Guna Meningkatkan Kualitas Riset Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta Selenggarakan FGD Penulisan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa

[smartslider3 slider=78]

 

FEBI News| Bertempat di Graha IAIN Surakarta, sebanyak ratusan mahasiswa mengikuti FGD Penulisan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa pada Senin 23 September 2019, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Riset Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta. Sebagai bentuk keseriusan FEBI dalam acara ini dihadirkan pembicara Dr. Robiyanto, S.E., M.M. selaku Dosen Tetap FEB UKSW sekaligus Dosen Luar Biasa pada program MM UNDIP, International Undergraduate Program FEB UNDIP, dan MAKSI UNIKA Soegijapranata Semarang, acara ini juga dipandu oleh Dr. H. Jasanta Peranginangin sebagai moderator sekaligus  Dosen IAIN Surakarta. (AMR)

Foto: Amir

Empat Dosen FEBI IAIN Surakarta menjadi Presenter Paper di International Conference of Project Management (ICPM) 2019 Manado

[smartslider3 slider=39]

FEBI News| Bertempat Di Hotel Aryaduta Manado, ajang International Conference of Project Management (ICPM) 2019 diselenggarakan pada 21-22 September 2019. Acara international conference ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh Association of International Bussines and Profesional Management (AIBPM) yang diselenggarakan dibeberapa lokasi di Indonesia. Pada kesempatan seminar kali ini, topic yang diangkat adalah “Tourism, Economic and Applied Technology in Economy 4.0”. Sebagai keynote Speaker, dihadirkan 3 akademisi dan praktisi dari 3 negara, Prof. Majdi Anwar Quttainah, Ph.D dari Kuwait University, Dr. Eve Chan dari THEI Hongkong, dan Dr. Ranjith PV CMS Business School India.

Selain agenda seminar internasional, juga diadakan Annual Conference. Pada perhelatan International Conference kali ini 4 Dosen FEBI lolos dan menjadi presenter yang diberikan kesempatan untuk mempresentasikan Jurnalnya. Keempat Dosen FEBI yang mengikuti acara tersebut adalah Marita Kusuma Wardani, SE., MSi., Ak. dan Anim Rahmawati, MSi dari Prodi Akuntansi Syariah, Ika Yoga, MM dari Prodi Manajemen Bisnis Syariah dan Rais Sani Muharrami, MEI dari Prodi Perbankan Syariah. Keempat dosen FEBI tersebut mempresentasikan hasil risetnya bersama dengan para akademisi dan peneliti dari berbagai wilayah di Indonesia dan beberapa Negara.

Badan Wakaf FEBI, Perkenalkan Wakaf bagi Generasi Millenial

[smartslider3 slider=38]

Fakultas ekonomi dan bisnis Islam melalui badan wakaf FEBI Menyelenggarakan kegiatan Seminar (kuliah umum) bagi mahasiswa FEBI dengan tema ” Wakaf Milenial di era Revolusi Industri 4.0″. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai tonggak awal badan wakaf FEBI memulai rangkaian gerakan yg akan dilaksanakan untuk menangkap dan mengoptimlkan peluang dan potensi wakaf serta instrumen keuangan Islam lainnya. Melalui kegiatan seminar ini, diharapkan semakin memperkuat cita2 badan wakaf FEBI untuk mewujudkan gerakan sosial Dan wakaf melalui peran mahasiswa sebagai generasi milenial untuk menjadi da’i- da’i wakaf.

Acara diawali dengan sambutan yg disampaikan oleh ketua badan wakaf FEBI bpk. Waluyo, Lc., MA. Dalam sambutannya, beliau berpesan khususnya kepada mahasiswa untuk menjadi agen philantrophy di era Revolusi Industri. Untuk menjadi agen perubahan, diperlukan ilmu dan inovasi serta kreativitas yang harus terus dipupuk sejak dini. Salah satunya adalah dengan memahami instrumen filantrophy Islam yang kini sedang banyak digalakkan, yakni wakaf.

