Tim FRESH Juara Tiga LKTI TEMILREG FOSSEI JATENG 2019

Temu Ilmiah Regional (Temilreg) Jawa Tengah 2019 dilaksanakan di  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 23-25 Maret. Temilreg merupakan acara tahunan yang dilakukan FoSSEI (Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam). Mengangkat tema “Optimalisasi  Wakaf dan Sociopreneur Untuk Mengembangkan Industri Halal di Jawa Tengah”. Temu ilmiah ini dikemas dengan berbagai acara, seperti olimpiade; lomba karya tulis ilmiah; dan vidieografis, seminar, rapat koordinasi; gathering night lalu dilanjutkan fieldtrip. 

Disampaikan oleh Koordinator FoSSEI Jawa Tengah 2019, Endi Deswanto bahwasannya acara ini bukan hanya menyoal tentang kompetisi untuk menang dan kalah, melainkan ada tiga tujuan yang ingin dicapai yaitu ukhuwah, dakwah, dan ilmiah antar sesama KSEI di wilayah Jawa Tengah pada khususnya.

IAIN Surakarta ikut serta dalam acara temilreg tersebut, diwakili oleh FRESH FEBI dengan mengirimkan empat kontingen yaitu olimpiade yang diwakili oleh Kharisma, Agung, dan Puspita; karya tulis ilmiah yang terbagi menjadi dua tim yaitu tim Wawan Saputra, Anisa Nuril dan Dini; serta tim Tika Anjani bersama Marina dan Alfiana Zahwa; dan lomba infografi oleh Dian Lery.

Acara berlangsung tiga hari, dimulai pada hari Jumat-Senin 23-26 Maret 2019. Pertama, acara diawali dengan Seminar Nasional bertemakan “Optimalisasi  Wakaf dan Sociopreneur Untuk Mengembangkan Industri Halal di Jawa Tengah”. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan perlombaan dan adanya rapat koordinasi untuk setiap KSEI yang diwakili pimpinan setiap KSEI Jawa Tengah bersama BPH FoSSEI Jateng.

Hari kedua, yaitu 24 Desember 2019. Acara berlangsung di kampus tiga IAIN Salatiga dengan SIMPOSIUM dan presentasi videografis dan infografis di ruangan terpisah. Hingga pada tanggal 25 Maret kegiatan fokus untuk field trip ke D-9 dan Museum Kereta Api.

IAIN Surakarta dalam kesempatan ini berhasil membawa satu buah piala yaitu juara ketiga Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dengan tema wakaf dan peranannya dalam wisata alam di Indonesia. Wawan Saputra selaku ketua tim menjunjung wisata lokal di daerah Klaten berupa kolam renang berkonsep syariah, yang bisa menjadi alternatif destinasi wisata halal. Untuk pengembangan, maka diperlukan salah satunya optimalisasi dana wakaf produktif melalui BUMDes. Paper inilah yang mengantarkan ketiganya menjadi juara tiga dan membanggakan FRESH FEBI IAIN Surakarta. Selamat, semoga kedepan bisa Juara pertama.

