geopolitik

Ekonom Muda FEBI UIN Said dukung Gagasan Negosiasi dalam merespon Perang Ekonomi Global

Sukoharjo 15 April 2025 — Menanggapi isu terkini dalam konteks ekonomi global, UKMI Nurul Ilmi UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan Ngaji Muamalah pada Selasa, 15 April 2025, bertempat di Ruang Utama Masjid Ibadurrahman Kampus UIN Raden Mas Said. Kegiatan ini mengangkat tema “Membaca Geopolitik dan Perang Ekonomi Global dalam Perspektif Syariah”.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Asep Maulana Rohimat, M.S.I, seorang dosen dan ekonom muda dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta. Selain aktif dalam dunia akademik, ia juga dikenal sebagai pegiat ekonomi syariah dan pengurus di Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Surakarta, Sekretaris Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) Solo Raya, serta menjabat sebagai Koordinator Program Studi Manajemen Bisnis Syariah FEBI UIN Raden Mas Said. Acara diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, yang memiliki ketertarikan pada isu-isu ekonomi dan geopolitik dari perspektif Islam.

Dalam pemaparannya, Asep menyoroti dinamika geopolitik dan perang ekonomi global yang terjadi terutama sejak era Presiden US Donald Trump, dengan fokus pada kebijakan tarif impor yang berdampak luas terhadap rantai pasok dunia. Ia mengajak peserta untuk menelaah isu tersebut dengan kacamata muamalah syariah. menurutnya, Negara mayoritas berpenduduk muslim, harus bersatu dalam melakukan muamalah secara global, yaitu lebih meningkatkan kerjasama ekonomi dalam sektor penting. “Sudah saatnya negara muslim tidak lagi ketergantungan kepada USA dan Tiongkok dalam hal ekonomi” ungkapnya. Ia juga mendukung respon Pemerintah Indonesia dengan melakukan negosiasi kepada pemerintah USA, daripada melakukan retaliasi.

“Islam memberikan tawaran sistemik untuk menciptakan ekonomi global yang adil, berkelanjutan, dan bebas dari praktik eksploitatif yang membabi buta. Prinsip keadilan (al-‘adl), kebaikan (al-ihsan), dan larangan terhadap riba serta ihtikar adalah dasar kuat untuk merespons dinamika tersebut,” ungkap Asep juga. Ia kemudian menyoroti kondisi dunia saat ini dalam kondisi global trade distruption. merujuk kepada analisis dari Prof. Rhenald Kasali, bahwa kondisi tidak menentu dari ekonomi global ini sangat perlu diperhatikan oleh para ekonom, akademisi, dan peran anak muda.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat literasi ekonomi Islam di kalangan mahasiswa dan generasi muda Muslim agar lebih siap menghadapi tantangan global dengan pendekatan yang komprehensif dalam konteks ekonomi politik.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang menunjukkan antusiasme peserta terhadap tema yang dibahas. UKMI Nurul Ilmi berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin sebagai bagian dari kontribusi mahasiswa dalam membangun wacana ekonomi Islam yang kontekstual dan relevan dengan isu-isu global.

Mahasiswa FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta berdiri rapi bersama tim BSI KCP Karanganyar Palur 1 usai sesi monitoring, mengenakan kemeja formal dengan latar branding bank dan suasana ruang kerja profesional.

Sinergi Pendidikan dan Industri: Monitoring On The Job Training MBKM di BSI KCP Karanganyar Palur 1

Karanganyar, 15 April 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta melaksanakan kegiatan monitoring mahasiswa peserta program On The Job Training (OJT) dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Karanganyar Palur 1. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam menjalin kemitraan strategis dengan industri perbankan dan keuangan guna mendukung penguatan kompetensi lulusan.

Monitoring tersebut dihadiri oleh Ketua Jurusan Ekonomi dan Keuangan Syariah, Zakky Fahma Aulia, Sekretaris Jurusan Rizky Nur Ayuningtyas Putri, serta Koordinator Program Studi Perbankan Syariah Rahmawati Khoiriyah. Turut hadir Branch Office Service Manager (BOSM) BSI KCP Karanganyar Palur 1, Nurhayati Endah Wulandari, yang menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin secara baik antara BSI dan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta.