Acara selanjutnya yaitu inti kegiatan seminar yg dipandu oleh moderator ibu indriyana Puspitosari, MSi.
Pada sesi inti, narasumber Ibu Dian Masyita Ph.D memulai pemaparan materi diawali dengan mendeskripsikan mengenai integrasi antara sistem keuangan dengan moral ekonomi Islam, dilanjutkan tentang isu isu berkaitan dg pengelolaan Wakaf. Wakaf yang dilakukan sejak zaman nabi, para sahabat hingga wakaf masa kini. Beliau memaparkan potensi wakaf yang masih sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Wakaf konvensional yang didominasi oleh wakaf asset sudah banyak dilakukan oleh masyarakat. Kini saatnya potensi wakaf asset yang sudah begitu besar harus dikembangkan potensinya salah satunya dengan panfaatan wakaf uang. Beliau mencontohkan betapa wakaf sangat fleksibel digunakan untuk mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat, bahkan negara. Sesi inti ditutup dengan diskusi dengan beberapa pertanyaan yg disampaikan dari peserta seminar.

Rangkaian kegiatan seminar diakhiri dengan acara simbolik launching program sedekah akademik oleh Badan Wakaf FEBI. Acara launching ditandai dengan penyerahan dana dari pengelola kegiatan sedekah akademik kepada ketua Badan Wakaf FEBI. Gerakan Sedekah Seribu (SERBU) menjadi gerakan yang diperkenalkan pada kesempatan kali ini. Program sedekah akademik ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh civitas akademika FEBI IAIN Surakarta untuk dapat berbagi kepada sesama. Dalam Kesempatan tersebut juga disampaikan penyaluran dana yang sudah dilakukan melalui sedekah akademik, seperti untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial dalam pembayaran kuliah dan bantuan bagi dosen serta mahsiswa yang sedang mengalami musibah. Acara dilanjutkan dengan foto bersama.

Diskusi Ilmiah Mahasiswa “Perpindahan Ibu Kota, Banyak Untungnya atau Ruginya?”

[smartslider3 slider=37]

 

Kamis, 12 September 2019-Kastrat DEMA FEBI bersama HMJ MBS, telah berhasil menyelanggaran sebuah acara bersama, yang melibatkan seluruh mahasiswa FEBI. Acara tersebut bertajuk Beraksi x Opini. Beraksi merupakan program kerja dari Kastrat DEMA FEBI, dan Opini merupakan program kerja dari HMJ MBS.

Beraksi x Opini diselenggarakan dengan konsep diskusi yang bertemakan “Perpindahan Ibu Kota, Banyak Untungnya atau Ruginya?”. Kemudian menghadirkan seorang pembicara yaitu  Bayu Nurhadi, S.E., M.Si. yang merupakan salah satu Dosen di Fakultas Ekonomi Bisnis Islam. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 30 peserta dari mahasiswa FEBI dan bertempatkan di Gedung FEBI.

Acara Beraksi x Opini berlangsung dengan begitu lancar, dan diawali dengan pemantik dari pembicara. Pembicara menyampaikan bahwa perpindahan ibu kota tidaklah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sebab ekonomi paling banyak disokong oleh Indonesia bagian Barat, dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dikendalikan oleh sisi konsumsi seluruh penduduk. Jika dilihat, jumlah penduduk di Indonesia juga menempati posisi ke-4 Dunia, hal ini sesuai dengan pemahaman dari Sir William Petty, semakin banyak konsumsi suatu penduduk maka semakin tinggi pendapatan suatu negara.

Pembicara menambahkan sebagaimana keuntungan yang sebenarnya pemerintah rencanakan yakni berguna untuk pemerataan ekonomi dan pembangunan terutama pada Indonesia bagian tengah dan timur. Kemudian beliau juga menyampaikan bagaimana dampak positif dan negatif terhadap perekonomian bangsa yang akan terjadi apabila perpindahan ibu kota telah terjadi. Beberapa diantaranya dampak positif yang mungkin akan kita rasakan yaitu Berkembangnya sektor pertanian, Pembangunan infrastruktur tumbuh dengan cepat, dan berkembangnya tingkat sektor pemukiman di wilayah ibu kota yang akan dibangun. Begitu pula dampak negatif yang mungkin Dirasakan ialah terjadinya inflasi, hal ini bisa saja terjadi apabila pemerintah terlalu tergesa-gesa tanpa memikirkan lebih dalam terkait pemindahan ibukota. Kemudian Satu persatu mahasiswa mulai bersahutan menyangkal dan bertanya, sehingga acara diskusi berlangsung memanas dan ditutup dengan closing statemen dari pembicara.

