Gambar WhatsApp 2025-01-10 pukul 15.56.19_0cfa0719

Monitoring PPL di Bank Syariah Indonesia

Surakarta, 6 Januari 2025 – Fajar Santoso, SE., MM., Dosen Pendamping Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta, melakukan kunjungan ke Bank Syariah Indonesia untuk memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang sesuai dengan kurikulum pendidikan mereka.

Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memastikan bahwa mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang telah dipelajari ke dalam praktik nyata di dunia perbankan syariah, mempererat kerja sama antara UIN Raden Mas Said Surakarta dan Bank Syariah Indonesia, serta memberikan umpan balik konstruktif kepada mahasiswa mengenai perkembangan mereka selama magang. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat pengembangan pendidikan dan praktik perbankan syariah di Indonesia.

Tim FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta dan UIN Salatiga berfoto bersama usai sesi benchmarking pembukaan Prodi Bisnis Digital.

Perkuat Persiapan Prodi Baru, FEBI UIN Surakarta Benchmarking ke Prodi Bisnis Digital UIN Salatiga

Salatiga, 18 Oktober 2024 — Dalam rangka mempersiapkan pembukaan Program Studi S1 Bisnis Digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta melaksanakan kunjungan benchmarking ke Program Studi Bisnis Digital UIN Salatiga.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman terkait kurikulum, pengelolaan program studi, serta praktik pembelajaran berbasis teknologi digital yang telah diterapkan di UIN Salatiga.

Pelaksanaan benchmarking dipimpin langsung oleh Ketua Jurusan Manajemen dan Akuntansi Syariah FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Rina Hastuti, SE, MM, Ph.D., beserta jajaran dosen.

Tim disambut hangat oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Prof. Dr. Agus Waluyo, M.Ag., serta tim pengelola prodi dan dosen pengampu. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Agus Waluyo, M.Ag. menyampaikan bahwa benchmarking ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk menyusun kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan industri 4.0 dan 5.0, sekaligus relevan dengan konteks keislaman dan kearifan lokal.

“Kami ingin memastikan bahwa program studi yang kami rancang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter khas keislaman, kebangsaan, dan relevan terhadap dinamika digitalisasi bisnis global dan lokal,” ujarnya.

Selama kegiatan, tim benchmarking memperoleh paparan terkait struktur kurikulum, profil lulusan, sistem pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), kemitraan dengan industri digital, hingga pengelolaan laboratorium bisnis digital.

Diskusi intensif juga terjadi terkait strategi pengembangan SDM, rekognisi dosen, serta penyelarasan mata kuliah dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Ketua Prodi Bisnis Digital UIN Salatiga menyambut baik kegiatan ini dan berharap dapat terjalin kerja sama yang lebih erat antar dua institusi.

“Kami senang dapat berbagi pengalaman dan praktik baik yang kami miliki. Harapannya, kerja sama ini bisa terus berlanjut, baik dalam pengembangan kurikulum, kolaborasi riset, hingga pertukaran dosen dan mahasiswa,” ungkapnya.

Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen untuk menjalin kerja sama dalam pengembangan program studi berbasis teknologi digital dan keislaman ke depan.

Dosen FEBI IAIN Surakarta lakukan Pengabdian Masyarakat berupa Edukasi Pedagang Sayuran di Era New Normal

FEBI News| Dosen FEBI IAIN Surakarta Drs. Sri Walyoto, Ph.D melakasanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema “Penyuluhan Menjual dan Membeli sayuran pada masa new normal”. Kegiatan ini berlokasi di Bolon Colomadu Karanganyar pada tanggal 5 Juli 2020. Narasumber Ibu Dra. Hj. Uninghadiati, MM dan Moderator Bapak Achmad Jati Prakoso, M. Esy., AKA CA CPA. Sebagai peserta kegiatan ini adalah penjual sayuran dan ibu/bapak pembeli sayuran di perumahan Indraindah Bolon Colomadu Karanganyar.

Dengan adanya pandemi covid-19 ini membuat banyak masyarakat menjadi panik dan bingung harus bagaimana bertindak. Dalam hal ini perlu adanya edukasi masyarakat bagaimana berstrategi mensiasati hidup dengan cara baru ini berupa berdampingan dengan corona, yaitu ikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, terus berdoa dan lakukan aktivitas dengan aman dan sehat. (SW)

Bursa Siang: Ekspektasi Pemulihan Ekonomi Angkat Pasar Regional, IHSG Melandai

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) bergerak mendatar pada sesi I perdagangan hari Kamis (6/2). IHSG stagnan ke level 5.977.