Kunjungan Studi HMJ Perbankan Syariah ke OJK Surakarta

Surakarta, Selasa 19 Maret 2019. HMJ Perbankan Syariah mengadakan kunjungan studi ke OJK Surakarta yang berlokasi di Jl. Veteran No.299, Tipes, Serengan, Kota Surakarta. Kunjungan tersebut bertema “Peran OJK dalam kemunculan Fintech di Era Digitalisasi”. Acara ini merupakan salah satu program kerja dari dua divisi pada HMJ Perbankan Syariah, yaitu divisi Kemahasiswaan dan Divisi Eksternal yang bekerja sama dengan Putra Putri Perbankan Syariah. Acara tersebut bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai OJK dan Fintech yang sedang hangat menjadi perbincangan saat ini.
Dalam acara kunjungan studi tersebut diisi oleh dua pembicara yaitu Bapak Faoyan Widodo selaku staff bagian edukasi perlindungan konsumen dan Bapak Anthonius Yudhianto selaku kasubbag Edukasi perlindungan konsumen.
Pembiacara pertama yaitu Bapak Faoyan, menyampaikan materi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan otoritas jasa keuangan. OJK disahkan tanggal 29 November 2011 dengan memiliki 9 kantor regional 26 kantor OJK yang tersebar di seluruh Indonesia. Bapak Faoyan mengatakan, bahwa fungsi, tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan terdiri dari 3M yaitu Mengatur, Mengawasi, dan Melindungi. Dalam aspek mengatur dan mengawasi berkaitan dalam hal lembaga jasa keuangan. Sedangkan dalam aspek melindungi berkaitan dengan perlindungan hak-hak konsumen. Bapak Faoyan juga menyampaikan bahwa adanya kunjungan studi dari pelajar dan mahasiswa merupakan implementasi dari salah satu fungsi OJK yaitu fungsi edukasi.
Pembicara kedua, Bapak Anthonis Yudhianto menyampaikan materi mengenai peran OJK dalam kemunculan Fintech di era digitalisasi. Bapak Anthonis menuturkan bahwa kemunculan Fintech terjadi karena adanya perkembangan teknologi digital yang semakin maju. Di Indonesia, hanya terdapat 99 Fintech yang sudah terdaftar dan mendapat ijin dari Otoritas Jasa Keuangan. Artinya, masih banyak Fintech ilegal yang beredar di PlayStore dan Apple AppStore yang meresahkan masyarakat. Fintech yang terdaftar dalam OJK diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi para penggunanya. Meski bunga yang ditetapkan dalam Fintech cukup tinggi yaitu kisaran 0,8% per hari, namun dengan kelebihannya yang cepat dan mudah menjadikan Fintech berkembang pesat di Indonesia.
OJK berperan dalam melindungi data-data pribadi pengguna yang diminta oleh Fintech legal agar tidak disalah gunakan. Untuk itu, Bapak Anthonis menyampaikan bahwa diperlukannya kehati-hatian melakukan kegiatan pinjam-meminjam dalam Fintech agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Kunjungan Studi Ke OJK diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai OJK dan perannya dalam pengaturan, dan pengawasan terhadap lembaga keuangan, konsumen serta Fintech bagi mahasiswa Perbankan Syariah. (Farahdilla / Divisi Kemahasiswaan)

Grand Opening Focus on Basic Accounting (FBA) HMJ AKS 2019

FBA Datang, Baper Balance Hilang

Jum’at, 15 Maret 2019, HMJ Akuntansi Syariah menyelenggarakan Grand Opening FBA 2019. FBA (Focus Basic Accounting) merupakan salah satu program kerja HMJ AKS khususnya Divisi Accounting Education yang bertujuan memberikan bekal pengenalan akuntansi kepada mahasiswa semester 2. Para peserta yang mendaftar FBA nantinya akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan dibina oleh satu tentor  berasal dari mahasiswa semester 4 dan semester 6.

Grand Opening FBA dimulai pada pukul 09.30 WIB bertempat di Lapangan Futsal IAIN Surakarta. Acara ini dipandu oleh Wahyu Aji dan Nanda Nafi. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an oleh Ahmad Musodik dan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Vela Retna. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua HMJ AKS dan Ketua Jurusan Akuntansi Syariah yang diwakili oleh Bapak Usnan S.Ei., M.Si. Sebelum mengikuti acara, para peserta terlebih dahulu menandatangi daftar hadir sebagai bukti kehadiran peserta. Acara ini dihadiri oleh 73 peserta dan 8 tentor.

Di pertengahan acara Ahmad Pauyan selaku kadiv Accounting Education menjelaskan kepada para peserta mengenai apa itu FBA. Ia juga menjelaskan mengenai pembagian kelompok dan mengenalkan tentor pada peserta. Para peserta mengikuti acara ini dengan tenang dan antusias. Di akhir acara para peserta yang telah dibagi kelompok dipertemukan dengan tentor masing-masing. Mereka diberi pengarahan mengenai tata tertib dan silabus FBA serta menyepakati waktu pelaksanaan kegiatan.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang masih merasa bingung dengan jurusannya atau bahkan merasa salah jurusan. Karena nantinya para tentor akan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik dalam berbagi ilmu kepada mentinya. Semoga FBA 2019 ini juga bisa menjadi wadah terciptanya akuntan muda yang berkualitas dan berakhlak mulia. Mohon do’a dan dukungannya selalu demi Akuntansi Syariah yang lebih baik. Hidup mahasiswa! (Nurul Fauziyah)