Dalam kunjungan ini, tim dari FEBI melakukan evaluasi langsung terhadap pelaksanaan OJT yang tengah dijalani oleh mahasiswa. Mereka berdialog dengan peserta untuk mendengarkan pengalaman, proses adaptasi, serta tantangan yang dihadapi selama praktik di lingkungan industri perbankan syariah.

Zakky Fahma Aulia, Ketua Jurusan Ekonomi dan Keuangan Syariah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk memastikan program MBKM berjalan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi mahasiswa. “Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan pengalaman riil di dunia kerja, sekaligus membangun soft skill dan etos kerja yang dibutuhkan di sektor perbankan syariah,” ujarnya.

Sementara itu, Nurhayati Endah Wulandari, BOSM BSI KCP Karanganyar Palur 1, menyambut positif keberadaan mahasiswa OJT dan menilai program ini sebagai bentuk kontribusi nyata dunia pendidikan dalam menyiapkan SDM yang siap bersaing di industri. Ia juga berharap kerja sama yang telah terjalin dapat terus diperluas, termasuk melalui kegiatan magang, pelatihan, hingga riset kolaboratif. Kegiatan monitoring diakhiri dengan peninjauan langsung terhadap aktivitas mahasiswa di lingkungan kantor, serta diskusi terbuka mengenai pengembangan program MBKM yang lebih berdampak dan berkelanjutan.

Mahasiswa FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta berdiri rapi bersama tim BSI KCP Sukowati Sragen usai sesi monitoring, mengenakan kemeja formal dengan latar branding bank dan suasana ruang kerja profesional.

Monitoring Kegiatan On The Job Training MBKM Kolaboratif Perguruan Tinggi dengan Industri Perbankan dan Keuangan di BSI KCP Sukowati Sragen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui kerja sama strategis dengan mitra industri. Salah satu bentuk konkret dari sinergi tersebut adalah kegiatan monitoring pelaksanaan On The Job Training (OJT) mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Sukowati Sragen, yang dilaksanakan pada pertengahan April 2025.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan dari Jurusan Ekonomi dan Keuangan Syariah FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, antara lain Ketua Jurusan Zakky Fahma Aulia, Sekretaris Jurusan Rizky Nur Ayuningtyas Putri, dan Koordinator Program Studi Perbankan Syariah Rahmawati Khoiriyah. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Muhammad Syarifudin selaku Branch Operational and Service Manager (BOSM) BSI KCP Sukowati Sragen.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan dari FEBI melakukan pemantauan terhadap proses pelaksanaan OJT yang tengah dijalani oleh mahasiswa di lingkungan kerja perbankan syariah. Tujuan utama dari monitoring ini adalah untuk memastikan bahwa program magang berjalan sesuai dengan harapan dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kompetensi mahasiswa, baik dari sisi teknis perbankan maupun dari aspek soft skill.

Zakky Fahma Aulia dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari upaya evaluasi dan penguatan kerja sama antara kampus dan industri. Ia menegaskan pentingnya memastikan bahwa pengalaman yang didapatkan mahasiswa selama OJT benar-benar memberikan nilai tambah yang relevan dengan dunia kerja. Menurutnya, MBKM bukan hanya soal pembelajaran di luar kelas, melainkan juga tentang bagaimana mahasiswa mampu mengintegrasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik nyata di lapangan.

Muhammad Syarifudin selaku pihak perbankan mengapresiasi antusiasme dan kinerja para mahasiswa selama menjalani program OJT di BSI KCP Sukowati Sragen. Ia menyatakan bahwa keberadaan mahasiswa dari UIN Raden Mas Said Surakarta membawa semangat baru dan menjadi bagian dari kontribusi pengembangan SDM perbankan syariah yang profesional dan berintegritas. Ia juga menekankan pentingnya penanaman etika kerja serta pemahaman nilai-nilai syariah dalam praktik perbankan sehari-hari.

