Jelang RDG BI, rupiah di pasar spot terkoreksi di awal perdagangan hari ini

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah di perdagangan pasar spot dibuka melemah di awal perdagangan hari ini. Rabu (17/7) pukul 08.15 WIB, rupiah ada di Rp 13.945 per dollar AS, melemah 0,07% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 13.935 per dollar AS.

Koreksi rupiah terjadi lantaran investor masih menunggu keputusan arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang akan diputuskan dalam rapat dewan gubernur yang digelar mulai hari ini hingga Kamis (18/7).

Pelemahan rupiah terjadi di tengah pelemahan mata uang Asia lainnya seperti dollar Singapura yang melemah 0,02%, ringgit Malaysia melemah 0,03%, dollar Taiwan melemah 0,07% dan peso Filipina yang melemah 0,12%, won Korea melemah 0,26% dan rupee India yang melemah 0,23% terhadap dollar AS.

Sementara itu, indeks dollar yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama lainnya terkoreksi tipis ke 97,35, dari sehari sebelumnya yang ada di 97,39.  

sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/jelang-rdg-bi-rupiah-di-pasar-spot-terkoreksi-di-awal-perdagangan-hari-ini

Bank jumbo tanah air terus mencetak rekor kapitalisasi pasar

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah bank besar tanah air terus mencetak rekor kapitalisasi pasar. Tak cuma di tingkat nasional, tiga Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4 Indonesia juga mendominasi papan atas bank dengan kapitalisasi terbesar di Asia Tenggara.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) misalnya menutup perdagangan dengan harga saham per lembar Rp 30.125 melonjak 125 poin, setara 0,42% dari penutupan sebelumnya di harga Rp 30.000 per lembar. Nilai tersebut merupakan yang paling tinggi dalam lima tahun terakhir.

Capaian tersebut terus membuat posisi perseroan makin kokoh sebagai perbankan pemilik kapitalisasi pasar terbesar di Asia Tenggara. Dari penelusuran Kontan.co.id pada 11 Juli 2019, nilai bank swasta terbesar di tanah air ini mencapai US$ 52,54 miliar. Nilai tersebut jauh mengungguli peringkat kedua yaitu DBS

Group Singapura yang punya kapitalisasi pasar US$ 47,88 miliar.

“Kami tidak memiliki strategi khusus terkait market cap, fokus kami bagaimana dapa memberikan layanan yang baik kepada pelanggan sembari menjaga resiko dan menerapkan good corporate governance (GCG),” kata Direktur BCA Santoso liem kepada Kontan.co.id, Kamis (11/7).

Mitigasi resiko yang baik memang jadi salah satu nilai tambah yang dimiliki perseroan. Sebelumnya Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja pernah menjelaskan kepada Kontan.co.id kalau perseroan perseroan memang cukup selektif memilih debitur. Tujuannya tentu untuk menjaga kelancaran kredit.

Misalnya, BCA hanya akan menyalurkan kredit kepada korporasi yang dinilainya berkualitas, dan punya potensi untuk mendiversifikasi bisnisnya. Meski selektif, penyaluran kredit BCA nyatanya tetap mumpuni. Hingga Mei 2019 saja, penyaluran kredit perseroan telah mencapai Rp 554,88 triliun, nilai ini tumbuh 14,05% (yoy) dibandingkan raihan perseroan pada Mei 2019 senilai Rp 486,50 triliun.

“Semester kedua ini, kami tidak merevisi rencana bisnis bank (RBB) kami. Karena kami sudah memperhitungkan beberapa hal faktor seperti perang dagang. Masih konservatif, kredit kami targetkan tumbuh 10%-11%, dan dana pihak ketiga 7%-8%,” kata Jahja kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Sementara di peringkat ketiga daftar bank pemilik kapitalisasi pasar terbesar di Asia Tenggara juga ditempati bank asal Indonesia yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100). Dalam penutupan perdagangan Kamis (11/7) bank terbesar di tanah air ini terus melanjutkan tren peningkatan harga sahamnya senilai Rp 4.510, meningkat 40 poin, atau setara 0,89% dari penutupan perdagangan kemarin.