Menimba ilmu dan silaturahim ke Humas IAIN Surakarta

Jum’at 15 Maret 2019 DEMA FEBI melaksanakan kunjungan ke Humas IAIN Surakarta pada pukul 09.30 WIB. Acara bertempat di Aula Gedung Rektorat lantai 3, dihadiri oleh 39 peserta yang terdiri dari pengurus DEMA FEBI beserta seluruh delegasi ORMAWA FEBI, yaitu HMJ, LSO maupun SEMA FEBI. Kunjungan ini merupakan salah satu program kerja dari Departemen Humas khususnya biro Jaringan. Acara ini disambut hangat oleh pihak Humas IAIN Surakarta, Acara diawali dengan perkenalan dari pihak HUMAS IAIN yang dipaparkan oleh Bapak Gustaf selaku staff Humas IAIN Surakarta yang bertanggungjawab dalam bidang Protokoller, kemudian dilanjutkan perkenalan dari DEMA FEBI yang diwakili oleh ketua umum, yakni Rizki Fajar Santoso.

Selanjutnya acara inti yaitu pemaparan dari pihak HUMAS IAIN yang berisi tentang Protokoller, Jurnalistik, Fotografi dan Sosial Media (Sosmed). Pada kesempatan ini model kunjungan yang diberikan dibuat seperti talkshow ringan dan sharing-sharing sehingga suasana terasa hangat dan santai.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pada sesi ini peserta sangat antusias hingga memberikan beragam respon dan pertanyaan kepada pihak HUMAS IAIN Surakarta yang kemudian ditanggapi dengan singkat dan santai pula.

Banyak pesan dan ilmu yang disampaikan oleh pihak Humas IAIN Surakarta, salah satunya yaitu Humas merupakan Pembangun dan Garda terdepan citra suatu organisasi atau lembaga. Selain itu dipaparkan pula tentang bagaimana cara pengambilan foto yang baik dan benar, pembahasan perihal protokoller, bagaimana prosedur dalam menjalin hubungan dengan pihak luar dan sebagainya. Dipaparkan pula tips dan trik bagaimana seharusnya Humas bekerja dan bersikap. Dan tak lupa disampaikan bahwa “Humas dari kampus IAIN Surakarta ini bukan hanya HUMAS IAIN saja, akan tetapi setiap organisasi mahasiswa, setiap pengurus organisasi mahasiswa, dan setiap pribadi mahasiwa adalah bagian Humas, Maka dari itu mari kita bangun citra yang positif bagi kampus kita ini secara bersama-sama”.

Pada akhir kesempatan, acara ini diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan oleh DEMA FEBI kepada HUMAS IAIN Surakarta begitu pula sebaliknya, kemudian acara ditutup dengan sesi foto bersama.

Harapannya, semoga dengan kunjungan ini dapat mempererat hubungan dan sinergitas antara ORMAWA FEBI khususnya DEMA FEBI dengan Humas IAIN Surakarta, begitu pula diharapkan acara ini bukan sekedar kunjungan lalu selesai dan tidak ada bekasnya, namun diharapkan ada follow up sehingga akan ada output yang lebih jelas.

Dari kunjungan kali ini, DEMA FEBI juga berharap semoga dapat bekerja sama dalam berbagai agenda setelahnya, salah satunya yaitu program kerja Training Jurnalistik yang akan dilaksanakan akhir kepengurusan nanti.(Maulida)

Uninstall Maksiat, Viralkan Taat

Rabu 13 Maret 2019, HMJ Perbankan Syariah telah mengadakan pengajian dengan tema “Uninstall Maksiat, Viralkan Taat” dengan pembicara Bp. Dr. H. Muhammad Munandi, S. Pd, M. Pd di Masjid Imam Bukhari IAIN Surakarta.
Pengajian ini membahas tentang indikator berbuat maksiat:
1. Berbuat hal yang sia-sia
2. Tidak menggunakan waktu untuk kebaikan
3. Mencampur aduk amal baik dengan amal buruk
Dari Abu Mas’ûd ‘Uqbah bin ‘Amr al-Anshârî al-Badri radhiyallâhu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui oleh manusia dari kalimat kenabian terdahulu adalah, ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.’” [HR. Al-Bukhâri Ahmad, Abû Dâwud] Semua perbuatan itu terserah kita, Allah tidak memaksa kita dalam bertindak karena semua adalah pilihan tetapi semua akan diminta pertanggung jawaban.