“Jika kita ingin Indonesia maju, maka mulailah dari diri sendiri, sesimpel dengan mencintai produk Indonesia misalnya. Kemudian perlakukan uang kita dengan baik.” ungkap pembicara. Kami berharap dengan diadakannya acara tersebut, mampu menumbuhkan kembali sikap kritis serta kepekaan mahasiswa FEBI terhadap isu-isu terkini di Indonesia. Selayaknya mahasiswa sebagai agent of change.

Ajeng Astrid DK
(Kastrat DEMA FEBI)

Coffe Morning: Waqaf Manfaat Polis Asuransi

[smartslider3 slider=36]

Sebagai upaya untuk terus meningkatkan tradisi akademik sekaligus  dapat menjalin sinergi dengan sektor praktis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) melalui Unit Konsorsium kembali melaksanakan kegiatan diskusi dengan tema “Potret dan Prospek Keuangan Syariah di Indonesia”.

Kegiatan diskusi yang dilaksanakan unit konorsium kali ini berbeda dengan kegiatan biasanya karena dilaksanakan dengan konsep baru yaitu “Coffee Morning”.  Acara dilaksanakan di ruang loby Fakulktas Ekononi dan Bisnis Islam, dimulai pukul 08.00. kegiatan coffee morning ini dihadiri oleh para dosen di lingkungan  FEBI IAIN Surakarta. Adapun narasumber pada kegiatan diskusi kali ini yaitu bapak Roviq Adi Prabowo, RFP., CT.NNLP.,Apt. Yang merupakan manajer area Sun Life Syariah Surakarta.

Dalam paparannya, narasumber menyampaikan bahwa praktek keuangan syariah saat ini sudah sangat berkembang, diantaranya dapat dilihat dari sektor asuransi syariah yang juga sudah mendorong tercapainya potensi instrumen keuangan syariah yaitu wakaf. Upaya tersebut diwujudkan dengan dikeluarkannya produk “wakaf manfaat polis asuransi”, yang diharapkan dengan produk tersebut, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di sektor asuransi sekaligus mendorong tercapainya potensi wakaf yang dapat meningkatkan perekonomian nasional.

Kegiatan semakin hangat dengan adanya diskusi yang berlangsung diantaranya pertanyaan yang dilontarkan oleh Bapak Rais Sani dan Bapak Fuad yang menanyakan tentang produk asuransi wakaf yang ada selain asuransi jiwa, upaya yang dilakukan asuransi syariah untuk meningkatkan literasi masyarakat dan pengembangan bidang sarana digital untuk mendukung percepatan pertumbuhan asuransi syariah.

Usnan

Foto: Amir

Feasibility Study Pesma FEBI ke Ma’had Al-Jamiah UIN Maliki

[smartslider3 slider=34]

Rabu (4/9) delegasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta bertolak ke Ma’had Al Jami’ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk melakukan kegiatan Feasibility Study. Tujuan dilakukan Feasibility ini adalah untuk ngangsu kaweruh terkait pengelolaan Pesantren Mahasiswa. Delegasi terdiri dari 4 perwakilan dosen sekaligus perintis Pesantren Mahasiswa yakni Nur Hidayah Al Amin, Lc., M.E.,Sy., Alvin Yahya, S.H., M.H., Fuad Hasyim, M.E.K., 2 perwakilan dari pengadministrasi yakni Moh. Fathur Rohman, S.Sy., Ngesti Wihastuti, A.MF., dan seorang perwakilan Santri. Delegasi diterima langsung oleh Mudir Utama Ma’had Al-Jami’ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yakni Dr. KH. Ahmad Muzakki, M.A., Bendaharawan Ma’had dan pengurus yang terjun dalam proses akademik Santri seperti Musyrif/ah dan Murabbi/ah.