Dari nilai tersebut kapitalisasi pasar Bank BRI tercatat mencapai US$ 39,17 miliar. Pun nilai harga saham hari ini menciptakan rekor baru harga saham perseroan, dimana rekor tertinggi sebelumnya tercatat Rp.4.460 per lembar saham pada April 2019.

“Beberapa sentimen positif yang mendorong investor terus memburu saham BBRI diantaranya potensi pertumbuhan bisnis BRI yang ditopang di segmen mikro, perkembangan inovasi digital banking BRI serta dampak relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM) sehingga menambah likuiditas perseroan,” ujar Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto.

Hingga Mei 2019, penyaluran kredit BRI sendiri telah mencapai Rp 835,22 triliun, tumbuh 11,04% (yoy) dibandingkan Mei 2018 senilai Rp 752,14 triliun. Sedangkan dari catatan pada kuartal 1/2019, porsi kredit UMKM perseroan sebesar 62,8% dari total portofolio kredit. Sedangkan hingga akhir tahun pertumbuhan kredit BRI ditargetkan di kisaran 12%-14%.

Adapula bank pelat merah lain, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) yang berada di posisi kelima bank pemilik kapitalisasi pasar terbesar di Asia Tenggara senilai US$ 26,35 miliar. Dalam penutupan perdagangan Kamis (11/7) harga saham bank berlogo pita emas ini menguat 50 poin setara 0,63% menjadi Rp 8.000 per lembar. Meski nilai tersebut bukan rekor tertinggi yang pernah dicetaknya.

Hingga Mei 2019, perseroan telah menyalurkan kredit Rp 713,42 triliun, tumbuh 10,96% (yoy) dibandingkan Mei 2019 senilai Rp 642,91 triliun. Tahun ini perseroan pun mulai atur ulang strategi penyaluran kreditnya untuk menyasar kredit beresiko rendah seperti mikro, ritel, dan konsumer. 

Tujuannya Bank Mandiri terus berupaya menekan rasio non performing loan (NPL). Maklum, pada kuartal 4/2016 NPL perseroan mencapai 4%. Sedangkan pada kuartal 1/2019 rasionya sebesar 2,68%

Khusus untuk segmen konsumer, perseroan juga kini tengah merencanakan untuk berekspansi ke Filipina dan Vietnam untuk mengembangkan bisnis Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Perseroan berencana mengakuisisi lembaga keuangan maupun multifinance di dua negara tetangga tersebut.

“Pertimbangan utama yang kita mengerti bisnisnya, yang generik sama di sini. Misalnya Vietnam Filipina itu KKB, ini yang kita bidik khususnya di segmen ritel. Sehingga bukan cuma dari bank saja,” kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas belum lama ini.

Rencana akuisisi ini dilakukan sebab perseroan punya kelebihan modal hingga Rp 30 triliun. Dana ini sebelumnya direncanakan untuk mengempit saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), sayang ikhtiar tersebut gagal.

Kemudian adapula PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) yang meskipun tak masuk sepuluh bank pemilik kapitalisasi pasar terbesar d Asia Tenggara, nilainya terus meningkat. Hingga Kamis (11/7) nilai kapitalisasi pasar bank berlogo angka 46 ini mencapai US$ 12,12 miliar, tumbuh 31,59% dibandingkan kuartal 2/2018 senilai US$ 9,21 miliar.

Sedangkan dari penutupan perdagangan Kamis (11/7) nilai saham perseroan menguat 100 poin, atau setara 1,09% menjadi Rp 9.250 per lembar saham.

“Untuk mendorong kapitalisasi pasar, Kami terus melakukan peningkatan kinerja keuangan dengan fokus strategi pada kualitas fundamental keuangan dengan menjaga ROE pada rasio di kisaran peers,” kata Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta kepada Kontan.co.id.

Dengan strategi tersebut, ditambah pengelolaan biaya operasional dan peningkatan cadangan kerugian Herry berharap profitabilitas perseroan bisa terus melaju. Hingga Mei 2019, perseroan telah menyalurkan kredit Rp 503,02 triliun, tumbuh 19,37 % (yoy) dibandingkan Mei 2019 senilai Rp 421,38 triliun.