Talk Show Jagongan Bisnis

 

Kiat Menjadi Pebisnis Kreatif

Senin 11 Maret 2019, HMJ Manajemen Bisnis Syari’ah IAIN Surakarta mengadakan talk show bernama Jagongan Bisnis dengan tema “Terwujudnya Mahasiswa Pebisnis yang Kreatif di Era Industri 4.0” yang merupakan salah satu program dari Divisi Kewirausahaan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam dunia wirausaha dan kemampuan beragumen serta menyampaikan gagasan. Kegiatan ini bertempat di Ruang Baca FEBI IAIN Surakarta dan dihadiri lebih dari 60 orang peserta.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sambutan-sambutan. Puncaknya pada sharing materi dan sesi tanya jawab dimana peserta diajak berdialog tentang peran milenial dalam dunia kewirausahaan khususnya dalam sistem jual beli daring yang saat ini mengalami peningkatan tajam di Indonesia.

Dias Bahari selaku Tim dari Marketplace Shopee regional Solo menyampaikan kiat untuk menjadi seorang pebisnis yaitu harus memiliki keberanian untuk mencoba, mengetahui passion diri sendiri, dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta memperbanyak relasi. Selain itu, kesiapan mental adalah hal yang penting bagi para pebisnis kreatif. Bagaimana ia bisa bangkit kembali setelah mengalami kegagalan dan mampu mengikuti perkembangan pasar yang sangat cepat.

Acara tersebut diakhiri dengan ice breaking dan sesi tanya jawab kuis. Peserta yang mampu menjawab kuis mendapat merchandise dari Shopee. Harapannya dengan adanya talk show Jagongan Bisnis ini dapat menjadikan wadah bagi mahasiswa untuk saling sharing ilmu agar termotivasi menjadi pebisnis yang kreatif di era industri 4.0 serta siap dan mampu mengikuti perkembangan pasar. (Rina Nursamsyah)

Grand Opening Kajian Rutin Ekonomi Islam FRESH FEBI IAIN Surakarta

Green Sukuk Sebagai Instrumen Pembangunan Berkelanjutan Indonesia

      Grand Opening Kajian Rutin Ekonomi Islam FRESH FEBI IAIN Surakarta pada hari Rabu 13 Maret 2019 mengangkat tema “Green Sukuk Sebagai Instrumen Pembangunan Berkelanjutan Indonesia”. Materi disampaikan oleh Bapak Asep Maulana Rohima S.H.I.,M.S.I selaku dosen FEBI IAIN Surakarta. Bahwasannya Green Sukuk atau biasa diartikan sebagai surat utang negara berbasis syariah telah digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan alam/natural dan merupakan salah satu sumber dana beberapa proyek negara.

     Dilansir dari Kementrian Keuangan RI, Indonesia merupakan negara yang terletak di cincin api. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dampak perubahan iklim yang sering terjadi di Indonesia antara lain banjir, kekeringan, peningkatan serta penyebaran penyakit menular, dan dampak-dampak lain yang berpengaruh dalam sektor pertanian. Fenomena inilah yang menjadi awal pemikiran pemerintah untuk mulai memperhatikan kesejahteraan rakyat Indonesia. Infrastruktur yang ramah lingkungan menjadi ide baru yang dicetuskan pemerintah untuk meminimalisasi dampak dari adanya perubahan iklim.

      Infrastruktur yang ramah lingkungan pastinya memerlukan pembiayaan untuk proses pembangunannya. Oleh karena itu, alokasi anggaran untuk mitigasi perubahan iklim mulai dibuat. Alokasi ini berfokus pada sembilan sektor green atau sektor natural, yaitu renewable energy, resilience to climate change for disaster risk areas, sustainable agriculture, energy and waste management, sustainable transportation, green tourism, sustainable natural resource menegement, use of clean techology for power generation, and green building.

      Green Sukuk dapat menjadi salah satu alternatif dalam pembiayaan sembilan sektor green tersebut. Green Sukuk merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang berbasis syariah atau biasa disebut juga dengan obligasi syariah. Menurut Fatwa DSN-MUI, obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkannya untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi Syariah berupa bagi hasil serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Akad-akad yang digunakan dalam penerbitan obligasi syariah tersebut antara lain mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, dan ijarah. Berdasarkan pengertian dari sukuk diatas, Green Sukuk dapat diartikan sebagai surat utang negara berbasis syariah yang digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan alam/ natural, misalnya pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.