Selain pemantauan, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi antara pihak kampus dan manajemen BSI mengenai evaluasi pelaksanaan OJT, kendala yang dihadapi mahasiswa, serta saran dan masukan untuk pengembangan program ke depan. Diskusi ini menjadi forum yang konstruktif untuk saling bertukar pandangan demi menyempurnakan integrasi antara kurikulum akademik dan kebutuhan industri. Melalui kegiatan monitoring ini, diharapkan kolaborasi antara FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta dan BSI KCP Sukowati Sragen semakin erat dan mampu menciptakan sinergi yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga menjadi langkah penting dalam mendukung visi kampus untuk mencetak lulusan yang unggul, adaptif, dan siap bersaing di dunia kerja, khususnya di sektor perbankan dan keuangan syariah.

Mahasiswa FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta berdiri rapi bersama tim BSI KCP Masaran usai sesi monitoring, mengenakan kemeja formal dengan latar branding bank dan suasana ruang kerja profesional.

Kolaborasi Pendidikan dan Industri: FEBI UIN Raden Mas Said Monitoring OJT Mahasiswa di BSI KCP Masaran

Sragen, 15 April 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui kerja sama kolaboratif dengan berbagai mitra industri, khususnya di bidang perbankan dan keuangan syariah. Salah satu bentuk nyata dari implementasi program ini adalah kegiatan monitoring On The Job Training (OJT) mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah yang dilaksanakan di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Masaran Sragen.

Monitoring kegiatan OJT ini dilaksanakan sebagai bagian dari evaluasi proses pembelajaran mahasiswa di lingkungan kerja nyata serta upaya memperkuat sinergi antara dunia akademik dan dunia industri. Dalam kegiatan ini, hadir sejumlah pimpinan dari Jurusan Ekonomi dan Keuangan Syariah FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, yaitu Ketua Jurusan Zakky Fahma Aulia, Sekretaris Jurusan Rizky Nur Ayuningtyas Putri, serta Koordinator Program Studi Perbankan Syariah Rahmawati Khoiriyah. Rombongan disambut secara langsung oleh Branch Operational and Service Manager (BOSM) BSI KCP Masaran Sragen, Edi Hariyanto.

Dalam sambutannya, Zakky Fahma Aulia menyampaikan bahwa kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari proses penguatan kurikulum berbasis industri dan pengembangan kualitas lulusan yang adaptif terhadap kebutuhan pasar kerja. Menurutnya, pengalaman yang diperoleh mahasiswa melalui OJT menjadi komponen penting dalam membentuk kesiapan kerja, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap praktik operasional perbankan syariah.

Sementara itu, Edi Hariyanto memberikan apresiasi kepada FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta atas kerja sama yang terjalin selama ini. Ia menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa magang memberikan kontribusi positif dalam dinamika operasional kantor cabang, serta menjadi wadah pembelajaran yang efektif bagi mahasiswa untuk memahami dunia kerja sesungguhnya. Ia juga menekankan pentingnya pembinaan nilai-nilai profesionalisme, integritas, dan etika kerja selama masa pelatihan.

Kegiatan monitoring ini juga dimanfaatkan sebagai forum diskusi terbuka antara pihak kampus dan pihak BSI, yang membahas berbagai hal terkait pelaksanaan OJT, termasuk pencapaian mahasiswa, kendala teknis di lapangan, serta peluang pengembangan kerja sama lebih lanjut. Diskusi tersebut menjadi ruang strategis untuk menjembatani harapan dunia pendidikan dan dunia industri secara berkesinambungan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kolaborasi antara FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta dan BSI KCP Masaran Sragen semakin kuat dan mampu menghasilkan lulusan yang unggul, profesional, serta siap bersaing di dunia kerja, khususnya dalam sektor perbankan dan keuangan syariah yang terus berkembang.

Mahasiswa FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta berdiri rapi bersama tim BSI Karanganyat usai sesi monitoring, mengenakan kemeja formal dengan latar branding bank dan suasana ruang kerja profesional.

Monitoring Kegiatan On The Job Training: MBKM Kolaboratif Perguruan Tinggi dengan Industri Perbankan dan Keuangan di BSI KCP Karanganyar

Karanganyar, 15 April 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta melaksanakan kegiatan monitoring On The Job Training (OJT) mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan ini dilaksanakan di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Karanganyar dan bertujuan untuk menguatkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri perbankan syariah.