“Kami menargetkan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun di kisaran 13%-15%. Target ini akan kami capai dengan ekspansi pada sektor-sektor potensial dan pemain-pemain utama yang bergerak pada sektor tersebut, pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur yang masih jadi fokus pembangunan serta optimalisasi kredit konsumer berbasis payroll dan KPR,” lanjutnya.

sumber: https://keuangan.kontan.co.id/news/bank-jumbo-tanah-air-terus-mencetak-rekor-kapitalisasi-pasar

Wall Street menyambut prospek penurunan suku bunga acuan

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Antisipasi pasar sebelumnya atas potensi penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) menyebabkan Wall Street hanya naik tipis setelah Federal Reserve mengumumkan suku bunga tetap pada Rabu (19/6). Semalam, Dow Jones Industrial Average hanya menguat 0,15% ke 26.504.

Indeks S&P 500 menguat 0,30% ke 2,926,46. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,42% ke 7.987,32.

Meski tidak melonjak tinggi, dua indeks saham utama AS, yakni Dow Jones dan S&P 500 makin mendekati level tertinggi yang tercapai akhir April. Level tertinggi S&P 500 berada di 2.945,83. Sedangkan posisi tertinggi Dow Jones berada di 26.656,39.

Semalam, The Fed masih menahan suku bunga acuan di posisi 2,25%-2,5%. Bank sentral AS mengatakan siap menghadapi risiko pertumbuhan ekonomi global dan domestik dengan pemangkasan suku bunga paling cepat bulan depan.

Proyeksi terbaru The Fed menunjukkan bahwa hampir separuh dari 17 anggota komite The Fed menunjukkan kesediaan untuk memangkas suku bunga pekan depan. Tujuh orang bahkan mungkin menyetujui pemangkasan 50 basis point hingga akhir tahun.

Menurut proyeksi para anggota The Fed, inflasi AS tahun ini diperkirakan hanya 1,5%, turun dari proyeksi sebelumnya pada 1,8% dan jauh lebih rendah daripada target 2%. Bahkan, para pengambil kebijakan moneter ini memperkirakan target inflasi 2% juga akan meleset pada tahun depan.

Sejumlah anggota komite memangkas outlook pertumbuhan tahun ini sekitar 0,5% atau 50 basis poin. “Kami sangat memperhatikan risiko terhadap prospek dan siap bergerak dan menggunakan alat kebijakan sesuai dengan kebutuhan,” kata Gubernur The Fed Jerome Powell seperti dikutip Reuters.

“Ekspektasi pasar belakangan menjadi sangat dovish sehingga pasar perlu melihat bahwa The Fed membenarkan adanya potensi penurunan. Tapi The Fed tidak mengambil komitmen dan dipaksa menurunkan  suku bunga jika kondisi nantinya berubah lagi,” Kristina Hooper, chief global market strategist Invesco.

sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/wall-street-menyambut-prospek-penurunan-suku-bunga-acuan

RI kalah saing berebut investor dengan Vietnam, ini penjelasan Sri Mulyani

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Vietnam menjadi salah satu negara yang menjadi pesaing Indonesia dalam menarik minat investor asing masuk ke dalam negeri. Sayangnya, Vietnam justru lebih berhasil bila dibandingkan dengan Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pemberian insentif perpajakan yang agresif membuat Vietnam menjadi tujuan para investor untuk menanamkan modal.

“Kalau benchmarking Indonesia sebenarnya tidak terlalu berbeda,” jelas Sri Mulyani di hadapan anggota Komisi XI DPR RI, Senin (17/6).

Ada dua hal yang membuat Indonesia kurang menarik bagi investor yakni pemotongan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan yang lebih tinggi serta belum adanya ketentuan khusus untuk insentif investasi di daerah tertinggal.

Dari sisi tarif PPh Badan sejak 2-16, Vietnam telah menggunakan tarif 20%. Potongan tersebut, jelas Sri Mulyani, merupakan angka yang relatif rendah di kawasan Asia Tenggara alias ASEAN.

Sedangkan Indonesia masih menggunakan tarif 25% sejak tahun 2010, kecuali bagi perusahaan yang tercatat di pasar modal (IPO). PPh Badan bagi perusahaan IPO sebesar 20%.

Selain itu, pemotongan tarif PPh Badan di Vietnam menjadi 17% untuk investasi di daerah tertinggal dan 10% untuk investasi di daerah sangat tertinggal. “Kita belum memiliki kecuali perusahaan yang IPO,” imbuh Sri Mulyani.