      Beberapa proyek negara yang dibiayai oleh sukuk antara lain pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan jalur kereta api, pembangunan sumber daya air, pengembangan dan revitalisasi asrama haji, pembangunan dan rehabilitasi kantor urusan agama dan manasik haji, pembangunan dan pengembangan gedung perkuliahan, pembangunan dan pengembangan madrasah, pembangunan taman nasional, serta pembangunan dan pengembangan laboratorium. Di Akhir sesi, pembicara menantang mahasiswa untuk berani mengawasi realisasi penggunaan sukuk ini, supaya sesuai dengan prinsip syariah yang telah ditetapkan oleh fatwa DSN MUI. (fresh_media)

FGD Review Borang AKS

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas penyusunan borang, Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Surakarta menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) review penyusunan borang Prodi AKS bersama narasumber (reviewer) bapak Dr. Anton Bawono. Kegiatan dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 8 Maret di ruang 209 FEBI. Acara tersebut dibuka langsung oleh Dekan FEBI, Bapak Drs. H. Sri Walyoto, Ph.D. selain itu, FGD ini dihadiri pula oleh jajaran dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Diawal penyampaian hasil review, narasumber memberikan apresiasi atas hasil penyusunan borang yang telah dilakukan oleh tim penyusun borang. Beliau menyampaikan bahwa secara umum, penyusunan borang sudah dilakukan dengan baik. Narasi setiap borang telah dideskripsikan dengan gaya dan tata bahasa yang baik, dan beberapa pengembangan-pengembangan yang telah dibuat menunjukkan keunikan dari borang Prodi AKS.
Setelah menyampaikan apresiasi tersebut, beliau memberikan beberapa catatan untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan penyusunan borang. Diantara catatan-catatan tersebut yaitu: (1) beliau mengingatkan bahwa dalam penyusunan borang, tim juga harus berhati hati ketika dalam penyusunan evaluasi diri (hindari plagiarisme), karena meskipun nilainya kecil, tetapi aspek ini menjadi catatan penting bagi para asesor, (2) dekipsi visi Prodi harus ditambahkan penjelasan maksud dari visi “unggul” dan “islami” nya, (3) pada borang 3 harus berhati-hati dalam mengisi kolom jumlah, tidak semuanya harus dijumlahkan, (4) evaluasi kekeliruan perhitungan SKS mengajar dosen agar disesuaikan dengan catatan yang sudah ada dalam templet borang, (5) deskripsi kompetensi lulusan perlu ditambahkan deskripsi umum tentang kompetenesi lulusan dihubungkan dengan kelompok mata kuliah (mata kuliah Institut, Fakultas dan Prodi), (6) koreksi atas jumlah langganan jurnal, yang dihitung bukan jumlah volume tetapi jumlah (nama) jurnalnya, (7) kerjasama harus ditambahkan penjelasan bentuk manfaat kedua belah pihak, serta beberapa evaluasi dan catatan-catatan lainnya.

Membentuk Organisatoris yang Kritis Aktif dan Kreatif melalui Training Organisasi

Kamis 7 Maret 2019, DEMA FEBI IAIN Surakarta menyelenggarakan Training Organisasi dengan tema “Membentuk Organisatoris yang Kritis Aktif dan Kreatif” bertempat di Gedung Aisiyah Barat RS PKU Kartasura. Acara tersebut di isi oleh beberapa pembicara antara lain Bapak Slamet Muridan, S.Akun sebagai pembicara utama dan Saudara Arifin Efendi S.Pd, Rizki Almalik, Kak Hafizat, Ardhika Rahmawati, Febri M. Husni sebagai pembicara perbidang. Tidak lupa dalam acara ini juga mengundang seluruh Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) FEBI IAIN Surakarta, yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis Syariah (HMJ MBS), Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ PBS), Himpuanan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah (HMJ AKS), Forum Ekonomi Syariah (FRESH ), dan Program Asistensi Keagamaan dan Kepribadian Islam (PAKKIS).

Acara diawali dengan pembukaan dilanjutkan pembacaan ayat suci Al- Qur’an oleh saudara Muqsit Ardiyansah kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa yang dipimpin oleh saudari Dyah Ayu Puji L. Selanjutnya Sambutan oleh saudara Rizki Fajar Santoso sebagai ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI sekaligus membuka acara Training Organisasi. Setelah Opening Ceremony acara yang ditunggu–tunggu yaitu Materi oleh Bapak Slamet Muridan S.Akun dimana beliau menyampaikan beberapa materi terkait keorganisasian, motivasi, dan berbagi pengalaman. Pembicara mengambil contoh dari Muhammad Al Fatih yang  dapat menaklukan Konstantinopel dalam usia yang masih muda.

