Diskusi OPINI HMJ MBS

Diskusi Publik Pengaruh Tahun Politik Terhadap Perekonomian Indonesia

Senin, 01 April 2019, HMJ Manajemen Bisnis Syariah menyelenggarakan Obrolan Pintar Isu Terkini atau biasanya disingkat OPINI.  Tema diskusinya adalah  “Berdampakkah Tahun Politik Terhadap Perekonomian Indonesia?”. OPINI merupakan agenda rutinan yang dilakukan sebulan sekali oleh divisi Keilmuan. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan budaya literasi dan diskusi mahasiswa mengenai isu-isu yang sedang diperbincangkan saat ini khususnya isu di sektor ekonomi. Kegiatan ini bertempat di Ruang Baca FEBI IAIN Surakarta dan dihadiri 64 orang peserta baik dalam maupun luar kamous IAIN Surakarta. Sebelum mengikuti acara ini peserta mendaftarkan diri dahulu kepada panitia.

OPINI diikuti oleh mahasiswa semester 2, 4, 6 dari berbagai jurusan, namun dominan peserta berasal dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Diskusi ini dimulai pada pukul 13.00 WIB yang bertempat di ruang baca FEBI IAIN Surakarta. Dimana acara ini dipandu oleh Tiza Wahyu Romadlon. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Rizki Nufal Ramadhan. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Sekretaris Jurusan Manajemen Bisnis Syariah Bapak Khairul Imam, S.H.I., M.S.I., dan Ketua HMJ MBS 2019. Pembicara dalam obrolan ini adalah Cyva Ardian Pradhika selaku Presiden BEM FEB UNS tahun 2018.

Cyva Ardian Pradhika menyampaikan bahwa tahun ekonomi berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia sekitar 0,001% dari segi peningkatan konsumsi jangka pendek. Terutama tingat konsumsi di kalangan kelas menengah ke bawah karena terpengaruh beberapa strategi politik. Tahun politik  dan ekonomi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jadi dengan adanya tahun politik seperti sekarang ini sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian di Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab kemudian ditutup dengan closing statement oleh pembicara dan penyerahan kenang-kenangan kepada pembicara yang diserahkan oleh Ketua HMJ MBS 2019. Dengan adanya acara ini diharapkan dapat membantu mahasiswa agar lebih peka dan  kritis terhadap permasalahan yang terjadi pada perekonomian di Indonesia. Semoga acara OPINI HMJ MBS bisa terus dilaksanakan dengan lebih baik dan aktif lagi kedepannya.

(HUMAS HMJ MBS)

Kuliah Pasar Modal ala Prodi MBS

Pasar modal saat ini menjadi salah satu bentuk investasi yang menjanjikan dan bisa menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas. Hal tersebut tidak lain karena dalam investasi pasar modal, investasi bisa dilaksanakan dengan minimal investasi Rp. 100ribu rupiah. Imbal hasil pasar modal juga menarik, karena pasar modal indonesia menjadi salah satu pasar modal dengan imbal hasil terbaik di dunia. Akan tetapi, saat ini penetrasi edukasi tentang pasar modal masih terbatas. Masih banyak masyarakat secara umum yang belum mengenal pasar modal.
Prodi Manajemen Bisnis Syariah FEBI IAIN Surakarta tidak mau ketinggalan dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada mahasiswa pada investasi di pasar modal, sebagai sarana untuk edukasi dan juga memberikan praktek langsung investasi di pasar modal. Jurusan Manajemen Bisnis Syariah memberikan Pendidikan pada investasi pasar modal terdiri dari analisis fundamental dan analisis teknikal bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia dan Indopremier. Hal ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran kepada mahasiswa secara lengkap metode dalam investasi di pasar modal yang dilakukan pada hari kamis dan jumat (21-22 maret 2019). Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah seluruh kelas manajemen bisnis syariah semester 6.

“Trik Jitu Memikat HRD di Era Revolusi Industri 4.0”

Kegiatan Career Development Programme (CDP) telah terselenggara pada hari Jumat tanggal 29 Maret 2019 yang bertempat di aula gedung Fakultas Adab dan Budaya (FAB) lantai 4. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh calon wisudawan yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) Islam IAIN Surakarta, tidak kurang dari 200 peserta hadir dalam acara tersebut. Kegiatan ini ditujukan bagi calon wisudawan sebagai bekal terakhir mahasiswa selama menempuh pendidikan di FEBI IAIN Surakarta.