Diskusi dimulai dengan membahas tentang manajemen pengelolaan yang terdiri dari sistem perekrutan musyrif/ah dan murabi/ah untuk menjadi garda terdepan proses pendidikan di Ma’had Al Jami’ah. Mudir juga menjelaskan bahwa seluruh Mahasiswa Baru wajib mengikuti kegiatan Pesantrenisasi ini, karena sistemnya terintegrasi dengan kuliah formal. Bahkan secara sistem, kegiatan Ma’had memiliki siakad tersendiri, lanjut beliau. Hasil pelajaran yang didapat dalam Ma’had, baik yang bersifat ­daily activities maupun hasil ujian tertulis nantinya akan menjadi mata kuliah prasyarat untuk mengambil mata kuliah keislaman pada semester ketiga dan seterusnya. Artinya, jika mahasiswa tidak lulus dalam pelajaran Ma’had maka diwajibkan remedial. Pun jika tidak lulus program Ma’had, meskipun seluruh mata kuliah selesai diambil, maka Mahasiswa tidak bisa diluluskan.

Hal ini senada dengan Visi dan Misi UIN Maulana Malik Ibrahim bahwa mahasiswa harus memiliki 4 karakter tama sebagai bagian dari Mahasiswa sekaligus Santri, diantaranya Keagungan Akhlak, Kedalaman Spiritual, Keluasan Ilmu dan Kemampuan Profesional. Ma’had memiliki porsi mewujudkan Keagungan akhlak dan Kedalaman Spiritual dengan meramu kurikulum dan sistem sedemikian rupa sehingga mampu berkembang menjadi Ma’had percontohan bagi PTKIN di seluruh Indonesia saat ini. DIskusi dilanjutkan dengan membahahas kurikulum Ma’had, keuangan, sarana dan prasarana dan tentunya dukungan Universitas dalam mem-back up penuh kegiatan Ma’had dengan kebijakannya, karena menurut Mudir Utama jika tanpa Political Will pimpinan yang sejalan maka yang ada hanya ngoyo (berat) dan soro (susah).

Feasibility Study ini tidak hanya melakukan diskusi dengan para pengelola saja, lebih lanjut juga melihat aktifitas Santri dalam lingkungan Ma’had yang letaknya berdampingan dengan Kampus Utama UIN Maliki ini. Delegasi melihat kondisi Mabna (gedung asrama) dengan segala fasilitas didalamnya, melihat aktifitas Santri yakni Ta’lim yang kebetulan saat itu sedang ngaji­ kitab karangan ulama besar nusantara yakni Imam Nawawi al Bantani yang bertajuk Qomi’ al-Thughyan. Kegiatan Feasibility Study ini berakhir pukul 20.30 bertempat di Gedung C UIN Maliki, atas undangan Mudir Utama untuk melihat proses pendidikan 2 cabang lain yang dikelola Ma’had selain pesantrenisasi mahasiswa baru, yakni Ma’had Al-Jami’ah al-Aly (serupa dengan Ma’had Aly pada Pesantren) dan Madrasah Diiniyyah yang merupakan program ngaji­ bagi masyarakat umum. Suasana layaknya kota santri sangat terasa, manakala disiang hari kampus berjalan seperti umumnya kegiatan akademis formal, sementara ba’da maghrib kondisi berubah menjadi sangat religius dengan lalu lalang santri berpeci, sarungan dengan membawa kitab. Akhirnya semoga kegiatan feasibility ini mampu membawa inspirasi untuk dikembangkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta (efha/red).

 

DEMA FEBI IAIN Surakarta akan Hadirkan Faldo Maldini dan Sherly Annavita

 

┏💎💎💎━━━━━━━┓

🍃 DEMA FEBI IAIN SURAKARTA 🍃
Proudly Present

┗━━━━━━━💎💎💎┛

🔥🔥 SEMINAR NASIONAL KEBANGSAAN 🔥🔥

Dengan tema Millenial bicara Ekonomi” 👋👋👋

Bersama Pembicara Super keren, kece plus millenial pastinya😎🤩

1. Faldo Maldini ✨
📌 Tokoh Aktivis Mahasiswa
📌Co – founder dari pulangkampuang.com
📌Presiden BEM Universitas Indonesia (UI) Tahun 2012
📌Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (2013-2014)
📌S1 Jurusan Fisika Universitas Indonesia
📌Master of Plastic Electronic Materials in Department of Physics of Imperial College London

2. Sherly Annavita✨
📌Influencer Millennial
📌Creator konten di YouTube
📌2nd I’M President
📌S1 Jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Jakarta
📌Master of social impact, Swinburne University of Technology, Australia.