Sementara itu, dari sisi tax holiday justru Indonesia lebih unggul. Di Indonesia tax holiday bisa diperpanjang hingga 20 tahun, sedangkan Vietnam hanya sampai 13 tahun sesuai dengan jenis investasi. Indonesia dan Vietnam juga sama-sama memberikan insentif investasi di sektor prioritas yang sesuai kriteria.

Kriteria yang ditetapkan Vietnam adalah sektor dengan teknologi tinggi, berdampak besar dan memiliki dampak sosial seperti pendidikan dan vokasi, kesehatan, budaya, olahraga dan lingkungan.

Sri Mulyani juga menjelaskan Indonesia memiliki sektor yang diprioritaskan hampir sama yaitu vokasi dan pendidikan.

Meskipun begitu, Sri Mulyani menegaskan tetap terus akan melakukan evaluasi kebijakan fiskal agar tidak tertinggal dalam hal menarik minat para investor. “Kita terus mere-fine policy kita dari sisi menarik investasi dan mendorong ekspor,” imbuh dia.

sumber : https://nasional.kontan.co.id/news/ri-kalah-saing-berebut-investor-dengan-vietnam-ini-penjelasan-sri-mulyani

Wall Street tumbang menghadapi pembalasan tarif China

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Wall Street tumbang di awal perdagangan pekan ini. Senin (13/5), Dow Jones Industrial Average merosot 2,38% ke 25.324,99.

Indeks S&P 500 anjlok 2,41% ke 2.811,87. Nasdaq Composite bahkan terjun hingga 3,41% ke 7.647,02 dalam sehari.

Pasar saham terjerembap setelah China mengumumkan tarif balasan kepada Amerika Serikat (AS) yang Jumat (10/5) menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% untuk US$ 200 miliar produk impor dari China. Kemarin, China mengatakan akan menerapkan tarif lebih tinggi pada US$ 60 miliar produk impor dari AS.

Ancaman kenaikan tarif ini muncul meski Presiden AS Donald Trump memperingatkan agar China tidak membalas kenaikan tarif yang diumumkan Jumat lalu. “Pasar menyadari bahwa ini adalah runtuhnya upaya pembicaraan dagang dan semuanya berbalik mundur,”kata Michael O’Rourke, chief market strategist JonesTrading kepada Reuters.

O’Rourke menambahkan, kondisi ini bisa menjadi lebih buruk. “Banyak ketidakpastian dan ini bisa memicu perlambatan ekonomi lebih jauh,” kata dia.

Investor merespons kabar terakhir ini dengan memindahkan aset dari saham ke aset safe haven. Harga emas pun mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Yield US treasury turun ke level terendah dalam enam pekan, yang menunjukkan bahwa harga naik karena banyaknya permintaan.

Imbal hasil US treasury bertenor 10 tahun turun di bawah surat utang AS tiga bulan. Inversi imbal hasil yang menunjukkan bahwa imbal hasil tenor panjang lebih rendah daripada tenor pendek ini sering dilihat sebagai potensi resesi.

Sejumlah saham yang sensitif terhadap perdagangan AS-China menukik tajam pada perdagangan kemarin. Saham Boeing Co turun 4,9%. Saham Caterpillar Inc pun merosot 4,6%. Saham Philadelphia Chip turun 4,7% yang merupakan persentase penurunan terbesar sejak awal tahun.

Harga saham Apple Inc terjun hingga 5,8%. Apple mendapat dua kali hantaman, yakni perang dagang yang memanas serta keputusan Mahkamah Agung AS atas monopoli di app market pada iPhone. Penurunan juga terjadi pada saham Uber Technologies Inc yang baru IPO pada Jumat lalu. Harga saham taksi online ini tumbang hingga 10,8%. Emiten serupa, Lyft pun terkena tekanan jual sehingga harga sahamnya turun 5,8%.

sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/wall-street-tumbang-menghadapi-pembalasan-tarif-china

Kemperin perkuat struktur teknologi digital untuk capai revolusi industri 4.0

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) mendorong pengembangan Internet of Things (IoT) guna memperkuat struktur teknologi digital dalam upaya menuju implementasi revolusi industri 4.0. Apalagi, Indonesia bakal bertransformasi menjadi ekosistem bisnis IoT bernilai sebesar Rp 444 triliun pada tahun 2022.