Kegiatan monitoring ini dihadiri oleh Ketua Jurusan Ekonomi dan Keuangan Syariah FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Zakky Fahma Aulia, Sekretaris Jurusan Rizky Nur Ayuningtyas Putri, serta Koordinator Program Studi Perbankan Syariah Rahmawati Khoiriyah. Turut hadir dalam acara tersebut Branch Office Service Manager (BOSM) BSI KCP Karanganyar, Fendi Prihantoro, yang memberikan sambutan serta menyampaikan pentingnya kolaborasi ini dalam mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan di industri perbankan dan keuangan.

Dalam kesempatan tersebut, tim dari FEBI melakukan evaluasi dan diskusi dengan mahasiswa peserta OJT untuk mengetahui sejauh mana mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dalam praktik dunia kerja. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman terkait proses adaptasi mereka dalam lingkungan perbankan syariah.

Zakky Fahma Aulia, Ketua Jurusan Ekonomi dan Keuangan Syariah FEBI, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum MBKM yang mendorong mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di industri. “Kami berharap program OJT ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa, baik dari segi pengetahuan praktis maupun pengembangan soft skills mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Fendi Prihantoro, BOSM BSI KCP Karanganyar, menyambut baik keberadaan mahasiswa OJT di BSI dan menekankan pentingnya pengalaman kerja langsung dalam mempersiapkan SDM yang kompeten di sektor perbankan syariah. “Kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi kami di BSI, karena dapat menciptakan peluang untuk lebih dekat dengan calon-calon profesional di industri ini,” ujarnya.

Kegiatan monitoring diakhiri dengan peninjauan langsung terhadap aktivitas mahasiswa di kantor BSI, sekaligus diskusi terbuka mengenai pengembangan lebih lanjut dari program MBKM yang dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak.

Prosesi pengukuhan dua Guru Besar FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. Fitri Wulandari dan Prof. Dr. Hj. Datien Eriska Utami, di Gedung Graha UIN, di hadapan Rektor dan anggota Senat Universitas.

Dua Dosen FEBI UIN Surakarta Dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Manajemen

Surakarta, 15 Juni 2025 — Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta kembali mencatatkan prestasi akademik membanggakan melalui pengukuhan sembilan Guru Besar baru yang berlangsung khidmat di Gedung Graha UIN, Selasa (15/6). Di antara yang dikukuhkan, dua di antaranya merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said, yaitu Prof. Dr. Fitri Wulandari, SE, M.Si dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan Prof. Dr. Hj. Datien Eriska Utami, SE, M.Si dalam bidang Manajemen Keuangan.

Keduanya dikukuhkan secara resmi di hadapan Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. H. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag, para anggota Senat Universitas, jajaran pimpinan, sivitas akademika, serta tamu undangan yang hadir dari berbagai kalangan akademik dan profesional. Momentum ini menjadi bukti konkret dedikasi UIN Raden Mas Said dalam membangun kualitas keilmuan dan memperkuat kapasitas institusi di bidang ekonomi dan manajemen berbasis nilai-nilai Islam.

Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwa pengukuhan guru besar bukan sekadar seremoni akademik, melainkan penguatan posisi strategis kampus dalam menjawab tantangan zaman. “Guru besar adalah garda depan dalam membangun peradaban ilmu, dan hari ini kita menyaksikan dua tokoh perempuan luar biasa dari FEBI yang telah memberikan kontribusi nyata dalam keilmuan dan pengembangan institusi,” ungkap Prof. Toto.

Dengan pengukuhan ini, FEBI UIN Raden Mas Said semakin memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis Islam yang unggul dan kompetitif, baik di kancah nasional maupun internasional. Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi dosen dan mahasiswa untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi aktif dalam dunia akademik dan profesional.

Suasana pelatihan public speaking di Aula FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, menampilkan narasumber Ayuniendra Fourtina Annisa sedang menyampaikan materi dengan peserta antusias mendengarkan dan mencatat, serta backdrop bertuliskan tema kegiatan.