🛍 Fasilitas 🛍
✅Snack 🍬
✅Stiker 🏷
✅Sertifikat📋
✅ Ilmu👩🏻‍🎓
✅ teman yang baik 🧚‍♂
🔰 Ganci 🎏 (Khusus Untuk 250 Pendatang pertama )

‼‼‼‼‼‼‼‼‼‼
DON’T MISS IT AND SAVE THE DATE🤩
🗓 24 September 2019
⏰ 07.00 WIB-Selesai
🏢 GRAHA IAIN Surakarta

💸 HTM💸
Presale 1: 20K (just 100 person)
Presale 2: 30K
Presale 3: Soon
OTS: Soon

Q: Gimana kak caranya kalau mau gabung?🤔
A: Kuy.. Bisa ikutin petunjuk dibawah ini🤩👇🏻👇🏻

‼ CARA PENDAFTARAN‼

ONLINE
📌 Via WA📲
Daftar dengan format: Nama_Jurusan_Instansi_No.Telp
daftar ke:
Putra : 081259424756 (Kak Muqsit)
Putri : 085867385924 (Kak Indah)

📌 Via Transfer💳
BNI Syariah No.Rek 0720365735 a.n Ni’matul Umamah

OFFLINE
📌 Stand di Lobby FEBI dan Perpus Pusat (buka besok bangeeett Selasa, 3 sept 2019)

Jangan Kelewatan yaaa, Buruan daftar 🙌🏻🙌🏻 🤭
Kalau bisa sekarang kenapa harus nanti !!!😎🥳🥳
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

#⃣ DEMA_FEBI_2019
#⃣ Kabinet_ISTIMEWA
#⃣ @demafebiiainsurakarta
#⃣ febi.iain-surakarta.ac.id/

Berbagai Ekspresi Seru Peserta Bazar MBS 2019

[smartslider3 slider=33]

 

Pada Rabu menjelang siang, atau tepatnya pada hari kedua Bazar dimeriahkan dengan adanya lomba makan cilok pedas. Dalam lomba ini sampai ada peserta yang tak bisa menahan tangisnya karena rasa pedas, meskipun demikian pemenang lomba ini merasa senang akan adanya kompetisi semacam ini.

Pada hari kedua ini konsep acara lebih dimaksimalkan dengan bermacam tampilan hiburan, mulai dari LOUIS BAND, INP Band atau Inprogress Band, dan terkahir penampilan dari NEW OM MADAGASKAR
sekaligus sebagai penutup acara Bazar.

Salah satu peserta dari stand Fanissa Hijab menyatakan bahwa dalam waktu Bazar dua hari ini transaksi yang dilakukan dapat mencapai 7 Juta Rupiah. Hal ini merupakan peluang tersendiri bagi mereka yang pandai dalam memprediksi calon konsumen dan pandai menyajikan produk yang diminati oleh banyak orang.

Rizki Fajar S.
(Humas Bazar MBS 2019)

61 Mahasiswa FEBI IAIN Surakarta Belajar Manajemen Industri di PT. Sido Muncul Tbk.

[smartslider3 slider=32]

 

Dalam kesempatan kali ini, salah satu Departemen dari DEMA FEBI IAIN Surakarta yakni Departemen Keilmuan dan Kewirausahaan (DEPILUS) berhasil menyelenggarakan kegiatan kunjungan industri ke salah satu perusahaan besar level Nasional di Indonesia yaitu PT. Sido Muncul Tbk. Acara yang dilaksanakan pada 28 Agustus 2019 ini diikuti oleh 61 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Surakarta yang terdiri dari perwakilan mahasiswa baru FEBI di tiap kelas, delegasi Ormawa FEBI, dan segenap panitia penyelenggara dari DEMA FEBI.