Kegiatan CDP kali ini mengusung tema “Trik Jitu Memikat HRD di Era Revolusi Industri 4.0” dengan narasumber I.P Dedy Kurniawan Cahyadi, S.E. Pembicara adalah Recruitment Section Head, Human Capital Group, Mandiri Syariah. Dengan pengalaman dan keahlian di bidang perekrutan pegawai, dipandang sangat mumpuni untuk menjadi narasumber pada acara CDP ini.

Acara dimulai pukul 08.00 dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan ayat suci Al-Quran. Kemudian sambutan oleh Dekan FEBI IAIN Surakarta, Bapak H. Sri Walyoto, Ph.D sekaligus membuka acara CDP secara resmi. Acara ini penyampaian materi oleh Bapak I.P. Dedy Kurniawan Cahyadi, S.E dimulai dengan pemaparan tahapan melamar pekerjaan dan menyusun Curriculum Vitae (CV). Setelah sebelumnya peserta diminta untuk mengumpulkan CV mereka untuk selanjutnya direview oleh narasumber, maka pada penyampaian materi ini, narasumber menyampaikan kritikan dan sarannya atas CV yang sudah beliau review.

Terdapat beberapa CV yang menurut beliau menarik dan dijadikan contoh sebagai good example. Beberapa CV tersebut dinilai menarik karena beberapa hal, diantaranya adalah pemilihan warna, penampilan foto yang menunjukkan kepercayaan diri, penyampaian pengungkapan diri yang relevan dengan tujuan pekerjaan, dan penggunaan bahasa Inggris. Bukan berarti CV yang lain buruk, namun karena mayoritas menyampaikan hal yang monoton, maka CV yang tidak biasa tersebut yang dianggap menarik oleh narasumber.

Selain membahas CV, topik selanjutnya adalah wawancara. Wawancara dianggap penting sebagai pembentuk kesan awal calon pegawai bagi perusahaan. Dalam acara CDP kali ini topik wawancara tidak hanya disampaikan secara teori saja, tetapi juga dibuat simulasi oleh beberapa sukarelawan yang mau mencoba mengikuti simulasi wawancara. Suasana menjadi meriah dan antusiasme peserta meningkat ketika mengikuti sesi simulasi wawancara ini. Pertanyaan-perntanyaan wawancara yang mungkin belum pernah terpikirkan oleh peserta menjadi ilmu baru bagi peserta CDP.

Sesi tanya jawab pun menjadi menarik ketika peserta banyak yang mengajukan pertanyaan, rata-rata peserta yang bertanya sudah pernah mengalami situasi wawancara sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan teknis wawancara. Narasumber menjadi semakin antusias mengingat peserta juga semakin banyak yang ingin terlibat dalam kegiatan ini. Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta sehingga membuat pihak Mandiri Syariah berinisiatif memberikan reward bagi peserta-peserta yang aktif. Salam sukses untuk kita semua.

Oleh: Wahyu Pramesti, S.E., M.Si., Ak., CA.

 

Rapat Koordinasi Persiapan CDP FEBI

Pada hari Rabu, tanggal 27 Maret 2019 diselenggarakan rapat koordinasi persiapan acara Career Development Programme (CDP). Rapat dimulai pukul 09.30 dan dihadiri oleh panitia CDP. Rapat dibuka dengan doa bersama seluruh panitia dan dipimpin oleh Ketua Panitia, Wahyu Pramesti, S.E., M.Si., Ak., CA. Rapat berjalan kondusif dimulai dengan pembagian deskripsi tanggung jawab masing-masing koordinaor pelaksana. Dilanjutkan dengan paparan konsep kegiatan CDP yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2019. Selama berjalannya rapat banyak mendapatkan masukan dari seluruh audien yang hadir.

Dalam rapat CDP kali ini, dibahas tentang kesiapan narasumber dalam kegiatan yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2019 tersebut. Narasumber yang akan hadir berasal dari Recruitment Section Head, Human Capital Group, Mandiri Syariah.

Dengan mengusung tema “Trik Jitu Memikat HRD di Era Revolusi Industri 4.0” diharapkan peserta CDP mampu membekali diri dalam menghadapi awal dunia kerja. Konsep acara ini sendiri mengangkat tema tersebut dikarenakan banyaknya animo mahasiswa akan pentingnya bekal mereka dalam menghadapi proses perekrutan di dunia kerja.