Selain itu beliau juga menyampaikan bagaimana dalam organisasi tidak mementingkan kepentingan atau visi pribadi, karena dalam organisasi memiliki visi dan misi yang besar dan itu harus diwujudkan bersama. Beliau memberikan contoh bahwa jadikan organisasi adalah keluarga, jangan hanya soal program kerja terlaksana, tapi juga harus memikirkan kebutuhan para staff atau anggotanya, jika kebutuhan para anggota terpenuhi program kerja juga akan terpenuhi dan rasa kekeluargaanpun didapat.

Sesi terakhir sebelum ditutup beliau berpesan agar sebagai pengurus Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) harus focus, memberikan kontribusi yang baik, ramah dan terbuka dengan siapapun. Tidak lupa harus berprestasi, jadi tidak hanya sukses dalam berorganisasi tapi juga sukses dalam akademik, dan jangan niatkan itu semua hanya untuk dipandang orang. Jangan hanya stagnan tapi juga harus selalu berinovasi. Waktu adalah pedang, dibantai waktu atau memanfaatkan waktu. Acara diakhiri dengan penyerahan kenang–kenangan kepada Bapak Slamet Muridan, S.Akun.

Acara dilanjutkan dengan membentuk kelompok setiap Bidang atau Departemen, sesi ini setiap Bidang atau Departemen memiliki pembicara yang ahli dalam bidangnya masing–masing, seperti Departemen Internal/SDM, Departemen Kastrad, Departemen Kewirausahaan dan Keilmuwan, Departemen Humas dan Departemen Sosial dan Pengabdian Masyarakat. Tujuannya dari acara ini setiap anggota dapat mendiskusikan problematika yang dihadapi didalam program kerja, dan diharapkan dapat membuka pandangan terkait Bidang atau Departemen yang mereka pegang. Setelah selesai pertemuan perbidang atau Departemen diakhiri dengan penutup dan foto bersama.

Harapanya dengan adanya Training Organisasi ini dapat menjadikan organisator yang Kritis, Aktif dan Kreatif seperti tema yang diangkat. Selain itu, dapat menambah semangat dalam berorganisasi, saling mengenal dan akrab dengan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) yang lain. Serta dapat memberi jawaban ketidaktahuan yang dialami dalam Organisasi  yang diemban. Bagi yang mendapat doorprise dari pembicara utama Bapak Slamet Muridan, S.Akun semoga bisa bermanfaat dan sukses seperti baliau. (Maulida)

Kembangkan Inovasi Media Pembelajaran, FEBI IAIN Surakarta studi Banding ke LPMPP UNY

FEBI News| Bertempat di gedung Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) UNY (Rabu, 6/3/2019), Tim Program Kelas Peminatan dan Penyusunan RPPS dipimpin langsung Dekan FEBI IAIN Surakarta Dr. M. Rahmawan Arifin, SE., M.Si, Wakil Dekan 1 Dr. Awan Kostrad Diharto, SE., M.Ag, Wakil Dekan 2  Dr. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd berkunjung ke LPMPP UNY dalam rangka studi banding inovasi media pembelajaran dan semua hal terkait dengan mutu pembelajaran di perguruan tinggi.

Acara ini langsung diterima oleh ketua LPMPP UNY Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, M. Pd. didampingi oleh Ketua Pusat Inovasi Pendidikan dan Pengembangan  Pembelajaran (PIP3) Dr. Soenarto Soenaryo, M.Pd. dan Sekretaris PIP3 Dr. Ratna Wardani, M.T. serta beberapa staf LPMPP. Hadir dari FEBI IAIN Surakarta Kabag Tata Usaha Nur Hidayatiningsih, MH, Sekprodi MBS Zakky Fahma Auliya, MM., Sekprodi PBS Rais Sani Muharrami, ME., Sekprodi AKS Fitri Laela Wijayati, M.Si., Kepala Laboratorium FEBI Septi Kurnia Prastiwi, MM., Alvin Yahya, M.H., Yulfan A. Nurrohman, MM., dan Asep Maulana Rohimat, M.S.I.

Selain berdiskusi terkait berbagai inovasi pembelajaran di Perguruan Tinggi, tim LPMPP menunjukan beberapa karya media pembelajaran hasil karya dosen dan mahasiswa UNY serta beberapa ruangan multimedia yang berfungsi untuk produksi pengembangan inovasi media pembelajaran. (AMR)

[smartslider3 slider=172]