Indeks LQ45 -0,22% ke 974. Indeks IDX30 -0,27% ke level 533. Indeks IDX80 -0,12% ke 136. Indeks JII -0,65% ke posisi 643. Indeks Kompas100 -0,09% ke 1.221. Indeks Sri Kehati -0,14 persen ke 389. Indeks SMInfra18 -0,26 persen ke level 298.

Saham-saham teraktif: PURA, TLKM, NIKL, BBNI, EAST, JPFA, LMAS.

Saham-saham top gainers LQ45: ERAA, LPPF, BBTN, INKP, ACES, PGAS, CTRA.

Saham-saham top losers LQ45: BBRI, TLKM, BBCA, BBNI, SCMA, ADRO, TBIG.

Nilai transaksi mencapai Rp3,24 triliun. Volume trading sebanyak 31,34 juta lot saham. Investor asing membukukan beli bersih -Rp79,06 miliar.
Nilai tukar rupiah menguat +0,585 persen ke level Rp13.590 terhadap USD (12.00 PM).

Bursa Asia
Pasar saham Asia berada di jalur penguatan pada perdagangan di sesi pagi hari Kamis (6/2). Market Asia terdorong oleh penutupan perdagangan bursa Wall Street yang kembali menorehkan rekor tertinggi. Meskipun demikian para investor terus mencermati perkembangan wabah virus corona di China.

“Virus corona terus menyebar jadi pelaku pasar tetap berhati-hati. Tetapi pasar saat ini tampak berpikir bahwa akan ada pemulihan ekonomi secara cepat setelah dalam jangka pendek melemah,” kata Analis Sumitomo Mitsui DS Asset Management, Masahiro Ichikawa seperti dikutip Reuters.

Market saham Jepang menjadi motor penggerak penguatan pasar saham Asia seiring kenaikan signifikan Indeks Nikkei 225 saat sesi siang masih berlangsung. Indeks Topix naik 2,17 persen.
Bursa saham Korsel juga melaju kencang. Penguatan Indeks Kospi di bursa Korsel mendapat sokongan kenaikan harga saham Hyundai Motor yang mencapai 5 persen.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong parkir di zona hijau. Demikian juga dengan pasar saham Tiongkok menuju ke zona positif. Indeks Shenzhen Composite naik 2,094 epersen dan Indeks Shenzhen Component menguat 1,94 persen.
Adapun Indeks S&P/ASX200 juga ke level positif. Data yang dirilis Badan Statistik Australia menunjukkan penjualan ritel turun 0,5 persen di periode Desember.

Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk bursa saham Jepang) naik 1,28 persen.
Indeks dolar AS menguat ke level 98,3 dibanding sesi sebelumnya pada posisi 97,9. Sementara dolar Australia menguat di posisi $0,6757 dibanding level sebelumnya sebesar $0,6741. Kurs yen melemah di level 109,93 terhadap USD dibanding level sebelumnya pada posisi 109,5.

Sumber : https://indopremier.com/newsDetail.php?jdl=Bursa_Siang__Ekspektasi_Pemulihan_Ekonomi_Angkat_Pasar_Regional__IHSG_Melandai&news_id=115487&group_news=IPOTNEWS&taging_subtype=IPSNEWS&name=&section=

Blackout yang melumpuhkan

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik, slogan Perusahaan Listrik Negara (PLN) kini tengah menghadapi ujian penting. Ujian tersebut datang pekan lalu, blackout di hari Minggu yang nyaris melumpuhkan aktivitas warga.
 
Lebih dari 24 jam, PLN belum mampu membuktikan 100% layanannya mampu berjalan normal. Masyarakat masih terancam hidup dalam dalam gelap gulita. Janji perusahaan negara yang melayani urusan sentrum ini memperbaiki kerusakan transmisi masih belum teruji.
 
PLN mengaku harus menanggung kerugian selama 10 jam blackout sebesar Rp 90 miliar lantaran tak bisa menjual aliran setrumnya. Tengu kerugian akan bertambah lantaran lebih dari sehari, listrik belum benar-benar terang semua.
 