Peluang Indonesia menjadi ekosistem IoT sangat besar. Potensi ini juga bisa dilihat dari jumlah pengguna internet di Tanah Air yang lebih dari 140 juta orang. “Intinya, transformasi industri 4.0 adalah kunci sukses pembangunan Indonesia pada masa mendatang,” kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemperin, R Janu Suryanto dalam keterangan resminya, Senin (6/5).

Janu menyampaikan, implementasi industri 4.0 juga dinilai akan mendorong peningkatan investasi oleh perusahaan, terutama yang terkait dengan penggunaan teknologi terkini seperti IoT. Langkah tersebut diyakini mendukung peningkatan pada produktivitas dan daya saing di sektor manufaktur serta dapat menciptakan ekosistem inovasi.

Untuk itu ia mengatakan, Indonesia jangan hanya menjadi pasar dari ekonomi digital, melainkan juga memanfaatkan pengembangan ekonomi digital tersebut sehingga industrinya semakin tumbuh dan berdaya saing.

Adapun lima teknologi utama yang menopang pembangunan sistem industri 4.0, yaitu IoT, artificial intelligence (AI), humanmachine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D printing.

Janu menambahkan, penerapan industri 4.0 merupakan upaya untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada proses produksi, dengan ditandai meningkatnya konektivitas, interaksi, serta batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Digitalisasi di sektor industri akan membawa perubahan terhadap sistem manufaktur, dengan dipengaruhi oleh gelombang teknologi baru, jelasnya. Dalam hal ini, misalnya, bagian produksi akan mengalami transformasi yang didorong oleh teknologi berorientasi pelanggan. Selain itu, teknologi tersebut juga menyediakan peluang untuk sistem produksi dan model bisnis baru yang fleksibel.

Guna memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini, perlu mengidentifikasi keterampilan baru yang dibutuhkan. “Untuk itu, penting melakukan upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) industri. Pada era transformasi ini, pemerintah telah berusaha keras menyiapkan SDM yang mumpuni dalam menyongsong industri 4.0,” tuturnya.

Janu menyebutkan, untuk mendorong pengembangan SDM industri yang mampu kompeten dalam era digital, Kemenperin terus mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat di bidang teknologi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendukung kompetisi pengembangan solusi IoT bertajuk “Bosch IoT Hackathon 2019” yang diinisiasi oleh penyedia layanan dan teknologi global asal Jerman, Bosch, yang rencananya digelar pada bulan Oktober.

“Harapannya, kompetisi tersebut memunculkan ide-ide baru yang kemudian bisa diwujudkan dalam prototipe produk yang siap dipasarkan. Sehingga, event itu akan mendorong terciptanya produk-produk dengan kandungan lokal yang lebih besar,” paparnya.

Bosch IoT Hackathon 2019 bertujuan menumbuhkan kreativitas dan semangat inovasi di kalangan digital natives (pengguna perangkat teknologi) di Indonesia. Format kompetisi ini menantang peserta di ranah IoT untuk secara berkelompok saling berpacu menyusun dan mengembangkan ide sampai ke model bisnisnya.

https://industri.kontan.co.id/news/kemperin-perkuat-struktur-teknologi-digital-untuk-capai-revolusi-industri-40

Enam saham turun, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (15 April 2019)

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Senin (15/4) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menghijau. Ketika bursa saham tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 29,29  poin (0,46%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.435,151.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga naik 4,8 poin (0,48%) menuju 1.013,27.

Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga naik. Indeks terbitan Kompas ini bertambah 6,04 poin (0,46%), sebelum hinggap di ​1.309,979.

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP​), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 5,09 kali, 5,60 kali, dan 5,7 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh ITMG​​, ADRO, ​WSKT​, INDYMNCN,​ ​​UNTR, dan ​PTBA.

Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah ini, enam saham naik harga dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah INKP, ERAA, Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Adaro Energy Tbk (ADRO), Indika Energy Tbk (INDY), dan Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).

Tiga saham lain mampu naik harga, yaitu ​Waskita Karya Tbk (WSKT)​, Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan United Tractor Tbk (UNTR).

Adapun satu-satunya saham yang lain tidak berubah harga dibanding harga penutupan sebelumnya adalah SRIL.