Acara ini dimulai dengan persiapan dan perjalanan menuju lokasi PT Sido Muncul Tbk yang beralamat di Jl Soekarno Hatta Km 28 Kec Bergas – Klepu, Semarang Indonesia. Sesampainya di lokasi, mahasiswa disambut dengan baik oleh PT Sido Muncul Tbk, kemudian secara resmi acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Umum DEMA FEBI IAIN Surakarta dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan PT Sido Muncul Tbk.

Selanjutnya, mahasiswa dipandu untuk berkeliling di area perusahaan. Tujuan yang pertama adalah di bagian produksi, di sini mahasiswa ditunjukan secara langsung bagaimana proses produksi di PT Sido Muncul, mulai dari pengklasifikasian bahan baku simplisia maupun bahan baku non simplisia, kemudian dijelaskan pula informasi mengenai bagaimana proses awal pemilihan bahan baku, sistem penyimpanan, model pengolahan, dan akhirnya menjadi produk yang siap dipasarkan.

Selanjutnya, peserta diajak untuk menengok proses pengemasan produk, mulai dari kemasan primer, sekunder hingga tersier. Dalam kunjungan tersebut, nampak pengemasan dilakukan oleh pekerja yang sangat handal dan terampil. Selanjutnya, di lantai dua ruangan-ruangan laboratorium sudah menunggu untuk diamati dan dibuktikan sebagai penjamin mutu dan keamanan bagi para konsumen sido muncul. Adapun 5 tahap yang ditempuh untuk memastikan produk bebas dari kandungan logam berat, pupuk, pestisida, aflatoksin, dan bahan haram. Tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan demi menjamin keamanan konsumen dari zat yang merusak tubuh.

Antusiasme peserta muncul dalam kunjungan industri kali ini, dikarenakan mereka tidak sekedar mendapatkan informasi teori, akan tetapi mahasiswa juga bisa melihat bagaimana tahapan -tahapan dalam proses produksi tersebut secara langsung .

Setelah itu, mahasiswa di persilahkan menuju ke Agrowisata PT. Sido Muncul Tbk untuk melakukan sesi diskusi, Hal ini merupakan kegiatan terakhir pada Kunjungan industri kali ini. Di setiap perjalanan menuju lokasi diskusi, mahasiswa disuguhkan dengan pemandangan beragam satwa yang berada di dalamnya; seperti Harimau, merak, menjangan, orang utan, beberapa jenis kera, ular, landak, dan sebagainya. Tentunya hal tersebut menambah semangat bagi mahasiswa untuk menuju lokasi. Saat forum diskusi, banyak ilmu dan pengalaman yang diperoleh mahasiswa dari PT Sido Muncul Tbk yang belum sempat tersampaikan pada saat penyampaian materi di lokasi pabrik. Kemudian sekaligus acara ditutup dengan penyerahan cinderamata kepada seluruh peserta yang hadir dan penyerahan kenang-kenangan.

Adapun tujuan dari diadakannya kunjungan industri tahun 2019 ini, yakni sebagai sarana pemantik semangat generasi muda milenal dalam membangun sebuah inovasi dalam menciptakan suatu karya. Sehingga dapat terciptanya usahawan – usahawan muda generasi terbaik bangsa. Yang tidak hanya berbekal dari ilmu pengetahuan akan tetapi juga berbekal dari sebuah pengalaman.

Secara resmi DEMA FEBI IAIN Surakarta selaku panitia penyelenggara kegiatan ini mengucapkan terimakasih bagi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk yang telah berkenan menjadi objek kunjungan industri kali ini. Semoga dengan acara ini dapat menginspirasi kita semua khususnya generasi muda bangsa. Hidup Indonesia, Jadilah generasi emas tanpa kehilangan Integritas.