Sah dan boleh saja, PLN menyebut kerugian yang harus BUMN ini. Hanya tak elok jika PLN doang yang menghitung kerugian. Kerugian akibat listrik mati yang harus ditanggung rakyat lebih dari yang harus disebut oleh perusahaan negara yang bertugas melayani publik dalam urusan sentrum itu.
Kerugian yang dialami mulai dari rumah tangga sampai urusan bisnis. Bendahara rumah tangga alias ibu-ibu harus berjibaku menekan kerugian akibat isi kulkasnya basi. Tak terhitung berapa besar bahan bakar minyak yang terbuang akibat tak berfungsinya lalu lintas jalanan. Macet membakar uang BBM ke udara.
 
Transaksi keuangan juga harus menanggung kerugian akibat tak ada aktivitas transaksi, pusat perbelanjaan harus menambah pengeluaran untuk menyalakan bisnisnya, transaksi e-commerce juga tersendat lantaran operator off line, operator telekomunikasi juga harus merelakan layanan data dan suaranya merugi. Kalkulator terus mengetuk angka kerugian.
 
Mati listrik menjadi pelajaran PLN untuk membaiki diri, dengan berani menetapkan batas toleransi. Ukuran ini penting untuk memacu lebih baik lagi dalam melayani publik. Zaman now, mati listrik adalah kemunduran, apalagi di tengah upaya membuka diri investasi kendaraan listrik dengan aneka insentif. Tak terbayang jika motor, mobil listrik, kehabisan daya akibat blackout.
 
Jaminan kepastian penting bagi investor yang akan membenamkan duitnya di kendaraan listrik. Klaim kelebihan pasokan listrik PLN harus dibarengi dengan keandalan jaringan. Blackout 24 jam lebih bukti kalau perbaikan PLN belum nyetrum sampai akarnya. Upaya membuat listrik untuk kehidupan lebih baik masih keteteran, alih-alih bisa PLN buktikan ke publik.
sumber: https://analisis.kontan.co.id/news/blackout-yang-melumpuhkan

Umur 11 tahun, Warren Buffet membeli saham pertama langsung di NYSE

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Mulai berbisnis sejak usia lima tahun, membeli saham sejak usia 1 tahun, itulah Warren Buffet. Dialah CEO Berkshire Hathaway dan investor paling sukses sedunia.

Warren Buffet menjadi pialang andal tidaklah jatuh dari langit. Darah bisnis telah mengalir dalam tubuhnya. Ayahnya, Howard Buffet, adalah pemilik perusahaan broker kecil. Kakeknya adalah pemilik toko kelontong di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat (AS).

Warren Buffet lahir pada tanggal 30 Agustus 1930. Dia dibesarkan di Omaha bersama kakaknya, Doris Buffet, dan adiknya, Roberta Buffet. Buffet merupakan anak laki-laki satu-satu di keluarga Howard Buffet dan Leila Buffet.

Warren kecil banyak menghabiskan waktu di kantor ayahnya. Dia melihat apa yang investor lakukan dan mendengarkan apa yang mereka katakan. 

Sebagai seorang anak Buffet selalu tertarik pada angka-angka yang acap dia lihat dan dapat dengan mudah mengerjakan perhitungan matematika yang kompleks.

Bahkan, pada usia delapan tahun, dia mulai membacai buku-buku ayahnya mengenai pasar saham.

Minat bisnis dan investasinya memang begitu menggelegak. Salah satu bisnis awal Buffet sejak usia lima tahun adalah menjual permen karet, Coca Cola, dan majalah mingguan dari pintu ke pintu. Itu dilakukan sambil bekerja pada toko kelontong milik kakeknya.

Pada suatu waktu, ketika bersama ayahnya melakukan perjalanan ke pantai timur, Buffet mendatangi New York Stock Exchange (NYSE) dan membeli tiga saham untuk pertama kalinya, yaitu saham Cities Service Preferred. Saat itu dia berusia sebelas tahun.

Ketika SMP Buffett berinvestasi pada perusahaan ayahnya dan membeli 16 hektare lahan pertanian. Dia membeli lahan tersebut pada usia 14 tahun dengan hasil menabungnya sebesar US$ 1.200.