 

Oleh: Wahyu Pramesti, S.E., M.Si., Ak., CA.

Kunjungan Studi HMJ Perbankan Syariah ke OJK Surakarta

Surakarta, Selasa 19 Maret 2019. HMJ Perbankan Syariah mengadakan kunjungan studi ke OJK Surakarta yang berlokasi di Jl. Veteran No.299, Tipes, Serengan, Kota Surakarta. Kunjungan tersebut bertema “Peran OJK dalam kemunculan Fintech di Era Digitalisasi”. Acara ini merupakan salah satu program kerja dari dua divisi pada HMJ Perbankan Syariah, yaitu divisi Kemahasiswaan dan Divisi Eksternal yang bekerja sama dengan Putra Putri Perbankan Syariah. Acara tersebut bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai OJK dan Fintech yang sedang hangat menjadi perbincangan saat ini.
Dalam acara kunjungan studi tersebut diisi oleh dua pembicara yaitu Bapak Faoyan Widodo selaku staff bagian edukasi perlindungan konsumen dan Bapak Anthonius Yudhianto selaku kasubbag Edukasi perlindungan konsumen.
Pembiacara pertama yaitu Bapak Faoyan, menyampaikan materi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan otoritas jasa keuangan. OJK disahkan tanggal 29 November 2011 dengan memiliki 9 kantor regional 26 kantor OJK yang tersebar di seluruh Indonesia. Bapak Faoyan mengatakan, bahwa fungsi, tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan terdiri dari 3M yaitu Mengatur, Mengawasi, dan Melindungi. Dalam aspek mengatur dan mengawasi berkaitan dalam hal lembaga jasa keuangan. Sedangkan dalam aspek melindungi berkaitan dengan perlindungan hak-hak konsumen. Bapak Faoyan juga menyampaikan bahwa adanya kunjungan studi dari pelajar dan mahasiswa merupakan implementasi dari salah satu fungsi OJK yaitu fungsi edukasi.
Pembicara kedua, Bapak Anthonis Yudhianto menyampaikan materi mengenai peran OJK dalam kemunculan Fintech di era digitalisasi. Bapak Anthonis menuturkan bahwa kemunculan Fintech terjadi karena adanya perkembangan teknologi digital yang semakin maju. Di Indonesia, hanya terdapat 99 Fintech yang sudah terdaftar dan mendapat ijin dari Otoritas Jasa Keuangan. Artinya, masih banyak Fintech ilegal yang beredar di PlayStore dan Apple AppStore yang meresahkan masyarakat. Fintech yang terdaftar dalam OJK diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi para penggunanya. Meski bunga yang ditetapkan dalam Fintech cukup tinggi yaitu kisaran 0,8% per hari, namun dengan kelebihannya yang cepat dan mudah menjadikan Fintech berkembang pesat di Indonesia.
OJK berperan dalam melindungi data-data pribadi pengguna yang diminta oleh Fintech legal agar tidak disalah gunakan. Untuk itu, Bapak Anthonis menyampaikan bahwa diperlukannya kehati-hatian melakukan kegiatan pinjam-meminjam dalam Fintech agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Kunjungan Studi Ke OJK diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai OJK dan perannya dalam pengaturan, dan pengawasan terhadap lembaga keuangan, konsumen serta Fintech bagi mahasiswa Perbankan Syariah. (Farahdilla / Divisi Kemahasiswaan)

Menimba ilmu dan silaturahim ke Humas IAIN Surakarta

Jum’at 15 Maret 2019 DEMA FEBI melaksanakan kunjungan ke Humas IAIN Surakarta pada pukul 09.30 WIB. Acara bertempat di Aula Gedung Rektorat lantai 3, dihadiri oleh 39 peserta yang terdiri dari pengurus DEMA FEBI beserta seluruh delegasi ORMAWA FEBI, yaitu HMJ, LSO maupun SEMA FEBI. Kunjungan ini merupakan salah satu program kerja dari Departemen Humas khususnya biro Jaringan. Acara ini disambut hangat oleh pihak Humas IAIN Surakarta, Acara diawali dengan perkenalan dari pihak HUMAS IAIN yang dipaparkan oleh Bapak Gustaf selaku staff Humas IAIN Surakarta yang bertanggungjawab dalam bidang Protokoller, kemudian dilanjutkan perkenalan dari DEMA FEBI yang diwakili oleh ketua umum, yakni Rizki Fajar Santoso.