Fitriyani Jannah (Kabiro Keilmuan DEMA FEBI)

Berkah Bermurabahah

Dalam beberapa tugas mata kuliah, seringkali mahasiswa diminta untuk melakukan survey tentang penerapan transaksi akad di perbankan/lembaga keuangan syariah. Temuan yang banyak disampaikan oleh mahasiswa, berkaitan dengan praktik wakalah dalam pelaksanaan akad murabahah. Secara umum penggunaan wakalah diperbolehkan sesuai dg fatwa DSN MUI begitu juga AAOIFI, namun memang ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pelaksanaannya. Beberapa hal yg menjadi catatan adalah:
Wakalah merupakan opsi yg “memudahkan” bagi bank maupun nasabah. Akad ini LEGAL dan HALAL sesuai dg standar DSN MUI maupun AAOIFI. Karena sifatnya adalah opsi memudahkan, maka mafhum mukhalafahnya adalah, kalau tidak ada hal yang menyulitkan penerapan akad murabahah, maka akad wakalah tidak diperlukan. Silahkan dipilih sesuai dengan pertimbangan dan kesepakatan bank dengan nasabah.
Akad murabahah hanya bisa dilakukan setelah akad wakalah sempurna dijalankan. Ini untuk memenuhi salah satu rukun jual beli, yaitu adanya objek akad yg diperjual belikan oleh penjual (bank). Dalam fatwa DSN disebutkan bahwa “Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank”. Kesempurnaan akad wakalah ini paling tidak ada 2 hal yang harus terpenuhi. Pertama adalah nasabah selaku wakil harus sudah benar-benar melakukan tugasnya untuk membeli barangnya atas nama bank. Ada banyak media untuk memenuhi hal ini. Jika nasabah merasa kesulitan untuk datang langsung kesupplier, maka media pembelian by phone bisa dilakukan, dan pembayaran pun bisa dilakukan by transfer.
Setelah pembelian barang sdh dilakukan oleh nasabah atas nama bank, maka hal yg harus dipenuhi selanjutnya adalah pemindahan kepemilikan, atau dlm istilah fiqh adalah qabdh. Dalam ketentuan AAOIFI dan DSN MUI ada 2 opsi pelaksanaan qabdh ini. Pertama adalah pemindahan kepemilikan secara hakiki (nyata), atau qabdh haqiqi. Ini berarti setelah barang dibeli, maka barang diantar dan diserah terimakan ke bank selaku pembeli. Atau opsi yang kedua adalah pemindahan kepemilikan secara hukum atau qabdh hukmi. Yaitu berupa adanya hak untuk bertindak (haq at-tasharruf) oleh pembeli atas barang yang ia beli setelah hak penguasaan atas barang diserahterimakan dari penjual kepada pembeli (secara fisik barang masih ditempat penjual). Ini bisa dilakukan dengan memisahan barang yang sudah dibeli dari barang-barang lainnya oleh supplier. Pemisahan ini sebagai wujud dari sudah dipastikannya barang yang sudah dibeli oleh bank. Karena ini opsi, maka komunikasikanlah pemilihan opsi penerapannya antara pihak bank, nasabah dan supplier.
Kasus yang banyak terjadi adalah, nasabah sudah terlanjur membayar DP (uang muka) ke supplier, padahal jual belinya ke bank. Maka solusi yg bisa dilakukan adalah batalkan dan ubahlah DP tersebut. Merubah dari DP atas nama nasabah ke supllier menjadi DP atas nama bank ke supllier. Caranya dengan mengkomunikasikannya dengan supplier. Sekali lagi ini juga tinggal masalah komunikasi antara bank, nasabah dan supplier.
Dari beberapa catatan trsebut, maka menjadi suatu hal yg mutlak, untuk pihak bank benar-benar menyeleksi nasabahnya yang amanah untuk memenuhi role of aqad tersebut. Inilah pentingnya analisa pembiayaan. Yang diseleksi untuk amanah bukan hanya nasabahnya, pegawai banknya juga harus amanah utk memenuhi akad-akad tersebut. Nasabah baik ketemu banker bodoh/nakal, maka akad syar’i tetap bisa dilakukan. Banker baik ketemu nasabah bodoh/nakal, akad syar’ipun tetap terkontrol untuk bisa dilakukan. Tapi jika nasabah/banker bodoh/nakal sama-sama bertemu, maka akad syar’ipun bisa dipermainkan. Semoga kita mampu meraih keberkahan dalam transaksi murabahah.

Penulis: Rais Sani Muharrami, SEI., MEI (Dosen FEBI IAIN Surakarta)