Pelatihan Public Speaking: Mahasiswa FEBI Ditempa Menjadi Pembicara Andal dengan “Diction, Communication, Action”

Surakarta, 14 April 2025 — Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan Pelatihan Public Speaking bertajuk “Diction, Communication, Action: Passionately Speaking to Rhetoric” di Aula FEBI. Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif, Ayuniendra Fourtina Annisa, S.E., yang membekali mahasiswa dengan keterampilan berbicara efektif, percaya diri, dan berkarakter.

Acara dibuka dengan penampilan tari pembuka oleh Muhammad Nur Atho’illah, dilanjutkan sambutan Ketua Panitia, Ketua Umum DEMA, serta Dekan FEBI, Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si. Dalam sambutannya, Ketua Panitia M. Kareem Abdul Jabbar mengutip motivasi penuh makna: “Every great speaker was once a beginner who dared to speak.” Ia mengajak peserta untuk berani memulai, karena proseslah yang akan membentuk kemampuan berbicara luar biasa. Dekan FEBI turut menegaskan pentingnya acara ini dengan menyampaikan, “Acara ini untuk orang-orang penting, dan hanya orang-orang penting yang tahu kepentingan.”

Materi pelatihan mencakup berbagai teknik dan pendekatan dalam public speaking, mulai dari metode impromptu, naskah, hafalan, hingga extempore, lengkap dengan pembahasan kelebihan dan tantangannya masing-masing. Peserta juga belajar teknik vokal, kontrol bahasa tubuh, serta strategi mengatasi gugup—tantangan klasik yang sering dihadapi oleh pembicara pemula.

Melalui praktik langsung dan interaksi aktif, pelatihan ini tidak hanya memberikan teori, namun juga ruang bagi mahasiswa untuk tumbuh menjadi komunikator yang persuasif dan berdaya saing. “Public speaking adalah keterampilan progress,” menjadi pesan penutup yang menggambarkan semangat kegiatan ini: bahwa berbicara bukan sekadar kemampuan, tetapi juga perjalanan menuju transformasi pribadi dan profesional yang lebih baik.

IMG-20250412-WA0133

Tiga Dosen FEBI Terlibat Aktif dalam Raker Pengurus MES Surakarta, Dibuka oleh Wakil Wali Kota

Surakarta, 12 April 2025 — Bertempat di Plaza BPRS BDA, Rapat Kerja Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Surakarta periode 2024–2029 resmi digelar. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina PD MES Surakarta, didampingi oleh Ketua Umum MES Surakarta, Ibrahim Fatwa Wijaya, Ph.D.

Raker ini menjadi momentum penting bagi MES Surakarta untuk menyusun arah dan strategi program kerja selama lima tahun ke depan. keterlibatan kalangan akademisi, khususnya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta, tercatat dalam struktur kepengurusan baru periode 2024-2029. Tiga dosen FEBI terpilih dan turut berkontribusi aktif sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

Asep Maulana Rohimat, M.S.I. (Korprodi Manajemen Bisnis Syariah) yang membidangi Komunikasi, Literasi, dan Transformasi Digital, hadir membawa semangat penguatan literasi ekonomi syariah di era digital. bidang ini akan berfokus pada pengembangan strategi komunikasi publik, branding, peningkatan edukasi masyarakat melalui konten digital, penerbitan e-book, serta pemanfaatan media sosial dan teknologi informasi dalam menyosialisasikan nilai-nilai ekonomi syariah.

Sementara itu, M. Rifqi Khairul Umam, M.M. (Korprodi Ekonomi Syariah) dipercaya untuk mengelola bidang Organisasi. Dalam perannya, bidang ini akan mengonsolidasikan struktur internal MES Surakarta, memperkuat jejaring kelembagaan, serta menjalin kemitraan strategis dengan berbagai institusi pendidikan, lembaga keuangan syariah, dan komunitas ekonomi lainnya.

Kontribusi lain datang dari Frank Aligarkh, M.Si., (Dosen Prodi Akuntansi Syariah) yang diamanahkan dalam bidang Usaha. Bidang ini akan mendorong lahirnya unit-unit usaha syariah baru di tengah masyarakat, memberikan pendampingan keuangan bagi pelaku UMKM, serta merancang program inkubasi bisnis berbasis syariah yang dapat menguatkan fondasi ekonomi umat secara lebih luas.