Waktu SMA kelas dua, tahun 1945, dia bersama temannya berpatungan membeli masin pinball US$ 25 dan ditempatkan di sebuah salon.

Ternyata bisnis ini menguntungkan. Hanya dalam beberapa bulan mereka berdua sudah memiliki tiga mesin pinball. Meskipun, kemudian mereka menjualnya. 

Keasyikan berbisnis membuat dia tidak ingin berkuliah. Namun, ayahnya memaksa. 

Berkuliahlah Buffet di Wharton School of the University of Pennsylvania dan akhirnya pindah ke Universitas Nebrakas hingga meraih gelar sarjana ekonomi pada usia 19 tahun

Dia lalu melanjutkan ke program magister di Universitas Columbia, setelah ditolak ketika melamar ke Harvard University. 

Tampaknya pilihan berkuliah di Columbia University bukanlah pilihan asal-asalan. Buffet tahu persis bahwa idolanya, Benjamin Graham, mengajar di universitas tersebut.

Dari kelas analis saham yang diajar profesor yang satu itu Buffet belajar fundamental value investing. Kelak metode value investing menjadi pegangannya.

Buffet memang mengidolakan Graham setelah membaca buku The Intelligent Investor yang ditulisnya. Bahkan, dia mengatakan bahwa buku itu yang mengubah hidupnya dan membawanya kepada jalur analisis profesional ke pasar investasi.

sumber: https://internasional.kontan.co.id/news/umur-11-tahun-warren-buffet-membeli-saham-pertama-langsung-di-nyse

Direktorat Pajak Sederhanakan Aturan PPh 25 Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) mencabut Peraturan Direktur Jenderal (Perdirjen) Pajak Nomor 32/PJ/2010 tentang Pelaksanaan Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu. Pencabutan beleid ini lewat penerbitan Perdirjen Pajak No. 14/PJ/2019 yang ditetapkan pada 3 Juli lalu.

Hestu Yoga Saksama, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak, menjelaskan, aturan dicabut demi menyederhanakan ketentuan sekaligus memberikan kepastian hukum. Ketentuan dalam Perdirjen tersebut, yang terkait tarif PPh Pasal 25 sebesar 0,75% sudah diatur dalam PMK (Peraturan Menteri Keuangan) No. 215/2018. Sedangkan substansi pengaturan lainnya dalam Perdirjen No. 32/2010 merupakan pengaturan yang sifatnya umum. Jadi, kami cabut, ungkapnya kemarin (21/7).

Perdirjen No. 32/2010 merupakan turunan dari PMK No. 208/PMK.03/2009 tentang Penghitungan Besarnya Angsuran PPh dalam Tahun Pajak Berjalan yang Harus Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak Baru, Bank, Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Wajib Pajak Masuk Bursa, dan Wajib Pajak Lainnya. Yang berdasarkan ketentuan, mereka wajib membuat laporan keuangan berkala. PMK ini juga berlaku bagi wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu.

Dalam PMK No. 208/2009, perhitungan PPh berdasarkan penerapan tarif umum atas laba rugi fiskal menurut laporan keuangan triwulan terakhir yang disetahunkan. Kemudian, dikurangi PPh 24 yang dibayar atau terutang di luar negeri untuk tahun pajak sebelumnya dan dibagi 12.

Tapi sejak akhir tahun lalu, PMK tersebut diperbarui menjadi PMK No. 215/2018. Beleid ini mengubah ketentuan dasar untuk penghitungan angsuran PPh 25 bagi wajib pajak bank serta mempertegas aturan perhitungan angsuran PPh 25 untuk wajib pajak lain.

PMK No. 215/2018 menyebutkan, perhitungan angsuran PPh 25 untuk wajib pajak bank mengacu pada laporan keuangan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan laba rugi sejak awal tahun pajak sampai dengan masa pajak yang dilaporkan.

Selain itu, PMK No. 215/2018 juga mengatur dasar untuk penghitungan angsuran PPh 25 bagi wajib pajak lainnya dan yang masuk bursa selain perbankan. Perhitungan angsuran PPh-nya berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan secara kuartalan kepada bursa dan OJK.

sumber: https://insight.kontan.co.id/news/direktorat-pajak-sederhanakan-aturan-pph-25-bagi-wajib-pajak-orang-pribadi