen serta mahsiswa yang sedang mengalami musibah. Acara dilanjutkan dengan foto bersama.