Selain ketiga dosen tersebut, Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si., selaku Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, juga tercatat sebagai salah satu Dewan Pembina PD MES Surakarta. Keterlibatan beliau memperkuat sinergi antara akademisi dan praktisi dalam mempercepat pengembangan ekosistem ekonomi syariah di wilayah Solo Raya.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Wulandari, menegaskan pentingnya kolaborasi antara MES dan pemerintah daerah, terutama dalam mendukung program prioritas Pemkot Surakarta, yakni Asta Cita. Program ini menitikberatkan pada penguatan sektor ekonomi dan pemberdayaan UMKM, yang dinilai sangat sejalan dengan visi MES.

Senada dengan hal tersebut, Ketua MES Surakarta Ibrahim Fatwa Wijaya menekankan bahwa kepengurusan baru MES Surakarta didominasi oleh generasi muda yang memiliki semangat dan talenta di bidang ekonomi syariah. Mereka berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari pengusaha, praktisi industri halal, akademisi, hingga pegiat keuangan syariah. Hal ini menjadi modal penting dalam menjadikan MES Surakarta sebagai motor penggerak transformasi ekonomi syariah yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.

Dengan suasana penuh semangat kolaboratif, Raker ini diharapkan mampu melahirkan rumusan program kerja yang strategis dan berdampak nyata bagi kemajuan ekonomi syariah di Kota Surakarta dan sekitarnya.

Foto: BDA/MES Surakarta

Prof. Dr. Datien Eriska Utami dan Prof. Dr. Fitri Wulandari menyampaikan orasi ilmiah Guru Besar di Aula FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta (10/4). Orasi keduanya membahas sukuk korporasi global dan strategi knowledge sharing berbasis komitmen organisasional

Perempuan Hebat, Orasi Hebat: Dua Guru Besar FEBI Guncang Dunia Akademik dengan Gagasan Visioner!

Surakarta, 10 April 2025 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta kembali mencetak sejarah melalui penyampaian orasi ilmiah dua Guru Besar perempuannya, Prof. Dr. Hj. Datien Eriska Utami, S.E., M.Si. dan Prof. Dr. Fitri Wulandari, S.E., M.Si. Acara yang digelar di Aula FEBI ini merupakan bagian dari rangkaian pengukuhan sembilan Guru Besar baru di lingkungan universitas. Karena padatnya agenda, orasi ilmiah keduanya disampaikan lebih awal dari jadwal resmi pengukuhan yang akan dilakukan secara serentak pada Selasa, 15 April 2025.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Raden Mas Said, Prof. Dr. H. Toto Suharto, M.Ag., menyampaikan apresiasi mendalam. “Hari ini kita menyaksikan dua pemikir perempuan luar biasa yang tidak hanya memperkaya khasanah keilmuan, tetapi juga memberi arah baru bagi pengembangan institusi dan umat. UIN Raden Mas Said sangat bangga atas capaian dan kontribusi keduanya dalam ranah akademik dan praktis,” ujarnya.

Prof. Dr. Datien Eriska Utami membawakan orasi bertajuk “Dinamika Pasar Sukuk Korporasi Global” yang membedah faktor keuangan, struktur hukum, dan peran Dewan Pengawas Syariah dalam pertumbuhan instrumen keuangan syariah. Sementara itu, Prof. Dr. Fitri Wulandari menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Studi Nurturistic Knowledge Sharing Quality: Optimalisasi Peran Komitmen Organisasional dalam Membangun Kinerja Karyawan dan Organisasi Berkelanjutan.” Dalam orasinya, Prof. Fitri menekankan bahwa berbagi pengetahuan yang berkualitas dan dukungan komitmen organisasional menjadi elemen krusial dalam membangun daya saing SDM dan keberlanjutan organisasi di era transformasi digital.

Orasi ilmiah ini mencerminkan sinergi dua bidang keilmuan strategis: keuangan syariah dan manajemen SDM. Melalui kontribusi akademik yang mendalam, keduanya menegaskan bahwa penguatan intelektual perempuan tidak hanya penting, tetapi juga esensial dalam membentuk arah kebijakan dan pengembangan institusi pendidikan tinggi berbasis nilai Islam yang progresif.