10 Saham LQ45 dengan PER Terendah
Kode Harga (12/4) Harga (15/4) PBV PER
INKP 8.025 7.925 0,79 5,09
SRIL 336 336 0,92 5,6
ERAA 1.630 1.535 1,01 5,77
ITMG 20.425 20.200 1,63 6,02
ADRO 1.300 1.285 0,66 6,8
WSKT 2.000 2.060 0,97 7,05
INDY 1.740 1.715 0,55 7,69
MNCN 790 830 1,11 7,76
UNTR 25.625 25.950 1,7 8,7
PTBA 4.030 3.970 2,81 9,11

sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/enam-saham-turun-ini-10-saham-lq45-dengan-per-terkecil-15-april-2019

Enam saham merah, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (11 April 2019)

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kamis (11/4) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah. Ketika bursa saham tutup , Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 68,16 poin (-1,05%) dari penutupan sebelumnya, lalu mendarat di angka indeks 6.410,17.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun 16,16 poin (-1,58%) menuju 1.007,97.

Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga turun. Indeks terbitan Kompas ini berkurang 18,58 poin (-1,40%), lalu mendarat di ​1.304,83.

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP​), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 5,17 kali, 5,60 kali, dan 5,96 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh ERAA​, WSKT​, ADRO,​​ ​​​​MNCN,​ INDY, ​UNTR, dan ​BBTN.

Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah ini, enam saham turun harga dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah INKP, Adaro Energy Tbk (ADRO), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), ​Indika Energy Tbk (INDY), United Tractor Tbk (UNTR), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Tiga saham yang lain mampu naik harga, yaitu ​Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).

Adapun satu-satunya saham yang tidak berubah harganya adalah SRIL.

10 Saham LQ45 dengan PER Terendah
Kode Harga (10/4) Harga (11/4) PBV PER
INKP 8.375 8.050 0,81 5,17
SRIL 336 336 0,92 5,6
ITMG 19.700 20.000 1,61 5,96
ERAA 1.615 1.620 1,07 6,09
WSKT 1.990 1.995 0,94 6,83
ADRO 1.315 1.300 0,67 6,88
MNCN 820 810 1,09 7,57
INDY 1.790 1.730 0,55 7,76
UNTR 26.050 25.450 1,66 8,53
BBTN 2.410 2.350 1,04 8,87

sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/enam-saham-merah-ini-10-saham-lq45-dengan-per-terkecil-11-maret-2019

Lombok terpilih jadi tujuan wisata halal terbaik

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali terpilih sebagai destinasi wisata halal (halal tourism) terbaik di Indonesia dengan nilai skor tertinggi mencapai 70 mengungguli 10 destinasi lain di Tanah Air.

Muslim Travel Index (IMTI) 2019 dalam laporannya menyebutkan, 10 destinasi wisata halal unggulan Indonesia (Lombok, Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur (Malang) dan sekitarnya, Sulawesi Selatan dan sekitarnya mempunyai nilai rata-rata sebesar 55, tertinggi skor 70 dicapai destinasi Lombok, sedangkan skor terendah 33 diperoleh destinasi Sulawesi Selatan (Makassar dan sekitarnya).

“Hasil IMTI 2019 menunjukkan terjadinya peningkatan skor di 10 destinasi wisata unggulan Indonesia,” kata Fazal Bahardeen CEO CrescentRating dan HalalTrip.

Sementara itu pada IMTI 2018, 10 destinasi unggulan mencatatkan skor tertinggi 58 yang diperoleh Lombok dan terendah destinasi Sulawesi Selatan (Makassar dan sekitarnya) sebesar 30.

Deputi bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, Indonesia sebagai pemain global halal tourism harus menggunakan standar global yang untuk wisata halal mengacu pada GMTI.

“Menteri Pariwisata menargetkan, Indonesia tahun ini menjadi ranking 1 sebagai destinasi pariwisata halal terbaik dunia versi GMTI,” kata Ni Wayan Giri Adnyani dalam keterangan yang diterima KONTAN, Senin (8/4).