Selanjutnya acara inti yaitu pemaparan dari pihak HUMAS IAIN yang berisi tentang Protokoller, Jurnalistik, Fotografi dan Sosial Media (Sosmed). Pada kesempatan ini model kunjungan yang diberikan dibuat seperti talkshow ringan dan sharing-sharing sehingga suasana terasa hangat dan santai.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pada sesi ini peserta sangat antusias hingga memberikan beragam respon dan pertanyaan kepada pihak HUMAS IAIN Surakarta yang kemudian ditanggapi dengan singkat dan santai pula.

Banyak pesan dan ilmu yang disampaikan oleh pihak Humas IAIN Surakarta, salah satunya yaitu Humas merupakan Pembangun dan Garda terdepan citra suatu organisasi atau lembaga. Selain itu dipaparkan pula tentang bagaimana cara pengambilan foto yang baik dan benar, pembahasan perihal protokoller, bagaimana prosedur dalam menjalin hubungan dengan pihak luar dan sebagainya. Dipaparkan pula tips dan trik bagaimana seharusnya Humas bekerja dan bersikap. Dan tak lupa disampaikan bahwa “Humas dari kampus IAIN Surakarta ini bukan hanya HUMAS IAIN saja, akan tetapi setiap organisasi mahasiswa, setiap pengurus organisasi mahasiswa, dan setiap pribadi mahasiwa adalah bagian Humas, Maka dari itu mari kita bangun citra yang positif bagi kampus kita ini secara bersama-sama”.

Pada akhir kesempatan, acara ini diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan oleh DEMA FEBI kepada HUMAS IAIN Surakarta begitu pula sebaliknya, kemudian acara ditutup dengan sesi foto bersama.

Harapannya, semoga dengan kunjungan ini dapat mempererat hubungan dan sinergitas antara ORMAWA FEBI khususnya DEMA FEBI dengan Humas IAIN Surakarta, begitu pula diharapkan acara ini bukan sekedar kunjungan lalu selesai dan tidak ada bekasnya, namun diharapkan ada follow up sehingga akan ada output yang lebih jelas.

Dari kunjungan kali ini, DEMA FEBI juga berharap semoga dapat bekerja sama dalam berbagai agenda setelahnya, salah satunya yaitu program kerja Training Jurnalistik yang akan dilaksanakan akhir kepengurusan nanti.(Maulida)

Uninstall Maksiat, Viralkan Taat

Rabu 13 Maret 2019, HMJ Perbankan Syariah telah mengadakan pengajian dengan tema “Uninstall Maksiat, Viralkan Taat” dengan pembicara Bp. Dr. H. Muhammad Munandi, S. Pd, M. Pd di Masjid Imam Bukhari IAIN Surakarta.
Pengajian ini membahas tentang indikator berbuat maksiat:
1. Berbuat hal yang sia-sia
2. Tidak menggunakan waktu untuk kebaikan
3. Mencampur aduk amal baik dengan amal buruk
Dari Abu Mas’ûd ‘Uqbah bin ‘Amr al-Anshârî al-Badri radhiyallâhu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui oleh manusia dari kalimat kenabian terdahulu adalah, ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.’” [HR. Al-Bukhâri Ahmad, Abû Dâwud] Semua perbuatan itu terserah kita, Allah tidak memaksa kita dalam bertindak karena semua adalah pilihan tetapi semua akan diminta pertanggung jawaban.

Talk Show Jagongan Bisnis

 

Kiat Menjadi Pebisnis Kreatif

Senin 11 Maret 2019, HMJ Manajemen Bisnis Syari’ah IAIN Surakarta mengadakan talk show bernama Jagongan Bisnis dengan tema “Terwujudnya Mahasiswa Pebisnis yang Kreatif di Era Industri 4.0” yang merupakan salah satu program dari Divisi Kewirausahaan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam dunia wirausaha dan kemampuan beragumen serta menyampaikan gagasan. Kegiatan ini bertempat di Ruang Baca FEBI IAIN Surakarta dan dihadiri lebih dari 60 orang peserta.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sambutan-sambutan. Puncaknya pada sharing materi dan sesi tanya jawab dimana peserta diajak berdialog tentang peran milenial dalam dunia kewirausahaan khususnya dalam sistem jual beli daring yang saat ini mengalami peningkatan tajam di Indonesia.