Ia mengatakan, untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) halal tourism tahun ini ditargetkan mencapai 5 juta wisman atau 25% dari target 20 juta wisman.

sumber :https://lifestyle.kontan.co.id/news/lombok-terpilih-jadi-tujuan-wisata-halal-terbaik

Pekan Pertama April, Data Pasar Sepekan Ditutup Positif

PRESS RELEASE
PR No: 019/BEI.SPR/04-2019

5 April, 2019

Jakarta –  Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan pertama di bulan April 2019 mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,08 persen ke level 6.474,018 dari 6.468,755 pada penutupan pekan lalu. Nilai kapitalisasi pasar juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,08 persen menjadi sebesar Rp7.362,501 triliun dari Rp7.356,380 triliun pada penutupan pekan lalu.

Sementara itu pekan ini, data rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami peningkatan sebesar 6,37 persen menjadi Rp8,696 triliun dari Rp8,175 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Kemudian untuk rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami kenaikan sebesar 14,62 persen menjadi 15,519 miliar unit saham dari 13,539 miliar unit saham pada pekan sebelumnya. Sementara itu, untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami perubahan sebesar 1,46 persen menjadi 404,522 ribu kali transaksi dari 410,517 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Sepanjang tahun 2019, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp13,417 triliun dan pada hari ini, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp435,06 miliar.

Perdagangan di BEI pada awal pekan, yaitu Senin (1/4) dibuka dalam rangka Peresmian Fatwa Syariah KSEI. Pada hari selanjutnya Selasa (2/4) pembukaan perdagangan BEI dilakukan oleh IKAFEB dan Pimpinan Fakultas Ekonomi & Bisnis UNIKA ATMA JAYA Jakarta dalam Rangka Talk Show Interaktif Ekonomi & Bisnis.

Dengan tujuan untuk pemasyarakatan dan edukasi pasar modal di lingkungan akademisi dan masyarakat sekitar, dalam sepekan ini PT Bursa Efek Indonesia melakukan dua peresmian Galeri Investasi. Yang pertama, yaitu di Provinsi Riau yang dilakukan pada Selasa (2/4) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Indonesia yang merupakan kerja sama antara BEI dengan STIE Pelita Indonesia dan PT MNC Sekuritas. Galeri tersebut merupakan Galeri Investasi ke-4 (empat) yang diresmikan di tahun 2019 dan merupakan Galeri Investasi ke-10 (sepuluh) di Provinsi Riau dan Galeri Investasi ke-415 (empat ratus lima belas) di seluruh Indonesia.

Yang kedua, masih pada hari yang sama, BEI melakukan peresmian kembali (relaunching) Galeri Investasi (GI) BEI di Politeknik Caltex Riau yang merupakan kerja sama antara BEI dengan Politeknik Caltex Riau dan PT MNC Sekuritas. Relaunching GI tersebut bertujuan untuk pemasyarakatan dan edukasi pasar modal di lingkungan akademisi dan masyarakat sekitar. Acara peresmian ini dilanjutkan dengan Seminar Pasar Modal kepada mahasiswa Politeknik Caltex Riau.

Pada pekan ini, tepatnya Kamis (4/4) Obligasi Berkelanjutan II Maybank Finance Tahap II Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Maybank Indonesia Finance Tbk. (BIIF) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000.000.000,- dan terdiri dari dua seri:

  • Obligasi Berkelanjutan II Maybank Finance Tahap II Tahun 2019 Seri A (BIIF02ACN2) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun dengan nilai nominal Rp650.000.000.000,- dan jangka waktu 3 tahun.
  • Obligasi Berkelanjutan II Maybank Finance Tahap II Tahun 2019 Seri B (BIIF02BCN2) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,35% per tahun dengan nilai nominal Rp350.000.000.000,- dan jangka waktu 5 tahun.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) atas Obligasi Berkelanjutan II Maybank Finance Tahap II Tahun 2019 adalah AA+(idn) (Double A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2019 adalah 24 Emisi dari 18 Emiten senilai Rp20,68 Triliun.

Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 400 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp424,33 Triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 101 seri dengan nilai nominal Rp2526,99 Triliun dan USD400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp9,32 Triliun.

Demikian untuk diketahui publik.

P.H. SEKRETARIS PERUSAHAAN
PT BURSA EFEK INDONESIA
ALBERTUS FAJAR SUBAGYO
TELP: 021- 5150515
TOLL FREE: 0800-100-9000 (National)
FAX: 021- 5150330

Sumber: https://www.idx.co.id/berita/press-release-detail/?emitenCode=1065