Dias Bahari selaku Tim dari Marketplace Shopee regional Solo menyampaikan kiat untuk menjadi seorang pebisnis yaitu harus memiliki keberanian untuk mencoba, mengetahui passion diri sendiri, dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta memperbanyak relasi. Selain itu, kesiapan mental adalah hal yang penting bagi para pebisnis kreatif. Bagaimana ia bisa bangkit kembali setelah mengalami kegagalan dan mampu mengikuti perkembangan pasar yang sangat cepat.

Acara tersebut diakhiri dengan ice breaking dan sesi tanya jawab kuis. Peserta yang mampu menjawab kuis mendapat merchandise dari Shopee. Harapannya dengan adanya talk show Jagongan Bisnis ini dapat menjadikan wadah bagi mahasiswa untuk saling sharing ilmu agar termotivasi menjadi pebisnis yang kreatif di era industri 4.0 serta siap dan mampu mengikuti perkembangan pasar. (Rina Nursamsyah)

Grand Opening Kajian Rutin Ekonomi Islam FRESH FEBI IAIN Surakarta

Green Sukuk Sebagai Instrumen Pembangunan Berkelanjutan Indonesia

      Grand Opening Kajian Rutin Ekonomi Islam FRESH FEBI IAIN Surakarta pada hari Rabu 13 Maret 2019 mengangkat tema “Green Sukuk Sebagai Instrumen Pembangunan Berkelanjutan Indonesia”. Materi disampaikan oleh Bapak Asep Maulana Rohima S.H.I.,M.S.I selaku dosen FEBI IAIN Surakarta. Bahwasannya Green Sukuk atau biasa diartikan sebagai surat utang negara berbasis syariah telah digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan alam/natural dan merupakan salah satu sumber dana beberapa proyek negara.

     Dilansir dari Kementrian Keuangan RI, Indonesia merupakan negara yang terletak di cincin api. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dampak perubahan iklim yang sering terjadi di Indonesia antara lain banjir, kekeringan, peningkatan serta penyebaran penyakit menular, dan dampak-dampak lain yang berpengaruh dalam sektor pertanian. Fenomena inilah yang menjadi awal pemikiran pemerintah untuk mulai memperhatikan kesejahteraan rakyat Indonesia. Infrastruktur yang ramah lingkungan menjadi ide baru yang dicetuskan pemerintah untuk meminimalisasi dampak dari adanya perubahan iklim.

      Infrastruktur yang ramah lingkungan pastinya memerlukan pembiayaan untuk proses pembangunannya. Oleh karena itu, alokasi anggaran untuk mitigasi perubahan iklim mulai dibuat. Alokasi ini berfokus pada sembilan sektor green atau sektor natural, yaitu renewable energy, resilience to climate change for disaster risk areas, sustainable agriculture, energy and waste management, sustainable transportation, green tourism, sustainable natural resource menegement, use of clean techology for power generation, and green building.

      Green Sukuk dapat menjadi salah satu alternatif dalam pembiayaan sembilan sektor green tersebut. Green Sukuk merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang berbasis syariah atau biasa disebut juga dengan obligasi syariah. Menurut Fatwa DSN-MUI, obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkannya untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi Syariah berupa bagi hasil serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Akad-akad yang digunakan dalam penerbitan obligasi syariah tersebut antara lain mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, dan ijarah. Berdasarkan pengertian dari sukuk diatas, Green Sukuk dapat diartikan sebagai surat utang negara berbasis syariah yang digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan alam/ natural, misalnya pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.

      Beberapa proyek negara yang dibiayai oleh sukuk antara lain pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan jalur kereta api, pembangunan sumber daya air, pengembangan dan revitalisasi asrama haji, pembangunan dan rehabilitasi kantor urusan agama dan manasik haji, pembangunan dan pengembangan gedung perkuliahan, pembangunan dan pengembangan madrasah, pembangunan taman nasional, serta pembangunan dan pengembangan laboratorium. Di Akhir sesi, pembicara menantang mahasiswa untuk berani mengawasi realisasi penggunaan sukuk ini, supaya sesuai dengan prinsip syariah yang telah ditetapkan oleh fatwa DSN MUI. (fresh_media)